01 Agustus 2016
Suasana pencarian kapal selam musuh (photo : TNI AL)
Kapal Perang TNI AL Jelajahi Keberadaan Kapal Selam Musuh
Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) TNI Angkatan Laut yaitu KRI Sultan Iskandar Muda (SIM)-367 jajaran Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) dengan Komandan KRI Letkol Laut (P) Ashari Alamsyah, memimpin latihan peperangan Anti Kapal Selam (AKS) pada latihan Manuver Lapangan (Manlap) Latpratugas Armada Jaya (AJ) XXXIV/2016 yang berlangsung di perairan Laut Jawa. Jum’at, (30/7/2016).
KRI Usman Harun 359 - fregat ringan (photo : Kaskus Militer)
Adapun unsur-unsur KRI yang mengikuti latihan peperangan AKS diantaranya adalah KRI Usman Harun-359, KRI Layang-635, KRI Ajak-653, dan KRI Pulau Rupat (PRP)-712. Dalam pelaksanaan latihan peperangan AKS ini, KRI SIM-367 memimpin pelaksanaan identifikasi Visual kapal selam musuh, yang disimulasikan oleh KRI Ajak, dengan melepas Mini Mobile Torpedo Target (MMTT) pada kedalaman 3 sampai 7 meter dibawah permukaan laut.
Latihan peperangan AKS ini bertujuan untuk melatih ketrampilan prajurit KRI dalam mengidentifikasi kapal selam musuh, selain itu juga untuk melatih ketrampilan operator sonar yang dimiliki setiap KRI dalam mendeteksi keberadaan kapal selam baik dalam pendeteksian sonar pasif maupun sonar aktif.
KRI Sultan Iskandar Muda 367 - korvet (photo : John Wilson)
Ikut menyaksikan dalam peperangan AKS tersebut diantaranya, Komandan Satuan Kapal Eskorta (Dansatkor) Koarmatim Kolonel Laut (P) Ariantyo Condrowibowo selaku Papelat Pra AJ XXXIV/2016, Komandan KRI Frans Kaisiepo-368 Letkol Laut (P) Seno Ario Wibowo, S.T., dan tim penilai dari Kolatarmatim yang diketuai oleh Letkol Laut (P) Daru Cahyo Sumirat selaku Komandan Glagaspur Kolatarmatim.
KRI Ajak 653 - kapal cepat torpedo (photo : Lawrence Dalli)
Dansatkor Koarmatim Kolonel Laut (P) Ariantyo Condrowibowo selaku Pepelat Pra AJ XXXIV/2016 mengatakan, latihan peperangan AKS merupakan rangkaian latihan sebelum pelaksanaan yang digelar pada medio akhir Agustus, selain itu kegiatan ini bertujuan untuk mengecek peralatan – peralatan, sistem senjata dan sonar yang dimiliki KRI apakah masih berfungsi dengan baik atau tidak, serta melatih operator maupun personil KRI dalam mendeteksi kapal selam.
Sepasang peluncur torpedo pada KRI Ajak 653 (photo : Lawrence Dalli)
“Saya merasa puas dan bangga kepada prajurit-prajurit KRI SIM- 367 serta peralatan dan sistem senjata yang bagus yang dimiliki KRI telah mampu mengoperasikan peralatan sensor bawah air (sonar) dan dapat mendeteksi keberadaan kapal selam”, kata Dansatkor Koarmatim.
(Armada Timur)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar