13 November 2015
Pesawat amfibi ShinMaywa US-2 (photo : militaryphotos)
TRIBUN-BALI.COM, TOKYO - Pemerintah Jepang memberikan lampu hijau terhadap penjualan kendaraan amfibi US2 buatan produsen Jepang Shin Maywa kepada Indonesia.
"Tadi PM Jepang bertemu dengan Ketua DPR Indonesia dan salah satu pembicaraannya mengenai jual beli persenjataan militer (alutsista) kepada Indonesia," kata Sekretaris Kabinet, Yoshihide Suga dalam jumpa pers, Kamis (12/11/2015).
Suga mengatakan bahwa pada prinsipnya Jepang tidak keberatan dan terus berlanjut proses penjualannya kepada Indonesia.
"Pemerintah akan melanjutkan negosiasi dengan Indonesia dan melanjutkan tingkat administrasi untuk ekspor US2," tambahnya.
Selain itu Suga mengatakan pembicaraan Abe dengan Ketua DPR mengenai masalah Laut China Selatan yang ketegangannya semakin meningkat.
"Pada prinsipnya Jepang ingin perdamaian dan kestabilan kawasan Asia Pasifik. Oleh karena itu perlunya pula Indonesia bersama negara-negara di ASEAN untuk berbicara dengan suara yang sama mengenai keprihatinan ini," tambahnya lagi.
Sementara itu Ketua DPR RI Setya Novanto khusus kepada Tribunnews.com mendukung jual beli persenjataan militer tersebut, asalkan sesuai dengan anggaran yang telah dialokasikan selama ini.
"Peralatan militer tersebut baik dan semoga bisa diterima kementerian pertahanan kita nantinya. DPR mendukung tetapi tentu saja asal sesuai dengan anggaran yang telah dialokasikan untuk itu serta untuk kepentingan masyarakat luas Indonesia, sebagai bagian dari pertahanan negara kita," katanya.
Produsen Shin Maywa baru pertama kali melakukan penjualan ke luar Jepang dan jika rencana ini berhasil, maka yang pertama ke luar negeri adalah ke Indonesia.
Sumber Tribunnews.com mengungkapkan saat ini masih terus melakukan negosiasi harga dan meminta lebih lanjut penjelasan teknis amfibi tersebut dengan pihak Shin Maywa.
"Kalau semuanya bisa sesuai dengan kesanggupan Indonesia, tentu saja akan segera dilakukan jual beli amfibi US2 kepada Indonesia, apalagi kedua pemerintahan telah menyetujuinya," tambah sumber itu lagi.(*)
(TribunNews)
pesawat amfibi us2 bermesin 4 baling baling mahal perawatan dan harganya 2 kali lipat lebih mahal dari pesawat amfibi Jet BE 200 .
BalasHapusDaya jangkau juga lebih jauuuh bngt di banding be200..dan yang terpenting masih bisa takeoff dan mendarat dalam kondisi cuaca jauuuuh lebih buruk di banding be200. Kalo mau menjelek2an produk yg blum bisa di buat bangsa sendiri ya lampirkan dong info yg jelas, spek yg jelas dari keduanya, trus link dimana orang lain bisa klarifikasi omongan anda.
BalasHapusNiih saya bantuuu...
http://alutsista-indonesia.blogspot.co.id/2015/02/jepang-dekati-ri-pesawat-amfibi-us-2.html?m=1
http://alutsista-indonesia.blogspot.co.id/2015/02/jepang-dekati-ri-pesawat-amfibi-us-2.html?m=1
http://www.indomiliter.com/beriev-be-200-altair-pesawat-amfibi-multipurpose-incaran-tni-au/#more-5490
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Beriev_Be-200
https://en.m.wikipedia.org/wiki/ShinMaywa_US-2
Jangan bisanya cuma asal jeplak doang... tampilkan bukti2 yang mendukung omongan anda, biar bisa jadi bahan diskusi yg sehat. Dasar payah ente.
Pesawat bermesin jet jellas lebih murah perawatan dari pada pesawat baling baling pakek pendingin radiator hehe... Anda ini buta mesin jangan asal koar koar , kambing pun ke tawa gakak baca tulisan anda .
HapusOooh lebih murah ya.. mana kasih link beritanya biar saya baca, kl saya salah nanti saya sampaikan disini. Ayoo mana buktinyaaa... saya aja berani tuh ngasih link berita, masa anda ga berani ngasih link yg memperkuat argumen anda, apa jngn2 anda ngasal makanya ga ada link berita yg mendukung?
HapusKasus Air Asia kmaren dgn ombak laut jawa 3 mtr aja beriev ga bisa landing di laut apalagi nanti kalo ada operasi SAR di laut banda yg ombak nya lebih tinggi, US 2 jepang pilihan tepat untuk saat ini
BalasHapusPesawat amfibi us 2 kalau di paksa lending ketinggian ombak 3 meter sayap nya bisa copot ... Ombak ke tinggian 3 meter hanya kapal berukuran besar bisa nerjang apalagi pesawat amfibi .
Hapuskok ama ketua dpr ?? proyek...!
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAda yg lucu dan anehh kebijakan menhan sekarang ... Masa bella negara ga usah belli senajata cukup rakyat di ajari ajari baris berbaris ada perang ratusan juta rakyat harus maju pakek bambu runcing .
BalasHapusSemoga indonesia bisa menguasai teknologi pesawat ini. Jadi kalau ada kebakaran hutan jadi sigap.
BalasHapus