Tujuh Nomad Sementara Tak Boleh Terbang
Terhalang kabut asap akibat kebakaran hutan, evakuasi pesawat diundur.
TNI AL memutuskan tidak mengoperasikan tujuh pesawat Nomad yang kondisinya masih laik terbang. Perintah diamanatkan Kepala Staf TNI AL (KSAL) Laksamana Tedjo Edhy Purdijatno menyusul jatuhnya Nomad P-837 di Kecamatan Sekatak Bengarai, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Timur, dua hari lalu.
"Diperintahkan tidak terbang sementara waktu," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksma Iskandar Sitompul di Jakarta, Selasa (8/9). Matra Laut memiliki 19 Nomad yang masih dapat dioperasionalkan. Tapi keterbatasan anggaran membuat hanya delapan unit yang saat ini dinyatakan sudah laik terbang, termasuk pesawat naas itu.
Iskandar mengatakan, saat ini tim investigasi TNI AL masih penyelidiki penyebab jatuhnya pesawat. Laporan awal pilot ke Tower Bandara Tarakan memang mengindikasikan adanya kerusakan mesin pada pesawat buatan Australia tahun 1982 itu.
Dari lokasi jatuhnya pesawat dilaporkan, proses evakuasi bangkai pesawat akhirnya diundur. Pasalnya, Bandara Juwata di Tarakan, Kaltim tengah diselimuti kabut asap akibat kebakaran hutan. Menurut Komandan Pangkalan TNI-AL (Danlanal) Tarakan, Letkol Laut (P) Bambang Irwanto, proses evakuasi Tim Salvage atau Search and Rescue (SAR) dari Armada RI Kawasan Timur (Armatim) yang berada di Surabaya, Jawa Timur seharusnya sudah mulai tiba di Tarakan Selasa (8/9). Evakuasi bangkai pesawat Nomad dijadwalkan Rabu (9/9), hari ini.
Nomad TNI-AL dalam suatu atraksi udara (photo : TNI-AL)
"Untuk menuju ke Sekatak melalui Tarakan. Karena kondisi bandara di Tarakan berkabut asap evakuasi terpaksa diundur," kata Irwanto kemarin. Proses evakuasi tim Salvage akan melalui perairan dengan menggunakan speed boat dari kota Tarakan menuju Sekatak, Bulungan.
Siaran pers Dinas Penerangan TNI AL menyatakan seluruh korban sembilan orang telah dievakuasi ke Tarakan oleh Satuan Tugas SAR, termasuk lima korban selamat. Mereka telah berada di Rumah Sakit TNI AL Tarakan untuk mendapatkan perawatan intensif. Empat korban meninggal dalam proses penyerahan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
Di Istana Negara, Presiden SBY menyampaikan bela sungkawa atas tewasnya empat penumpang sipil dalam peristiwa jatuhnya pesawat intai TNI Angkatan
Laut di Sungai Sukun Mentadan, Kecamatan Sekatak, Kabupaten Bulungan,
Kalimantan Timur, Senin (7/9) siang. n Rusli/Rizky Andriati Pohan/Adhitya Cahya Utama
(Jurnal Nasional)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar