03 Juni 2016
RMAF A400M aircraft (photo : AIN)
KUANTAN (Bernama) -- The Royal Malaysian Air Force (RMAF) is set to receive its third Airbus A400M aircraft by mid-month.
RMAF Chief, General Tan Sri Roslan Saad said the aircraft would utiltise the state of the art technology.
"The aircraft (A400M) is capable of fulfilling the transportation needs of the RMAF to strengthen the country's air defence system.
(Bernama)
Selamat RMAF
BalasHapusIndonesia juga khabarnya turut berminat dengan A400M?
BalasHapusBetul Bro, tapi banyak yang menentang hal ini mengingat banyak masalah yang selama ini masih di alami oleh A400M. Namun banyak juga yang mendukung, hal ini karena PT DI memiliki sejarang kerja sama yang panjang dengan Airbus diantaranya, C212,CN 235, C295 and berbagai jenis helicopter. Still a long walk buat ketertarikan menjadi kenyataan.
HapusA confirmation of thankfulness is all together to suit information.CCTV Camera is the key unmistakable decision for give all the all the likewise prosperity and security to our family and having a spot.
BalasHapusKagak moncer ini barang...belum battle proven,pernah jatuh waktu diuji.
BalasHapusMending akuisisi c5 galaxi...
Ya ampun, cuy!
HapusNamanya barang baru koq harus sudah "battle proven"? Kayak orang baru aja lulus kuliah udah diminta punya pengalaman segudang?!
Yang namanya pesawat diuji dan pernah jatuh, wajar banget, cuy? Namanya juga baru diuji? Kayak mahasiswa ga lulus ujian trus dianggap gagal sama sekali? Bukannya tinggal ikut ujian lagi aja, kan?
Yang kagak moncer mah cara berkesimpulannya.
Pantes aja, bebei dkk jadi emosi, kalo ketemu yang beginian. :)
Nah, sebagai pengetahuan tambahan nih.
HapusSoekarno meminta JFK untuk mendatangkan C-130B Hercules.
Lihat, tipe B !
Soekarno berani mendatangkan barang baru!
Indonesia termasuk salah satu negara pertama pemakai Hercules!
C-130B, barang baru, dan Soekarno, kagak moncer ???
Saya udah liat barang aslinya di ILA Berlin kemarin. Kualitasnya bagus, kapasitas di atas hercules dan jarak yang diperlukan buat take off sangat pendek. Pesawat yang jatuh itu karena ada masalah di software mesin dan sekarang masalah itu sudah diperbaiki. Jadi saya rasa ga masalah kalau Indonesia beli beberapa walaupun saya öebih prefer uangnya buat air superiority fighters dan AWACS systems.
BalasHapus