19 Agustus 2015
Pesawat CN-235 Patmar TNI AL (photo : BUMN)
PT DI Akan Luncurkan 2 Pesawat Patroli Maritim
JAKARTA, KOMPAS.com - PT Dirgantara Indonesia (Persero) serius menjalankan proyek produksi pesawat terbang patrol maritim yang diamanatkan pemerintah. Akhir tahun ini, PT DI akan meluncurkan dua pesawat patroli maritim untuk TNI Angkatan Laut.
Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Budi Santoso mengatakan, sampai kini sudah ada tiga pesawat patroli maritim yang diproduksi oleh PT Dirgantara Indonesia dan telah dioperasikan oleh TNI AL.
“Nanti akhir tahun ini akan kita tambah lagi 2 unit untuk pesawat patroli maritim,” kata Budi saat dihubungi Kontan, Senin (17/8/2015).
Budi juga menegaskan, pada Februari atau Maret 2016, PT Dirgantara Indonesia juga akan memasok pesawat patroli maritim untuk keperluan TNI Angkatan Udara. Dia bilang, setiap produksi satu pesawat rata-rata membutuhkan waktu 18 bulan - 24 bulan, tergantung jenis pesawat.
Adapun pesawat patroli maritim ini adalah modifikasi dari pesawat CN 235, pesawat yang paling banyak diproduksi oleh PT Dirgantara Indonesia. Modifikasi utama versi maritim tersebut adalah pemberian senjata meriam dengan peluru kaliber 20 milimeter (mm).
Dengan demikian kapal pencuri ikan yang terpergok oleh pesawat patroli tak bakal bisa kabur. Harga jual pesawat patroli maritim ini lebih mahal dari pesawat CN 235 yang senilai 22 juta dollar AS-23 juta dollar AS.
“Tapi harga jual 3 pesawat kami yang telah dibeli TNI AL itu confidential,” kata Kepala Humas PT Dirgantara Indonesia Irland Budiman saat dihubungi Kontan, Senin (17/8/2015).
Pembuatan pesawat patrol maritim sendiri merupakan bagian dari upaya pemerintah memaksimalkan potensi maritim sebagai tonggak utama perekonomian nasional. Masalah utama yang dihadapi adalah maraknya pencurian ikan akibat wilayah lautan Indonesia yang amat luas sementara jumlah kapal maupaun pesawat patroli untuk pengawasan masih sangat kurang.
(Kompas)
pesawat maritime patrol buatan pt DI tidak bisa menindak kejahatan di laut nkri alias hanya bisa liat doang . tidak di lengkapi bekal terpedo dan rudal serqng meriteme .
BalasHapusKalo anda pintar harusnya anda tau terms of conduct menurut peraturan kelautan international terhadap subjek/objek yang di duga melakukan pelanggaran.kalo anda pintar harusnya anda tau tupoksi patmar-AL , dan bedanya Patmar dan Penerbal. Jadi kalo anda merasa pintar harusnya sebelum komen mikir dulu,bukan asal jeplak.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusHaduuh mas... nulis masih berantakan aja pake banyak komen. Benerin dulu ejaannya sesuai EYD, kalo memang anda merasa nasionalis sejati ya gunakan bahasa indonesia dengan ejaan yang benar baru deh komen. Biar ga malu-maluin laaah...
HapusHaduuh mas... nulis masih berantakan aja pake banyak komen. Benerin dulu ejaannya sesuai EYD, kalo memang anda merasa nasionalis sejati ya gunakan bahasa indonesia dengan ejaan yang benar baru deh komen. Biar ga malu-maluin laaah...
Hapusga kebalik nulis ajaa tujuan ga jellas .
Hapusbrantakan inilah tripikal keturunqn maling .
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapusbebei babi INI wawasan dangkal gaku sok hebat keliatan sekali keturunan orang jawa tegah ke barat ...keturunan jawa tegah ke barat anda tahu sendiri , yaa kalau ga krupsi harta rakyat jadi lonte . he he....
HapusAkhir tahun ini, PT DI akan meluncurkan dua pesawat patroli maritim untuk TNI Angkatan Laut.
BalasHapusmilitary