30 Maret 2017
3.00 ton submarine is KSS-III class built by DSME (photo : panzercho)
The military plans to build three lithium-ion (Li-ion) battery-powered submarines by 2027, according to Defense Acquisition Program Administration (DAPA) officials Friday.
Samsung SDI will make the batteries. Hanwha Techwin will develop a system for integrating them into the submarines that Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering will manufacture.
It is part of a long-term project to replace aging submarines. The Navy will have nine 3,000-ton submarines equipped with domestic technologies in a decade if the project is completed as planned, according to DAPA.
The military also plans to build three lead-acid battery-powered submarines between 2020 and 2024. Li-ion batteries last twice as long as lead-acid ones, according to Samsung SDI. The key is to develop advanced Li-ion batteries that can supply power to submarines consistently.
These batteries are now used for electric cars and many electronic gadgets, including laptop computers and smartphones.
The DAPA officials said Germany, France and Japan are also working hard to equip their submarines with Li-ion batteries.
"If the development of the Li-ion batteries for the subs succeeds, the subs' underwater navigation ability will be considerably enhanced," the DAPA said. This will strengthen the Navy's capacity against growing threats from North Korea, it said.
(KoreaTimes)
wow ini sebabnya BPPT berpaling ke Prancis untuk berguru tehnologi battery kapal selam .Ternyata Korea juga belum puas dengan tehnologi Samsung .
BalasHapusnamanya teknologi om, gak akan perna berenti, akan terus berevolusi.
Hapusnamun yg diatas muup yach om, hanya ngomongin ttg proyek jangka panjang militer korsel, rencananya akan buat 3 kapal selem bertenaga batre litium ion pd taun 2027
rencana lain akan membuat 3 kapal selem bertenaga batre lead-acid antara 2020-24
guwe gak liat ktidak puasan korsel pada samsung. tp kalo intiusi om mengatakan demikian yasud haha!
krn kebutuhan akan energi makin tinggi.
dilain pihak bbpt sedang mengembangkan batre litium ion utk kasel, sedangkan prancis malah ngembangin batre sodium-ion, yg mrk klaim lbh kuat dari litium ion. ini yg bbpt tertarik om.
tp gak tau juga sich ini bbpt kerjasama utk litium ion ape sodium ion.
kalo dipikir2 ada byk jenis teknologi, tinggal pilih mana yg sesuai dgn sumber energi yg ada di suatu negara.
nach kira2 korsel tertarik gak dgn teknologi sodium ion ini? kalo gak, knp. marikita tunggu brita slanzutnya haha!
@palugada
HapusItu pake batre sodium...litium...biar ga kena penyakit gondok ya om?
bukan itu buat kecantikan, klo fesial kan lama, jd mending pake ini
Hapusciyus ini kt dr oz loh, haha!
keren banget yak, kolaborasi tiga perusahaan lokal yg py reputasi dunia bahu membahu utk negaranye. korsel sakses membina perusahaan, tentunya nasionalisme rakyat tak ketinggalan, slamat.
BalasHapuskalo kita py gak sich industri elektronik lokal swasta. oh ya kita py po*ytr*n, maspi*n, kira2 mrk tertarik gak yach masuk industri militer kan lumayan riset teknologi nilai tinggi bisa diterapin kayak samsung & daewoo. ini cmn angan2 netizen hrp maklum jgn dibuli gelian soalnye haha! cintaila plodu plodu lokal ok, om antiembalgo kamuh duluan, dijamin gak bakal diembargo hapenya lho haha!
PT Nipress Tbk, produsen merek aki NS juga sudah berencana untuk memproduksi battery terpedo ,dan Ks . Sebagaimana disampaikan kepala BPPT produksi dalam negri hanya bisa tahan 4 hari .Entah produksi siapa,juga nggak jelas.
Hapusdalam Indonesia China Defence Indsutry Cooperation Meeting ke 4, yang digelar 27-28 Agustus 2015, di Beijing China.Juga dibicarakan rencana pembuatan battery KS . Sekarang ada lagi kabar mau kerjasama dengan prancis . Saya juga bingung kebanyakan rencana .
Kalau po*ytr*n, maspi*n jangan berharap banyak dalamannya c*i*a semua ,kasing doang .
wah brita bgs tuch, sdh sewajarnya ns diberi kepercayaan gt, uda kebukti puluhan taun.
Hapustp pasar batre kita masih terbukti luas om, batre impor indihe dll pun masih bisa bersaing sm lokal, ini yg bikin guwe heron?haha!
soal batre bbpt, sama gelap inpo om. kalo mrk sdh dpt ilmu, ya bagi2lah sm industri lokal. minimal mrk dpt pemasukan jg toh.
jgn2 rencana batre ks itu yg dipake bbpt haha!
soal kedua perusahaan itu sdh jadi rahasia umum sich. makenye guwe cmn berandai2 mo nyenengin om antiembalgo soalnye, tak taunya ya gt dech haha!
tp namanya industri skr rata2 bgt om, merk2 beken itu hanya ngerjain R&D, pabrikasinya bykan di c*n*. krn byk industri komponen berkembang pesat disana.
spt samsung, app*e,s*ny pun bikin disana. makanya gampang dikopi, tp loyo haha!
yg heron, trio jepun, korsel, mamarika kesannya ngajak ribut mulu di kawasan, tp bisnis jalan terussss haha!
yg bisa satukan dunia ternyata bukan cinta, tp duwit rangga haha!
Palugada katam banget soal batre...hmm mungkin lantaran batre itu selalu menemaninya dikala bekerja
Hapus#om kamar om...
oyalah uda normal kan kalo kerja lbh mobile butuh batre buat hape,lepi,powerbank,tab,senter,dkk
Hapusjd kemana2 gak tergantung colokan haha!
beza dong ame kerjanya nongkrong, cmn butuh kopi rokok cemilan kabel colok dach tuw stop kontak uda seneng haha!
Jangan lupa nyiapin ponco...hujannya lg rajin nih, xixixi
Hapuskgk pake fayung mayan bisa diojekin sekali narik ceban haha!
HapusMake sure it doesnt catch fire and explode
BalasHapus