07 Juli 2010
Kapal selam Cina jenis Song class (photo : hyscience)
Jakarta (ANTARA News) - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Agus Suhartono kembali menjajaki pengadaan kapal selam dari Korea Selatan dan Cina, untuk menambah armada kapal selam yang telah ada.
"Dalam kunjungan tersebut, selain mempererat kerja sama militer kedua negara, khususnya angkatan laut, Kasal juga menjajaki kerja sama industri pertahanan laut dan pengadaa kapal selam," kata juru bicara TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama TNI Herry Setianegara kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan, saat ini TNI Angkatan Laut masih memproses tender ulang pengadaan dua kapal selam baru karena rencana pengadaan sebelumnya belum disetujui.
Herry menegaskan, TNI Angkatan Laut belum memastikan dari negara mana dua kapal selam baru itu akan diadakan.
"Karenanya, kami masih terus melakukan penjajakan ke sejumlah negara termasuk Korea Selatan dan Cina," katanya, menambahkan.
Pengadaan dua unit kapal selam itu dibiayai fasilitas Kredit Ekspor (KE) senilai 700 juta dollar Amerika Serikat, yang diperoleh dari fasilitas pinjaman luar negeri di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2004-2009.
"Kami sudah tentukan spesifikasi teknisnya, serta kemampuan dan efek penggentar yang lebih dari yang dimiliki negara tetangga, kata Herry.
Pada tender pertama, dari empat negara produsen kapal selam yang mengajukan tawaran produk mereka, seperti Jerman, Perancis, Korea Selatan, dan Rusia, TNI Angkatan Laut telah menetapkan dua negara produsen sesuai kebutuhan yaitu Korea Selatan dan Rusia.
Rencananya, dari dua pilihan itu akan diuji kembali mana spesifikasi kapal selam yang sesuai dengan kebutuhan TNI Angkatan Laut.(R018/A024)
(Antara)
terlalu banyak pertimbangan endingnya tidak ada yang di beli, sebab para perwira itu pada mencari celah untung dari proyek pembelian alutsista, pilih Negara atau kantong pribadi, Ndan?????
BalasHapus