28 Februari 2013
Proyek pesawat tempur KFX versi C-103 tanpa canard (kiri) dan dengan canard (kanan) ditunda hingga Juni 2014 (photo : chosun)
RI-Korea Tunda Kerjasama Industri Pesawat Tempur Canggih di Atas F-16
Jakarta - Pemerintah Korea Selatan (Korsel) menunda kerjasama industri pesawat tempur bersama Indonesia yang diberi nama Korea Fighter Xperiment/Indonesia Fighter Xperiment (KFX/IFX). Alasannya pemerintah Korsel masih dalam tahap transisi kekuasaan terkait pergantian presiden baru Korsel.
"Ditunda setahun setengah karena ada perubahan pemimpin Korea yang baru dilantik kemarin kan presidennya, jadi dia Ingin meyakinkan pemerintah supaya lebih ada data, dasarnya menghadapi parlemen," kata Dirjen Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan, Pos Hutabarat di acara Seminar Pembangunan Industri Pertahanan Yang Terintegrasi Melalui Penguasaan Teknologi, Guna Kemandirian Bangsa di Kementerian Perindustrian, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (28/2/2013).
Pos menuturkan penundaan kerjasama ini terhitung mulai Januari 2013 hingga satu tahun setengah. Sehingga pada Juni 2014 kerjasama ini bisa realisasi kembali. "Tapi realisasinya dalam hal engineering ya," katanya.
Ia menjelaskan dalam proyek ini pemerintah Indonesia berkontribusi hanya 20% selebihnya oleh pemerintah dan BUMN strategis Korsel. Rencananya dari proyek ini akan diproduksi pesawat tempur KFX/IFX atau F-33 yang merupakan pesawat tempur generasi 4,5 masih di bawah generasi F-35 buata AS yang sudah mencapai generasi 5. Namun kemampuan KFX/IFX ini sudah di atas pesawat tempur F-16.
Pesawat KFX/IFX akan dibuat 250 unit, dari jumlah itu Indonesia akan mendapat 50 unit di 2020. Harga satu pesawat tempur ini sekitar US$ 70-80 juta per unit.
"Tapi kita yang ini mungkin bisa dapat US$ 50-60 juta, karena kita ikut membangun, dari APBN kita," katanya.
Sebelumnya PT Dirgantara Indonesia (PT DI) akan terlibat dalam pengembangan dan produksi pesawat jet tempur buatan Indonesia. Pesawat itu dikembangkan atas kerja sama Kementerian Pertahanan Korea Selatan dan Indonesia, pesawat tempur KFX/IFX.
Direktur Utama Dirgantara Indonesia Budi Santoso menuturkan, untuk mengembangan pesawat yang lebih canggih dari F-16 dan di bawah F-35 ini, PT DI telah mengirimkan sebanyak 30 orang tenaga insinyur ke Korsel untuk terlibat dalam pengembangan proyek pesawat temput versi Indonesia dan Korsel.
"Baru pulang Desember (2012) 30 orang. Kami mengirim atas nama Kemenhan. Jadi 1,5 tahun tim kita ada di Korea. Kita 1,5 tahun sama-sama mendesain. Kita ada yang belajar dari Korea, dan Korea ada yang belajar dari kita (PT DI)," tutur Budi.
(Detik)
Pemblajaran kita terhadap penguasaan ilmu aeronotika sangat sulit, saling menjegal dan saling menipu.NKRI apa siap berhadapan dg situasi tersebut, kalau tdk maka NKRI akan jadi negara pecundang dan NKRI akan hancur.Pemerintah/DPR, anak2 bangsa dan terpanggilah utk merubah paradikma budaya korupsi. Jayalah NKRI...
BalasHapusPESAWAT KFX/IFX TIDAK USAH DI
BalasHapusBANGGAKAN DAN DI INFORMASIH
KAN TEGNOLOGI CANGGI NYA
YANG HARUS DI BANGGAKAN
ADALAH PESAWAT JET SUKHOI SU
27SKM , SUKHOI 30MK2,3 SUKHOI 35BM INI
MERUPAKAN PESAWAT
TERCANGGI 2013 SAMPAI 2021
DALAM KENYATA SEJARAH MANUSIA HINGGA DI JAMAN INI
UNTUK INDONESIA BESAR RAKSASA
su 27 skm , su 30 sm ,sangat membanggakan ampe jalani perawatan berat ke moscow mulai des 2015 ampe skrg giliran yg mudik..jarang terbang ,biaya op mahal .. F16 lah pahlawan kita dikala suka duka negara kita
BalasHapus