16 September 2015
TNI sudah memesan 11 helikopter AS565MBe Panther ASW dari Airbus Helicopters (photo : Airbus)
Jakarta, CNN Indonesia -- TNI Angkatan Laut memperkuat armadanya secara bertahap. Selain membeli 11 helikopter jenis Panther untuk menghidupkan kembali Skuadron 100 pemburu kapal selam, mereka juga memesan enam kapal selam.
“Helikopter datang bertahap. Pada 2017 akan tiba empat unit dulu,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama M. Zainuddin kepada CNN Indonesia di sela The Indonesian Navy 2nd International Maritime Security Symposium di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (16/9).
Helikopter-helikopter tersebut nantinya akan menjadi bagian dari Skuadron 100. Kontrak pembelian kesebelas helikopter itu telah disepakati.
Saat seluruh helikopter telah tiba, maka Skuadron 100 akan diaktifkan. Skuadron tersebut dulu pernah eksis, namun terpaksa ‘tenggelam’ bersama peralatan yang menua.
TNI sudah memesan 3 kapal selam kelas ringan Type 209/1400 Mod dari Korea Selatan (photo : Kaskus Militer)
“Saat itu kondisi alutsista (alat utama sistem pertahanan) sudah tua. Jadi memang perlu peremajaan dan sekaranglah saatnya,” ujar Zainuddin.
Inti Skuadron 100 ada pada helikopter antikapal selam. Di era keemasannya, skuadron itu menjadi pusat kekuatan TNI AL dalam menggelar berbagai operasi di laut. Konon Skuadron 100 amat disegani negara-negara maju.
Namun masa jaya itu harus berakhir dan Skuadron 100 terpaksa dilebur dengan skuadron lain karena minimnya alat operasional mereka.
Pada 2017 nanti, helikoter-helikopter antikapal selam itu akan berperan sebagai kepanjangan tangan kapal perang RI dalam operasi laut, yakni menjalankan fungsi target reporting unit. Artinya, helikopter-helikopter tersebut bakal menggali informasi mengenai target sasaran rudal yang dilepaskan kapal perang RI.
Kapal selam bermisil
TNI dalam proses untuk pemesanan 3 kapal selam kelas medium dengan kemampuan menembakkan rudal jenis Kilo class (photo : arms-expo)
Selain helikopter antikapal selam, enam kapal selam telah dipesan TNI AL untuk memperkuat pengamanan bawah laut. Dari keenam kapal selam itu, tiga berjenis Chang Bogo-class dan tiga lagi berjenis Kilo-class.
Untuk jenis Kilo-Class, kapal selam ini bisa menembakkan misil dari dalam air ke luar perairan. Misil berjumlah tiga dalam sekali tembak. Namun belum bisa dipastikan kapan kapal selam Kilo-class itu akan tiba di tanah air.
Sementara untuk tiga kapal selam Chang Bogo-class buatan Korea Selatan, kemungkinan akan tiba berbarengan dengan helikopter Panther pada 2017. Jenis kapal selam ini memiliki dua peluncur rudal yang juga bisa menembak ke luar perairan.
(CNN Indonesia)
Pada bulan September 2015 Menhankan RI akan bertemu pejabat dari Rusia untuk membahas pembelian pesawat SU-35 dan juga membahas kapal selam kilo class 363. Mudah2 an NKRI dapat segera membeli kapal selam kilo class karena memiliki deterent yg baik utk mengimbangi kawasan Asean.
BalasHapus