25 September 2017
Varian senapan SS2 buatan PT Pindad (image : Indomiliter)
Vientiane, Laos (ANTARA News) - Kementerian Pertahanan Laos menyampaikan ketertarikan mereka untuk kembali membeli produk-produk senjata PT Pindad, kata Wakil Presiden Expor PT Pindad Ridi Djajakusuma.
"Kami melakukan presentasi di depan Kementerian Pertahanan Laos untuk kembali memperkenalkan dan mempromosikan produk-produk Pindad. Mereka sangat tertarik untuk kembali membeli produk senjata Pindad. Yang sangat mereka incar itu short riffle dan amunisi," kayanya di Vientiane.
PT Pindad merupakan salah satu perusahaan Indonesia yang berpartisipasi dalam Trade and Tourism Fair 2017 yang diselenggarakan KBRI di Vientiane guna memperingati 60 tahun hubungan bilateral Indonesia-Laos.
Menurut Ridi, hubungan kerja sama militer antara Indonesia dan Laos memang cukup erat.
Kementerian Pertahanan Laos sejak 2014 sudah membeli produk-produk senjata PT Pindad, meliputi 60 pistol G2 Combat, 35 SS1 V2, 35 SS1 V4, serta amunisi.
"Pada pertemuan dengan Kementerian Pertahanan Laos tanggal 21 September kemarin mereka menyatakan tertarik membeli Pistol G2 Elite dan senjata Sniper buatan Pindad SPR 2 dan amunisi," ungkap Ridi.
Perdana Menteri Laos pada Oktober tahun ini akan berkunjung ke Indonesia dan bertandang ke PT Pindad.
Sebanyak 27 tentara Laos saat ini sedang mengikuti pelatihan di Indonesia. Mereka mendapat pelatihan dari Grup 1 Kopassus untuk persiapan "The ASEAN Armies Rifle Meet" (AARM) 2017 di Singapura.
"Mereka senang produk Pindad karena sejak membeli dan menggunakan produk Pindad mereka pernah jadi juara ke-3 di ARRM di Thailand," ujar Ridi.
(Antara)
Bukannya mereka penggemar alutsista china?
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapusbelinya cuma sedikit artinya tidak digunakan sebagai senjata reguler, cuma dipakai buat lomba tok...
BalasHapusLaos dan kamboja bukan penggemar senjata china tapi lebih karena kedekatan emosional dan harga banting yang di kasih china, kadang bukan harga tapi hibah, pernah dulu presiden joko nawarin senjata pindad tapi apa jawaban mereka, kami tidak ada duit untuk membeli senjata pindad, yang ada senjata pun di militer kami itu di dapat hibah dari china
BalasHapusYang paling menarik baru berita y tahun kemarin, salah satu prajurit dari kamboja /apa laos lupa saya ,yang baru lulus dari latihan koppasus menceritakan bagaiamana latihan yang berat dan mengerikan katay yang di luar nalar/ kemampuan manusia, dan sungguh tidak terpikirkan sebelum y latihan seperti ini, salah satuy latihan masuk ke hutan belantara yang lom terjamah oleh manusia dengan berbagai seribu cara agar mampu masuk sendiri dan membuat jebakan sederhana tapi lebih mematikan dari jebakan yang di buat oleh vietkong, pantesan 1 prajurit kopassus sebanding dengan 4 prajurit reguler, dan 1 prajurit kopaska sebanding dengan 120 prajurit reguler
BalasHapusPrajurit dari kamboja..di gembleng sama kopassus di batu jajar bandung barat
HapusTentara kamboja mas yg di gemblengan di pusdikpassus batu jajar,kl tentera laos dan brunei di didik di batu hajar jg supaya dapat menjadi juara di asean rifle competition
Hapus