25 Agustus 2017
P2 Commando dan Reutech RCWS (photos : ARC)
P2 Commando + Reutech RCWS = Garang dan Cantik
Sejauh ini kita sudah mengenal rantis P2 Commando buatan PT. Sentra Surya Ekajaya. Rantis ini bahkan sudah dibeli dan digunakan oleh Pakhas dan Paspampres. Namun demikian, pengembangan P2 tidak berhenti begitu saja. Rabu (23/08) pagi, Rantis P2 yang dilengkapi Senjata Remote atau RCWS menjalani uji di Dislitbang TNI-AD di Bandung Jawa Barat.
RCWS yang dikawinkan dengan P2 ini adalah buah kerjasama antara PT.SSE dengan Reutech, perusahaan asal Afrika Selatan. RCWS yang bernama lengkap Reutech Rogue ini bisa dipasangkan senapan mesin berat kaliber 12,7mm. Pada versi lainnya, Roque bahkan bisa dilengkapi dengan cannon 20mm atau peluncur granat 40mm. Selayaknya RCWS, kendali dilakukan di dalam kabin rantis P2. Untuk pembidikan, Roque bisa dilengkapi dengan berbagai macam kamera serta laser range finder. Pada versi paling standar RCWS ini dilengkapi dengan kamera siang dan kamera thermal untuk malam hari. Selain itu, Roque juga dilengkapi dengan Gyro stabilisasi agar tembakan bisa mengarah dengan stabil.
Reutech Rogue - Land Rogue RCWS (photo : Reutech)
Dengan pemasangan RCWS, tentu bukan hanya meningkatkan daya gempur rantis lansiran Tangerang ini. Tapi juga meningkatkan keamanan bagi penembak, karena tak perlu lagi memunculkan diri di kubah senjata untuk membidik sasaran. Keuntungan lainnya, dengan kamera thermal, kemampuan pengintaian juga meningkat drastis di segala cuaca.
P2 sendiri bisa dikategorikan sebagai Panser ringan atau intai dengan bobot tempur hanya 4,5 ton. Dengan bobot demikian, maka P2 mudah diangkut ke dalam ruang kargo Pesawat Hercules. Rantis ini juga mampu menahan tembakan hingga kaliber 7,62mm serta melaju hingga 500 km.
(ARC)
Upgrade..kecil2 begini yg kadang kita lupakan..tapi penting..berapa jumlah commando kita?..apa diup semua?..secara tidak langsung peningkatan sistem peperangan didarat kita..sebagai pelengkap divisi mekanis..atau sebagai light divisi mekanis...
BalasHapusUdahlah gk usah saling hina, Malaysia sudah punya bukti juga mampu membina industri ketentaraan, khusus untuk kita, cukup lebih baik karena kemampuan pembuatan platform dan sistem, yang belum dimiliki Malaysia seperti CMS, IFF, esm, yang awam di negara tetangga
BalasHapus