30 Juni 2024

Uji Verifikasi Pemeliharaan Ranpur Tank Amfibi Oleh Dislaikmatal

01 Juli 2024

Uji verifikasi oleh Dislaikmatal meliputi pengecekan Sistem Kendali Senjata (SKS), uji daya manuver darat dan uji daya amfibi (photos: PasMar2)

Komandan Batalyon Tank Amfibi 2 Marinir Hadiri Verifikasi III Har Ranpur TK III TA 2024 Oleh Dinas Kelaikan Material Angkatan Laut

TNI Angkatan Laut, Dispen kormar (Surabaya). Dalam rangka Verifikasi III Har Ranpur TK III TA 2024 oleh Dinas Kelaikan Material Angkatan Laut (Dislaikmatal), Komandan Batalyon Tank Amfibi 2 Marinir menghadiri kegiatan yang dilaksanakan di Bukit Bantolo, Rampa Kesatrian Marinir Sutedi Senaputra Karangpilang dan Dermaga Satfib Koarmada II Ujung, Surabaya. Kamis (27/06/2024).


Kegiatan verifikasi dipimpin oleh Letkol Mar Irfan Kodu, S.E., selaku Katim verifikasi dari Dislaikmatal diikuti Dandenhar Lanmar Surabaya Mayor Mar Ardi P dan dihadiri oleh Wadan Lanmar Surabaya Letkol Mar Abdul Bahri.S.H., Danmenkav 2 Mar Letkol Mar La Ode Jimmy Herizal Rahman, M. Tr.Hanla., M.M., serta Danyontankfib 2 Mar Letkol Mar Alfredo Yowel Antaribaba, M.Tr.Opsla.


Dalam kesempatan tersebut Ranpur Tank BMP 3F dan PT 76 (M) Yontankfib 2 Mar yang telah selesai melaksanakan Pemeliharaan Menengah (Harmen) di Denhar Surabaya dilaksanakan uji verifikasi oleh Dislaikmatal meliputi pengecekan Sistem Kendali Senjata (SKS), uji daya manuver darat dan uji daya amfibi.


Komandan Batalyon Tank Amfibi 2 Marinir Letnan Kolonel Marinir Alfredo Yowel Antaribaba, M.Tr.Opsla., menyampaikan, "Kegiatan verifikasi merupakan tahapan pengecekan yang dilaksanakan secara objektif terkait Ranpur oleh Dislaikmatal usai melaksanakan Harmen, selain dalam rangka pemeriksaan juga bertujuan untuk pemeliharaan yang bersifat preventif demi mempertahankan kondisi Ranpur. Sehingga setelah dinyatakan lulus verifikasi maka Ranpur secara legalitas dinyatakan siap operasional untuk digunakan di satuan Kavaleri Korps Marinir TNI AL, ” tegas Komandan.

Kunjungan Kasau ke Baykar Technology: Eksplorasi Teknologi UAV dan Kecerdasan Buatan

30 Juni 2024

Kunjungan delegasi TNI AU ke Baykar Technologies, Turkiye mendapat penjelasan tentang HALE UCAV Bayraktar Akinci (all photos: TNI AU)

Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI M. Tonny Harjono, S.E., M.M., beserta delegasi TNI Angkatan Udara (TNI AU) mengunjungi Baykar Technology, Istanbul, Sabtu (29/6/24).


Dalam kunjungan ini, Kasau menerima presentasi Baykar Technology, salah satu perusahaan teknologi yang memiliki spesialisasi dalam Pesawat Terbang Tanpa Awak Unmanned Aerial Vehicle (UAV) dan kecerdasan buatan Artificial Intelligence (AI).


Selama kunjungan, Kasau juga berkesempatan mengunjungi fasilitas Baykar di Corlu dan menyaksikan demonstrasi penerbangan Bayraktar Akinci.


Baykar Technologies dikenal sebagai pengembang UAV terkemuka dengan teknologi canggih, yang telah berperan penting dalam mendukung kemampuan pertahanan Turki.


Kunjungan ini merupakan komitmen TNI Angkatan Udara untuk terus mengembangkan diri sebagai angkatan udara yang modern, sejalan dengan tekad Kasau, AMPUH (Adaptif, Modern, Peofesional, Unggul, Humanis).

Progres Review Meeting (PRM) Ke-4 Offset Pengadaan Pesawat Tempur Rafale di Perancis

30 Juni 2024

PRM ke-4 Offset Pengadaan Pesawat Tempur Rafale (photos: Dittekindhan)

Sesditjen Pothan Kemhan, Brigjen TNI Heri Pribadi didampingi Dir Tekindhan Ditjen Pothan Kemhan, Marsma TNI Dedy Laksmono, S.E., S.T., M.M. beserta dua staf Dit Tekindhan Ditjen Pothan Kemhan melaksanakan kegiatan Progres Review Meeting (PRM) Ke-4 Offset Pengadaan Pesawat Tempur Rafale pada tanggal 25 s.d . 28 Juni 2024 di Fasilitas Dassault Aviation, Saint Cloud, Perancis.


Kegiatan PRM ini adalah review terkait perkembangan dari setiap kegiatan offset pengadaan Pesawat Tempur Rafale yang dilaksanakan oleh pihak Dassault Aviation, Safran Aircraft Engines dan Thales DMS France. Selain pembahasan perkembangan dari setiap kegiatan Offset juga membahas hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mencapai kesuksesan dari pelaksanaan program offset Pengadaan Pesawat Rafale tersebut.


Selain kegiatan PRM delegasi Ditjen Pothan Kemhan juga berkesempatan mengunjungi fasilitas Dassault Aviation di Mérignac, fasilitas Safran Aircraft Engines di Villaroche dan Thales DMS France di Elancourt.

Viettel Revealed V-EMP/S High-powered Electromagnetic Pulse Countermeasure System

30 Juni 2024

V-EMP/S High-powered Electromagnetic Pulse Countermeasure System (photos: Viet+Offensive)

The Vietnamese military-ran conglomerate Viettel Group has recently revealed its newest electronic warfare product: the V-EMP/S High-powered electromagnetic pulse countermeasure system. Basically a high-powered directed-energy microwave, V-EMP/S is designed to use its aggressive electromagnetic pulse (EMP) capability to physically damage the targeted electronic assets such as drone swarms, while also being able to execute electronic attacks that effectively disrupt hostile operations in its effective range. Ideally, it can be compared with worldwide high-power microwave (HPM) weapons such as the USAF Tactical High Power Microwave Operational Responder (THOR) or Epirus' Leonidas family of solutions. Unfortunately, we are yet to know any further specifications of the V-EMP/S, however, we understand that the V-EMP/S is designed to become an important part of Vietnam's future air-defense capability.


The pictured one is actually an operable prototype of the V-EMP/S. According to Viettel High Tech's report, the V-EMP/S - alongside the Viettel-made BV5 drone countermeasure system - was showcased and demonstrated under the observation of the Vietnamese government Prime Minister Phạm Minh Chính. In this significant demonstration in front of the nation's executive leader, the V-EMP/S and BV5 systems have successfully neutralized all 3 deployed aggressor drones, proving the products' practical capability. This successful demonstration received strong appreciation from the government's leaders while showing the Vietnam People's Army's strong commitment to adapt to the changing modern warfare and its ability to deal with threats from potential enemies having technological advantages to Vietnam.

29 Juni 2024

Delegasi TNI AU Pimpinan Kasau Kunjungi Safran Aircraft Engines

29 Juni 2024

Kunjungan delegasi TNI AU ke Safran Engines (photos: TNI AU)

Delegasi TNI Angkatan Udara yang dipimpin oleh Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau), Marsekal TNI M. Tonny Harjono, S.E., M.M., mengunjungi Safran Aircraft Engines, Moissy Cramayel, Rabu (26/6/24). Kunjungan dilakukan untuk menghadiri presentasi korporat mengenai mesin pesawat tempur Rafale.

Dalam kunjungan ini, delegasi TNI Angkatan Udara mendapatkan penjelasan mendetail mengenai teknologi dan kapabilitas mesin Rafale yang diproduksi oleh Safran Aircraft Engines.


Safran Aircraft Engines turut berperan dalam menyuplai beberapa komponen kunci pesawat Rafale yang diproduksi oleh Dassault Aviation, termasuk Auxiliary Power Unit dan M88 Engines.

Sesuai dengan kesepakatan yang telah dicapai sebelumnya, TNI AU akan menerima sebanyak 42 unit pesawat tempur Rafale dari Dassault Aviation. Kunjungan sangat penting untuk memperkuat pemahaman teknis tentang komponen pesawat Rafale yang diproduksi Safran Aircracht Engines.


Kunjungan ini juga mencerminkan komitmen TNI Angkatan Udara dalam meningkatkan kemampuan tempur dan operasional melalui pengadaan alutsista yang modern dan andal. Diharapkan, pengadaan pesawat tempur Rafale akan semakin memperkuat pertahanan udara Indonesia dan meningkatkan kesiapan TNI AU dalam menghadapi berbagai tantangan di masa depan.

Delegasi TNI AU terdiri dari Asisten Intelijen (Asintel) Kasau, Marsda TNI Benedictus Benny, Kapus Alpalhan Kemhan RI Marsma TNI Yusran Lubis, Athan Prancis Marsma TNI Anang Surdwiyono, Atase Udara Prancis Kolonel Pnb Nur Alimi, Koorsmin Kasau Letkol Pnb I Gusti Ngurah Sorga, Mayor Pnb Binggi Nobel, dan Kapten Tek Rangga Andi Perdana.

HENSOLDT Air Traffic Control Radar Achieves IOC for RAAF

29 Juni 2024

Initial Operational Capability for RAAF’s new Air Traffic Control Radars completed (photos: Hensodlt)

Canberra, Australia – HENSOLDT Australia has delivered on a key milestone for the AIR5431 Phase 2 program by introducing a new Air Traffic Control (ATC) sensor into operational service at the Army Aviation Centre Oakey, achieving Initial Operational Capability for the Royal Australian Air Force (RAAF).

Project AIR5431 Phase 2 is replacing the ageing Australian Defence Air Traffic System and Alenia surveillance sensors located at Australian Defence Force’s fixed bases across Australia. The sensors provide surveillance coverage for fixed base flying operations and support the National Air Traffic Management Surveillance Infrastructure Plan (NASIP).


Additional sites will be delivered this year, with final delivery scheduled for September 2025. The delivery includes the state-of-the-art Operational Maintenance Trainer (OMT) manufactured in Germany by HENSOLDT and operated and maintained in Australia by HENSOLDT Australia Pty Ltd.

HENSOLDT will provide ongoing sustainment under a Support Contract.

"HENSOLDT Australia is delighted by the achievement of this important milestone in the delivery of this critical air surveillance capability to Defence. This milestone represents the culmination of significant effort on the part of the Commonwealth and HENSOLDT teams to this point and we look forward to delivering the remainder of the capability over the coming months”, said Mark Novak, Managing Director of the Australian subsidiary.

Simulator Sukhoi di Lanud HND Telah Mendapatkan Sertifikasi Tahun 2022

29 Juni 2024

Simulator Sukhoi di Lanud Hasanuddin, Makassar (photo: Puslaik Kemhan)

Makassar -- Marsma TNI Mohammad Yani Rudiansyah, S.T., S.I.P. selaku Kapuslaik Kemhan mengikuti kegiatan sertifikasi kelaikan Simulator Sukhoi di Lanud Sultan Hasanuddin di Kota Makassar Sulawesi Selatan. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Kamis tanggal 10 November 2022 Pukul 09.00 WITA bertempat di Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin dan diterima oleh Danlanud Sultan Hasanuddin Marsma TNI David Yohan Tamboto, S.Sos.


Pada kegiatan sertifikasi tersebut, sebelum Kapuslaik Kemhan melaksanakan Uji Simulator Sukhoi, terlebih dahulu diawali dengan Opening Meeting yang diikuti oleh Danlanud beserta jajaranya, Tim IDAA, PJSC Sukhoi, Tim Uji Fungsi Baranahan Kemhan dan Tim dari PT. Wahgo International selaku Representasi PJSC di Indonesia. Kapuslaik Kemhan didampingi oleh Kolonel Tek Josep S.B. Ginting, S.T., M.Si. selaku Supervisi Tim IDAA (Indonesian Defence Airworthiness Authority) dan Tim dari Puslaik Kemhan.

Russia and Cambodia Signed the First Ever Military Agreement

29 Juni 2024

Royal Cambodian Army operates BMP-1 and T-55 MBT from Sovyet/Russia (photo: Khmer Times)

TSAMTO -- The Royal Cambodian Army and the Russian Ground Forces signed a memorandum of understanding aimed at strengthening cooperation between the armies of the two countries based on mutual respect and assistance.

The Cambodian portal Khmer Times reported this, as RIA Novosti reports.

According to the publication, this became “the first-ever military agreement between Cambodia and Russia.” On the Cambodian side, the memorandum was signed by Mao Sophan, Deputy Commander-in-Chief of the Royal Cambodian Armed Forces and commander of the country's Royal Army. M. Sofan visited Russia on a three-day official visit, during which he was received by the Commander-in-Chief of the Ground Forces of the Russian Armed Forces, General Oleg Salyukov.

Royal Cambodian Air Force owned the Soviet's era Mi-26T giant helicopter (photo: Nathalie)

“Both sides expressed pride in the friendly relations, trust and mutual respect inherited from the previous generation of leaders,” the Cambodian army said in a statement.

It is clarified that both sides highly appreciated the Cambodian-Russian military cooperation and pledged to strengthen interaction between the armies of the two countries.

"The Commanders of the Armed Forces of Cambodia and Russia signed a memorandum of understanding to strengthen and expand ties to make them closer, more lasting and more trusting, based on equality and mutual benefit," the statement said. The Secretary General of the Royal Academy of Cambodia, Jan Peu, said that military relations between Cambodia and Russia "will remain strong" despite the situation in Ukraine.

28 Juni 2024

Austal Memulai Uji Coba Laut untuk Kapal Evolved Cape-class yang Kesembilan

28 Juni 2024

Calon kapal ADV Cape Solander sedang menjalani tahap uji coba laut dengan pembuat kapal Austal (photo: Jane's)

Pembuat kapal Austal Australia telah melakukan uji coba laut untuk kapal patroli kelas Evolved Cape kesembilan yang dipesan oleh Royal Australian Navy (RAN).

Janes telah diberitahu bahwa uji coba laut perdana untuk kapal tersebut, yang akan beroperasi sebagai ADV Cape Solander setelah ditugaskan, dimulai pada minggu pertama bulan Juni.

Cape Solander adalah salah satu dari 12 kapal patroli kelas Evolved Cape, yang desainnya diambil dari kelas Cape Austal sepanjang 58 m, yang telah direncanakan untuk RAN.

Kapal-kapal baru dirancang dengan fitur kelayakhunian yang lebih baik dan dapat menampung lebih banyak awak, yaitu 32 orang, bukan 22 orang.

Cape Solander telah diterapkan dengan nomor lambung 312.

Kapal ini berbobot sekitar 400 ton pada beban penuh. Ditenagai oleh dua mesin diesel Caterpillar 3516C, kapal ini dapat mencapai kecepatan tertinggi 26 knot dan jangkauan standar sekitar 4.000 mil laut pada kecepatan 12 knot.

Selain awaknya, setiap kapal patroli kelas Evolved Cape mampu menampung sekitar 24 tahanan di dalam area penahanan yang aman dan khusus di bawah jembatannya.

Area holding ini dilengkapi dengan fitur layak huni antara lain tempat tidur susun berbahan kanvas, dispenser air minum, dan kepala terpisah dari yang digunakan awak kapal.

Dari segi persenjataan, kelas Evolved Cape dapat dipersenjatai dengan dua senapan mesin 12,7 mm. Kapal ini juga dapat membawa dua perahu karet lambung kaku (RHIB) untuk membantu operasi pelarangan terhadap kapal-kapal yang mencurigakan.

Cape Solander dijadwalkan untuk uji coba lebih lanjut dalam beberapa minggu mendatang dan diharapkan akan diserahkan kepada RAN pada kuartal ketiga tahun 2024. 

Pindad-John Cockerill Defence (JCD) Bahas Kerja Sama Jangka Panjang

28 Juni 2024

Pindad-John Cockerill Defence di Eurosatory 2024 (photos: Pindad)

PT Pindad bersama rombongan Delegasi juga melakukan kunjungan kerja ke beberapa mitra strategis industri pertahanan global yang berpartisipasi pada Eurosatory seperti Arquus, JCD, Nexter KNDS dan lain-lain. Arquus adalah perusahaan industri pertahanan Perancis yang bergerak di bidang sistem rantis dan telah mendukung produksi kendaraan PT Pindad dalam penyediaan power pack untuk APC Anoa 6x6 dan Badak 6x6. Sedangkan John Cockerill Defence (JCD) merupakan perusahaan industri pertahanan Belgia yang telah menjadi mitra kerja sama teknologi PT Pindad dalam pengembangan produk senjata turret 90 mm pada Badak 6x6 dan turret 105 mm pada Harimau.

Tank Harimau yang digunakan TNI AD menggunakan turret 105mm produksi JCD (photo: Pindad)

Pada kesempatan itu, Pindad juga membahas lebih lanjut kerja sama jangka Panjang antara Pindad - JCD dalam mendukung senjata turret 105 mm medium tank Harimau, Transfer of Technology (ToT) dari JCD kepada Pindad termasuk rencana development versi light tank dari Harimau. Pindad juga memperoleh paparan terkait simulator untuk meningkatkan kemampuan TNI dalam performa menembak melalui simulasi berbagai medan perang. 

Badak FSV yang digunakan TNI AD menggunakan turret 90mm produksi JCD (photo: Pindad)

JCD juga menginformasikan akuisisi terhadap Arquus yang merupakan manufaktur kendaraan tempur. Keduanya merupakan perusahaan yang telah memiliki kerja sama jangka panjang dengan Pindad. Dengan bergabungnya JCD dan Arquus diharapkan akan semakin mempererat hubungan kerja sama dengan Pindad.

US Resmi Serahkan 3 Pesawat CN235-220M Program Maritime Surveillance Aircraft kepada TUDM

28 Juni 2024

Serah terima modifikasi pesawat MSA kepada TUDM (photos: TUDM, US Embassy)

Majlis Penyerahan Pesawat CN235-220M Modification Completion MSA

SUBANG – Majlis Penyerahan Pesawat CN235-220M Modification Completion MSA daripada Kerajaan US yang diwakili oleh His Excellency Edgard D.Kagan, Ambassador of The United State To Malaysia kepada Kerajaan Malaysia yang diwakili oleh Panglima Tentera Udara, Jen Tan Sri Dato’ Sri Mohd Asghar Khan bin Goriman Khan TUDM telah dilaksanakan di Pangkalan Udara Subang.

Program naik taraf pesawat 'Maritime Surveillance Aircraft (MSA)' di bawah 'Maritime Security Initiative (MSI)' bagi pesawat CN235-220M milik Tentera Udara Diraja Malaysia (TUDM) telah bermula pada tahun 2018 hingga 2023. Tiga (3) buah pesawat CN235-220M dari No 1 Skn yang dinaik taraf menjadi MSA telah dihantar secara berperingkat ke PT Dirgantara Indonesia (PTDI) yang merupakan Original Equipment Manufacturer (OEM) bagi melaksanakan naik taraf pesawat tersebut.

Dengan pelaksanaan program naik taraf ini juga, pesawat CN235-220M yang dulu hanya digunakan sebagai pesawat pengangkut kini telah berupaya untuk melaksanakan tugasan Intelligence, Surveillance & Reconaissance (ISR) yang mampu memberi satu impak yang besar kepada TUDM dalam menjaga kedaulatan dan keselamatan ruang perairan negara.

Sebagai simbolik majlis penyerahan, His Excellency Edgard D.Kagan telah menyerahkan “Universal Hand Control Unit (UHCU) EO/IR MSA kepada Panglima Tentera Udara. Majlis ini turut disaksikan oleh Timbalan Ketua Setiausaha (TKSU) Dasar, YBrs En. Mohd Yani bin Daud; Timbalan Panglima Tentera Udara, Lt Jen Datuk Seri Hj Muhamad Norazlan bin Aris TUDM; Panglima Operasi Udara, Lt Jen Datuk Mohd Shahada bin Ismail TUDM; Panglima Bantuan Udara, Mej Jen Masro bin Kaliwon TUDM; Panglima Wilayah Udara 1, Mej Jen Dato’ Mahadzer bin Amin TUDM; Panglima Wilayah Udara 2, Mej Jen Dato’ Wan Amin Hafiz bin Wan Mahmud TUDM dan Pegawai-pegawai Kanan TUDM serta delegasi daripada US Embassy.

(TUDM)

27 Juni 2024

Dua Industri Pertahanan Indonesia Menandatangani Kerja Sama di Eurosatory 2024

27 Juni 2024

Pindad dan KNDS serta SSE dan Texelis menanda-tangani kerjasama di Eurosatory 2024 (photos: Kemhan)

Dua industri pertahanan Indonesia menandatangani kerja sama di ajang pameran pertahanan dan keamanan global Eurosatory 2024 yang berlangsung pada 17-21 Juni 2024 di Paris, Prancis.


PT Pindad dan KMW + Nexter Defences System (KNDS) menandatangani Nota Kesepahaman di bidang Munisi Kaliber Besar (MKB) Caesar 155 mm self propelled artillery system & 105 LG 105 mm towed artillery system, sedangkan PT Sentra Surya Ekajaya (PT SSE) dengan Texelis, untuk pengembangan bersama platform kendaraan 4×4, 6×6, dan 8×8.

Penanda-tanganan SSE dan Texelis (photo: Texelis)

Penandatangan disaksikan Wakasad Letjen TNI Tandyo Budi R., yang mewakili KSAD, kemudian Dirjen Pothan Kemhan Mayjen TNI Piek Budyakto, Katimlak KKIP Letjen TNI (Purn) Yoedhi Swastanto, Direktur Operasi PT Len Industri (Persero), jajaran Direksi Pindad serta perwakilan Delegasi dari Nexter KNDS.

Singapore Navy Leads Multinational Group Sail for RIMPAC 2024

27 Juni 2024

Republic of Singapore Navy's Formidable-class frigate RSS Stalwart (first ship from right) leading the Multinational Group Sail (MNGS) with warships from the Royal Brunei Navy, Indonesian Navy, Royal Malaysian Navy and Republic of Korea Navy (photos: ROKN, RSN)

Singapore Navy Leads Multinational Group Sail with Brunei, Indonesia, Japan, Republic of Korea, Malaysia, Netherlands, and United States Navies

The Republic of Singapore Navy (RSN)'s Formidable-class frigate RSS Stalwart successfully led a Multinational Group Sail (MNGS) from Guam to Hawaii for the Rim of the Pacific (RIMPAC) Exercise. Held from 14 to 25 June 2024 (Singapore time) in the Pacific Ocean, this MNGS included eight other warships from Brunei, Indonesia, Japan, Republic of Korea, Malaysia, Netherlands, and the United States.


RSS Stalwart exercised alongside two Royal Brunei Navy (RBN) Darussalam-class offshore patrol vessels KDB Darussalam and KDB Darulaman, an Indonesian Navy (TNI AL) Martadinata-class frigate KRI Raden Eddy Martadinata, a Japan Maritime Self-Defense Force (JMSDF) Ōsumi-class amphibious landing ship JS Kunisaki, a Republic of Korea Navy (ROKN) Chungmugong Yi Sun-sin-class destroyer ROKS Chungmugong Yi Sun-sin, a Royal Malaysian Navy (RMN) Lekiu-class frigate KD Lekiu, and a Royal Netherlands Navy (KM) De Zeven Provinciën-class frigate HNLMS Tromp, and a United States Navy (USN) replenishment oiler, USNS Pecos.


The ships conducted a series of drills while transiting from Guam to Hawaii, including manoeuvring and communication exercises, gunnery firings, underway replenishments, anti-submarine warfare training, air medical evacuation and air defence simulations.


Hosted by the USN, the biennial Exercise RIMPAC will be conducted in the waters off Hawaii from 28 Jun 2024 to 2 Aug 2024 (Singapore time). This will be the RSN's ninth participation in the world's largest international maritime exercise. The multilateral Exercise RIMPAC and the MNGS are important avenues for the RSN to hone its competencies, strengthen interoperability, and deepen professional relationships with other navies.

Kasau Kunjungi Thales LAS Limours, Terima Paparan Mengenai Radar GCI

27 Juni 2024

Kunjungan Kasau ke fasilitas Thales LAS di Limours, Prancis (photos: TNI AU)

Dalam upaya memperkuat sistem pertahanan udara nasional, Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau), Marsekal TNI M. Tonny Harjono, S.E., M.M. melakukan kunjungan kerja ke fasilitas Thales LAS di Limours, Prancis, Selasa (25/6/2024). Kunjungan ini bertujuan meninjau secara langsung pabrikan, sekaligus mendalami teknologi radar Ground Control Intercept (GCI) yang di produksi Thales.

Kasau menerima presentasi dari pihak Thales mengenai kemampuan dan teknologi terbaru dalam sistem radar GCI. Presentasi memaparkan tentang keunggulan radar GCI dalam mendeteksi, melacak, dan mengintersepsi setiap ancaman udara dengan akurasi dan kecepatan tinggi. Teknologi radar GCI dari Thales dikenal memiliki kemampuan superior dalam mendukung operasi pertahanan udara modern yang terintegrasi dan efektif.

Dalam kesempatan tersebut, Kasau mengapresiasi inovasi dan teknologi canggih yang dikembangkan oleh Thales.

Kasau sangat terkesan dengan teknologi radar GCI Thales. Sistem ini memiliki potensi besar untuk meningkatkan kemampuan pertahanan udara kita secara signifikan, terutama dalam menghadapi berbagai ancaman modern.

Selain menerima paparan teknis, kunjungan ini juga memberikan kesempatan bagi Kasau dan delegasi TNI AU untuk berdialog dengan para ahli Thales. Dialog mencakup berbagai aspek operasional dan pemeliharaan radar GCI.

Kunjungan ke Thales LAS Limours ini merupakan bagian dari upaya TNI AU untuk memperkuat alutsista dan meningkatkan kesiapan operasional melalui adopsi teknologi mutakhir. Radar GCI yang dipresentasikan merupakan radar yang akan dioperasionalkan TNI AU, guna memperkuat sistem pertahanan udara nasional.

Kerjasama dengan Thales merupakan langkah strategis dalam modernisasi sistem pertahanan udara Indonesia. Kasau berharap dapat terus menjalin hubungan yang lebih baik dan saling menguntungkan dalam upaya memperkuat pertahanan udara nasional dalam menjaga kedaulatan negara.

(TNI AU)

26 Juni 2024

Kasau Kunjungi Pabrik Dassault Aviation di Prancis

26 Juni 2024

Kunjungan Kasau ke pabrik Dassault Aviation di Prancis (photos: TNI AU)

Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau), Marsekal TNI Tonny Harjono, S.E., M.M. memimpin delegasi TNI AU pada kunjungan resmi ke pabrik Dassault Aviation di Prancis. Kunjungan ini bertujuan memperdalam pemahaman tentang pengoperasian dan dukungan operasional pesawat tempur Rafale yang nantinya akan memperkuat TNI AU, Senin (24/6/2024)


Delegasi TNI AU terdiri dari Asisten Intelijen (Asintel) Kasau, Marsda TNI Benedictus Benny, Kapus Alpalhan Kemhan RI Marsma TNI Yusran Lubis, Athan Prancis Marsma TNI Anang Surdwiyono, Atase Udara Prancis Kolonel Pnb Nur Alimi, Koorsmin Kasau Letkol Pnb I Gusti Ngurah Sorga, Mayor Pnb Binggi Nobel, dan Kapten Tek Rangga Andi Perdana. Kunjungan ini menunjukkan komitmen TNI Angkatan Udara dalam memperkuat kemampuan pertahanan udara Indonesia, melalui penguasaan teknologi canggih dan integrasi sistem operasional yang modern.


Dalam kunjungan tersebut, Kasau beserta delegasi TNI AU menerima paparan tentang sistem pengoperasian pesawat tempur Rafale dan berbagai aspek dukungan operasionalnya. Paparan ini mencakup teknologi terkini yang diterapkan pada pesawat Rafale, strategi pemeliharaan dan perawatan pesawat, serta dukungan logistik yang dibutuhkan untuk menjaga kesiapan tempur pesawat dalam berbagai kondisi operasional.


Kasau juga berkesempatan meninjau simulator Rafale dan melihat proses manufaktur pesawat Rafale di fasilitas produksi Dassault Aviation. Dalam peninjauan ini, Kasau menyaksikan bagaimana teknologi tinggi dan standar kualitas yang ketat diterapkan dalam setiap tahap produksi pesawat tempur tersebut.

Melihat langsung proses pembuatan pesawat Rafale, memberikan keyakinan kepada Kasau dan delegasi TNI AU, bahwa pesawat ini akan menjadi aset strategis yang signifikan bagi TNI AU.

KAI Mulai Produksi 20 Pesawat Tempur KF-21, Mesin Pesawat Dibuat oleh Hanwha Aerospace

26 Juni 2024

Pesawat tempur KF-21 Boramae (photo: KAI)

KAI menandatangani kesepakatan produksi KF-21 senilai 1,96 triliun won dengan DAPA

SEOUL -- Korea Aerospace Industries, Ltd. (KAI) pada Selasa mengatakan telah menandatangani kesepakatan senilai 1,96 triliun won (US$1,41 miliar) dengan badan pengadaan pertahanan negara untuk memulai produksi KF-generasi berikutnya. 21 jet tempur.

Kontrak dengan Defense Acquisition Program Administration (DAPA) mencakup total 20 unit KF-21, termasuk dukungan logistik lanjutan, seperti manual teknis dan pelatihan.

KAI menekankan pentingnya perjanjian tersebut, karena “kesepakatan ini mewujudkan aspirasi nasional untuk pertahanan mandiri dengan melindungi wilayah udara kita dengan teknologi kita.”

Ia menambahkan bahwa kontrak tersebut menandai dimulainya tahap produksi skala penuh KF-21, sekaligus mencatat bahwa jet tersebut akan menjadi aset inti Angkatan Udara negara tersebut.

Perusahaan pertahanan Korea Selatan Hanwha Aerospace Co. juga mengumumkan secara terpisah bahwa mereka telah menandatangani kesepakatan senilai 556,2 miliar won dengan DAPA untuk memasok mesin KF-21 mulai bulan ini hingga Desember 2027.

Hanwha Aerospace akan mengirimkan sekitar 40 mesin F414, yang akan dipasang di KF-21, bersama dengan modul cadangan. Perusahaan juga akan memberikan dukungan logistik lanjutan, termasuk manual perawatan mesin dan bantuan teknis di lokasi.

Korea Selatan meluncurkan program pengembangan pesawat tempur KF-21 dengan Indonesia pada tahun 2015, dengan tujuan memperoleh pesawat tempur supersonik buatan dalam negeri untuk menggantikan armada jet F-4 dan F-5 yang sudah tua.

DAPA telah melakukan berbagai uji kinerja pada enam armada prototipe KF-21 sejak yang pertama melakukan penerbangan perdananya pada Juli 2022. (Yonhap)

Mesin F414 untuk pesawat tempur KF-21 (photo: Hanwha Aerospace)

Hanwha Aerospace menandatangani kontrak untuk memasok mesin untuk pesawat tempur KF-21

Hanwha Aerospace, perusahaan kedirgantaraan dan pertahanan terkemuka Korea Selatan, hari ini mengumumkan bahwa mereka menandatangani kontrak dengan Defense Acquisition Program Administration (DAPA) untuk memasok mesin produksi massal pertama untuk KF-21.

Kontrak tersebut bernilai sekitar USD 401 juta (556 miliar KRW). Periode kontrak berlangsung dari Juni 2024 hingga Desember 2027, di mana Hanwha Aerospace akan mengirimkan lebih dari 40 mesin F414 dan modul cadangan untuk KF-21, serta menyediakan manual perawatan mesin dan dukungan teknis di lokasi.

Mesin yang dipasok akan dipasang pada batch pertama KF-21, karena Hanwha Aerospace berkewajiban untuk memasok mesin hingga akhir produksi KF-21 sebagai satu-satunya produsen mesin pesawat di negara tersebut.

Berdasarkan keahliannya dalam memproduksi lebih dari 10.000 mesin selama 45 tahun terakhir, Hanwha Aerospace berkomitmen untuk memastikan pengiriman mesin KF-21 tepat waktu. Perusahaan juga fokus pada pengembangan kemampuan teknis dan membangun ekosistem industri untuk memungkinkan pemasangan mesin penerbangan canggih yang dikembangkan dengan teknologi milik Korea.

Sejak 1979, Hanwha Aerospace telah memasok mesin untuk pesawat militer Korea, termasuk F-4, KF-5, KF-16, F-15K, dan T-50, melalui produksi lisensi di luar negeri. Mesin F414 untuk KF-21 akan diproduksi di Pabrik 1 Changwon milik perusahaan, menggunakan lisensi dari GE Aerospace.

Kontrak ini menjadi batu loncatan bagi rencana Hanwha Aerospace untuk mengembangkan teknologi mesin generasi berikutnya. Perusahaan ini secara aktif melakukan penelitian dan pengembangan teknologi mesin generasi ke-6, memposisikan dirinya sebagai yang terdepan dalam inovasi kedirgantaraan global.

Juru bicara Hanwha Aerospace menyatakan, "Sebagai satu-satunya perusahaan mesin pesawat khusus di Korea, kami berkomitmen untuk memasok mesin berkualitas tinggi tanpa penundaan. Kami akan mendedikasikan seluruh sumber daya kami untuk mengembangkan teknologi mesin penerbangan independen untuk pertahanan nasional dan mengamankan peluang pertumbuhan masa depan bagi Korea. (Business Korea)

KSAL Proyeksikan Tambahan Kapal Hidro-oseanografi atau Sensor

26 Juni 2024

TNI AL telah menyiapkan tambahan kapal bantu hidro-oseanografi (BHO) kategori ocean-going yang juga berfungsi sebagai sistem evakuasi kapal selam (SRVS) untuk Pushidrosal, bodi kapal dibangun oleh PT Palindo Marine, Batam, sensor dipasok Jerman dan evakuasi kapal selam dipasok oleh Inggris (photo: Sobat Militer)

Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali memproyeksikan ada tambahan kapal bantu hidro-oseanografi setiap tahun dengan mempertimbangkan kemampuan anggaran atau jika tidak memungkinkan TNI AL berencana menambah sensor untuk dipasang pada kapal-kapal lama.

Terlepas dari itu, TNI AL saat ini menunggu dua tambahan kapal bantu hidro-oseanografi buatan Inggris dan Jerman yang bekerja sama dengan galangan kapal dalam negeri.

“Mungkin nanti tiap tahun akan kami tingkatkan tergantung dengan anggaran, apabila berhasil maka akan kami tambah atau kami akan mengadakan sensor-sensor portable dibawa oleh kapal-kapal lama, tetapi sensornya sudah lebih maju dan modern. Harapannya begitu,” kata Laksamana Ali menjawab pertanyaan ANTARA saat jumpa pers di Jakarta, Selasa.

TNI AL pada tahun ini menyusun dua dokumen strategis, yaitu rencana strategis (Renstra) TNI AL 2025–2029 dan postur pembangunan kekuatan TNI AL 2025–2044. Pengadaan kapal-kapal bantu hidro-oseanografi dan sensor itu masuk dalam bagian rencana pembangunan kekuatan TNI AL jangka menengah dan jangka panjang yang disusun dalam Renstra TNI AL 2025–2029 dan postur pembangunan kekuatan TNI AL 2025–2044.

Terkait itu, kata Ali, dalam waktu beberapa tahun ke depan, Pusat Hidro-Oseanografi Angkatan Laut  (Pushidrosal) juga dijadwalkan menerima dua kapal bantu hidro-oseanografi, yang salah satunya direncanakan dibangun di Batam, Kepulauan Riau.

KRI Dewa Kembar 932 eks HMS Hydra saat ini masih digunakan oleh TNI AL sebagai kapal hidro-oceanografi kategori ocean-going (photo: TNI AL) 

“Dalam waktu dekat ada pembangunan kapal hidrografi nanti sebagian besar dibangun di dalam negeri platformnya, tetapi peralatannya mungkin kita datangkan dari luar negeri, peralatan sensor yang cukup modern dan sophisticated itu memang kita masih impor dari luar, tetapi untuk badan kapalnya, bangunan kapalnya itu bisa kita bangun sendiri, tetapi tentu saja bekerja sama dengan galangan luar negeri. Jadi, galangan dalam negeri bekerja sama dengan luar negeri,” kata Ali.

Dalam kesempatan terpisah di lokasi yang sama, Komandan Pushidrosal Laksamana Madya TNI Budi Purwanto menyebut kapal-kapal baru untuk Pushidrosal ditargetkan rampung pada akhir 2025 atau awal 2026.

“Akhir 2025, atau awal 2026, nggak jauh. Ini karena sudah progressnya cukup berkembang pesat di Batam,” kata Budi.

Dia mengungkap kapal baru Pushidrosal yang dibangun platformnya di Batam itu menjadi salah satu kapal Pushidrosal yang dilengkapi teknologi canggih.

“Ini konsep pembangunannya nanti, platform-nya atau bangunan kapalnya dibangun di (galangan) Palindo, Batam. Itu panjangnya 105 meter. Nanti, pengisian peralatannya di Jerman. Itu jadi kapal canggih kita,” kata dia.

Jika nanti kapal itu telah diterima dan operasional, menurut dia, Pushidrosal berencana menggunakan kapal itu untuk ekspedisi eksplorasi bawah laut Jala Citra IV, yang vakum digelar pada tahun ini.

Pushidrosal pada dua tahun berturut-turut menggelar ekspedisi eksplorasi laut dalam, yaitu Jala Citra III pada 2023 di perairan Flores dan Jala Citra II pada 2022 di perairan Banda.

Kementerian Pertahanan Thailand Ajukan Anggaran 200 Miliar Baht untuk Tahun 2025

26 Juni 2024

Hasil kesepakatan dengan China, kapal selam Thailand akan berlanjut dengan menggunakan engine buatan China (photo: Sinodefence) 

Kementerian Pertahanan menargetkan anggaran sebesar 200,92 miliar baht pada tahun fiskal 2025 dan akan mencari tambahan anggaran sebesar 4,89 miliar baht.

Tiga cabang militer juga mencari dana untuk “secret operations/operasi rahasia”, yaitu 290,05 juta baht untuk Royal Thai Army, 30 juta baht untuk Royal Thai Air Force, dan 62,6 juta baht untuk Royal Thai Navy.

Sementara itu, Sekretariat Tetap Angkatan Bersenjata dan Pertahanan Kerajaan Thailand masing-masing meminta dana sebesar 54 juta baht dan 32,3 juta baht untuk confidential operations/operasi rahasia.

Sementara itu, dari 200,92 miliar baht yang diminta, 96,60 miliar baht akan dialokasikan untuk Angkatan Darat. Alokasi ini akan mencakup 2,7 miliar baht untuk pengadaan senjata dan 2,9 miliar baht untuk perbaikan.

Angkatan Laut, sementara itu, akan menerima 41,59 miliar baht, yang akan mencakup 88 juta baht untuk tahap berikutnya dalam proyek pengadaan kapal selam. Angkatan Laut sedang mencari tambahan 98 juta baht untuk operasi angkatan lautnya dan 760 juta baht untuk membeli armada pesawat. Dibutuhkan juga 150 juta baht untuk sistem radar dan 600 juta baht untuk helikopter berukuran sedang sebagai pengangkut personel.

Angkatan Laut sedang mencari tambahan 69 juta baht untuk memasang sistem kontrol mekanis di kapal induk, HTMS Chakri Naruebet.

Angkatan Udara meminta dana sebesar 36,94 miliar baht, dimana 3,9 miliar baht akan digunakan untuk membeli armada jet tempur baru.

Mereka juga mencari dana sebesar 1,2 miliar baht untuk pembelian pesawat pelatihan pilot dan 846 juta baht untuk meningkatkan armada pesawat C-130H.

(The Nation)

25 Juni 2024

Australian Government Orders an Additional Two Guardian-cass Patrol Boats for Pacific Maritime Security Program

25 Juni 2024

Two additional boats therefore are likely for Tuvalu and Kiribati which were damaged (photo: AHC-V)

Austal Limited (ASX:ASB) is pleased to announce that the Australian Government has ordered two additional Guardian-class Patrol Boats from Austal Australia, valued at approximately A$39 million.

The 39.5-metre, steel-hull patrol boats, to be constructed at Henderson in Western Australia and scheduled for delivery in 2026, are in addition to the 22 Guardian-class Patrol Boats previously ordered by the Australian Government under the Pacific Patrol Boat Replacement Project (SEA3036-1) since 2016.

Nineteen of the 22 vessels have been delivered to 12 Pacific Island nations under the Australian Government’s Pacific Maritime Security Program since 2018.

Austal Chief Executive Officer Paddy Gregg said the additional Guardian-class Patrol Boats will extend the production of the proven vessel platform, designed and constructed by Austal in Henderson and serviced by Austal in Cairns, Queensland.

“Of the 30 vessels Austal Australia has delivered since 2018, 19 have been Guardian-class Patrol Boats for the Australian Department of Defence. These vessels were designed and constructed by our team here in Western Australia, with the support of our highly capable supply chain partners,” Mr Gregg said.

“We also provide in-service support to the 12 Pacific Island nations operating the Guardians, through our growing service centre in Cairns, Queensland.

“We thank the Australian Government for their continued support and look forward to delivering these two additional Guardians to our Pacific Island neighbours over the coming years.”

Faster than the previous Pacific-class patrol boats, with improved seakeeping, better amenities, and an enhanced mission capability – including an integrated RHIB stern launch and recovery system – the Guardian-class Patrol Boat provide Pacific Island nations with an effective naval asset with the capability to carry out border patrols, regional policing, search and rescue, and many other operations domestically and internationally.

The Pacific Patrol Boat Replacement Project (SEA3036-1) was awarded to Austal Australia in May 2016, with additional contract options awarded in April 2018 and October 2022. With the addition of a further two vessels, the project now comprises 24 Guardian-class Patrol Boats and a total contract value of approximately A$400 million.

Austal Australia’s service centre in Cairns, which features a 1,200 tonne (80 metre LOA) slipway and a 1,120-tonne mobile boat hoist, continues to provide in-service support to the growing Guardian-class Patrol Boat fleet; with more than 100 people employed in a variety of engineering and sustainment roles in the Far North Queensland city.

The 39.5 metre Guardian-class steel monohull patrol boat is based on a proven design platform that has included the 38 metre Bay-class, 56 metre Armidale-class and 58 metre Evolved Capeclass patrol boats that are in service with the Australian Border Force and Royal Australian Navy.

(Austal)