11 Oktober 2014
Bom P-100 (photo : iberita)
PT DAHANA (Persero) kini tengah menggarap persiapan produksi bahan peledak militernya, yaitu bomb P 100 Live untuk amunisi pesawat Sukhoi. Sebelum jauh memasuki produksi massal, Kepala Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama Amirudin Akhmad mengecek langsung perkembangan persiapan alat produksi yang dimiliki oleh Dahana yang berada kawasan Energetic Material Center (EMC) Dahana Subang. Kedatangan Amirrudin Akhmad pada Selasa, 30 September 2014 bersama timnya disambut langsung oleh F. Harry Sampurno Direktur Utama PT DAHANA (Persero) beserta tiga direksi lainnya.
“Kami ingin mengetahui, sudah sejauh mana perkembangan persiapan proyek Bomb P 100 L yang sudah dilakukan oleh DAHANA, karena sebelum menuju produksi massal, DAHANA sudah harus mempersiapkan Protoype P 100 L yang nantinya akan kami uji untuk mendapat sertifikasi, apakah cocok dengan kebutuhan kita,” terang Amirudin Akhmad kepada Dfile.
Untuk melihat langsung persiapan yang telah dilakukan oleh DAHANA, Tim EMC mengajaknya untuk meninjau langsung perlengkapan yang sudah dipersiapkan dan disimpan sementara di Gedung Workshop DAHANA. Nampak beberapa perlengkapan yang telah disiapkan pada tahap awal ini. Lempengan cetakan untuk uji kepadatan handak serta alat pemanas dan pendingin yang akan digunakan saat pengisian bahan peledak pada bomb produksi P 100L. Tim juga diajak mengecek laboratorium sebagai tempat uji formula serta meninjau langsung pabrik meltpour yang nantinya sebagai tempat pengisian handak bomb pesawat Shukoi.
Melihat apa yang telah disiapkan oleh DAHANA, Amirudin Akhmad pun berharap DAHANA untuk segera menyelesaikan tahap awal pembuatan P 100 L. “Kita kan mulai lagi dari nol, jika melihat apa yang telah disiapkan untuk langkah awal sudah sangat memadai, oleh karena itu saya berharap ini secepatnya terealisasi agar nantinya bisa memasuki tahap produksi missal,” ujar Amirudin Akhmad.
Dalam menangani proyek ini, PT DAHANA (Persero) tidak sendirian, namun menggandeng perusahaan swasta untuk bekerjasama, PT Sari Bahari dalam pembuatan body P 100 L.
Bom P 100 L merupakan bomb yang akan dipasang pada pesawat Sukhoi. Bomb ini memiliki warna khas yaitu hijau yang panjangnya 1.130 mm dengan berat 100 sampai 125 kg, berdiameter 27 mm dan memiliki ekor yang panjangnya 410 mm.
(BUMN)
tni au masih berjibaku dengan bom lepas Tampa penuntun laser menuju sasaran .
BalasHapusanggaran meningkat drsatis dan jet tempur moderent NG hampir ga berguna .bagus buat pemerintahan baru menhan dan TNI harus di investegasi bau aroma krupsi marak .
Bom P 100 L buatan PT. Dahana patut diacungi jempol! meskipun tampaknya seperti bom konvensional ala era PD-II yal, ... Two thum Up! .. bilamana PT. Dahana mampu melakukan fokus litbang pengembangan kualitas produksi amunisi berat, khususnya bahan military High Explosive yg diatas TNT, misalnya seperti C-4 (USA-Eropa) atau semtex (Rep.Cheko) dr hasil produk sendiri atau mungkin dg cara ToT
BalasHapusKirain P.100 sejenis Rudal. Rupanya cuma Bom jenis Jatuh bebas.... Sedih. teknologi usang gini koq dipamerin
BalasHapusYa dibilang usang memang banget.. Apa daya selama dari PD2 kita tertidur pulas menikmati tiap acara 17agustusan tanpa berfikir kalau suatu saat teknologi pertahanan ternyata penting. Akhir2 ini kita mulai tersadar dan bergerak mengejar ketertinggalan, walaupun.. Ya itu tadi, dimulai dari nyaris nol dengan sebisa mungkin Te O Te dari negara lain. Semoga lebih baik.
BalasHapusartikel yang bagus gan, sangat bermanfaat...
BalasHapusWeb Developer Tangerang
Software Developer