09 September 2011
Pada saat ini PT PAL sedang meembuat 3 Kapal Cepat Rudal untuk TNI AL (photo : Defender)
PT PAL Jual Produk Rp 2,5 Triliun pada 2015
JAKARTA, KOMPAS.com — PT PAL Indonesia (Persero) menargetkan tingkat penjualan sebesar Rp 2,5 triliun, meningkat lima kali lipat dari penjualan tahun 2010 sebesar Rp 442 miliar. Hal tersebut diharapkan dapat tercapai dengan fokus pada peningkatan bisnis produk minyak dan gas sebesar 50 persen dan menjadi bagian dari sistem terintegrasi dalam memenuhi kebutuhan pokok matra laut alat utama sistem persenjataan (alutsista).
Demikian isi dokumen Rencana Bisnis PT PAL Indonesia (Persero) 2011-2015 yang diterima Kompas di Jakarta, Jumat (9/9/2011).
Dokumen itu disampaikan kepada Komisi XI DPR dalam rangka permohonan penyertaan modal negara (PMN). Untuk mendukung program tersebut, PT PAL membutuhkan 5.200 pegawai di divisi kapal niaga pada tahun 2015, 1.449 orang di divisi rekayasa umum, lalu 140 orang di divisi kapal perang.
Pada tahun 2015, PT PAL ditargetkan memiliki keunggulan bersaing dan sudah mencapai posisi tumbuh. Penjualan sebesar Rp 2,5 triliun itu diharapkan akan terpenuhi dengan membidik lini alutsista TNI Angkatan Laut.
Pada tahun 2010-2019, TNI AL membutuhkan alutsista senilai Rp 78 triliun dan peningkatan kemampuan KRI sebesar Rp 5 triliun. Kebutuhan TNI AL yang akan ditawarkan PT PAL, antara lain, dua kapal selam, 12 kapal angkut tank (AT), empat kapal bantu cair minyak (BCM), 68 tank amfibi BMP-3F, dan 25 proyek peningkatan kemampuan KRI. Selain itu, PT PAL juga akan berupaya memenuhi kebutuhan kapal yang meningkat akibat penerapan asas Cabotage (kewajiban menggunakan kapal berbendera Indonesia di wilayah perairan domestik).
Kebutuhan itu adalah penambahan general cargo 800 unit, 80 kontainer, 30 bulk, 500 barge, 500 tug boat, 132 tanker, 50 penumpang, dan 50 kapal ro-ro. Dengan demikian, ada 2.142 kapal yang menjadi potensi pasarnya atau meningkat 44,3 persen di atas jumlah kapal yang ada saat ini, yakni 4.828 unit.
(Kompas)
Baca Juga :
PT PAL Tangani Proyek Rp600 M
08 September 2011
JAKARTA - Sepanjang 2011, PT PAL Indonesia menangani sedikitnya 15 proyek pembuatan kapal dengan nilai sekira Rp600 miliar, tiga di antaranya merupakan kapal cepat rudal. Tiap unit kapal rudal tersebut bernilai Rp125 miliar, di luar kelengkapan senjata.
"Proyek-proyek kapal kecil diharapkan selesai awal 2012 mendatang. Sementara, pengerjaan kapal rudal butuh waktu sekira dua tahun," ujar Dirut PT PAL Indonesia Harsusanto, usai mengikuti rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi XI, Kamis (8/9/2011).
Selain kapal, PT PAL juga baru saja menyelesaikan proyek pembangunan platform lepas pantai bagi PT Santos di utara Pasuruan. "Kami berhasil membangunnya dalam dua bulan, lebih cepat dari waktu pembangunan rata-rata yang empat bulan," klaimnya.
Tiap unit anjungan lepas pantai ini bernilai sekira Rp130 miliar. Ke depannya, PT PAL juga akan membidik perusahaan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) lainnya.
Dalam RDP hari ini, Komisi XI meminta penjelasan PT PAL tentang pemanfaatan penyertaan modal negara (PMN) yang disepakati Komisi VI awal Juli lalu. "Dari Rp930 miliar yang kami dapatkan, Rp340 miliar dialokasikan untuk investasi, sementara sisanya untuk modal kerja," imbuhnya. (mrt)
(Okezone)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar