14 Mei 2016
Pesawat tempur Su-35 (photo : Vitaly Yurtaev)
Pemerintah ingin memastikan harga pesawat tempur Sukhoi SU-35 ke Rusia. Pembelian SU-35 masih terkendala harga yang lebih mahal dari yang diajukan Pemerintah Indonesia.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu belum dapat memastikan apakah negosiasi harga pesawat tempur dapat tuntas saat Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Rusia pada 18-20 Mei nanti. Menhan mengatakan, pembelian SU-35 telah melalui proses panjang.
"Proses sudah lama, sekarang sedang tawar-menawar, karena harganya kurang pas," kata Menhan seusai menghadap Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana, Jakarta, Jumat (13/5).
Pemerintah akan membeli delapan pesawat SU-35 dengan salah satu syarat disertai program alih teknologi. Pembelian delapan pesawat tempur juga untuk mengantisipasi perkembangan teknologi agar alat utama sistem persenjataan Indonesia tidak ketinggalan zaman.
"Sedikit saja tidak masalah. Sebab lima tahun ke depan, barangkali akan keluar alutsista dengan teknologi terbaru," kata Ryamizard.
Menurut Ryamizard, alutsista Indonesia 30 persen di antaranya dari Rusia. Selebihnya berasal dari Amerika Serikat, Tiongkok, dan negara lain di Eropa. Kebijakan mengenai alutsista itu, menurut Ryamizard, sebagai bentuk persahabatan RI dengan banyak negara.
Implementasi kerja sama
Pembelian pesawat tempur SU-35 merupakan bagian dari implementasi kerja sama di sektor pertahanan yang pernah dibicarakan Presiden Joko Widodo dan Sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia Nikolay P Petrushev dalam pertemuan di Istana Merdeka, Kompleks Istana, Jakarta (Kompas, 11/2).
Selain menawarkan pesawat SU-35, Rusia juga menawarkan alutsista lain, seperti helikopter, kapal selam, dan kapal cepat. Delegasi Rusia bersedia memberikan fasilitas alih teknologi seperti pesawat tempur Sukhoi Su-35.
(Kompas)
"Sedikit saja tidak masalah. Sebab lima tahun ke depan, barangkali akan keluar alutsista dengan teknologi terbaru," kata Ryamizard. Nanti 5 tahun lagi mkn beli 2 atau 3 unit lagi karena harga makin mahal dan 10 tahun dari seorang akan ada teknologi yang baru lagi.
BalasHapusHarganya mahal, emangnya beli pesawat tempur kayak mau beli kacang goreng...??
BalasHapusPadahal dengan teknologi yang dimiliki SU-35 masih lebih murah daripada Thypoon/Rafale/F-16
Lebih bagus lagi pembelian sukhoi 35 jelajah di tunda 10 tahun lagi hitung hitung nunggu sukhoi terbaru tehnologi paling muatahir dan alangkah bagus nya lagi uang orang daerah dari migas dan batu bara jutaan emmas buat belli alutsista di kembalikan sajaa duluu supaya sama sama bisa menikmati manis nya saman ke merdekaaan .
BalasHapuspak Ryacudu itu prajurit sejati.... org lapangan asli, jagoan! fairly... pola pikir beliau cocok untuk situasi lapangan...bukan sbg menteri
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus