10 Oktober 2017
Rencana penempatan skadron udara tempur TNI AU (image : IMF)
TIMIKA | TNI berencana meningkatkan pertahanan Negara di wilayah Indonesia Timur. Termasuk penempatan markas alat utama sistem senjata (Alutsista) pertahanan udara dan darat di Timika, Papua.
Panglima Komando Operasi Angkatan Udara (Pangkoopsau) II Marsekal Muda (Marsda) TNI Yadi Indrayadi Sutanandika mengatakan, pertahanan udara di seluruh wilayah NKRI harus tercover untuk mengawasi berbagai ancaman kedaulatan Negara.
"Antisipasi dari kemungkinan ancaman yang datang, termasuk kemungkinan adanya pelanggaran kedaulatan Negara di udara bisa termonitor, dan martabat kita jangan sampai dikecilkan," tegas Yadi Indrayadi di Timika, Minggu (8/10).
Saat ini TNI AU sudah memiliki empat satuan radar di kawasan Indonesia timur, yaitu satuan radar 242 Biak, satuan radar 244 Merauke, satuan radar 243 Timika, dan satuan radar 245 Saumlaki Maluku Tenggara Barat.
Penempatan alutsista pertahanan udara, kata Yadi, harus didukung berbagai fasilitas, diantaranya gudang amunisi, gudang bom, gudang roket, peluru kendali, alat transportasi, dan sebagainya.
"Apabila nanti memang secara lengkap diperlukan, maka fasilitas itu yang perlu dibangun. Kita juga harus bekerjasama dengan berbagai pihak seperti Pertamina maupun kegiatan usaha masyarakat di sekitarnya," jelas Yadi.
Jenderal bintang dua ini menambahkan, bahwa kekuatan TNI dalam menjaga kedaulatan Negara menggunakan sistem pertahanan rakyat semesta. Semua elemen masyarakat adalah kekuatan TNI dengan moto "bersama rakyat TNI kuat".
"Siapa saja bisa mendukung dalam pelaksanaan operasi prajurit TNI. Termasuk wartawan adalah kekuatan terdepan dalam perang informasi untuk kedaulatan Negara," pungkasnya.
Satuan Arhanud TNI AD
Sebelumnya, TNI AD berencana akan membangun Satuan Detasemen Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) di Timika pada 2018 mendatang. Kemudian, TNI AU berencana menempatkan pesawat tempur di Pangkalan Udara Utama Biak.
Komandan Kodim 1710 Mimika, Letnan Kolonel (Inf) Windarto, mengatakan pembangunan markas artileri penghancur sasaran di udara tersebut merupakan program Mabes TNI untuk memperkuat pertahanan negara di seluruh wilayah Indonesia.
“Satuan Detasemen Arhanud ini untuk membantu kekuatan pertahanan. Untuk Papua rencananya akan dibangun di Timika, Biak, dan Merauke,” kata Windarto pada bulan Mei lalu.
Selain itu, perkuatan pertahanan Negara yang diprogramkan mulai tahun 2017-2021 ini juga meliputi peningkatan satuan kewilayaan maupun satuan tempur dengan membangun pangkalan baru di seluruh wilayah titik rawan.
Divisi III Kostrad
Mabes TNI Angkatan Darat tahun ini membangun Markas Brigade Infanteri (Brigif) Kostrad di Desa Motilango, Kecamatan Anggrek, Provinsi Gorontalo, yang diharapkan menjadi embrio dari Divisi III Kostrad di Kawasan Timur Indonesia (KTI).
Tidak itu saja, perkuatan pertahanan juga dilakukan dengan meningkatkan kekuatan seluruh satuan yang ada. Seperti peningkatan detasemen menjadi batalyon, kemudian batalyon menjadi brigade, yang nantinya akan diikuti penambahan jumlah pasukan.
“Begitupun Kodim sebagai satuan teritorial juga ada (penambahan pasukan). Itu program dari tahun 2017 sampai 2021 dilakukan secara bertahap,” kata Windarto.
Windarto menambahkan, saat ini banyak negara lain menginginkan Indonesia yang kaya akan sumber daya alamnya. Salah satu potensi ancaman, yaitu penambahan pasukan Amerika di sejumlah kawasan perbatasan kepulauan Indonesia, seperti di Natuna, Filipina, hingga Timur-Timur.
“Inilah harus kita waspadai. TNI sekarang mulai mengorganisir kekuatan dalam arti melihat posisi mana yang menjadi titik rawan, sehingga disitu akan dibuat pangkalan baru,” pungkasnya.
(SeputarPapua)
Ini baru bener..
BalasHapusMabes TNI menyita amunisi SAGL 40x46 milik Brimob Polri yang tempo hari tertahan di kargo Bandara Soekarno. 5932 Amunisi tajam diamankan TNI di gudang amunisi Mabes TNI tadi malam (9/10).
"Bahwa tadi malam amunisi sudah dipindahkan ke gudang amunisi Mabes TNI sesuai dengan katalog yang menyertai sejumlah 5.932 butir amunisi," ujar Kapuspen Mabes TNI Mayjen Wuryanto saat konferensi pers di Taman Ismail Marzuki, Selasa (10/10).
Amunisi granat yang diamankan merupakan amunisi standar militer. Penggunaannya tidak diperuntukkan bagi Polri.
Wuryanto menyebut amunisi itu memiliki daya ledak yang kuat dan dapat meluluhlantahkan sepasukan. Malah ia menyebut TNI sendiri tidak mempunyai amunisi seperti itu.
"Sangat jelas dalam katalog bahwa amunisi tajam mempunyai radius mematikan 9 m jarak capai 400m. Keistimewaan amunisi adalah setelah meledak, kemudian meledak kedua dan menimbulkan pecahan lobang-lobang kecil yang melukai maupun mematikan. Granat bisa meledak sendiri tanpa benturan setelah 14-19 detik lepas dari laras," papar Wuryanto.
"Ini luar bisa. TNI tidak punya senjata seperti itu," sambungnya.
https://m.merdeka.com/peristiwa/berstandar-militer-amunisi-sagl-milik-brimob-disita-tni.html
amunisi tajam itu apa bro nenggolo???
HapusIntinya amunisi yg digunakan untuk memberikan damage sebesar-besarnya kepada lawan.
HapusYg menarik, jumlah amunisi yg disita Mabes TNI berjumlah 5.932 butir = jumlah prajurit dalam HUT TNI ke 72 yang berjumlah 5.932 prajurit.
Yang bohong itu siapa ya keterangan dari kadivhumas polri apa dari kapuspen tni ??? Masa seorang panglima dianggap manuver politik emang dasar bego bin tolol para pengamat amatir, apa yang di lakukan panglima adalah antisipasi biar tidak terjadi huru - hara sedia payung sebelum hujan, polisi di dunia hanya di izinkan menggunakan peluru tajam kaliber 5,56 mm tidak lebih
Hapustapi bro doni..di indonesia juga ada polisi paramiliter kan?? apa tidak boleh juga?? di malaysia polisi paramiliter pake rpg7 lagi..kan sama2 pejuang negara..
HapusBro @AP segala sesuatu harus dikembalikan ke hukum/peraturan yang berlaku, dalam hal ini pedoman perizinan, pengawasan dan pengendalian senjata api standar militer diluar Kemenhan dan TNI sudah diatur di Peraturaran Menhan no 7 tahin 2010.
Hapuspolisi itu sipil...hukumnya pake sipil....ancamannya ya keamanan sipil...senjatanya ya cukup sekedar keamanan sipil...uu nya emang gitu....buat apa senjata hi explosif???,mau genosida warga sipil????apa mau buat tawuran lawan tni????kembalikan ke uu nya udah jelas
HapusBisa juga untuk tawuran sesama Brimob, AK 101?
Hapushttp://m.republika.co.id/berita/nasional/umum/17/10/11/oxmzxl-tiga-brimob-tewas-diduga-ditembak-rekannya
Brimob itu paramiliter..loo..
HapusGak tau lah..seharusnya masalah kayak gini bukan komsumsi media
jika benar..adanya ancaman mengganggu kedaulatan indonesia dimasa depan..dgn alasan apa pnun termasuk merebut energy.. kemungkinan ancaman itu dari mana?? dan selain modernisasi militer,apa dasar perubahan dasar luar indonesia terhadap negara yg di maksudkan??
BalasHapusAncaman nyata yang sangat terlihat jelas ya china di laut natuna tidak bisa dipungkiri dan di bantah, ok rakyat indonesia adem tapi tni sedang mengatur strategi jitu jika konflik terbuka dengan china perang adalah jalan tetkahir jika diplomatik dengan china gagal,50 f16 v kandidat terkuat tidak terbendung lagi untuk menghadapi zet2 tempur china, terpilih y zet tempur f16 v tiada lain untuk memuluskan ifx dengan korsel
HapusItu cuma asumsi ente aja om doni, memang tidak bisa di pungkiri memanas nya situasi di lcs, yang bagaikan bara di dalam skam yang kapan pun bisa terbakar..
HapusSejauh ini dengan cara diplomatik yang di lakukan menlu, dan RI 1,masih berjalan dengan baik, tentu kita semua tidak mau akan ada nya pecah perang dengan china yang tentu saja banyak pemain" luar seperti us/asu yang memcari ke untungan semata..
Hehehe prediksi ane aja😁
Hebat sii doni..udah tau aja mau beli 50 f16V hihihi..padahal orang cilangkap boro2 ngebahas urusan su35 aja mumet
HapusWakakaka... kakean ngimpi kuwi mas. Satu guru satu ilmu karo nenggolo bolopaijo. Nulis jet we metune zet... mmmmffffttt
HapusKebanyakan baca makan kecubung dan baca blognya laskar pemimpi wa gitu..
Hapuskalo sebanyak itu titiknya, butuh hampir +/-200 pswt tempur.
BalasHapusutk daerah kalimantan & papua gelaran pertahanan udaranya paling menarik ditunggu2.
selain wilayah hutan yg sangat luas, perairannya pun, ngeri2 sedap haha!
butuh byk dron
moga2 smuanya tercapai bertahap, amin yach.
wah kostrad div 3 jau amat, tp gpplah bagi2 lokasi, pasmar div 3 di sorong
Ini belum semua keluar listnya
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapusindonesia hrs bersyukur yach om, hampir tiap bulan dateng yg baru.
Hapuswalopun bgitu, masih aje ada yg bawel minta ampyun, macem pedagang yg dagangannya blom laku, trs grecokin pasar kerjaanye haha!
ada lg mahluk halus dr tetangga, gegar otak akibat kecewa, yg ditunggu gak dateng2, pdhl pesen aja kagak gmn mo dtg haha!😀😀😀
yg kcewa ktemu ama yg bawel, uda dech..lgs smack down haha!
pait2 manis lah...ngikutin perkembanhan alutsista TNI kaplan aja sudah ada yang siap nyalip di tikungan..😁
Hapusya begitulah, namanya jg bisnis.
Hapuskalo gak mau rugi, yach diserbu aje pesaingnya haha! gaya mapia
ngapain pada ribut²... kalian nggak usah khawatir..
BalasHapuspokoknya itu semua nanti dibeli.
pembayarannyapun nggak pake imbal beli. itu semua nanti dibayar pake YEN..
Saya mau nanya tolong dijawab ? Kalo bom tidak meledak tapi mengeluarkan asap mematikan seperti racun itu bom apa ya namay ???
BalasHapusitu kentut gan... wkwkwk...
HapusSerius lo ini soaly tni punya bom seperti itu yang di beli dari rusia, kalo di lihat dari bahaya y seperti bom kimia
HapusChina itu rakyatnya 1milyar jiwa tiap hari butuh nasi 1milyar kg. Trus butuh ikan 500.000 kg tiap hari. ikan dilaut mereka gak cukup. Trpaksa cina hrs keluar dari wilayahnya cari ikan mancing di natuna,
BalasHapusChina itu rakyatnya 1milyar jiwa tiap hari butuh nasi 1milyar kg. Trus butuh ikan 500.000 kg tiap hari. ikan dilaut mereka gak cukup. Trpaksa cina hrs keluar dari wilayahnya cari ikan mancing di natuna,
BalasHapus11 SKA...11×16pespur=176 pespur tempur,sekarang baru ada??...kurang??...wajib berkesinambungan dengan TNI AD yg bertugas menjaga aset strategis..berarti..butuh 1-2 sistem SAM jarak menengah...(jika hanya utk melindungi 1ska tempur)..butuh 11 sistem paling banyak 22 unit sistem SAM menengah,butuh 1-3 sistem SAM pendek,11-33 sistem jarak pendek(setara pantsyr,tapi dikita dibagi 2=oerlikon+rudal)masih banyak PR sampai tahun 2021..pespur=baru ada 16 sukhoi,30 F16,kurang 4 kombinasi lagi (16 heavy+30 medium fighter)..butuh 11-12 unit radar..peringatan terdepan(minim 400-600km)..untuk ska2 yg didekat pantai..dibantu dr TNI AL(marinir)...terutama daerah timur...fasilitas, diantaranya gudang amunisi, gudang bom, gudang roket, peluru kendali, alat transportasi, dan sebagainya.(ini fasilitas wajibnya)..Windarto menambahkan, saat ini banyak negara lain menginginkan Indonesia yang kaya akan sumber daya alamnya. Salah satu potensi ancaman, yaitu penambahan pasukan Amerika di sejumlah kawasan perbatasan kepulauan Indonesia, seperti di Natuna, Filipina, hingga Timur-Timur. (Ini ALASAN UTAMANYA..SIAPAPUN NEGARANYA)..
BalasHapusPolri belli senjata berat punya daya ledak tinggi buat apa ...bagus senjata berat sudah di belli polri di sita .polri harus fokus penegakan hukum menangkap kruptor dan bandar narkoba .urusan tempur perang terbuka biarlah tni maju ke depan .
BalasHapusEeiiit tumben moentjoel om antiembalgo..ciee cyee yg baru pulang dr negerinya opa donal bebek, gimana uda deal nich tambahan apache & viper om haha!😛
HapusKalo ada yg lempar isu pki mau lairan atau hoax panglima pasti "geng bidan komunis" kompak lgs muncul. Kayak merk jamu wae to mas. Sido moentjoel.
Hapusntar jg diapus haha! pada jelek becandanya haha!
HapusBaca di media2 militer terbersit kalau Rusia lebih mempercanggih alutsista pertahanan dirinya berupa dukungan rudal2 termodern seperti lapisan iron dome dari rudal ICBM, jarak jauh, sedang hingga pendek. Jadi sifatnya beberapa layer... saat satu filter terlewati maka akan ada filter screening berikutnya dengan sortir gelombang radar yg berbeda.. (seperti kalau di TV ada UHF, VHF dan digital atau kalau di radio ada FM,AM, SW dll).
BalasHapusKonsep pertahanan diri inilah yang membuat negara2 lain jadi gak berani mengusik ruang udara Rusia.. disaat Amerika mengembangkan misi blue water armament dgn mempercanggih kemampuan perang alutsistanya, Rusia malah mempercanggih sistem pertahanan dirinya. Ada yg dot ada yang antidot.
Indonesia bisa meniru konsep Rusia untuk yg ini karena Indonesia pun bukan berkonsep negara agresif ekspansi seperti halnya konsep Amerika dan RRC.
Cek dompet aja dulu ea
HapusSi ruly@ mana yee..hadirlah
BalasHapus