29 Agustus 2016
Sukhoi Su-35 Flanker E (image : wallpapercave)
MOSCOW -. RIA Novosti the Indonesian Ambassador to Russia supriyadi Waheed told RIA Novosti that he hoped to sign a contract for the purchase of Russian multi-role fighters Su-35 before the end of this year.
"Now there is a discussion, but we are still very interested in buying the Su-35, is discussed between the relevant ministries hope that the contract will be signed before the end of the year." - Said the diplomat.
He noted that the Russian-Indonesian relations are developing in many areas. "Earlier, the Indonesian delegation visited Russia to discuss the whole spectrum of issues the memorandum of cooperation in the sphere of defense It was not only the purchase of aircraft, but also of combating extremism and terrorism, the exchange of information." - Added supriyadi.
Earlier, the ambassador said that Indonesia intends to purchase from eight Russian Su-35 fighters. According to him, the country's laws also provide for the transfer of technology. In late April, the state corporation "Rostec" stated that the decision in principle to supply Su-35 Indonesia has adopted and is now being discussed details of the upcoming agreement.
Late last year, the defense minister said that he had received from the President of Indonesia Joko Widodo direct instruction to buy the Su-35 to replace the obsolete American fighters F-5, the Tiger, whose age has reached 40 years.
(RIA Novosti)
bosennya....itu dulu duta besar ngomong kayak pita rusak...diulang ulang melulu sampai kini gak ada buktinya...mending dengerin kata menteri keuangan'' economi kita lagi parah''
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTukune 8 ijol polowijo wae ndes... :)) semangat kakak....
BalasHapusRezim omdo
BalasHapusJangan lupa mas dalam pembelian Alut Sista, yg pertama harus ada rapat wacana, kedua rapat ketertarikan, ketiga rapat evaluasi, ke 4 rapat tinjau alut sista, ke 5 tinjau alut sista, ke 7 rapat gembar gembor rencana beli alut sista, ke 8 rapat penyiapan dana, ke 9 rapat evaluasi alut sista yg akan di beli, ke 10 rapat pembatalan beli alut sista...
BalasHapusKalau sang peminpin cinta tanah air sudah pasti konsisten pegadaan alutsista di utamakan bukan di jegal di tegah jalan , duluu daholoo...samam bungkarno dan kawan 2 saman indonesia yata mandiri lebih baik tidak makan dari pada jadi negara boneka barat sekutu . Sekarang kan.. kan...harta bank saku duluu baru negara kita selamatkan .
BalasHapusKonsisten pengadaan alutista tanpa perhatiin ekonomi jadinya korea utara. Itu yang lu mau buat Indonesia hah? Jor-joran beli senjata dari blok timur, ga perhatiin ekonomi, akhirnya negaranya bobrok walaupun militernya kuat? Gitu? Dasar pengkhianat.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusLu tuh bodohnya ga ketulungan ya? Pake bilang mana ada negara yang bangkrut karena nimbun senjata padahal baru dikasih tunjuk korea utara. Indonesia WAJIB bayar hutang dan segala bunganya gimanapun caranya kecuali mau dianggap negara gagal karena gagal bayar hutang. Dampaknya bakal lebih parah daripada 20 milyar dollar kalau hutang ga dibayar oon. Kecuali lu bisa bayarin semua hutang-hutang Indonesia, ga usah banyak bacot dah. Kalo emang kondisi ekonomi lagi jelek ya berarti lagi jelek. Kalo lagi bagus kaya kemarin-kemarin juga beli senjata baru. Dasar sales rusia goblok.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapus( 00.25 ) Boneka america marah besar ...xixi kwkw...untung jauh kalau dekat tak siram air beras .
HapusSoviet bangkrut salah satunya karena biaya yg besar untuk militer & mengabaikan fondasi ekonomi (pangan).
HapusDia kalah Perang Dingin bukan karena kekuatan militer luar. Tapi karena ekonomi yg merembet ke politik. Fakta sejarah :D
Kalau ussr bangkrut karna jadi polisi dunia perang tidak berkesudahan ...america pun sama yaris bangkrut karna perang . Kalau indonesia kan krisis hutang dan krupsi .belli senjata pun geteng ...geteng ...geteng lebih cilaka di saman pemerintahan sekarang senjata apa yg belli ????? Hankam dan BNN KEYATAAN DI GEMBOSI DARI DALAM BAHAYA BESAR BROO
Hapusfakta negara sudah di kuasai peguasa dan pegusaha akibat nya tahu sendiri apbn defisit salah hitung 2015 karna negara sudah di kuasai pegusaha jadi peguasa kartel kartel inport mafia sudah jadi kangker negara mirip jamur di musim hujan .
HapusModernisasi TNI itu ya di jaman pak SBY, kontrak pengadaan 3 kapal selam dan joint production dengan korea, joint production pesawat tempur KFX/IFX dengan korea, pembelian MBT Leopard, pembelian Sukhoi SU-27/30, Pembelian T-50 i golden eagle, refurbished 24 F-16, Pengembangan dan Pembelian 250 panser Anoa, Pengembangan panser badak, Pengembangan dan Pembelian APC Komodo, Joint Production Korvet Sigma Class 105 dengan belanda, Penambahan sejumlah Radar baru, Pembelian dan pengadaan MLRS Astros II dari brazil, pembelian dan pengadaan MLRS RM70 GRAD, pengadaan meriam artileri dari korea kaliber 105mm dan 155mm, pembelian dan pengadaan meriam nexter caesar 155mm dari perancis, pembelian dan pengadaan pesawat latih grob, pengadaan dan pembelian pesawat angkut sedang C-295, pengadaan pesawat intai maritim CN-235, pengadaan sejumlah besar helikopter bell 412 EP, Helikopter AH-64 Apache, pengadaan 11 helikopter anti kapal selam AS 565 Panther.
BalasHapusbelum lagi pengadaan dan pembelian Rudal Startreak dan Mistral, refurbished pesawat angkut berat Hercules dari Australia, pengadaan rudal darat udara QW-3 dari china, pengadaan dan pembelian sejumlah rudal permukaan ke permukaan C-802 dan C705 dari China, pengadaan dan pembelian Sejumlah KCR 60 dan KCR 40, pembelian dan pengadaan tank marder dari jerman, pembelian dan pengadaan kapal angkut TNI-AL jenis LPD makassar class, pembelian helikopter serang fennec, pengadaan dan pembelian Rudal Yakhont dari rusia, rencana pengadaan satelit militer yang tidak sempat dilakukan karena Pak SBY keburu sudah lengser, wah banyak lagi deh, susah menyebutkan satu persatu.
dari gambaran diatas jelas sekali kalau pembangunan kekuatan pertahanan Indonesia memang banyak dilakukan di jaman presiden SBY.
Program MEE ini juga yang menggulirkan Pak SBY......kalau pemerintahan sekarang ini saya belum lihat gebrakan yang signifikan mengenai pembangunan kekuatan pertahanan Indonesia.....
hanya meneruskan program program saja......
koreksi MEE=MEF
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusLoh katanya nunggu cukai rokok naik baru beli SU35, kasel, S300, heavy fregate, destroyer dll yg tidak bisa disebutkan atu atu.
BalasHapus#mohonmaafpakpresiden
.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusDitambahin lagi nih, pembelian 3 korvet nakhoda ragam class, pembelian 2 kapal bantu survey dan pemetaan KRI Rigel dan Spica dari perancis, ini juga dilakukan di jaman pak SBY........bukan oleh pemerintahan yang sekarang.......
BalasHapusDitambahin lagi di jaman pak SBY juga melakukan pembelian UAV searcherII sebanyak 4 unit dari israel.
BalasHapusUntuk pembangunan kekuatan militer Indonesia pak SBY semboyannya bukan kerja nyata tapi hasilnya nyata.....
BalasHapusindonesia kapan nih militernya bisa kuat ?
BalasHapusVig Power Capsule goodd article
Ehem, tapi di zaman Jokowi ini akhirnya Indonesia mulai membangun MRT, LRT, jaringan kereta api di Kalimantan, Sulawesi, jalan Trans Papua & memulai perencanaan & perancangan kereta api Papua, membenahi bandara2 pelosok yg sebelumnya mirip kandang & membuat bandara2 baru yg didesain dengan serius,membuat waduk2 buat pertanian biar nggak kekeringan, membangun pembangkit2 listrik di mana-mana, maling2 ikan disikat lagi (dulu sempet zamannya Bernard Kent Sondakh), bikin pasar2 tradisional buat daerah2 (coba gugling pasar mama-mama & pharaa di Jayapura), memmebanhi 10 destinasi wisata selain Bali, tanggap soal desain & branding (liat perubahan logo Asian Games, juga logo HUT RI yg disayembarakan meski belum memuaskan).
BalasHapusBanyak2lah berkunjung ke daerah terutama yg selama ini tertinggal. Orang2 di sana sekarang ngerasa diperhatiin lagi ama negara. Meski belum semua & PRnya masih banyak.
Di situ saya memaklumi mengapa di soal pertahanan belum ada gebrakan dari Jokowi. Dia lg bikin fondasi yg kuat dulu biar alutsista2 yg besar2 & canggih2 nanti nggak bikin jebol negara kita.
Tunggu aja di masa jabatan kedua. SBY kan juga gitu. Rata2 di atas 2009 pengadaan alutsista militer yg hebat2. Masa2 sebelumnya lebih ke perkuat fondasi ekonomi sambil matengin perencanaan pertahanan jangka panjang. MEF itu masterpiece-nya Juwono Sudarsono, menhan SBY masa jabatan pertama. Eksekusinya lalu dikerjakan Purnomo Yusgiantoro (mantan mentri ESDM) sambil benahi urusan 'administratif' energi TNI (katanya banyak utang ke Pertamina). MEF bisa dibilang salah satu warisan terbaik SBY, selain ekonomi yg stabil & Pemilu yg aman :D.
Ehem, ngomong2 tau soal Indonesia lagi susun perencanaan untuk pengadaan destroyer? :D
Anda ini gocehh gak karuan di suruh siapa brooo xixi ....pak jokowi sekarang kerja nya hanya jadi beking ahok ....pak jokowi belli pistol buat pertahanan pun tidak ....malah dana hankam dan bnn di kompres habis itu sudah bahaya . Masalah apbn defisit ratusan triliun karna di tahun 2015 salah hitung imbas sekarang defisit tambah melebar .
Hapus