29 Februari 2024

Masuk Program R41, PT PAL Lakukan Modernisasi 2 Kapal Surface Combatant TNI AL

29 Februari 2024

Fregat KRI Martadinata 331 (photo: PAL)

KRI RE Martadinata 331

Surabaya -- Salah satu kapal perang tercanggih kelas Light Frigate milik TNI AL KRI RE Martadinatha-331, saat ini sedang melakukan pemeliharaan dan perbaikan di PT PAL Indonesia.

Adapun kegiatan pemeliharaan dan perbaikan yang dilaksanakan meliputi peningkatan kemampuan Sewaco, equipment Navigasi komunikasi, dan Platform serta perawatan rutin BGA. Melalui program ini harapannya PT PAL dapat meningkatkan kesiapan operasional armada TNI AL yang handal. (PAL)

Kapal Cepat Rudal KRI Halasan 630 (photo: PAL)

KRI Halasan 630

Surabaya -- PT PAL terus berkomitmen untuk meningkatkan kesiapan operasional armada TNI AL dengan melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan KRI khususnya KRI Halasan-630 yang merupakan Kapal Cepat Rudal buatan PT PAL Indonesia yang menjadi salah satu kapal perang kombatan TNI AL.

Saat ini KRI Halasan-630 tengah menajalani proses pemeliharaan, dan perbaikan yang meliputi sistem MPK, MPB, pekerjaan platform kapal hingga peremajaan akomodasi kapal. Pemeliharaan dan perbaikan ini ditujukan agar kapal dapat kembali bertugas dengan optimal dan memberikan keamanan serta kenyamanan kepada prajurit TNI AL dalam melaksanakan operasi laut. (PAL)

PN Installed Heavy Machine Guns on Its AW-159 Wildcat Helicopters

29 Februari 2024

Philippine Navy has installed new door-mounted 0.50cal. heavy machine guns on its AW-159 Wildcat naval helicopters (photos: Wescom)

WESCOM Chief leads inspection and test firing of Navy Wildcat’s Weapon System

SANGLEY POINT, Cavite City – The AFP Western Command Public Information Office (WESCOM PIO), confirmed the participation of WESCOM Chief, Vice Admiral Carlos PN, in the inspection of the AW159 Wildcat Anti-submarine Helicopter's onboard .50 caliber heavy machine gun. Vice Admiral Carlos, leads the Armed Forces of the Philippines’ (AFP) Technical Inspection and Acceptance Committee (TIAC) for the Philippine Navy’s (PN) Antisubmarine Helicopter Acquisition Project, bringing his naval aviation expertise to ensure the helicopter's weapon systems meet the AFP’s operational needs. He also witnessed the actual in-flight test firing of the said armament at the Marine Base Gregorio Lim firing range in Ternate, Cavite yesterday, February 26.


Present during the test fire and inspection were the other members of the TIAC, representatives from Leonardo United Kingdom (UK), the Department of National Defense's (DND) Procurement System Office, the Philippine Navy’s Office for Plans and Programs (N5), and the end-user, represented by Naval Air Wing’s commander, Commodore Juario Marayag PN.


The AW159 Wildcat Helicopter is a British license-built multi-role military helicopter developed by Leonardo UK. “It is the newest addition to the PN’s maritime air assets and an integral part of the Jose Rizal Class Anti-submarine Frigate's firepower,” said Captain Ariel Joseph Coloma PN(GSC), WESCOM’s Chief PIO. “As a multi-role platform, it is also designed for missions such as anti-surface warfare, maritime surveillance, maritime interdiction, and other mission-essential and utility operations.” The acquisition of these helicopters is a crucial capability upgrade for the PN, enhancing its anti-submarine and maritime security operations capabilities.  The inclusion of the .50 caliber heavy machine gun further enhances the aircraft's mission capabilities, providing the AFP with a potent weapon system to combat potential threats in the maritime domain.


“Vice Admiral Carlos, a naval aviator and former commander of the Naval Air Wing, played a major role in the inception of the PN's antisubmarine helicopter acquisition project sometime in 2010,” Captain Coloma added.

RSAF to Acquire 8 F-35A Fighter Jets, Growing Its Fleet to 20 F-35s

29 Februari 2024

Future RSAF fighters consist of F35A/B and F-15SG (image: Sing Mindef)

SINGAPORE – The Republic of Singapore Air Force (RSAF) will acquire eight F-35A fighter aircraft, complementing the previously announced purchase of 12 F-35Bs, said Defence Minister Ng Eng Hen.

This comes as the fifth-generation stealth planes have been proven on the battlefield, Dr Ng said during the debate on the Ministry of Defence’s (Mindef) budget on Feb 28.

The eight F-35As will arrive around 2030.

The announcement followed Mindef’s 2023 decision to buy eight F-35Bs, after an initial purchase of four F-35Bs in 2020. The aircraft is made by United States manufacturer Lockheed Martin.

The two F-35 variants have different strengths that will bolster the RSAF’s capabilities, Dr Ng told Parliament.

While Mindef did not say how much the eight F-35As will cost, figures released by the US indicate that in its latest production lot, each F-35A will cost US$82.5 million (S$111 million), while a single F-35B costs US$109 million.

Comparison of F35A and F35B (infographic: Straits Times)

Dr Ng noted that Mindef and the Singapore Armed Forces (SAF) may have to deprioritise other projects to buy during this window of opportunity. “But we have done our calculations, and we think this is the best time to put in the order for F-35As,” he said.

When the F-35s become operational, they will put the RSAF “in the premier league”, he added.

Delivery of the first four F-35Bs is expected in 2026, with the other eight in 2028, said Dr Ng.

They will replace the RSAF’s ageing F-16 jets, which have been in service since 1998.

The F-16s have progressively been upgraded with modern sensors and weaponry to keep them operationally ready until the mid-2030s.

Together with the F-15SGs – which attained full operational capability in 2013 – the air force will have a fleet that is capable of performing the full suite of missions required to defend Singapore’s skies, said Dr Ng. “This will be a capable air force, above all, to protect our skies,” he said.

See full article The Straits Times

Presiden Menyaksikan Penyerahan 52 Unit Ranpur Pindad

29 Februari 2024

Jumlah alutsista yang diserahkan Pindad berjumlah 52 unit (photo: Pindad)

Presiden Joko Widodo menyaksikan penyerahan BAST Alpalhankam dari Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto kepada Panglima TNI, Kapolri, dan seluruh Kepala Staf Angkatan pada Rapat Pimpinan (Rapim) TNI Polri yang diselenggarakan pada Rabu, 28 Februari 2024 di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur.  Adapun alpalhankam PT Pindad yang diserahkan sebanyak 52 unit meliputi:
-10 unit medium tank Harimau, 
-3 unit ranpur Badak, 
-10 unit ranpur infanteri Pandur, 
-12 unit ranpur Anoa, 
-7 unit rantis Komodo, dan 
-10 unit ranops Maung.

Harimau medium tank (photo: Pindad)

Rapim TNI Polri turut dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Maruli Simanjuntak, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Muhammad Ali, Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Fadjar Prasetyo, Direktur Utama PT Len Industri (Persero) Bobby Rasyidin, Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose, dan Direktur Produksi PT Pindad Budhiarto. 

Pandur amfibi 8x8 (photo: Pindad)

Presiden Joko Widodo kemudian menyampaikan arahan pada Rapim TNI Polri, terkait isu pertahanan dan kemananan, Presiden menyoroti perlunya TNI dan Polri untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi, termasuk perang siber dan penggunaan drone. Kepala Negara juga mengingatkan tentang pentingnya memperkuat profesionalisme, pelayanan terhadap masyarakat, dan sinergi antar kesatuan.

Badak 6x6 (photo: Pindad)

“Penguasaan Iptek jelas akan makin dibutuhkan. TNI-Polri harus menjadi pembelajar yang aktif, pembelajar yang adaptif. TNI-Polri juga harus mampu melakukan deteksi dini, mengambil langkah antisipasi, memperkuat profesionalisme dan pelayanan terhadap masyarakat, memperkuat nilai-nilai TNI Prima, Polri yang Presisi, serta kemanunggalan dengan rakyat,” ungkapnya.

Maung 4x4 (photo: Pindad)

Dalam rapat gabungan TNI-Polri tahun ini, TNI selaku tuan rumah mengangkat tema "TNI-Polri Siap Mewujudkan Pertahanan Keamanan untuk Indonesia Maju". Usai acara, Presiden Joko Widodo langsung meninggalkan lokasi Rapim TNI-Polri, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersama Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo dan seluruh Kepala Staf Angkatan kemudian lanjut mengecek kesiapan prajurit dan alpalhankam yang digelar di lapangan depan GOR Ahmad Yani.

Komodo 4x4 (photo: Pindad)

Dalam rapim tersebut, Presiden Joko Widodo juga memberikan penghargaan kenaikan pangkat istimewa kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Prabowo menerima kenaikan pangkat istimewa dari purnawirawan jenderal bintang tiga menjadi jenderal TNI Kehormatan bintang empat. Penganugerahan tersebut merupakan bentuk penghargaan dan peneguhan dedikasi kepada rakyat, bangsa, dan negara.

28 Februari 2024

ST Engineering Meluncurkan UAS Multirotor Hexacopter DrN-35DH

28 Februari 2024

Sistem pesawat tak berawak (UAS) Multirotor Hexacopter DrN-35DH (photo: Jane's)

ST Engineering Singapura menampilkan sistem pesawat tak berawak (UAS) DrN-35DH di Singapore Airshow 2024 yang diadakan pada 20 hingga 25 Februari.

DrN-35DH adalah hexacopter berkemampuan intelijen, pengawasan, dan pengintaian (ISR) dan merupakan turunan lebih besar dari kendaraan udara tak berawak (UAV) DrN-15 yang sedang diproduksi perusahaan.

Menurut perusahaan, DrN-35DH memiliki fitur peningkatan keselamatan dan kemampuan pelacakan lokasi yang tepat dibandingkan dengan DrN-15 yang memungkinkan UAS beroperasi di lingkungan ‘berisiko tinggi’ atau lingkungan padat penduduk.

UAS memiliki enam lengan yang sebagian besar terbuat dari material komposit serat karbon. Sistem propulsi terdiri dari enam motor listrik yang dipasang di ujung masing-masing lengan dan masing-masing motor menggerakkan baling-baling komposit dua bilah.

UAS memiliki berat lepas landas maksimum 37 kg, kapasitas muatan maksimum 5 kg, daya tahan maksimum 37 menit, dan jangkauan maksimum 15 km. UAS dapat terbang hingga kecepatan maksimum 10 m/s dan dapat bertahan terbang dalam kecepatan angin hingga 10 m/s.

Dalam hal muatannya, UAS membawa dua kamera, kamera elektro-optik/inframerah (EO/IR) utama yang dipasang di belakang dan kamera cadangan yang dipasang di depan. Kamera cadangan terutama untuk membantu operasi pendaratan jika kamera utama gagal. Kedua kamera dipasang pada gimbal. Sensor pendeteksi cahaya dan jangkauan/light detection and ranging (LIDAR) juga dipasang di bagian depan UAS sebagai sistem anti tabrakan.

Pengembangan UAS DrN-35DH dimulai pada tahun 2016 dan diberikan izin untuk beroperasi dalam mode beyond-visual line-of-sight (BVLOS) pada tahun 2019. Izin tersebut merupakan yang pertama diperoleh ST Engineering dan yang pertama pada tahun 2019 di Singapura.

Japan-Cambodia Goodwill Exercise

28 Februari 2024

JS Suzunami-114 destroyer (photo: JMSDF)

JS SUZUNAMI, and JS SHIMAKAZE they’re on the training cruise, conducted a goodwill exercise with Royal Cambodian Navy RCNS KOH SVAY, and RCNS KOH KROSAR.

The Overseas Training Cruise units conducted a goodwill exercise with the Royal Cambodian Navy (RCN) in order to strengthen cooperation to realize a “Free and Open Indo-Pacific” as described below.

JS Shimakaze-172 destroyer (photo: JMSDF)

1. Objectives
(a) To improve JMSDF’s tactical capabilities
(b) To promote friendship and mutual understanding with the RCN
2. Date
February 24

RCNS Koh Svay 1141 and RCNS Koh Krasar 1143 large patrol craft (photos: JMSDF)

3. Exercise Area
In the vicinity of Sihanoukville
4. Participating units
(a) JMSDF: JS SUZUNAMI, JS SHIMAKAZE
(b) RCN: RCNS KOH SVAY, RCNS KOH KROSAR


5. Type of exercise
Tactical Maneuvering Exercise, COMMEX and PHOTOEX
6. Notes
JS SUZUNAMI, JS SHIMAKAZE made a port visit to Port Sihanoukville, Kingdom of Cambodia from 22 to 24 February.

Menjelang Ikut Pitch Black, TNI AU Ikuti Kegiatan MPC di Australia

28 Februari 2024

Middle Planning Conference Pitch Black 2024 (photos: TNI AU)

Delegasi TNI AU ikuti Kegiatan MPC Latihan Pitch Black di Australia

Kolonel Pnb Marcellinus AKD memimpin Delegasi TNI AU untuk mengikuti kegiatan MPC (Middle Planning Conference) di Darwin dari tanggal 19 s.d. 23 Februari 2024.

Delegasi TNI AU ini berangkat ke Australia Dalam rangka pembahasan dan perencanaan latihan Multinational Pitch Black 2024 di Australia.

Pitch Black 2024 direncanakan akan diikuti lebih dari 20 negara pada bulan Juli s.d. Agustus 2024 dan akan berlangsung di Australia mengambil tema “Strengthen our engagements and enhance interoperability with our Indo-Pacific partners”.


Royal Australia Air Force (RAAF) sebagai tuan rumah berkomitmen untuk mewujudkan Pitch Black 2024 sebagai “Best ever Pitch Black exercise”.

TNI AU sendiri direncanakan akan mengirimkan 6 pesawat F-16 dan berpartisipasi penuh dalam 3 minggu latihan tempur yang terdiri dari 1 minggu FIT (Force Integration Training) dan 2 minggu LFE(Large Force Employment).


Selama pelaksanaan MPC delegasi TNI-AU melaksanakan beberapa working groups dan One on One bullring interview untuk finalisasi administrasi dan detail latihan, manajemen dan kebutuhan logistik, serta melaksanakan site survey lokasi di Darwin RAAF Base.

Dari Pelaksanaan MPC ini perencanaan latihan Pitch Black telah mencapai 80% dan akan dipertajam kembali pada pelaksanaan FPC (Final Planning Conference) pada bulan mei 2024 di Australia.

27 Februari 2024

ST Engineering Get LOI for Order of 10 AirFish WIG Craft

27 Februari 2024

Eurasia Mobility Solutions (EMS), founded by Kubilay Ilgin in 2023, is a smart urban mobility solutions provider headquartered in Istanbul, Turkey (photo: ST Eng)

ST Engineering and Eurasia Mobility Solutions Enter LOI for Order of 10 AirFish Wing-in-Ground Craft

Singapore – ST Engineering today announced that its joint venture (JV) company, ST Engineering AirX, has signed an LOI with Eurasia Mobility Solutions for an order of up to 10 AirFish Wing-in-Ground (WIG) craft with options for 10 more. Under the agreement, ST Engineering AirX, original equipment manufacturer of the AirFish family of WIG craft, will customise and deliver the 10-seater AirFish 8 to Eurasia Mobility Solutions progressively from 2025 to serve Turkey’s tourism and private transportation sectors.

The WIG craft is a groundbreaking marine craft that utilises aerodynamic forces and air pressure generated between itself and a water surface to reduce induced drag and achieve a more fuel efficient, high travel speed. Leveraging its original equipment manufacturing and certification expertise, ST Engineering’s Commercial Aerospace business formed ST Engineering AirX with Peluca in 2023 to tap the potential of WIG technology and commercialise the AirFish family of WIG craft.

Kubilay Ilgin, founder of Eurasia Mobility Solutions, said, “We are happy to introduce an innovative transportation model using a brand-new technology to Turkey, a country surrounded by the sea on three sides. As an alternative mode of transportation, AirFish 8 offers a safe, sustainable and faster solution to conveniently reach places without any port or runway. Faster than existing air and marine travel options, this new technology will change the rules of marine transportation and create new trends in Turkey.”

Airfish 8 WIG craft (image: Widgetworks)

“We are excited to be working with Eurasia Mobility Solutions to introduce our new WIG platform which has the potential to reinvent marine transportation for Turkey’s maritime sector,” said Jeffrey Lam, President of Commercial Aerospace at ST Engineering. “This is a significant milestone for ST Engineering’s Commercial Aerospace business as we scale up our engineering and original manufacturing capabilities to develop more innovative and sustainable solutions that connect people and goods along some of the earth’s vast coastal areas.”

Designed to take off and land on water, AirFish WIG craft avoids the need for infrastructure such as an airfield, making it a more convenient option not only for maritime public transport, but also the delivery of parapublic and logistics services as well as potential military applications in littoral waters.

AirFish 8 can carry up to 10 passengers including crew members or 1,000 kg of logistics, and can travel up to 90 knots, making it one of the fastest marine craft operating in the seas. Integrated with state-of-the-art aerospace and marine technologies, the marine craft serves as a viable and attractive alternative to ferries, helicopters and seaplanes, and is slated for certification and entry into market by 2025.

ST Engineering will showcase its aerospace solutions and its WIG craft at the Singapore Airshow, 20 - 25 February 2024, at the ST Engineering Pavilion (G01).

India-Malaysia Pertingkat Kerjasama Dalam Industri Pertahanan

27 Februari 2024

Manufacturing Su-30MKI di Hindustan Aeronautics Limited (HAL), India (photo: Ajaishukla)

KUALA LUMPUR – India ingin mengeratkan lagi kerjasama dua hala dengan Malaysia menerusi koloborasi dalam industri pertahanan, kata Pesuruhanjaya Tinggi India ke Malaysia B.N. Reddy.

Menurut beliau masanya sudah tiba untuk kedua-dua negara mengukuhkan lagi hubungan pertahanan berusia empat dekad yang termasuk Kerjasama Pertahanan Malaysia-India yang ditandatangani pada 1993.

Sebelum ini, beliau berkata kerjasama dan libat urus dalam pertahanan antara dua negara bersahabat itu hanya berkisar dalam kalangan tiga cabang ketenteraan, tentera darat, udara dan laut tetapi sekarang New Delhi berhasrat mengadakan libat urus dengan pemain sektor industri pertahanan.

“Dalam lapan ke sembilan tahun lepas, sektor industri pertahanan India tumbuh dengan pesat. Sebelum ini industri pertahanan kami hanya mengeluarkan peralatan untuk Angkatan Tentera India tetapi sekarang kami telah membangunkan kapasiti dan keupayaan untuk mengeksport (produk pertahanan) ke negara lain,” katanya.

Reddy berkata demikian di luar program Kerjasama Perindustrian Pertahanan India-Malaysia: Ekspo Mini Pertahanan yang juga Simposium Industri Pertahanan di sini hari ini yang dihadiri Ketua Setiausaha Kementerian Pertahanan Datuk Seri Isham Ishak.

Manufacturing kapal selam Scorpene di Mazagon Dock Shipbuilder Limited, India (photo: Mazagondock)

Reddy berkata kerjasama itu akan memberi manfaat, kerana Angkatan Tentera Malaysia dan India menggunakan aset ketenteraan yang sama seperti pesawat tempur pelbagai peranan (MRCA) Sukhoi Su-30 buatan Rusia dan kapal selam diesel-elektrik Scorpene buatan Perancis.

Menurut beliau, syarikat India Mazagon Dock Shipbuilder Limited telah membina enam kapal selam Scorpene setakat ini sementara gergasi aeroangkasa Hindustan Aeronautics Limited (HAL) sudah membina 280 jet pejuang Sukhoi untuk Tentera Udara India (IAF) di bawah pengaturan dengan rakan niaga dari Rusia.

Sementara itu Isham dalam ucapannya berkata Malaysia terbuka untuk bekerjasama dengan India dalam bidang keselamatan siber dan sektor penyenggaraan, pembaikan dan membaik pulih terutamanya yang melibatkan kapal selam Scorpene dan pesawat MRCA Sukhoi Su-30.

“Ini adalah dua bidang yang kami faham bahawa India mempunyai kepakaran dan anda juga mengeluarkankan alat ganti untuk kapal selam Scorpene, ini adalah bidang yang saya fikir kita boleh bekerjasama dengan lebih lanjut kerana dalam lima bulan lepas saya di Kementerian Pertahanan, keutamaan nombor satu saya ialah aset atau peralatan kami sentiasa sedia untuk digerakkan,” katanya.

Indonesia Mengusulkan Penundaan Program AEW&C Untuk Mendanai Fregat

27 Februari 2024

Fregat FREMM Bergamini class (photo: Wiki)

Kementerian Pertahanan Indonesia (MoD) telah mengajukan proposal kepada Kementerian Keuangan, meminta untuk membatalkan persetujuan pinjaman luar negeri yang dialokasikan untuk pesawat peringatan dini dan pengendalian udara (AEW&C) dan 15 program pengadaan kecil lainnya.

Sebaliknya, Kementerian Pertahanan ingin alokasi ini dialihkan ke upaya yang telah lama tertunda untuk melengkapi TNI Angkatan Laut dengan fregat Frégate Européenne Multi-Mission (FREMM), menurut surat tertanggal 9 Desember 2023 antara kedua kementerian. Salinan surat ini diberikan kepada Janes di Singapore Airshow 2024 oleh sumber pemerintah.

Pada tahun 2023 pemerintah Indonesia telah menyetujui 16 program pengadaan pertahanan untuk didanai dengan pinjaman yang bersumber dari pemberi pinjaman asing. Hal ini termasuk persetujuan untuk mengambil pinjaman luar negeri hingga USD800 juta untuk pengadaan pesawat AEW&C dalam jumlah yang tidak diketahui.

Kementerian Pertahanan mengusulkan penundaan pengadaan pesawat AEW&C jenis E-7A (photo: NATO)

15 program lainnya, yang persetujuannya untuk mengambil pinjaman luar negeri telah diberikan, termasuk rencana pengadaan rudal anti-udara VL MICA senilai USD144 juta, yang kemungkinan akan digunakan untuk fregat kelas Martadinata, dan inisiatif senilai USD48 juta untuk memperoleh senjata sistem artileri pertahanan udara gerak sendiri.

Proses pengadaan formal untuk seluruh 16 program belum dimulai, dan nilai total proyek-proyek ini diperkirakan berjumlah sekitar USD25 miliar.

“Untuk memenuhi prioritas terkait kesiapan angkatan bersenjata di tengah situasi keamanan yang dinamis, diminta agar Kementerian Keuangan menyetujui permintaan ini dan menyetujui alternatif alokasi pinjaman luar negeri yang diminta Kementerian Pertahanan,” bunyi surat yang ditandatangani oleh Kementerian Pertahanan. Direktur Jenderal Akuisisi Pertahanan Kemhan, Supo Dwi Diantara.

“Jumlah pinjaman luar negeri yang akan diambil akan tetap sama meskipun ada peralihan,” tambah surat itu.

26 Februari 2024

Prajurit Yoni 11 Mar/Pasmar 3 Latihan Menembak Menggunakan Senjata Bantuan Infanteri

26 Februari 2024

Prajurit Yonif 11 Mar,  Brigif 3/Marinir Pasmar 3 latihan menembak menggunakan senjata bantuan Infanteri (photos: Pasmar 3)

Hancurkan sasaran musuh, Prajurit Pamtas Mobile RI-PNG 2024 laksanakan latihan menembak menggunakan senjata bantuan infanteri

TNI AL, Dispen Kormar Sorong, Menghancurkan Sasaran Musuh, Prajurit Petarung Yonif 11 Mar yang termasuk dalam  Orgas Personel Pamtas Mobile RI-PNG 2024 melaksanakan latihan menembak menggunakan senjata bantuan Infanteri, yang bertempat di Distrik Seigun, Kampung Klafdalim, Distrik Moiseget, Kab. Sorong, Papua Barat daya, Selasa (20/02/2024).


Latihan tersebut dilaksanakan untuk menguji kemampuan menembak dan professionalisme  bagi Prajurit dalam menggunakan Senjata Bantuan Infanteri untuk memusnahkan Sasaran, sehingga  berguna di medan tempur bagi tiap Prajurit Korps Marinir yang sigap menghadapi segala macam ancaman yang akan datang.


Letkol Mar Rowin Z. Simarmata, M.Tr. Opsla., (Komandan Yonif 11 Marinir), menyampaikan bahwa Penembakan harus presisi, cepat dalam menentukan sasaran dan cepat dalam melaksanakan tembakan, Segera mengenali Medan - medan  kritis dimanapun ditempatkan, sehingga mampu mengantisipasi pergerakan musuh yang datang menyerang maupun melarikan diri ke tempat berbagai tempat radius tembakan mortir.


Diharapkan para petarung Korps Marinir harus mampu mengambil keputusan juga tidak asal menembak tetapi mengetahui sasaran, serta dapat mengantisipasi serangan dengan cepat dan tepat dalam melumpuhkan musuh dengan Minimalkan penyimpangan arah dan jarak tembakan dari musuh atau sasaran, "Keberhasilan didapatkan untuk para prajurit yang terus berlatih, ucap Danyonif 11 Marinir."

Aero Siap Menyelesaikan Pengiriman L-39NG Vietnam

26 Februari 2024

Aero Vodochody telah menyelesaikan pengiriman gelombang pertama L-39NG ke Angkatan Udara Rakyat Vietnam (VPAF). Perusahaan juga fokus menjual pesawat tersebut ke Thailand (photos: Aero Vodochody)

Aero Vodochody AS telah mengirimkan batch pertama pesawat latih dan serang ringan L-39NG ke Angkatan Udara Rakyat Vietnam (VPAF), dengan sisa pengiriman diperkirakan akan selesai pada tahun 2024.

Vietnam memesan 12 pesawat L-39NG pada Februari 2021. Filip Gunnar Kulštrunk, wakil presiden eksekutif dan chief komersial officer Aero, mengatakan kepada Janes bahwa pengiriman dimulai pada kuartal keempat tahun 2023 dan “batch pesawat pertama sekarang sudah ada di [Vietnam ]. Kami akan menindaklanjutinya hingga akhir tahun ini. Sebagian besar tahun ini diisi dengan jadwal pengiriman ini”.

Kulštrunk menyampaikan komentarnya pada Singapore Airshow 2024 yang digelar pada 20 hingga 25 Februari.


L-39NG baru akan menggantikan pesawat latih L-39C milik VPAF yang lebih tua, yang telah beroperasi sejak tahun 1980. Kulštrunk mengatakan L-39NG merupakan “langkah maju” bagi VPAF dalam “hal pelatihan dan kemampuan pesawat mereka”. Penjualan tersebut juga mendukung strategi Aero Vodochody untuk mencapai penjualan tambahan L-39NG di seluruh Asia-Pasifik dengan berfokus pada pengguna L-39 generasi sebelumnya, menurut penilaian Janes.

Akuisisi L-39 adalah “peralihan dari hanya memiliki pesawat latih, pesawat, atau pelatihan dasar dan lanjutan menjadi memiliki sistem pelatihan penuh”, katanya. Penjualan tersebut mencakup “rangkaian lengkap simulator, sistem perencanaan dan pembekalan misi, [dan] sistem manajemen pembelajaran, yang disesuaikan dengan kemampuan masing-masing siswa… Sistem ini secara otomatis memandu mereka melalui proses pembelajaran – mulai dari pelatihan dasar hingga kelas hingga pelatihan simulator”.

PT Len dan Airbus Helicopters Lakukan Kerja Sama Pengembangan Produk Pertahanan untuk Meningkatkan Konten Lokal

26 Februari 2024

Penandatanganan kerjasama antara PT Len dan Airbus Helicopters (photo: Len)

Perkuat Industri Pertahanan Dalam Negeri, PT Len Industri (Persero) Tandatangani MoU dengan Airbus di Singapore Air Show 2024

Singapura – PT Len Industri (Persero) induk holding BUMN industri pertahanan DEFEND ID diwakili Direktur Bisnis dan Kerjasama PT Len Industri (Persero) Wahyu Sofiadi bersama Senior Vice President Head of Region Asia Pacific Airbus Helicopters Vincent Dubrule melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) di booth Airbus, dalam gelaran Singapore Air Show 2024 yang diadakan di Lapangan Terbang Changi, pada 21-22 Februari 2024.

Pada proses penandatanganan Wahyu didampingi Direktur Utama PT Len Industri (Persero) Bobby Rasyidin dan disaksikan secara langsung oleh Direktur Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan (Dirjen Pothan Kemhan) Mayor Jenderal TNI Mohammad Fadjar.

MoU ini menitikberatkan pada kerja sama dalam proyek dan bisnis pengembangan produk pertahanan. Hal ini guna meningkatkan konten lokal dan kapabilitas dalam negeri dan potensi pemanfaatan fasilitas produksi DEFEND ID. Lalu pada MoU ini diperjelas kata dan ungkapan yang harus diartikan seperti produk berarti produk pertahanan seperti helikopter, aero struktur, fixed wing dan MRO. Ada pula kata proyek berarti proyek pertahanan helikopter, struktur Aero, dan MRO.

Selain melakukan tanda tangan MoU dengan Airbus, Direktur Utama dan Direktur Bisnis dan Kerjasama Len juga melakukan pertemuan dengan beberapa perusahaan seperti Leonardo Italy, Thales Perancis, hingga pertemuan dengan Deutsche Bank.

Selama di Singapore Air Show 2024, Bobby dan Wahyu didampingi oleh Sekretaris Perusahaan PT Len Industri (Persero) Irlan Budiman dan beberapa Senior General Manager Len.

Sebagai informasi, Singapore Air Show 2024 adalah pameran yang dilaksanakan selama dua tahun sekali yang diisi dengan beberapa agenda seperti pameran statis pesawat terbang komersial hingga militer, forum diskusi, hingga aerobatics displays. Dalam agenda ini hadir pula para pelaku pemerintahan hingga delegasi militer dari seluruh dunia.

(Len)

25 Februari 2024

Jet Tempur Generasi ke-5 Türkiye KAAN Berhasil Menyelesaikan Penerbangan Pertamanya

25 Februari 2024

Jet tempur TAF KAAN buatan Turkiye mempunyai mtow 27,215 kg dan kecepatan maksimal Mach 1.8 (all photos: AA)

Masyarakat Turki pada hari Rabu menyaksikan tonggak sejarah industri pertahanan lainnya ketika jet tempur pertama yang dikembangkan di dalam negeri menyelesaikan penerbangan pertamanya, yang merupakan bagian dari upaya negara tersebut untuk meningkatkan angkatan udaranya dan mengekang ketergantungan pada luar negeri.

Dinamakan KAAN, pesawat tempur generasi kelima lepas landas pada Rabu dini hari dan mengudara sebentar sebelum kembali ke pangkalan udara di utara Ankara, menurut video yang dibagikan oleh pengembangnya, Turkish Aerospace Industries (TAI).

Penerbangan ini menandai “ambang kritis” lainnya, kata Presiden Recep Tayyip Erdoğan.

“Kami mengalami salah satu hari yang membanggakan bagi industri pertahanan Turki. Pesawat tempur buatan kami, KAAN, berhasil menyelesaikan penerbangan pertamanya hari ini. Türkiye melewati ambang batas kritis lainnya dalam memproduksi jet tempur generasi kelima,” kata Erdogan pada sebuah acara di wilayah barat. Provinsi Afyonkarahisar.

Temel Kotil, Kepala TAI, mengatakan KAAN bertahan di udara selama 13 menit dan mencapai kecepatan 230 knot di ketinggian 8.000 kaki.


"Sayap baja Turki di langit!" Menteri Perindustrian dan Teknologi Mehmet Fatih Kacır mengatakan dalam sebuah postingan di platform media sosial X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

“Dengan KAAN, negara kita tidak hanya akan memiliki jet tempur generasi kelima tetapi juga teknologi yang hanya dimiliki oleh sedikit negara di dunia,” Haluk Görgün, kepala Kepresidenan Industri Pertahanan (SSB), menulis di X.

Sebelumnya, para insinyur melakukan uji kursi peluncuran KAAN, uji statis full-length, uji statis permukaan kontrol, uji roda pendaratan, uji sistem avionik, uji bahan bakar, uji penyalaan mesin, dan uji taxiing.

Diluncurkan secara publik tahun lalu, jet tersebut dianggap sebagai proyek paling ambisius di Türkiye hingga saat ini. Pesawat perang tersebut melakukan debut di landasan pacu dan menyelesaikan uji taksi pertamanya setelah menyalakan mesinnya untuk pertama kalinya pada pertengahan Maret tahun lalu.

Hal ini diupayakan untuk menggantikan armada F-16 yang sudah tua dalam inventaris Komando Angkatan Udara, yang rencananya akan dihapuskan mulai tahun 2030-an.


Jet tempur baru ini awalnya akan ditenagai oleh dua mesin General Electric F-110, yang juga digunakan pada jet Lockheed Martin F-16 generasi keempat.

Türkiye bertujuan untuk menggunakan mesin produksi dalam negeri, yang "hampir siap", pada KAAN dalam produksi serial, kata Görgün, dan diharapkan akan dimulai pada tahun 2028.

Pesawat ini akan mampu melakukan pertempuran udara-ke-udara dengan senjata generasi baru dan serangan presisi dari senjata internal dengan kecepatan supersonik dan akan memberikan peningkatan kekuatan tempur dengan kecerdasan buatan dan dukungan jaringan saraf.

Jet tersebut akan menjadikan Türkiye salah satu dari sedikit negara yang memiliki infrastruktur dan teknologi untuk memproduksi pesawat tempur generasi kelima.

See full article Daily Sabah

ST Engineering Meluncurkan Senapan Mesin Ringan Ultimax 100 Mk 9

25 Februari 2024

Varian terbaru senapan mesin ringan ST Engineering Ultimax 100 Mk 9 (photo: Jane's)

Perusahaan pertahanan Singapura, ST Engineering, telah meluncurkan varian terbaru dari senapan mesin ringan berbahan bakar gas Ultimax 100 kaliber 5,56 mm.

Produk yang diberi nama Ultimax 100 Mk 9 ini pertama kali dipamerkan ke publik pada pameran pertahanan Singapore Airshow 2024 yang berlangsung di Changi Exhibition Centre pada 20 hingga 25 Februari.

Fitur baru yang terdapat pada Mk 9 adalah kemampuan dual-feed. Senjata ini dapat menerima peluru kaliber 5,56 mm dari kotak 30 peluru dan magasin drum 100 peluru yang sesuai dengan NATO Standardization Agreement (STANAG), serta sabuk amunisi.

“Ultimax Mk 9 memiliki tingkat akurasi yang sebanding dengan senapan serbu standar, meski mampu mengeluarkan peluru dengan kecepatan tembakan lebih tinggi,” ujar perwakilan ST Engineering yang berbicara dengan Janes di Singapore Airshow 2024.

“Selain itu, Ultimax Mk 9 memiliki salah satu recoil terendah di pasaran jika dibandingkan dengan senapan mesin ringan dengan kaliber serupa,” tambah perwakilan tersebut.

Ultimax Mk 9 memiliki bobot kurang lebih 6 kg dan panjang laras 457 mm. Ia memiliki kecepatan putaran senapan 1 inci 178 mm (1 inci 7 inci), dan senjata ini memiliki panjang total 950–1.030 mm tergantung pada popor yang dipilih.

Selain Angkatan Bersenjata Singapura, varian lama Ultimax 100 juga digunakan oleh Angkatan Bersenjata Chili dan Angkatan Bersenjata Republik Kroasia.

​(Jane's)

PTDI Garap Pesanan Tiga Pesawat Angkut CN235-220 untuk TNI AD

25 Februari 2024

CN235-220 AD Nepal mirip dengan konfigurasi untuk TN AD (photo: Antara)

Perusahaan BUMN PT Dirgantara Indonesia (PTDI) telah menerima kontrak untuk tiga pesawat CN235-220 lagi dari Kementerian Pertahanan (MoD).

Kontrak senilai USD85 juta telah ditandatangani pada 30 November 2023 dan pesawat tersebut akan diserahkan ke Pusat Penerbangan TNI Angkatan Darat (Puspenerbad) dalam konfigurasi angkut pasukan, kata perwakilan PTDI yang berbicara dengan Janes di Singapore Airshow 2024.

Dalam konfigurasi yang dipesan, pesawat ini akan mampu menampung 49 tentara lengkap atau hingga 34 pasukan terjun payung untuk operasi penyusupan lintas udara.

Bila tidak diperlukan untuk operasi penerjun payung, kursi samping di kabin pesawat dapat dinaikkan untuk mengakomodasi kebutuhan transportasi kargo atau dengan cepat dipasang kembali hingga 18 tandu untuk misi evakuasi medis dan bantuan bencana, kata PTDI.

CN235-220 memiliki berat lepas landas maksimum (MTOW) sebesar 16.500 kg dan mampu membawa muatan hingga 5.200 kg. Dengan muatan maksimum, pesawat ini memiliki jangkauan sekitar 414 n mil.

Ditenagai dua mesin General Electric CT7-9C yang menggerakkan dua baling-baling Hamilton Standard HS 14 RF-21 berbilah empat, mampu mencapai kecepatan maksimum 237 kt dengan kecepatan jelajah irit 169 kt, demikian rincian lebih lanjut yang diberikan PTDI.

Pesawat pertama berdasarkan kontrak ini dijadwalkan akan dikirimkan pada tahun 2026.

​(Jane's)

KAI and Diehl Defence to Integrate the IRIS-T Missile Into FA-50/T-50 and KF-21

25 Februari 2024

KF-21 firing IRIS-T missile (photos: DAPA)

Diehl Defence and KAI Intensify Their Cooperation

Diehl Defence and Korea Aerospace Industries (KAI) have signed a Memorandum of Understanding (MoU) for the purpose of intensifying their integration and marketing efforts, addressing IRIS-T potential on FA-50 and KF-21 aircraft.

Diehl Defence, a world-leading supplier of air-launched guided missile systems, and Korea Aerospace Industries (KAI), manufacturer and aircraft authority of the FA-50 series and KF-21 combat aircraft, have signed a Memorandum of Understanding (MoU) for the purpose of intensifying their integration and marketing efforts, addressing IRIS-T potential on FA-50 and KF-21 aircraft.

The purpose of the agreement is the joint goal to integrate the IRIS-T missile into FA-50/T-50 and KF-21 Block II aircraft. This confirms the intention of both companies to investigate the potential for cooperation, as previously announced in an earlier agreement, signed during ADEX 2021.

In addition, the MoU covers the collaboration of working groups on marketing efforts for KAI aircraft equipped with Diehl Defence missiles. Finally, both companies agree to investigate the possibility to modify or further develop missile systems from Diehl Defence for Korea’s indigenous aircraft programs.


Meeting during the visit of Kang Goo-Young, KAI CEO, as part of a Korean trade delegation to Berlin, Germany, this week, Dr. Harald Buschek, Chief Program Officer and member of the Diehl Defence Division Board, signed the MoU.

The companies announce the consolidation of their cooperation on the eve of Singapore Airshow, due to take place this week as Asia’s biggest aerospace and defence trade event this year.

Diehl Defence and KAI have worked together for a number of years by now, combining Diehl Defence’s experience and capabilities in the field of development, production and integration of missile systems with KAI’s track record with successfully launching and managing military aircraft programs. The collaboration began in 2017 with the start of the integration of IRIS-T into the KF-21 Block I fighter.

24 Februari 2024

Terrex s5 Akan Menerima Kemampuan MUM-T

24 Februari 2024

Berbagai kemampuan kerja sama berawak-tak berawak (manned-unmanned teaming/MUM-T) sedang direncanakan untuk kendaraan tempur infanteri (IFV) Terrex s5 (image: Jane's)

Terrex adalah IFV 8×8 dengan enam peran operasional berbeda seperti pengangkut pasukan, kendaraan komando, kendaraan rudal anti-tank (ATGM), kendaraan pendukung tembakan, kendaraan mortir, dan kendaraan serbu amfibi, menurut informasi. diterbitkan oleh ST Engineering. Kendaraan ini diperkenalkan pada Singapore Airshow 2024 yang diadakan pada tanggal 20 hingga 25 Februari.

Seorang juru bicara ST Engineering mengatakan kepada Janes selama pertunjukan bahwa serangkaian kemampuan MUM-T akan ditambahkan ke IFV. Hal ini termasuk integrasi kemampuan untuk berkoordinasi dengan kendaraan udara tak berawak (UAV) yang beroperasi secara otonom dan kendaraan darat tak berawak (UGV) Taurus yang baru, yang juga diperkenalkan untuk pertama kalinya di pameran tersebut.

ST Engineering Terrex s5 dalam pameran Singapore Airshow 2024 (photo: Asian Military Review)

“Pengujian telah dilakukan untuk operasi otonom setelah program Terrex s5 dimulai dua hingga tiga tahun lalu,” kata juru bicara tersebut, seraya menambahkan bahwa IFV sedang menjalani beberapa pengujian skenario misi tipe MUM-T.

Hal ini mencakup konsep awal dimana IFV akan dilengkapi dengan stasiun built-in untuk meluncurkan UAV kecil untuk bantuan titik arah. Selama pertunjukan udara, ST Engineering menampilkan Terrex s5 yang ditempel dengan UAV yang tersedia secara komersial.

“Kami belum yakin apakah kami akan mengembangkan UAV baru untuk peran ini karena bisa menggunakan pengadaan komersial untuk kemampuan ini,” kata juru bicara tersebut.

Austal Australia Awarded Contract for 2 Additional Evolved Cape-class Patrol Boats for RAN

24 Februari 2024

Austal Australia has been awarded a contract extension for two additional Evolved Cape-class Patrol Boats for the Royal Australian Navy (photo: Austal)

Austal Limited (ASX:ASB) is pleased to announce that Austal Australia has been awarded a contract extension for the construction of two additional Evolved Cape-class Patrol Boats for the Royal Australian Navy.

The A$157 million contract follows the procurement announcement made by the Commonwealth of Australia (CoA) on 23 November 2023 and brings the total number of Evolved Cape-class Patrol Boats being delivered to the Navy, under the SEA1445-1 Project, to ten.

Austal Limited Chief Executive Officer Paddy Gregg has reiterated the importance of the Evolved Cape-class Patrol Boats to both the Australian defence industry and the Royal Australian Navy.

“These additional Evolved Capes, designed and constructed by Austal in Henderson, Western Australia, are helping us to retain and build our sovereign, naval shipbuilding workforce and continue to engage supply chain partners from across Australia,” Mr Gregg said.

“The Evolved Capes are also enhancing the Navy’s operations throughout Northern Australia, adding greater capability for maritime surveillance and border patrols, as part of the ongoing Operation Sovereign Borders mission.”

The SEA1445-1 project, initially constructing six 58-metre aluminium monohull patrol boats for the Royal Australian Navy from May 2020, was extended by two vessels in April 2022. The first five Evolved Cape-class Patrol Boats, Cape Otway, Cape Peron, Cape Naturaliste, Cape Capricorn and Cape Woolamai were delivered within an eighteen-month period, from March 2022. Following the sixth and most recent delivery, Cape Pillar, in October 2023, there are two Evolved Capes currently under construction.

The Evolved Cape-class Patrol Boats feature larger amenities to accommodate up to 32 people, improved quality of life systems and advanced sustainment intelligence systems that further enhance the Royal Australian Navy’s ability to fight and win at sea. The patrol boats are utilised for a wide variety of constabulary and naval missions and play a critical role in Australia’s national security, as a high-performing, reliable and effective maritime asset.

In-service support for the Cape, Evolved Cape and Guardian-class Patrol Boat fleets operated by the Australian Border Force, Royal Australian Navy and Pacific Island nations is provided by Austal Australia through dedicated service centres located in Henderson, Western Australia; Cairns, Queensland; and Darwin, Northern Territory.

Austal Australia is also contracted to deliver 22 steel-hulled Guardian-class Patrol Boats to the Commonwealth of Australia under the Pacific Patrol Boat Replacement Project (SEA3036-1) and has delivered 18 vessels since 2018.

This ASX announcement has been approved and authorised for release by Paddy Gregg, Austal Limited’s Chief Executive Officer.

(Austal