16 Maret 2017
Pesawat Antonov datang untuk mengambil pesawat Su-30 (photo : Sukhoi Indonesia)
Pesawat Antonov Kembali Ke Lanud Hnd Untuk Melaksanakan Misi Perawatan Berat
SIAGAINDONESIA.COM Pesawat Antonov dari Rusia kembali datang untuk melaksanakan misi perawatan berat pesawat tempur Sukhoi, Senin (13/3/17). Dua unit pesawat tempur Sukhoi TS-3001 dan TS-3002 melaksanakan perawatan berat di negara asalnya Rusia direncanakan diberangkatkan pada hari Rabu 15 Maret 2017.
Kepala Dinas Operasi Lanud Sultan Hasanuddin Kolonel Pnb Benny Arfan memerintahkan seluruh anggota Skadron Teknik 044 dan Skadron Udara 11 serta berkoordinasi dengan beberapa crew Antonov melakukan persiapan hingga loading pesawat Sukhoi siap untuk diberangkatkan.
Sementara untuk seluruh anggota yang bertugas diinstruksikan agar tetap memperhatikan keamanan dan selalu mengutamakan faktor safety, agar misi perawatan pesawat dapat berjalan dengan baik, aman dan lancar.
(Siaga Indonesia)
perawatan berat..major overhaul barangkali..itu gampang aja.antarin ke sukhoi technical centre dimalaysia..utk tujuan berangkatkan,sewa aja a400m malaysia..bisa discount donk.wkwwkwkwk..
BalasHapuskomisyen berape????
Hapuspercuma omdaru, dia mah bkn org sono. tanya dech doyan sinetron kagak? haha!
HapusNanti enginenya hilang buat beli nasi lemak....kah kah kah
HapusAre we going to standardize them to the MK2 standard too? Practical for the squadron too. Just requires more money though....
BalasHapusMau di jadikan SU30MK mutants jadi nggak boleh Malays tahu ...qi..qiii..
BalasHapusMau di ufraged x , soaly ngapain jauh" sampai ke rusia bukannya vietnam juga sudah ada service center sukhoi
BalasHapusOverhaul su 30mk2 penguatan rangka ,sensor radar mesin di ganti yg terbaru . Jadi ribet gara 2 pt DI tidak mau membuka diri hanya jadi broker airbus ...jet tempur tni au su 30 harus menjalani perawatan berat overhaul di rusia .
BalasHapuswakss tumben lempeng, ada angin apa ini...kali ini elo guwe banget om antiembalgo cup cup waw waaww dach haha!
Hapustp ati2 bentar lagi tim buser ptdi bakalan datang nyamperin ente, sakses yey om, jgn lupa pake sabuk pengaman tiga titik ama helm proyek haha!
@anti embargo ,Saya sangat tidak setuju DI disebut cuma jadi agen AIRBUS .Sungguh merendahkan sekali capaian bangsa ini dalam industri kedirgantaraan . Di asean belum ada satupun yang bisa disetarakan dengan DI .
HapusKita sudah bisa disebut punya Industri kedirgantaraan setara dengan Korea Selatan ,India. Syarat utama untuk bisa disebut punya industri kedirgantaraan sebagai mana disampaikan " Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Fajar Hary Sampurno menjelaskan, sebuah negara bisa disebut memiliki industri kedirgantaraan jika negara tersebut mampu mendesain, membangun dan merangkai (manufacturing) pesawat sendiri dan kemudian memasarkannya baik di dalam negara maupun ekspor.
“Jadi barang-barang itu harus dimanufaktur di Indonesia. Bukan cuma cat, bukan di lap-lap saja,” tegas Harry di Jakarta, Selasa (14/3/2017)."https://abarky.blogspot.co.id/2017/03/ri-sudah-bisa-disebut-punya-industri.html
Dan DI sudah melakukan semua itu .April depan sudah akan Launching N219 murni desaign dan made in Indonesia .Berikutnya N245,R80 dst ...Insya Allah.
DI masih perlu kerjasama dengan Airbus karena itu adalah strategi agar produk yang dihasilkan dapat di akui dan dipercayai dunia .Percuma bisa buat tapi negara lain nggak mau gunakan karena mereka meragukan keandalannya . Untuk itu DI perlu menggandeng AIRBUS setidaknya jika sudah dapat Approval dari Airbus maka dunia akan percaya untuk membelinya . Ingat polemik pembelian pesawat buatan China yaitu M60 yang dikaitkan dengan bantuan dana pinjaman untuk proyek listrik 10.000MW .
https://news.detik.com/berita/1634839/kisah-pesawat-ma-60-merpati-buatan-china-dan-proyek-listrik-10-ribu-mw Artinya mereka terpaksa melakukan berbagai trik agar pesawatnya laku dijual keluar negri karena tidak dapat Approval baik dari FAA (AS) maupun Airbus (eropa) .
Pertanyaannya kenapa AIRBUS percaya diri tidak ikut standar FAA yang di keluarkan AS ? Jawabnya sederhana karena Airbus adalah konserSium dari beberapa negara . Setidaknya pesawat yang dihasilkannya bisa digunakan oleh seluruh negara anggota . Dan ternyata dunia mengakui standar AIRBUS karena bisa laku didunai bersaing dengan produk AS . Kalau minta approval ke FAA Amerika pasti tak kan di kasih karena jelas bakal jadi saingan mereka . Makanya Airbus membuat standar appoval sendiri . Untuk DI dengan berat hati tentu tidak akan berani bikin pesawat yang akan jadi saingan Airbus karena juga besar kemungkinan mereka nggak bakal mau mensertifikasi . Wajar saja dan masuk akal dalam dunia bisnis makanya DI hanya akan buat pesawat yang tidak di produksi AIRBUS .
Bisa saja nanti jika sudah banyak produk DI yang dibeli berbagai negara dunia kita tak perlu lagi minta approval sama AIRBUS ,kita pakai lisensi Departemen perhubungan saja . Kalau sekarang nasibnya akan sama dengan MA60 produksi China yang hanya di pakai didalam negri sendiri atau kalau ditawarkan keluar negri terpaksa kasih imbalan macam-macam seperti bantuan pinjaman dan lainnya .
Nah. Like it or not, kita masih dibawah Korsel dan India. Mereka udah sukses bikin fighter jet sendiri, kita belum.
Hapus@Anonymous,sebaliknya kita lebih baik dari mereka . Bikin alat militer tak perlu approval negara lain .Coba tanya apa india,korsel apa sudah ada keuntungan atau paling tidak Break even Point nya (alias balik modal ) apa sudah tercapai ? Boro-boro untung balik modalpun belum .
HapusMakanya BJ Habibie memilih mengembangkan pesawat komersil dari pada militer . Yang beli pasti lebih banyak dari pada menjual produk militer . Makanya dibuat N250 ,tapi mati muda sebelum berhasil di sertifikasi . Bikin Fighter hanya negara yang bisa beli bandingkan dengan produk pesawat penumpang bisa sipil dan negara yang beli seperti cn 235. N219 bisa ratusan untuk dalam negri saja,baik swasta maupun departemen pemerintah .Belum lagi untuk export ke luar negri potensinya juga besar mengantikan twin otter canada yang sudah kuno .
Membangun sebuah pertahanan yg kuat kokoh jantung mati hidup nya sebuah negara besar jangan di hitung untung ruginya . Lebih berbahaya tim tim lepas jadi proyek percontohan negara agresor untuk menghabisi indonesia dari dalam . Penangkal paling jitu mwnghadapi proxy war negara agresor pemerintah harus srius konsisten membangun pertahanan se suai luas nya nusantara dari sekarang bukan nanti dulu mengutamakan dialoh ...dialoh nkri mirip kapal di tengah lautan tampa tujuan yg jelass .
HapusIni kenapa banyak yang didelete? Kenapa ditutup-nutupin bahwa dia ga ngerti beda kata advanced (maju) yang dilihat berdasarkan kecanggihan teknologi yang diproduksi dan profitable (menguntungkan) yang dilihat dari jumlah penjualan dan profit? Dan bahwa pt. DI faktanya masih dibawah KAI dan HAL di kedua acuan itu.
HapusDan kejadian kemarin bahwa dia ngalor-ngidul ga jelas muter-muter berusaha menutupi kebodohannya?
Kenapa didelete semua?
entahlah biasanya ada dua sbab om anony, pertama mungkin diapus mimin yg kedua kadang kalu nulis kepanjangan bisa ilang sendiri om, by sistem kyknya.
Hapusguwe uda sering begitu, makanya skrg simpen di pad juge, aman haha!
Udah dijawab kemarin malam. Jawabannya Mikoyan. Kenapa? Karena maju=advanced dan standar sebuah industri itu advanced adalah kecanggihan teknologi yang diproduksi. Industri mainan ga mungkin dibilang industri yang lebih advanced/maju dari industri mainan. Kalau dibilang lebih menguntungkan/profitable, mungkin ya.
HapusSilahkan tanya di forum internasional: "Which country's aerospace industry is more advanced: India and South Korea or Indonesia?" kalau ga percaya bahwa artinya "Industri dirgantara negara mana yang lebih maju: India dan Korea Selatan atau Indonesia?" Ga bakal ada yang jawab Indonesia. Silahkan tanya ke orang pt. DI sendiri atau bahkan bos pt. DI. Dia juga ga bakal jawab DI lebih maju dari KAI dan HAL.
Kalau anda ngeyel bahwa standar "kemajuan" versi anda adalah profit, pt. DI juga masih kalah di NET INCOME dibanding KAI dan HAL. Tanya sendiri sama orang pt. DI, bos pt. DI, atau di forum internasional. Jawabannya juga pasti sama. Pt. DI TIDAK lebih "maju" dibanding KAI dan HAL.
Anda mau ambil maju berdasarkan KBBI? Kita ambil definisi ketiga: "3 v menjadi lebih baik (laku, pandai, dan sebagainya); berkembang: perusahaannya -- dengan pesat;" Apakah pt. DI lebih laku? Tidak. Lebih pandai? Tidak. Lebih baik? Tidak. Lebih berkembang? Tidak.
Ambil dari kata "kemajuan": kemajuan/ke·ma·ju·an/ n hal (keadaan) maju (tentang kepandaian, pengetahuan, dan sebagainya): bertanggung jawab atas - bangsa dan negara;- teknologi perkembangan di bidang teknologi. Perkembangan teknologi pt. DI lebih baik dari KAI dan HAL? Tidak.
Kita mau ambil definisi kata maju dalam bahasa inggris yaitu "advanced" dari kamus Cambridge? advanced: 1. modern and well developed: This is the most advanced type of engine available. 2. at a higher, more difficult level: an advanced English course. Apakah pt. DI lebih "advanced" dari KAI dan HAL? Tidak.
Pakai semua definisi itu untuk perbandingan industri pesawat Rusia dan mainan pesawat China dan jawabannya untuk semua definisi lebih maju industri pesawat Rusia. Industri pesawat mainan China mungkin hanya menang di bidang profit.
Jadi siapa yang idiot? Drop mic.
@Anomy-mouse ,apa saya gunakan kata advanced ? jelas saya pakai bhs indonesia "maju" .
HapusJadi kesimpulanmu sebuah perusahaan bisa dikatakan maju jika memproduksi barang canggih .
Dan perusahaan yang memproduksi barang tidak canggih walaupun berkembang pesat dan menghasilkan keuntungan terus-menerus tidak layak disebut perusahaan maju . CLEAR.
Ya sudah kalau begitu .
Tau beda kata maju, menguntungkan, dan sukses? Belajar dulu bahasa baru ngomong. Balik dulu ke SD/SMP. Udah ditunjukin definisi KBBI juga sama aja anda salah sekarang ngeles. Cupu.
Hapus@Anoni-mouse ,ha..haa.haaa....
HapusOh btw industri =/= perusahaan. Perusahaan = company. Industri spektrumnya lebih luas dari perusahaan.
HapusLagipula saya ga problem kalau pt. DI disebut lumayan maju/sukses. Saya problemmya dengan claim anda bahwa DI lebih sukses dari KAI/HAL.
Karena mau pakai metrik apapun buat mengukur "kemajuannya" DI masih kalah maju dari KAI/HAL. Sama seperti KAI/HAL masih kalah dari maju Sukhoi/MiG/China, dan mereka masih kalah dari Boeing/LockMart/EADS/Rafale.
Use your brain lah.
Beli Su-35 juga paling ntar sama nasibnya. Secara pesawat Rusia/Soviet didesign buat tahan cuma 20-30an tahunan.
BalasHapusSok tau lu, kaya udah pernah beli sukhoi aja, banter" kebeli mobil tapi udah kaya pernah ngerasain punya sukhoi aje.
HapusKalau sering baca urusan kedirgantaraan pasti tau bedanya filosofi aerospace barat (US, EU, dll.) dan timur (USSR/Rusia, China, dll.). Kalau ga baca dulu jangan asal jeplak, kelihatan bodohnya.
HapusBerarti biaya perawatannya muahal dong. Untung anggarannya ada. Tapi akan lebih hemat bila perawatan dilakukan di Indonesia.
BalasHapusSebetulnya apa sih kendalanya kok pemerintah gak ada upaya untuk hal t ini. hmmm... 😒
ini 2 pesawat sudah lama ngak terbang, mangkrak. yg operasi saja tinggal 12. 3 su27skm dan 9 su30mk2. 2 lagi su27sk tidak tahu nasib nya. sudah dibaiki atau tidak. last 1 su30mk2 dgn kod TS3006 baru saja dibaiki di bulgaria dan sudah layak terbang. rosak akibat dihempap crane.
BalasHapuskok bulgaria???
Hapusbelarussia keles om nash haha!
nich: http://defense-studies.blogspot.co.uk/2016/06/test-flight-pesawat-tempur-sukhoi-ex.html
total 4 balik kampung, tp blom tau ke rusia ato belarussia.
sukhi py negara om nash gimana tuch prawatannya, gak pernah dengar dikirim pulang buat perbaikan"mendalam". apakah punya overhaul maintenance sendiri?
Udah ganti namanya...situ sih yang kurang info!!
Hapusoh ya.. belarus.. klu di malaysia mig29 dan sukhoi overhaul atau upgrade di lakukan di Airod.
Hapuswah haibat.
Hapusguwe pikir kerena pesawat tempur/pejuang mig & su kelian di irit jam terbangnya, jarang liat rondanya, jd kirain masih KM rendah.
kalo disinikan geber terus KM panjang, patroli & bom sana sini haha!
Sorry bukan Airod. tapi ATSC-Aerospace Technology System Corp dan STC-Sukhoi Technical Centre.
Hapuswah om pengendara kegelapan mana nich, bagi yg dukung su 35 kudu siap2, bakalan kena semprit lagi..waduw kacaww dah haha!
BalasHapusBukannya 2 sukhoi su 30 mk dan 2 su 27 sk yg di beli zaman mega adalah sukhoi bekas pake , udah bekas kosongan lagi cuma di bekali canon 30 mm
BalasHapusiya dong itu bekas, masih anolog lagi avionik nya. bukan kaya su30mk2 skrng.
HapusSetahu saya bukan bekas pakai, tetapi sisa option PLAAF yang tidak jadi diambil.
HapusSaya mau nanya nich mungkin rekan" ada yg tahu ? Kenapa f16 kita Tail numbery ada yg 1643 bukannya jumlah f16 kita cuma 40 unit doang 10 blok 15 ocu, 24 f165id, dan 6 unit katay buat kanibal , 10 + 30 hibah = 40 unit, tapi kenapa ada Tail number 1643 ?
BalasHapusWaduh...saya mah taunya nomer dada bang doni, kalo nomer ekor gitu biasanya @PG punya linknya
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapusf16 ocu kita py dari baru 12, uda off 3.
Hapusf16-52id kita 24 cad 6, off 1.
denger2 dulu seblom dpt hibah mao bli baru 6 ekor, tp batal. untuk menghormati yg batal mungkin nomernya tetep terus spy kliatan banyak gitu. bkn bgitu kan om smiling haha!
guwe taunya yg baju merah jgn sampe lepat om hari haha!
HapusHissss...yang pake baju merah damkar !!!
HapusKenapa ya pertanyaan gw lom ada yg jawab f16 kita tail numbery ada yg TS 1643 padahal gw udah kasih bukti bukan cuma khayalan
Hapusts 1643 kan uda angus/total lost dardul om doni liat tautan dibawah.
Hapusjd ape yg dimasalahin skr om?kok pake khayalan2 segala haha!
pdhl guwe uda coba jawab, kalu gak puwas datengin aje lgs ke markas au. gt aje kok repot sich om haha!
http://megapolitan.kompas.com/read/2015/04/16/1259024/Ini.Profil.Firman.Dwicahyo.Pilot.yang.Selamat.dari.Kecelakaan.F-16
Iy iya gitu dong di jawab biar jelas jadi biar gak tanda tanya, terima kasih sudah di kasih tahu
HapusLihat di youtube profile lanud roesmin nurjadin di menit 0:27 ada tail number TS 1643
BalasHapus