17 November 2016
KRI Teluk Ratai 509 (photo : Kolinlamil)
KRI Teluk Ratai 509 Debarkasikan Satgas Pamtas Yonif 312
Jakarta ------ Salah satu kapal perang TNI AL dari jajaran Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), KRI Teluk Ratai 509 melaksanakan debarkasi pasukan Batalyon Infanteri 312 Kala Hitam Subang usai melaksanakan operasi Pamtas RI – Malaysia.
KRI yang berada di bawah pembinaan Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) Surabaya tersebut mengangkut lebih dari 600 pasukan Batalyon Infanteri 312 Kala Hitam Subang. Penerimaan pasukan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-Malaysia di Kalimantan Barat ini, dilaksanakan di Dermaga Kolinlamil, Mako Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (16/11).
KRI Teluk Ratai 509 (photo : Rudi Winarso)
Upacara penerimaan dipimpin Kepala Staf Kodam III Siliwangi Brigjen TNI Yosua Pandit Sembiring yang dihadiri Kepala Staf Kolinlamil Laksma TNI R. Edi Surjanto, S.E., M.M.
Kapal perang jenis Landing Ship Tank (LST) dengan komandan Letkol Laut (P) Wijayanto, saat ini tengah sandar di Dermaga Kolinlamil setelah Selasa kemarin (15/11) tiba di Dermaga Kolinlamil.
Pergeseran pasukan ke seluruh wilayah nusantara merupakan salah satu tugas pokok Kolinlamil sebagai pembina tunggal sistem angkutan laut militer. Selain mendukung pergeseran pasukan TNI ke daerah perbatasan dengan negara tetangga, Kolinlamil juga aktif dalam mendukung pergeseran pasukan, material dan logistik ke daerah-daerah rawan dan pulau-pulau terluar RI.
KRI Teluk Ratai 509 (photo : Lanal Palembang)
KRI Teluk Ratai-509 yang sehari-hari dibawah pembinaan Satuan Lintas laut Militer (Satlinlamil) Surabaya memiliki spesifikasi berat 4080 ton dan mampu mengangkut 17 tank dengan beberapa jenis kendaraan, memiliki kemampuan kecepatan berlayar sampai dengan 9 knot atau 9 mil per jam.
Kapal perang yang diproduksi Amerika tahun 1944 dan memperkuat jajaran TNI AL sejak tahun 1967 dan selanjutnya dibawah pembinaan Komando Lintas Laut Militer sejak Tahun 1990. Kapal perang yang telah berumur puluhan tahun dan memperkuat jajaran TNI AL ini, telah terlibat dalam berbagai kegiatan latihan dan operasi, maupun kegiatan bantuan sosial mengangkut bantuan bencana alam maupun angkutan transmigrasi pada masa lalu ke luar pulau Jawa.
Dan kapal ini selalu dalam keadaan siap setiap saat mengawal NKRI…Old Ship Never Die, Just Past Away.
(TNI AL)
Kadang kita yg naik kapal ini saat lewat laut Banda sport Jantung..apalagi saat diterjang ombak kapal hanya maju sedikit lalu mundur lagi..ditambah air laut bocor lewat rampa depan, klas frochpun nggak ada bedanya dan yg paling menyedihkan langkanya air tawar utk pasukan...semoga cepat diganti LST made in USA 1944 spt tertera di atas rampa depan
BalasHapusKadang kita yg naik kapal ini saat lewat laut Banda sport Jantung..apalagi saat diterjang ombak kapal hanya maju sedikit lalu mundur lagi..ditambah air laut bocor lewat rampa depan, klas frochpun nggak ada bedanya dan yg paling menyedihkan langkanya air tawar utk pasukan...semoga cepat diganti LST made in USA 1944 spt tertera di atas rampa depan
BalasHapus@cahyono
HapusKalo kapal LST AL apa gak punya mesin desalinisasi yang mengubah air laut mjd air tawar?
Kapal LPD/LST seharusnya selain membawa persediaan air tawar juga juga memiliki mesin desalisasi, utk kebutuhan awak&penumpangnya
Smoga kapalna cpt di ganti dgn yg baru... Bljr dari kenyataan...jgn smpe harus mengorbankan NYAWA prajuritna bkn karena perang tp karena alutsista yg sdh tua...
BalasHapuskita gak ada lst yg bener2 buuuuesaar ya???sekali anggkut 5000 orang
BalasHapusBukti kalau yg belli alutsista punya yali dan jujur kapal berunur tua tapi masih kuat awet sepanjang masa .
BalasHapusIni barang buatan Amerika loh tong. Beli dari Amerika second bekas Perang Dunia 2 loh tong. Kok tumben lu rada waras?
Hapus