10 Agustus 2010
Direncanakan tahun 2011 akan datang 4 unit UAV dan pada tahun 2012 datang kembali 8 unit UAV dengan spesifikasi daya jelajah 300 km dan kemampuan terbang selama 24 jam penuh (photo : Flightglobal)
Komisi I DPR RI dukung adanya skadron Pesawat Tanpa Awak (UAV) yang akan dibangun TNI AU di Landasan Udara (Lanud) Supadio, Provinsi Kalimantan Barat. Pesawat Tanpa Awak dianggap anggota Dewan sebagai salah satu solusi menjaga perbatasan mengingat adanya tantangan topografi wilayah perbatasan Kalbar.
“Kami mendukung adanya skadron udara pesawat tanpa awak untuk lebih efisien menjaga wilayah perbatasan, khususnya di provinsi Kalimantan Barat,” tegas Ketua Komisi I DPR RI Kemal Azis Stamboel saat melakukan kunjungan kerja ke Landasan Udara Supadio, Kalbar, baru-baru ini.
Menurut Kemal, pihaknya sangat mendukung adanya rencana mendatangkan Pesawat Tanpa Awak guna mendukung kekuatan udara Republik Indonesia di Provinsi Kalbar. Adapun kekuatan Pesawat Tanpa Awak adalah dapat terbang dengan daya jelajah 300 km dan kemampuan terbang selama 24 jam penuh.
Melalui Pesawat Tanpa Awak, tandas Kemal, sangat memudahkan TNI untuk melakukan pengamatan dan pengawasan di tengah keterbatasan sarana prasarana dan topografi wilayah perbatasan. Guna mengimbangi pengawasan perbatasan, TNI berencana membeli Pesawat Tanpa Awakd alam waktu dekat.
“Dalam kondisi lapangan yang dimiliki Republik Indonesia itu adalah solusi terbaik untuk mengatasi keberadaan infrastruktur,” ujar Kemal.
Kemudian dari pihak TNI AU, Letkol (Pnb) Edi Panggabean mengungkapkan, pihaknya tengah mempersiapkan infrastruktur pendukung mulai dari hanggar, skadron, runway, dsb.
“Direncanakan tahun 2011 akan datang pesawat 4 unit dan pada tahun 2012 datang kembali 8 unit,” ujarnya. (da)
(DPR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar