Pesawat C-295M/CN-295 TNI AU (photo : AM Zaragueta)
Jurnas.com |
DUA unit pesawat CN-295 hasil kerja sama Airbus Military Spanyol dengan PT
Dirgantara Indonesia (Persero) resmi memperkuat alat utama sistem senjata
(alutsista) di jajaran TNI Angkatan Udara khususnya Skadron Udara 2 Lanud Halim
Perdanakusuma, Jakarta.
Hal tersebut
ditandai dengan penandatangan berita acara serah terima dua unit pesawat CN-295
dari PT Dirgantara Indonesia kepada Kementerian Pertahanan RI, Kamis (4/10) di
Base Ops Lanud Halim Perdanakusuma.
Selanjutnya,
Kemhan menyerahkan kepada Mabes TNI, kemudian Mabes TNI kepada TNI AU.
Penyerahan dua pesawat ini disaksikan oleh Menteri Pertahanan Purnomo
Yusgiantoro, Panglima TNI Laksmana TNI Agus Suhartono, Kepala Staf TNI Angkatan
Udara (KSAU) Marsekal TNI Imam Sufaat, dan beberapa pejabat Kemhan, Mabes TNI
dan Mabes TNI AU, Dubes RI untuk Spanyol dan Dubes Spanyol untuk Indonesia. Hadir
pula perwakilan anggota Komisi I DPR, Sekjen Kemhan Marsekal Madya TNI Eris
Hariyanto.
Menhan
Purnomo Yusgiantoro mengatakan penyerahan dua unit pesawat CN-295 ini merupakan
bagian dari sembilan unit pesawat CN-295 yang dipesan oleh Kementerian Pertahanan
pada 14 Februari 2012 melalui penandatanganan kontrak pada saat kegiatan Air
Show di Singapura. Untuk tujuh unit pesawat CN-295 sisanya akan selesai dan
diserahterimakan secara bertahap paling lambat hingga akhir tahun 2014.
Berdasarkan
penandatangan kontrak, kesembilan pesawat CN-295 ini dibuat oleh Airbus
Military Spanyol dengan melakukan kerja sama produksi bersama PT Dirgantara
Indonesia (Persero). Dengan adanya kontrak pembelian 9 pesawat oleh Kemhan/TNI
AU ini telah memberikan multiplier effect yang sangat besar bagi perkembangan
PT Dirgantara Indonesia (Persero).
Menurut
Menhan, prosentase porsi pekerjaan yang dilaksanakan oleh PT Dirgantara
Indonesia (Persero) dalam pembuatan pesawat CN-295 yang dipesan oleh Indonesia
ini meningkat secara signifikan mulai dari pesawat pertama sampai kesembilan.
Proses kerjasama produksi untuk kesimpulan unit pesawat yaitu tujuh unit
pesawat dibuat di Airbus Military Spanyol dan dua unit lainnya dibuat di PT
Dirgantara Indonesia dan komponen yang dibuat di Spanyol maupun Vender Items
akan dikirim ke PT Dirgantara Indonesia untuk diintegrasikan.
Pesawat
CN-295 merupakan pesawat angkut sedang taktis (medium airlifter) generasi
terbaru yang sudah menggunakan full glass cockpit, digital avionic dan
sepenuhnya kompatibel menggunakan night vision googles (NVG), sehingga CN-295
merupakan pesawat angkut sedang versi militer yang dapat diandalkan di
kelasnya.
Pesawat
CN-295 ini memiliki kemampuan angkut total 9 ton kargo atau kurang lebih 71
personel. Pesawat ini juga mampu terbang sampai ketinggian 25.000 kaki dengan
kecepatan jelajah maksimum 260 knots (480 km/jam) serta dapat diterbangkan dan
dikendalikan dengan aman dan sangat baik pada kecepatan rendah sampai dengan
110 knots (203 km/jam).
Dengan
menggunakan dua Mesin Turboprop Pratt & Whitney Canada (PW 127G) pesawat
ini mampu melaksanakan lepas landas dan melaksanakan pendaratan pada landasan
yang pendek (STOL/short take off and landing) yaitu 670 meter (2.200 kaki)
dengan berat tertentu.
Kemampuan
pesawat CN-295 dinilai sangat cocok dan ideal dikaitkan dengan tugas dan misi
yang diemban TNI AU, di antaranya melaksanakan angkutan personel dan logistik,
penerjunan pasukan dan logistik. Selain itu, evakuasi medis udara, patroli
udara terbatas, serta penugasan militer maupun misi kemanusiaan lainnya.
Dengan
hadirnya pesawat CN-295 diharapkan TNI AU dapat menyongsong panggilan tugas
negara yang diembannya dengan baik dan optimal melalui skuadron angkut tertua
di jajarannya. Sementara itu, dari sisi industri pertahanan dalam negeri, hal
ini merupakan batu loncatan untuk peningkatan industri pertahanan Indonesia
melalui kerja sama strategis antara PT Dirgantara Indonesia (Persero) dengan
Airbus Military Spanyol.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar