Sesuai dengan Minimum Essential Force maka jumlah kapal tunda samudera TNI AL akan ditambah sehingga menjadi tujuh unit (photo : Ivan Meshkov)
TNI AL Pesan
Dua Unit Kapal Tunda PT PAL Indonesia
TNI Angkatan
Laut memesan dua Kapal Tunda Samudera kepada PT PAL Indonesia (Persero).
Sebagai tanda dimulainya pembangunan kapal tersebut diselenggarakan Keel Laying
yang disaksikan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Soeparno di
Bengkel Assembly CBL, Divisi Kapal Niaga, PT PAL Indonesia (Persero), Surabaya,
Jumat (21/9).
Kapal ini merupakan kapal kedua dari dua unit
kapal tunda 2400 HP yang dipesan oleh TNI Angkatan Laut berdasarkan surat
perjanjian jual beli nomor: KTR/1055/02-48/XII/2011/Disadal. Kontrak jual beli
ini efektif berlaku sejak tanggal 20 Desember 2011 lalu, antara PT PAL
Indonesia (Persero) dengan TNI Angkatan Laut dalam hal ini Dinas Pengadaan
Angkatan Laut (Disadal) dan sesuai rencana akan diserahkan bulan Juni 2013.
Kapal tunda
yang diawaki 10 personel ABK tersebut, memiliki ukuran panjang keseluruhan
29.00 meter, panjang garis air 26.50 meter, lebar 9.00 meter, tinggi sampai
geladak utama 4.50 meter, sarat air desain 3.50 meter, tinggi ruang akomodasi
2.50 meter, dan memiliki bollard pull (daya tarik) pada daya maximum motor
pokok (100 % MCR) sekitar 30 ton pada kondisi sarat desain. Kecepatan normal operasi (free running) 100%
MCR pada sarat kondisi muatan 50% adalah 12 knot, pada perairan dalam dan
tenang serta kondisi cuaca tidak melebihi skala Beaufort 2. Kecepatan menunda ≥
5 knot.
Pada
kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan berita acara Keel Laying, di
Bengkel Assembly Curve Bock Line (CBL) Divisi Kapal Niaga oleh Asisten Logistik
(Aslog) Kasal Laksamana Muda TNI Sru Handayanto bersama Direktur Produksi PT
PAL Indonesia (Persero) Ir. Edy Widarto, disaksikan Kasal Laksamana TNI
Soeparno, Dirut PT PAL Indonesia (Persero) Ir. Firmansyah Arifin, Wakil
Komisaris PT PAL Indonesia (Persero) Laksamana Muda TNI (Purn) Sunardjo, serta
undangan lainnya.
Dirut PT PAL
Indonesia (Persero) Ir. Firmansyah Arifin memiliki komitmen untuk selalu
mendukung agar bangsa ini mandiri dalam pemenuhan kebutuhan alutsista, hal
tersebut telah dibuktikan oleh PT PAL Indonesia (Persero) dengan
mempersembahkan karya terbaiknya berupa: 12 (dua belas) unit kapal patrol cepat
57 meter (FPB 57) dan Kapal Landing Platform Dock 125 meter kepada jajaran TNI
Angkatan Laut.
“Sebagai
wujud keseriusan PT PAL Indonesia (Persero) dalam ikut berpartisipasi aktif
untuk memenuhi kebutuhan alutsista Kementerian Pertahanan khususnya kebutuhan
kapal-kapal TNI AL, maka kami akan segera mengirimkan tenaga ahli dari PT PAL
ke Belanda untuk melaksanakan Transfer of Technology (ToT) pembangunan Kapal
Perusak Kawal Rudal 105 meter. Dimana dua orang akan mendalami bidang
Manajerial, 10 orang untuk desain dan kombatan serta 29 orang untuk produksi,”
katanya.
Ir.
Firmansyah Arifin juga berharap, dalam kesempatan mendatang PT PAL Indonesia
(Persero) masih terus dipercaya dan dapat berpartisipasi aktif untuk memenuhi
kebutuhan alutsista Kementerian Pertahanan khususnya kebutuhan kapal-kapal TNI
Angkatan Laut, termasuk rencana program pembangunan kapal Perusak Kawal Rudal
105 meter (PKR 105) dan pembangunan kapal selam. Sehingga dapat meningkatkan
kemampuan PT PAL Indonesia (Persero) dalam penguasaan teknologinya.
(TNI AL)
Dari daholooo kalaaa kapal freggat gak pernah terwujud ???stop gibull kok anehhh kapal tunda di dahulukan ????
BalasHapus