22 November 2024
AEC Skyline Acquires Three Thai L-39s
21 November 2024
PH to Get More USV Platforms from US
US, UK and Australia Sign Hypersonic Weapons Deal
Irjen TNI Jajaki Kerjasama dengan Milkor, Afrika Selatan
20 November 2024
Buffel ARV Yonkav 8 Turut Serta dalam Latihan Keris Woomera 2024
Latihan Bersama Helang Laut 21B/24 Wujud Sinergi TNI AL Dan TLDB
Filipina Memilih LIG Nex1 Untuk Memasok Rudal Anti-Tank AT-1K Raybolt
Five US-made T-6 Texan II Training Aircraft Arrived Home
20 November 2024
Beechcraft T6C Texan II of the Vietnam People's Air Force reg number 601 (photo: Vietnam Defence)Five special planes landed at Tan So Nhat International Airport Ho Chi Minh City on the morning of November 18, 2024. These are US-made military pilot training planes called T6 Texan II. What's special is that these carry the flag and insignia of the Vietnam People's Air Force on the fuselage.
Currently, they still have the US registration number, as the first plane landing has the registration number N27. However, if we look closely, we can also see the number 601 on the fuselage of the plane behind the Vietnam People's Air Force insignia. Perhaps after it has been handed over to the Vietnam People's Air Force, it will have its US registration number removed.
The first T6 Texan II landed at Tan So Nhat International Airport and not only this one but five, ones followed one another. They came with the other, it is said that the T6s chosen by Vietnam are the T6C Texan II version.
This is the modern version equipped with a glass cockpit, ECS screen kit, and hardpoints under the wings that can hang weapons, and here can see the T6C Texan IIs landing with two auxiliary fuel tanks to increase the flying range.
Vietnam People's Air Force has become an air force with the most comprehensive training capabilities in the region of Southeast Asia with both Western and Russian aircraft systems training systems.
Beechcraft T6C Texan II of the Vietnam People's Air Force reg number 605 during transit in Glasgow (photo: Ann Quann)Vietnam's military pilots according to Russian standards have been completed for a long time with training aircraft from basic to advanced from Yak-52 to L39C, L39NG, and Yak-130 and then the fighter pilots can be assigned to Air Force regiments depending on the Air Force regiment to switch to Su-22, Su-27, or Su30MK2
These T6 Texan IIs returning to the country will supplement the ability to train pilots according to the Western aircraft system initially will be the transport air force of the current Vietnamese people.
The air force is also mainly using Western-made aircraft such as CASA C-212, and C-295 and maybe in the near future Vietnam will have C-130J made by the US being equipped with T6 Texan II training aircraft.
First of all, the transport air force of Vietnam will not need to send pilots abroad for basic training saving both time and budget.
These planes fly from the Don Mueang Airport in Bangkok where it had made a transit to the Tan So Nhat International Airport in Ho Chi Minh City.
It is said that these planes are piloted by American pilots they have made a very long journey from the US Crossing the Atlantic Ocean to Europe then crossing the Mediterranean to Africa Middle East Central Asia Southeast Asia and from Thailand flying back to Vietnam.
Congratulations to the five newest planes of the Vietnam People's Air Force who have returned to their nests.
19 November 2024
Etape Terakhir Misi Diplomasi , Satgas Port Visit 2024 Tiba Di Papua New Guinea (PNG)
Mindef Teliti Pembelian Helikopter Baru Jika TD Gagal Sewa Helikopter Diperlukan - Menteri Pertahanan
Gelar Refresment Training Camcopter S100 Skuadron 700 Wing Udara 2 Datangkan Tenaga Ahli dari Austria
19 November 2024
Refreshment Training Camcopter S100 (photos: Puspenerbal)TNl AL-Puspenerbal --- Prajurit Skuadron Udara 700 Wing Udara 2 Puspenerbal Juanda saat ini mengikuti tahap latihan praktik terbang dalam Refresment Training Camcopter S100 dengan mendatangkan tenaga ahli dari Austria di Lapangan Terbang R.E.B.O. Tjokroadiredjo, Grati Pasuruan, Jumat (15/11/2024).
Direktur Operasi Puspenerbal Kolonel Lanut (P) Catur Sigit Sumarsosno di dampingi Komandan Wing Udara 2 Kolonel Laut (P) Adam Firmansyah dan Komandan Komando Latihan Penerbang Angkatan Laut Kolonel Laut (P) Moh. Mashabi, meninjau secara langsung pelaksanaan Refreshment Training Camcopter S100 ini langsung di lokasi latihan dengan mengunakan Heli Bell 505 Ranger yang berangkat dari Juanda.
Perlu diketahui, bahwa sebelum memasuki tahap latihan praktik terbang ini, para pengawak telah melalui tahap Klasikal, yang terdiri dari kelas Pilot Operator, dan maintenelance.
Sebelumnya para pengawak ini telah menyelesaikan kursus di pabrikan Schiebel Austria selama 3 bulan,
Meskipun pelaksaan latihan saat ini sifatnya Refreshment, dari Scheibel secara langsung mengirimkan tenaga ahli dari Austria dengan tujuan memantau secara langsung kondisi UAV dan kualifikasi perorangan sebagai pengawak UAV Camkopter S100 ini.
Dalam kunjungannya Dirops di sambut oleh Komandan Skuadron Udara 700, Mayor Laut (P) Bani Safangat, PT. Penyedia Barang Dan Jasa pengadaan Camcopter, Komisaris PT. Enim Ibu Gita Nugraha dan Presdir PT. Enim Bapak Didie Soewondho.
Dirops Puspenerbal juga menyampaikan, pada tahap latihan praktik terbang ini, dengan bimbingan dari para instruktur, para pengawak diharapkan mampu melaksanakan semua prosedur penerbangan dengan baik, aman dan lancar serta siap melaksanakan penugasan guna mendukung operasi operasi di TNI AL.
Mengenai Camcopter S100 sendiri, pesawat nirawak UAV intai dari Austria ini, mengadobsi design pesawat rotor, memiliki spesifikasi panjang 3,11 meter, lebar 1,24 meter, endurance 6 jam, digerakkan dengan Rotary Engine S-1, Kecepatan terbang 180 km per jam dan batas ketinggian terbang mencapai 5.500 meter.
18 November 2024
Irjen TNI Tinjau Produksi HMLTV untuk Satgas UNIFIL di UEA
Exail Selects ST Engineering iDirect’s Manufacturing Competence Center as Strategic Partner for Belgian-Dutch Navy Program
Russia Receives Indonesian Request for Military Equipment
17 November 2024
Terinspirasi Thailand Bappenas Akan Mendorong Kementan Gunakan Pesawat Udara untuk Sektor Pertanian
17 November 2024
Menteri Bappenas dan pesawat N219 (photo: PT DI)Menteri Bappenas Rachmat Pambudy Dukung Peningkatan Penjualan Pesawat PTDI & Kelanjutan Program Inisiatif Kedirgantaraan
Menteri Bappenas mengawali kunjungannya dengan peninjauan fasilitas produksi dan hanggar PTDI, serta melihat langsung kapasitas dan kemampuan PTDI dalam mendukung industri dirgantara nasional. Pada kesempatan ini, rombongan Menteri mengunjungi hanggar Final Assembly Line yang berisikan pesawat CN235-220 Flying Test Bed (FTB) dan fuselage pesawat NC212i yang sedang dalam proses penyelesaian produksi untuk end user TNI AU, dilanjutkan ke hanggar UAV MALE dan hanggar pesawat N219.
Pesawat N212i untuk DRRAA Thailand ketika akan dikirimkan (photo: Antara)
Digunakan Thailand untuk sektor pertanian“Dari kunjungan Menteri Bappenas tadi sore, beliau mendukung PTDI untuk dapat memperluas pasar penjualannya. Berawal dari laporan kami bahwa DRRAA Thailand sudah pakai NC212i sebanyak 10 unit untuk operasi mereka di sektor pertanian, kemudian Pak Menteri mendorong agar Kemeterian Pertanian RI juga dapat mulai mengoptimalkan penggunaan pesawat produksi PTDI untuk mendukung kegiatan dan operasinya di sektor pertanian RI. Kami sangat berterima kasih dan mengapresiasi dukungan Pak Menteri,” kata Gita Amperiawan, Direktur Utama PTDI.
Di samping itu Menteri Bappenas juga menyampaikan dukungannya terhadap keberlangsungan usaha, program-program pengembangan dan inisiatif kedirgantaraan yang PTDI lakukan, diantaranya seperti komersialisasi pesawat N219 khususnya di wilayah Kepulauan Riau (Kepri) dalam rangka mendukung program Transformasi Ekonomi Nasional-Kepri, termasuk program pengembangan pesawat N219 amphibious.
Pada saat peninjauan ke hanggar pesawat N219, Direktur Utama PTDI juga menyampaikan terkait keterlibatan pesawat N219 dalam program Transformasi Ekonomi Nasional yang diusung Bappenas. Pesawat N219 tidak hanya menjadi produk kebanggaan Indonesia, tetapi juga akan menjadi bentuk kontribusi nyata PTDI terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia, sejalan dengan peruntukannya sebagai pesawat yang melayani konektivitas daerah dan dirancang untuk mendorong pemerataan ekonomi di seluruh nusantara.
DRRAA Thailand telah lama menggunakan pesawat NC212 sebagai pembuat hujan (photo: Wiki)Hingga saat ini PTDI telah berhasil memperoleh kontrak 6 (enam) unit pesawat N219 dari Kementerian Pertahanan RI/TNI AD dan 5 (lima) unit dari Setdco Group untuk end user Pemerintah Demokratik Republik Kongo. Selain itu, pada kesempatan Bali International Airshow 2024 bulan September 2024 lalu PTDI juga memperoleh komitmen untuk pembelian sebanyak 2 (dua) unit pesawat N219 oleh PT Indo Aviasi Perkasa dalam rangka mendukung program Transformasi Ekonomi Kepri, yang ditandai dengan penandatanganan dokumen Letter of Intent (LoI) antara Direktur Utama PTDI, Gita Amperiawan dan CEO PT Indo Aviasi Perkasa, Septo Adjie Sudiro.
PTDI kini sedang menapaki babak baru untuk menjawab kebutuhan pesawat amphibious di Indonesia. Pesawat N219 yang dikembangkan menjadi varian amphibious akan dilengkapi dengan komponen float atau pengapung dari bahan komposit sebagai pengganti roda untuk pendaratan di perairan terbuka, dimana PTDI telah berdedikasi dan berkomitmen penuh dalam riset dan pengembangan pesawat N219 amphibious dengan penyertaan man hours, pemanfaatan fasilitas produksi, hingga sejumlah tes di laboraturium.
Program pengembangan pesawat N219 amphibious merupakan bagian dari inisiatif utama Bappenas dan menjadi salah satu flagship Transformasi Ekonomi Indonesia melalui strategi pembangunan industri dalam negeri. Dengan dukungan dari Bappenas, program pengembangan N219 amphibious juga didorong untuk menjadi simbol pembangunan kemandirian industri pertahanan yang sejalan dengan prioritas nasional bidang pertahanan dalam RPJMN 2020-2024.
(PT DI)
Singapore, India and Thailand Conclude Trilateral Maritime Exercise
Keris Woomera Ditutup Dengan Latihan Puncak Combined Arms Life Fire Exercise (CALFEX)
17 November 2024
Keris Woomera adalah Latihan Bilateral pertama dan terbesar antara dan ADF (all photos: TNI)
Dankodiklatal Pimpin Latihan Puncak Penembakan Munisi Tajam Terintegrasi Pada Latgabma Keris Woomera 2024
(Puspen TNI). Komandan Kodiklatal Letjen TNI (Mar) Nur Alamsyah, S.E., M.M., M.Tr.(Han)., selaku Direktur Latihan memimpin secara langsung pelaksanaan Latihan Puncak Combined Arms Life Fire Exercise (CALFEX) atau Latihan Tembakan Munisi Tajam Terintegrasi pada Latgabma Keris Woomera 2024, bertempat di Titik Tinjau (T12) Puslatpur Marinir 5 Baluran, Situbondo Jawa Timur. Sabtu (16/11/2024).
Jumlah personel yang terlibat dalam CALFEX terdiri dari 1000 prajurit-prajurit terbaik pilihan dari 3 Matra baik dari TNI maupun ADF, termasuk di dalamnya terdapat prajurit penembak jitu (Sniper) dari militer kedua negara.
Adapun jenis Alutsista yang terlibat pada kegiatan CALFEX Keris Woomera tahun 2024 terdiri dari Alutsista TNI Angkatan Darat berupa persenjataan Artileri tembakan lintas datar dan lintas lengkung yang terdiri dari 2 pucuk Meriam Howitzer kaliber 105 mm dan 84 mm, Javeline, Mortir 81 dan berbagai senjata Infanteri ringan serta senjata mesin lainnya seperti 100 pucuk senjata ringan terdiri dari 80 pucuk senjata SS2 v2, 2 pucuk SMR, 6 pucuk Minimi dan 4 pucuk SPR 2.
Sedangkan Alutsista yang diterjunkan militer negeri Kangguru di antaranya Heli Tiger, tank Abrams M1A1, Howitzer dan Mortir ADF.