20 Oktober 2015
Anggaran pertahanan akan mengarah ke nilai Rp 160 triliun per tahun (photo : defence,pk)
Menteri Bambang: Anggaran Pertahanan 1,5 Persen dari PDB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan akan membuat roadmap agar besar anggaran pertahanan menjadi 1,5 persen dari Produk Domestik Bruto.
Anggaran tersebut, menurut Bambang, tak hanya untuk alat utama sistem pertahanan (alutsista). Selain untuk alutsista, anggaran pertahanan juga akan digunakan untuk kesejahteraan prajurit dan anggaran perumahannya.
Southeast Asia defence budget (image : Reuters)
Bambang menambahkan, dengan besaran 1,5 persen dari PDB, anggaran pertahanan akan mengarah ke nilai Rp 160 triliun setiap tahunnya. “Sumbernya penerimaan negara dan prioritas ke alokasi anggaran,” kata dia di Kompleks Parlemen Senayan, Senin, 19 Oktober 2015.
Saat ini, menurut dia, anggaran pertahanan masih menjadi prioritas pemerintah. Buktinya, Kementerian Pertahanan selalu menjadi pemilik anggaran terbesar. Hanya tahun ini, Kementerian Pertahanan menjadi peringkat kedua anggaran terbesar.
“Tahun ini, yang pertama, Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat karena dapat anggaran infrastruktur yang besar,” kata dia. Penundaan anggaran Kementerian Pertahanan sebesar Rp 13,2 triliun, kata Bambang, disesuaikan dengan penerimaan pajak tahun ini.
(Tempo)
sytem pembelian alutsista harus di benahi dan di audit jangan sampai anggaran pertahanan naik terrus alutsista yg di belli terbuat dari plastic tampa radar tampa senjata , faktanya pejabat tinggi negara kalau bicara pertahanan enak di dengar sajaaa kualitas bank saku lebih di utamakan
BalasHapus