06 Juni 2017
F-16C/D TNI AU (photo : TribunNews)
Pendidikan konversi pesawat tempur F-16 C/D Fighting Falcon merupakan salah satu upaya regenerasi bagi para penerbang dengan sasaran agar dapat dicapai tingkat kualifikasi penerbang pesawat tempur F-16 Fighting Falcon dalam rangka memperkuat pengawakan alutsista di jajaran TNI Angkatan Udara”, demikian dikatakan Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Andyawan M.P., S.I.P.,M.Tr (Han), pada pembukaan pendidikan Konversi pesawat tempur F-16 C/D Fighting Falcon, Angkatan ke-IX di Ruang Rapat Markas Lanud Iswahjudi, Jumat (2/06).
Pada kesempatan tersebut Danlanud Iswahjudi Marsma TNI Andyawan M.P., S.I.P.,M.Tr (Han), membuka pendidikan Konversi pesawat tempur F-16 C/D Fighting Falcon angkatan ke-IX dengan siswa Lettu Pnb Marco Andersen, lulusan AUU tahun 2012.
Lebih lanjut Komandan Lanud Iswahjudi, mengatakan sebagai salah satu ujung tombak pelaksanaan operasi udara dalam menegakkan kedaulatan wilayah udara, perlu kesiapan alutsista yang dioperasikan sampai dengan personel yang mengawakinya.
Karena bagaimanapun canggihnya alutsista yang dimiliki, tidak akan mempunyai arti, apabila tidak ditangani oleh personel yang memiliki kadar disiplin, tingkat keterampilan dan profesionalisme serta semangat pengabdian yang tulus. Selain itu, yang harus mendapat perhatian kita bersama adalah masalah keamanan serta keselamatan terbang dan kerja.
(TNI AU)
Good
BalasHapusYup cetak terus penerbang tempur TNI AU yg handal dan profesional.
BalasHapusSiap dan sigap dalam setiap menghadapi segala tantangan.
Swabuana paksa.
Pilot pesawat tempur kita sudah mulai profesional ada pilot jam terbang terlama kita menorehkan prestasi gemilang sampai 3000 jam terbang di f16 terbang subuh lagi, padahal 1000 jam terbang aja rata2 pilot zet tempur TNI AU itu sudah lebih dari cukup, ini sampai 3000 jam waw fantastis bisa di adu dengan pilot negara lain bahkan sekelas amerika dan rusia
BalasHapusOm Embalgo om...
BalasHapusAda berita bagus nih om...
http://garudamiliter.blogspot.co.id/2017/06/russia-indonesia-finalize-contract-on.html?m=1
Si om embalgo pasti happy 😃
artinya bsk waktunya om antiembalgo borong tuksedo di tana abang,buat acara ttd kontrak tuch om lutfi, ajiebbb haha!
HapusHehehe... iya om palda om embalgo pasti lompat lompat tupai saking senengnya.. 😁
HapusKetahuan nih sapa penyebar gossipnya...tyt om lutfi orange, xixixi
HapusSiap-siap aja, segala sesuatu yang dibarter dg getah karet tuh, urusanya masih bisa mulur-mungkret
Auw... ih.. bang smilir... kan ane hanya sampein warta ke om embalgo biar dia kagak sutres... lagian ane juga sertakan sumber gosipnya kok..
Hapusuhukuhukhukhuk....
Kalo molor kayknya pasti molor lagi sebab offsetnya juga belom deal apa aja yg kite dapet. Kan offset segede 35% barternya 50% jadi total 85% yang jadi persyaratan imbal dagang menurut UU 16/12.
Hapushihihi...
wuiihh pilotnye keren loh namenye
BalasHapusIndonesian seems very very serious in modernizing their fleet fro air to land amidst the threat from growing Chinese Mongoloids lurking Natuna Island.
BalasHapusBro,i think we have any threat in our face now not only from the north but also from any other side. Remember What general GN said "proxy war" = energy and strategic geostrategy we have, world needed!
HapusIndonidia harus berjaga sama australi..china...malaysia blym lgi d tahap itu....
BalasHapusOh lupa kota singa yg skrg membanjiri batam dengan kontrakan tanah yg luas utk pertanian...perikanan dll
BalasHapus