28 Mei 2013
Situs resmi Rheinmetall secara tersirat menyebutkan transaksi ini sekaligus rencana pengintegrasian sistem ini rudal darat ke udara : One other customer nation in Asia has selected the Oerlikon Skyshield to serve as a stationary air defence system for protecting its air force installations. The recently concluded framework contract encompasses six systems and the accompanying ammunitions and logistics, together with integrated MANPADS for surface-to-air missiles. The project is slated to run for three to four years, with the first delivered scheduled to take place in 2014. Another major market breakthrough for Rheinmetall’s new generation of gun-based air defence systems, the country’s first-ever purchase of 35mm technology underscores the strategic significance of this order. (photo : Oerlikon Contraves)
Perkuat Dirgantara, Indonesia Beli Perisai Udara
TEMPO.CO, Jakarta -- Kementerian Pertahanan tak hanya membeli pesawat tempur untuk memperkuat pertahanan dirgantara Indonesia. Kementerian mengaku telah memesan perisai udara dari pabrik Rheinmetall Air Defence di Swiss. Alat utama sistem persenjataan bernama Oerlikon Skyshield itu berbentuk meriam yang terintegrasi dengan radar pangkalan udara.
"Kita pesan enam unit Oerlikon SkyShield, saat ini dalam proses produksi," kata Kepala Badan Sarana Pertahanan, Laksamana Muda Rachmad Lubis, saat dihubungi Tempo, Selasa, 28 Mei 2013.
Enam unit meriam perisai udara itu dipesan Kementerian Pertahanan dengan harga US$ 202 juta. Namun, TNI AU mesti menunggu cukup lama sebelum menggunakan alutsista baru ini. Pasalnya, Oerlikon Skyshield baru bisa dikirim dari Swiss pada 2015. "Jadi bertahap. Pertama, empat unit tiba tahun 2015, dua unit lagi tiba tahun 2017," kata dia.
Sumber Tempo menyebutkan, Oerlikon Skyshield menggunakan meriam kembar berukuran amunisi 35 milimeter dan rudal anti-serangan udara jarak pendek. Kemampuan meriam memuntahkan 1.000 peluru dalam satu menit dianggap efektif menghancurkan ancaman pesawat tempur dan rudal musuh.
Kemampuan Oerlikon Skyshield semakin mumpuni jika menggunakan amunisi khusus buatan Rheinmetall bernama Advanced Hit Efficiency and Destruction (AHEAD). Jika ditembakkan, peluru ini mampu menyebar membentuk perisai, sehingga presisi tepat sasaran mencapai lebih dari 90 persen.
(Tempo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar