22 Juli 2016
Sebanyak 500 prajurit TNI diberangkatkan dari Dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT) Jakarta Utara, Kamis (21/7/2016), guna mengikuti latihan gabungan dengan Tentara Malaysia. Latgabma Malindo Darsasa-9 AB/2016 akan dilaksanakan di Tanjung Gelang, Kuantan Pahang, Malaysia, mulai tanggal 21 Juli sampai 3 Agustus. (photo : TNI)
TRIBUNNERS - Prajurit TNI dan Tentera Malaysia akan menggelar Latihan Gabungan Bersama (Latgabma) Malaysia-Indonesia (Malindo) Darsasa-9 AB/2016.
Latihan akan dimulai tanggal 21 Juli s.d 3 Agustus di Tanjung Gelang, Kuantan Pahang, Malaysia.
Upacara pemberangkatan 500 Prajurit TNI tersebut dipimpin oleh Wakil Asisten Operasi (Waasops) Panglima TNI Laksma TNI Hardjo Susmoro mewakili Asops Panglima TNI dalam suatu Upacara Militer, di Dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT) Jakarta Utara, Kamis (21/7/2016).
Latgabma Malindo Darsasa-9 AB/2016 dengan tema Combined Coordination Centre (CCC), bertujuan untuk meningkatkan kerja sama dan memelihara hubungan kesepahaman serta upaya meningkatkan kemampuan profesionalisme prajurit Angkatan Tentera Malaysia (ATM) dan TNI beserta komponen lainnya, dalam mewujudkan strategi menanggulangi bencana di wilayah perbatasan dan wilayah yang berkepentingan kedua negara.
Asops Panglima TNI Mayjen TNI Agung Ridhianto, M.B.A., dalam amanatnya yang dibacakan Laksma TNI Hardjo Susmoro mengatakan, bahwa TNI perlu untuk terus bekerjasama dengan instansi terkait maupun dengan militer negara-negara sahabat, terutama Malaysia sebagai salah satu negara yang berbatasan langsung.
Tujuannya untuk secara berkelanjutan meningkatkan kesiapsiagaan dan kemampuan satuan dalam penanggulangan bencana dan memberi bantuan kemanusiaan.
“Sehingga peranan militer mampu memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi kedua negara yang rentan terhadap ancaman bencana alam,” ujarnya.
Panser Anoa dan KRI Banda Aceh (photo : defence.pk)
“Utamakan zero accident dalam melaksanakan seluruh rangkaian kegiatan latihan, selalu jaga keamanan pribadi dan perlengkapan serta peralatan yang dipercayakan, tunjukkan disiplin, semangat, kerja sama dan kekompakan serta interoperabilitas prajurit tiga matra TNI yang profesional kepada tuan rumah sebagai wujud deterrence effect,” tegas Asops Panglima TNI.
Mengakhiri amanatnya, Asops Panglima TNI Mayjen TNI Agung Ridhianto, M.B.A., menyampaikan agar terus jalin komunikasi dan kerja sama secara profesional dengan prajurit ATM dalam rangka mempererat hubungan kedua Angkatan Bersenjata.
“Adakan evaluasi internal per-bagian selesai pelaksanaan tiap fase kegiatan latihan, guna mengadakan perbaikan dan persiapan optimal untuk melaksanakan fase berikutnya,” pungkasnya.
Personel yang tergabung dalam Latgabma Malindo Darsasa-9 AB/2016 sebanyak 500 orang, terdiri dari 205 personel TNI AD : 103 Kostrad, 4 Ditkesad, 92 Ditziad, 2 Sopsad, 3 Pussimpur. 198 personel TNI AL : 130 Anak Buah Kapal (ABK) KRI Banda Aceh, 8 Crew Hely Bell, 30 Tim SAR Laut, 12 Tim Medis, 3 Medcap, 15 Kogla (TTX dan CPX). 52 personel TNI AU : 3 Kogla, 9 CPX, 40 FTX, 41 Mabes TNI, 2 Polri dan 2 BNPB.
Sedangkan Alutsista yang digunakan, terdiri dari 1 unit Mobil Satkom Ford Ranger, peralatan Nubika 1 Truck, 1 Trailler/Decoy, 1 Ransus Nubika, 7 tenda Rumkit Lapangan, 2 unit Perahu Karet. TNI AD, terdiri dari : 1 unit Mobil Ambulance, 1 set Alkap Rumkitlap. TNI AL meliputi 1 KRI Banda Aceh 593, 2 unit LCU, 2 LCVP, 1 Heli Bell, 2 Sea Rider, serta TNI AU 1 Pesawat C- 130 H Hercules (A-1318) dan 1 Heli Nas-332 Super Puma (H-3213).
(TribunNews)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar