12 Mei 2024
Malaysia, Turkiye Bincang Perolehan Kapal LMS
Two New Light Vehicles from Malaysia Cendana Auto
At DSA 2024 Cendana Auto unveiled the first prototype of its VEX7OR 4×4 light tactical troop transporter, designed according to Malaysian Army requirements, and the new version of its Magatti light strike vehicle.
Mengenal Pattimura-class, Kapal Korvet TNI-AL Dengan Nuansa Italia
12 Mei 2024
KRI Hasanuddin, korvet Albatross-class buatan Italia yang dimiliki oleh TNI-AL (photo: TNI AL)
Pada dekade 1950-an hingga 1960-an dianggap sebagai salah satu periode terkuat dalam sejarah kemiliteran Indonesia sejak merdeka di tahun 1945. Di masa tersebut kekuatan militer Indonesia yang sedang tumbuh diperkuat oleh berbagai alutsista yang bisa dibilang cukup tangguh di masanya. Banyak alutsista yang merupakan hibah dari Belanda yang digunakan oleh militer Indonesia saat itu memperkuat alutsista di 3 matra TNI.
Selain itu, di masa ini Indonesia juga gencar melakukan pembelian berbagai alutsista dari negara lain baik dalam kondisi bekas pakai ataupun beli dalam kondisi baru. Di matra laut, TNI-AL atau yang saat itu dikenal dengan nama ALRI (Angkatan Laut Republik Indonesia) membeli beberapa alutsista baru dari berbagai negara. Salah satu alutsista baru yang dibeli oleh ALRI pada dekade 1950-an adalah korvet kelas Pattimura-class dari Italia.
Memiliki Nama Asli Albatross-class
Korvet kelas Pattimura atau Pattimura-class yang pernah dioperasikan oleh ALRI sejatinya merupakan kapal korvet Albatross-class. Saat dibeli oleh Indonesia dari Italia kapal ini dirubah namanya menjadi Pattimura-class sebagai bentuk penghormatan terhadap pahlawan nasional Kapiten Pattimura. Melansir dari situs Indomiliter, Indonesia membeli 2 unit kapal korvet Pattimura-class pada dekade 1950-an bersamaan dengan pembelian kapal destroyer pengawal Almirante Clemente-class yang juga berasal dari Italia.
KRI Pattimura, korvet Albatross-class buatan Italia yang dimiliki oleh TNI-AL (photo: TNI AL)
Kapal korvet ini dibangun di galangan di Livorno, Italia pada tahun 1956 untuk kapal pertama dan tahun 1957 untuk kapal kedua. Kedua kapal ini diserahkan kepada pihak ALRI pada tahun 1958. Kapal pertama diberi nama RI/KRI Pattimura (801) dan kapal kedua RI/KRI Hasanuddin (802). Kapal ini menjadi salah satu kapal yang dimiliki oleh ALRI kala itu yang dibeli secara baru atau tidak dalam kondisi bekas pakai negara lain.
Turut Andil Dalam Persiapan Operasi Trikora
Selama berdinas dalam jajaran kapal tempur ALRI, kedua kapal korvet Pattimura-class ini turut andil dalam beberapa operasi militer. Salah satunya adalah persiapan operasi militer Trikora guna merebut Irian barat dari Belanda pada awal dekade 1960-an. Kapal ini berperan sebagai salah satu kapal pengawal dari gugus tempur ALRI pada masa itu. Pada masa orde baru, kedua kapal ini juga kembali turun dalam medan misi di Timor Timur guna mendukung operasi Seroja di tahun 1975. Selain itu, kapal-kapal di kelas Pattimura ini juga beberapa kali dipergunakan sebagai kapal komando untuk menumpas berbagai pergolakan di daerah selama masa 1950-an akhir hingga awal dekade 1970-an.
Korvet Albatross class AL Italia (photo: Marina Difesa)Meskipun hanya sekelas kapal korvet dengan ukuran yang tidak terlalu besar, kapal kelas Pattimura ini dianggap sebagai salah satu kapal yang cukup tangguh dan lihai ketika berlayar. Bahkan, di negara asalnya kapal ini diketahui masih berdinas hingga dekade 1990-an. Di Indonesia sendiri kapal ini diketahui terakhir berdinas hingga akhir dekade 1970-an. Kapal kedua yakni KRI Hasanuddin diketahui pensiun dan ditenggelamkan di tahun 1979 dan disusul kapal pertama di kelas ini yakni KRI Pattimura di tahun 1980.
Korvet yang Diciptakan Untuk Melawan Kapal Selam
Kapal korvet kelas Pattimura atau Albatross-class dalam penamaan asalnya merupakan kapal korvet yang dibangun pasca berakhirnya perang dunia II. Melansir dari buku “Conway's All The World's Fighting Ships 1947–1995”, kapal ini mulai didesain pada awal tahun 1950-an di galangan kapal Ansaldo, Italia. Kapal ini dibangun dalam program yang digalakkan oleh NATO yakni Mutual Defense Assistance Program Act yang dicanangkan oleh Amerika Serikat dan diikuti oleh 3 negara, yakni Italia, Denmark dan Belanda.
Kapal korvet dengan panjang sekitar 75 meter dan berat lebih dari 800 ton ini didesain sebagai korvet dengan peran anti kapal selam. Korvet yang diawaki sekitar 110 awak ini memiliki kecepatan maksimal 35 km/jam dan memiliki jarak jelajah 9.300 km. kemampuan jelajah korvet ini tergolong cukup jauh dengan tenaga yang dihasilkan oleh mesin diesel yang dibawanya. Untuk sistem persenjataanya, kapal ini dilengkapi dengan 4 pucuk meriam otomatis 40 mm. Dalam menjalankan peran anti kapal selam, kapal ini dilengkapi dengan 6 tabung peluncur torpedo Mark 32 dengan kaliber 324 mm. Selain itu, terdapat pula 2 unit sistem mortar anti kapal selam dan 1 unit sistem pelontar bom kedalaman atau bom bawah air (Zahir Zahir).
(Suara)
Malaysia to Get First Batch of Roketsan Karaok Anti-tank Missiles by Early 2026
11 Mei 2024
Berangkat Dari AS, Pesawat Terakhir C-130J A-1342 TNI AU Akan Tiba di Jakarta Pada 16 Mei
11 Mei 2024
MYLESAT.COM – Lockheed Martin akan menuntaskan tanggung jawabnya dalam membuat dan mengirimkan lima pesawat C-130J-30 Super Hercules pesanan Pemerintah Indonesia untuk dioperasikan TNI AU. Pesawat terakhir A-1342 direncanakan akan mendarat di Lanud Halim Perdanakusuma pada Kamis, 16 Mei 2024 pada pukul 14.18 WIB.
Ferry flight C-130J A-1342 direncanakan akan dimulai dari Dobbins Air Reserve Base di Marietta, Georgia, Amerika Serikat pada hari Jumat, 10 Mei 2024. Menurut informasi yang mylesat.com terima, A-1342 akan lepas landas dari Dobbins pada pukul 10 local time (21.00 WIB).
Penerbangan jarak jauh dari wilayah pantai timur Amerika Serikat hingga ke Jakarta ini akan menghabiskan flying time sekitar 34,25 jam. Pesawat akan diterbangkan oleh instruktur pilot dari Lockheed Martin bersama penerbang dari Skadron Udara 31.
Setelah menempuh penerbangan selama 6 jam 44 menit, pesawat akan mendarat di Monterey, California untuk bermalam. Letak Georgia jika dilihat di peta, hampir segaris dengan California sehingga menjadikan penerbangan leg pertama ini akan menyenangkan. Karena personel TNI AU yang on board di pesawat akan bisa menikmati pemandangan wilayah AS dari udara.
Esok paginya, di jam yang sama, A-1342 akan melanjutkan penerbangan feri ke Honolulu. Penerbangan akan berlangsung selama 7 jam 15 menit.
Rute California – Honolulu ini menjadi awal dimulainya critical path dalam en-route pesawat dari AS ke Indonesia. Karena sejak meninggalkan Bandara Monterey di California, pesawat akan terus berada di atas Samudera Pasifik sebelum mendarat di Honolulu.
Setelah menghabiskan waktu istirahat selama sehari penuh di Honolulu yang indah, pesawat akan melanjutkan penerbangan ke Atol Kwajelein pada 13 Mei 2024. Penerbangan ini berlangsung selama 7 jam 22 menit.
Sehari kemudian, rute yang ditempuh adalah dari Kwajelein ke Guam dengan waktu tempuh 4 jam 36 menit. Pesawat akan mendarat di Bandara Internasional Antonio B. Won Pat.
Guam akan menjadi pemberhentian terakhir C-130J A-1342 sebelum melanjutkan final leg ke tujuan akhir yaitu Lanud Halim Perdanakusuma di Jakarta. Penerbangan ke Jakarta akan menjadi waktu tempuh terlama yaitu 8 jam 18 menit.
Kedatangan C-130J-30 Super Hercules A-1342 akan kembali menggaungkan program modernisasi transport fleet TNI AU, yang diharapkan akan terus berkelanjutan. Banyak pihak berharap, batch pertama lima pesawat ini akan dilanjutkan dengan pengadaan Tipe J selanjutnya.
See full article MyLesat
6 Unit Pesawat Puspenerbal Akan Dialihkan dari Sidoarjo ke Tanjungpinang
Malvus Sense Memperkenalkan VTOL UAS Bertenaga Hidrogen
Dua Kapal Pemburu Ranjau Terbaru Ikuti Minex Pandu 2024 Bersama Singapura
10 Mei 2024
Malaysia Menguji AWS Baru Buatan Shrike Marine
10 Mei 2024
AWS/advanced weapon station buatan Shrike Marine (photo: Janes)Shrike Marine telah mendapatkan pengaturan untuk menguji coba versi lanjutan dari Advanced Weapon Station (AWS) miliknya dengan Angkatan Darat Malaysia.
Saat berbicara dengan Janes pada pameran Defence Services Asia (DSA) 2024 ke-18 di Malaysia International Trade and Exhibition Centre (MITEC), Kuala Lumpur, Shrike Marine mengungkapkan uji coba rencananya akan dimulai mulai 13 Mei.
Versi AWS yang disempurnakan terungkap untuk pertama kalinya di DSA 2024.
Shrike Marine memproduksi AWS di Malaysia bekerja sama dengan Advanced Defense Systems Sdn Bhd (ADSSB).
AWS buatan Shrike Marine (photo: Army Recognition)AWS yang ditingkatkan dilengkapi dengan “kotak amunisi” untuk menyalurkan peluru dan mekanisme penyerapan guncangan yang lebih baik untuk meningkatkan operasi. Versi yang disempurnakan hanya tersedia dalam versi kartrid 12,7 mm dibandingkan dengan versi lama, yang tersedia dalam 12,7 mm dan 7,62 mm. Kontraktor memberi tahu Janes bahwa model versi yang disempurnakan 7,62 mm sedang dalam proses.
Sistem ini dapat dipasang pada kendaraan 4×4 atau kendaraan lapis baja lainnya untuk memenuhi persyaratan misi infanteri. Sistem ini dilengkapi kamera Safran untuk mendeteksi dan melacak target sejauh 12,5 km. Kamera dapat beroperasi dalam mode siang hari, termal, dan hybrid untuk meningkatkan presisi senjata.
(Jane's)
KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak
10 Mei 2024
Kepala Staf TNI AU (KSAU) Marsekal Mohamad Tonny Harjono melakukan kunjungan kerjanya ke Pangkalan TNI AU (Lanud) Supadio, Pontianak (photo: TNI AU)
JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf TNI AU (KSAU) Marsekal Mohamad Tonny Harjono mengunjungi Pangkalan TNI AU (Lanud) Supadio, Pontianak, Senin (6/5/2024).
Kunjungan KSAU dimulai dengan paparan dari Komandan Lanud (Danlanud) Supadio Marsma TNI Reka Budiarsa tentang tugas pokok Lanud Supadio.
“(Paparan terkait) pelaksanaan program kerja tahun 2024, kesiapan personel dan alat utama sistem persenjataan (alutsista) serta kesiapan pengoperasian pesawat Rafale,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Kolonel (Pnb) Ardi Syahri dalam keterangan tertulis, Selasa (7/5/2024).
Diketahui, Lanud Supadio direncanakan bakal menjadi markas jet tempur Rafale, selain Lanud Roesmin Nurjadin di Pekanbaru.
Setelah itu, KSAU Tonny meninjau alutsista di Batalyon Komando (Yonko) 465 Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat), Ruang Simulasi Wing Udara 7 Lanud SPO, dan alutsista di Detasemen Pertahanan Udara (Denhanud) 473 Kopasgat.
Tonny juga meninjau alutsista di Skadron Udara 1 dan Skadron Udara 51 Lanud Supadio.
Pada hari yang sama, KSAU juga mengunjungi Lanud Harry Hadisoemantri (HAD) di Singkawang.
Dalam arahannya di Lanud Harry Hadisoemantri, Tonny bertekad mewujudkan TNI AU yang adaptif, modern, profesional, unggul, dan humanis.
Serta memberikan gambaran TNI AU di masa depan yang akan diperkuat dengan alutsista modern mulai dari pesawat Rafale, C-130J Super Hercules, dan radar baru.
(Kompas)
Mindmatics Malaysia Perkenalkan Drone Kamikaze (Loitering Munition)
10 Mei 2024
Mindmatics TODAK drone kamikaze (photo: Mighty War)KUALA LUMPUR: Dron amunisi musnah sendiri atau 'kamikaze' buatan pertama Malaysia yang juga ciptaan dirintis syarikat tempatan Mindmatics, bakal dikomersialkan tidak lama lagi.
Dinamakan sebagai 'Todak', dron inovatif itu mengambil masa setahun untuk dibangunkan dan kini masih dalam proses kajian dan pembangunan lebih lanjut yang dijangka selesai enam bulan lagi.
Mindmatics TODAK loitering munition/done kamikaze (images: Mindmatics)Memperkenalkan senjata itu pada pameran Perkhidmatan Pertahanan Asia (DSA) dan Keselamatan Kebangsaan (NATSEC) Asia 2024, di sini, Pengurus Projek Azman Ahmad, berkata dron terbabit berfungsi menyerang dengan tepat untuk memusnahkan sasaran yang dikehendaki.
"Sebelum ini, kami telah membangunkan dron pemantauan tetapi kali ini, kami maju selangkah lagi dengan dron 'kamikaze' untuk objektif dan tujuan khusus.
"Terdapat beberapa agensi menunjukkan minat terhadap produk ini, dan kami melihat ada potensi pasaran dalam kalangan agensi penguat kuasa tempatan serta wilayah," katanya kepada Bernama di reruai Mindmatics pada pameran itu yang berlangsung di Pusat Perdagangan dan Pameran Antarabangsa (MITEC), di sini.
'Todak' yang direka bentuk sebagai amunisi risikan dalam industri pertahanan, turut dilengkapi algoritma kawalan Kecerdasan Buatan (AI) serta Unit Kawalan Api (FCU) bersaiz kecil.
Azman berkata, dron itu dikuasakan dengan bateri litium-besi pepejal 25.5 voltan dengan masa operasi hingga 40 minit, selain berupaya terbang serta menyerang sasaran pegun atau bergerak tanpa memerlukan input pemantauan.
"'Todak' berukuran dua meter (m) panjang dengan kelebaran sayap 1.35m dan berat pelepasan maksimum 12 kilogram (kg). Ia mampu membawa beban seberat 3kg dan mencapai kelajuan 100 kilometer sejam dengan kaedah pelancaran menggunakan lastik (catapult)," katanya.
(Bernama)
Korea Selatan Mengisyaratkan Menerima Proposal Pengurangan Cost Sharing Proyek KF-21 dari Indonesia
09 Mei 2024
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, TNI AL Sukses Tembakkan Rudal Khusus
09 Mei 2024
Rudal Exocet MM40 Block 3 ditembakkan dari KCR KRI Halasan-630 dan KRI Kapak-625 (photo: TNI AL)
Dalam gelaran Latihan Operasi Laut Gabungan (Latopslagab) 2024 yang dilaksanakan di wilayah perairan Laut Bali pada 8 sampai dengan 9 Mei 2024, TNI AL sukses melaksanakan penembakkan sejumlah senjata khusus.Dikatakan oleh Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali yang hadir langsung dalam pelaksanaan latihan bahwa, penembakkan senjata khusus telah dilaksanakan dengan sukses dan berhasil.
Rudal C-802 ditembakkan dari fregat KRI Yos Sudarso-353 (photo: TNI AL)
“Selaku pimpinan TNI AL saya ucapkan “Bravo Zulu” kepada seluruh prajurit Jalasena yang tergabung dalam Latihan Operasi Laut Gabungan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa Allah Subhanahu Wattaala selalu melindungi langkah pengabdian kita kepada TNI, TNI AL bangsa dan negara, dan tentunya terus kibarkan bendera kewajiban”. Tegas Kasal Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali dari Kapal Markas KRI dr. Soeharso – 990.
Penembakan senjata khusus dilaksanakan oleh KRI Halasan-630 dan KRI Kapak-625 yang menembakkan rudal Exocet MM40 Block 3, KRI Yos Sudarso-353 menembakan rudal C-802, Kapal Selam KRI Alugoro-405 menembakan Torpedo Black Shark dan KRI Sultan Hasanuddin-366 menembakan torpedo A244S.
Penembakan rudal berhasil mengenai sasaran dan menenggelamkan kapal (photo: TVRI)Objek sasaran penembakan rudal berjarak 35 NM dari unsur penembak. Penembakan dan rudal – rudal tersebut mengenai sasaran secara bersamaan dari arah yang berbeda, dan sasaran berhasil ditenggelamkan.
Dalam Latopslagab 2024, TNI AL mengerahkan puluhan unsur Kapal Perang Republik Indonesia yang terdiri dari KRI Unsur Tugas Penembak, KRI Unsur Tugas Pengamanan, KRI Unsur Tugas Peperangan Elektronika (Pernika), serta Unsur Tugas Bantuan yang dan Pesawat Udara serta Helikopter.
KSAL menyampaikan selamat atas keberhasilan penembakan rudal pada Latihan Operasi Laut Gabungan 2024 (photo: TNI AL)Lebih dari 2.000 prajurit TNI AL dilibatkan dalam latihan tersebut, selain itu sejumlah drone dari Pusat PenerbanganbTNI Angkatan Laut juga ikut serta dalam skenario latihan yang dilaksanakan.
TNI AL menggelar latihan ini merupakan sebagai bentuk pembinaan, sekaligus wahana dalam mengukur kemampuan Alutsista maupun prajurit TNI AL, untuk mewujudkan kesiapsiagaan operasional dalam mengawal kedaulatan laut Indonesia.
RSAF F-16 Training Temporarily Suspended in Wake of Tengah Air Base Crash
09 Mei 2024
A Republic of Singapore Air Force (RSAF) F-16 jet and Tengah Air Base. A RSAF F-16 jet crashed at Tengah Air Base (photo: CNA)
SINGAPORE: The Republic of Singapore Air Force (RSAF) has temporarily suspended training for its F-16 fleet "as a safety precaution" after one of its jets crashed at Tengah Air Base shortly after taking off on Wednesday afternoon (May 8).
Training has been halted until investigations show that it is safe to resume, the Ministry of Defence (MINDEF) said late on Wednesday.
The ministry said earlier that the plane had experienced "an issue" during take-off at about 12.35pm.
The pilot, who ejected from the plane before it crashed, did not suffer major injuries.
"He is ambulant, conscious and talking. But as a precaution, (he) will stay in hospital for observation," Defence Minister Ng Eng Hen said in a Facebook post.
In an update on Wednesday night, MINDEF added the pilot had undergone a full medical examination, which did not reveal any major injuries.
"The serviceman is an experienced pilot with over 2,000 flying hours on the F-16 aircraft," said the ministry.
"According to the pilot, he encountered flight control issues upon lifting off the runway at Tengah Air Base for a routine training flight."
Detailed investigations are ongoing, said MINDEF.
See full article CNA
MBDA Menawarkan Sistem Pertahanan Udara Jarak Pendek ke Malaysia
09 Mei 2024
Mock up MBDA CAMM (Sea Ceptor) and VL MICA pada DSA 2024 (photo: Malaysian Defence)
Pembuat rudal Eropa, MBDA, telah menawarkan sistem rudal permukaan-ke-udara (SAM) self-propelled Modular Air Defense Solutions (EMADS) yang Ditingkatkan dan SAM VL MICA Generasi Baru (NG) kepada Angkatan Bersenjata Malaysia, kata juru bicara MBDA kepada Janes di pameran Defense Services Asia (DSA) 2024 yang diadakan di Kuala Lumpur dari tanggal 6 hingga 9 Mei.
“[MBDA telah] mengusulkan sistem ini kepada Angkatan Darat Malaysia dan Angkatan Udara Kerajaan Malaysia (RMAF),” kata juru bicara tersebut.
Namun, masih belum jelas kapan sistem akan diuji oleh layanan ini, tambah juru bicara tersebut.
Kementerian Pertahanan Malaysia (MINDEF) berupaya untuk mengadakan sistem pertahanan udara jarak pendek (SHORAD) sebagai bagian dari Rencana Malaysia ke-12, yang berlangsung dari tahun 2021 hingga 2025.
Baik EMADS dan VL MICA adalah sistem pertahanan udara jarak pendek hingga menengah yang dikembangkan dan terutama ditujukan untuk mempertahankan formasi darat atau aset statis terhadap ancaman udara umum seperti pesawat tempur dan multiperan, kendaraan udara tak berawak (UAV), dan rudal jelajah. , menurut juru bicara.
Menurut Janes Land Warfare Platforms: Artillery & Air Defense, EMADS adalah 'sistem dari sistem' multiplatform yang menggunakan serangkaian peluncur, sensor, dan aset pendukung untuk beroperasi. EMADS dapat dipersenjatai dengan rudal jarak pendek hingga menengah CAMM atau rudal jarak jauh CAMM (CAMM-ER).
Rudal CAMM mampu menyerang sasaran pada jarak 1 km hingga 28 km dan pada ketinggian 15 m hingga 10 km, sedangkan CAMM-ER dapat menyerang sasaran pada jarak 1 km hingga 45 km dan pada ketinggian 15 m hingga 10 km.
(Jane's)
BRP Jose Rizal Fires C-Star Missile During 'Balikatan' Drill
08 Mei 2024
Dua Kapal Perang Buatan Anak Batam Diluncurkan TNI AL, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879
KNDS France Offers the CAESAR 6x6 to Meet the Needs of the Malaysian Artillery Units
08 Mei 2024
KNDS CAESAR 155mm self-propelled howitzer (photo: KNDS)KNDS France, the main provider of artillery systems for Malaysia and a strategic industrial partner for the Malaysian defence industry
The achievement of our industrial partnership initiated in 2018 with the assembly and delivery of 18 units of 105mm LG 1 MKIII howitzers to the Malaysian army reflects our mutual commitment to enhancing the nation's defense capabilities but also signifies the excellence of local skills in the defense industry.
Today, KNDS France, together with ADSSB, commit to expand their partnership at an upper level in addressing the 155mm CAESAR self-propelled howitzer to be assembled and integrated in the industrial facilities of ADSSB in Segamat, State of Johor. The installation of the CAESAR not only provides additional strength to the Malaysian Army but also contributes to the local economy by creating job opportunities and enhancing expertise in the field of armaments. KNDS and ADSSB are committed to continuing its efforts to advance Malaysia's defense industry and support national security initiatives.
In a pro-active action, both companies will also address selected export markets for the 105mm LG1 MKIII, creating additional value to the Malaysian eco-system.
KNDS – ADSSB partnership is an example of cross-border cooperation aimed at strengthening Malaysia's defense capabilities and increasing investment, particularly in the national defense industry.
(KNDS)
Pesawat Super Hercules C-130J Unit Kelima Pesanan Indonesia Segera Tiba di Tanah Air
08 Mei 2024
Dua pesawat C-130J Hercules TNI AU (photo: Arsa Calief Mahsyur)
jagatbisnis.com – JAKARTA. Pesawat Super Hercules C-130J unit kelima pesanan Indonesia dijadwalkan tiba di Indonesia pada 17 Mei mendatang.
Kepala Biro Humas Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan RI Brigjen Edwin Adrian Sumantha mengatakan, pesawat akan berangkat dari pabrikannya, Lockheed Martin di Georgia, Amerika Serikat, pada Jumat (10/5/2024).
Selanjutnya, pesawat berjenis angkut berat itu bakal tiba di Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada Jumat (17/5/2024).
“Rencana awal berangkat tanggal 10 Mei 2024 dan tiba di Tanah Air tanggal 17 Mei 2024,” ujar Edwin melalui pesan tertulis, Senin (6/5/2024).
Diketahui, Indonesia memesan lima unit pesawat Super Hercules C-130J dari AS. Unit keempat telah tiba di Tanah Air pada 22 Januari 2024.
Ketiga pesawat yang telah tiba sebelumnya sudah mulai menjelajahi langit Indonesia dengan ditandai Navigation Exercise pada awal September 2023.
Terakhir, Yordania Akan Salurkan via Udara Bahkan, ketiga pesawat Super Hercules itu telah melaksanakan flypast saat perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-78 TNI di atas Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, 5 Oktober 2023.
US Aproves Sale of Sniper Targeting Pod to Malaysia
08 Mei 2024
AN/AAQ-33 Sniper targeting pod (infographic: Lockheed Martin)
WASHINGTON - The State Department has made a determination approving a possible Foreign Military Sale to the Government of Malaysia of Sniper Advanced Targeting Pods and related equipment for an estimated cost of $80 million. The Defense Security Cooperation Agency delivered the required certification notifying Congress of this possible sale today.
The Government of Malaysia has requested to buy ten (10) AN/AAQ-33 Sniper Advanced Targeting Pods. Also included are technical data and publications; personnel training; software and training equipment; U.S. Government and contractor engineering, technical, and logistics support services; and other related elements of logistics and program support. The estimated total cost is $80 million.
This proposed sale will support the foreign policy goals and national security objectives of the United States by improving the security of a key partner that is a force for political stability and economic progress in the Indo-Pacific region.
The proposed sale will improve Malaysia’s capability to meet current and future threats by modernizing its current F/A-18D platform with a common targeting pod. This proposed sale will also mitigate future obsolescence concerns and allow the Royal Malaysian Air Force to meet future operational requirements. Malaysia will have no difficulty absorbing this equipment into its armed forces.
The proposed sale of this equipment and support will not alter the basic military balance in the region.
The principal contractor will be Lockheed Martin Corporation, located in Orlando, FL, and The Boeing Company, located in St. Louis, MO. There are no known offset agreements proposed in connection with this potential sale.
(DSCA)