26 Januari 2018
KF-X fighter (photo : chosun)
The scope of Indonesia’s future involvement in its joint programme with South Korea to develop the next-generation fighter aircraft, the Korean Fighter Xperiment/Indonesia Fighter Xperiment (KFX/IFX), could be readjusted due to a continuing lack of funds.
Indonesian defence officials have stated in recent comments to local media that there is currently a shortfall of about IDR1.85 trillion (USD140 million) that needs to be paid to South Korea in return for its involvement in the programme as per finance agreements signed in 2015.
An industry source with direct knowledge of the programme has also confirmed to Jane’s that Indonesia’s payments in the programme are continuing to come up short caused by a lack of growth in Indonesia’s defence budget.
Jane’s understands that South Korean and Indonesian defence ministry officials are renegotiating Jakarta’s financial involvement in the KFX/IFX development project, and that this could lead to a reduced role in the programme. However, it is understood that the Indonesian government is not considering pulling out of the project.
Indonesia’s repayments on the programme are currently behind by about 40% of its agreed financial commitment, a source has confirmed to Jane’s .
Despite this, the programme is continuing, with around 82 engineers and technicians from Indonesian aerospace company PT Dirgantara (PTDI) deployed to South Korea where they are collaborating with counterparts Korea Aerospace Industries (KAI), the lead developer on the KFX/IFX programme.
Funding for Indonesia’s involvement in the programme had been ring-fenced for 2018, although, like spending since 2015, this has been subject to cuts depending on the strength of Indonesia’s defence budget. Cuts so far have led to the shortfall, with the intention in Jakarta to make up the difference at a later date when more funding becomes available.
Jane’s understands that it is the terms of these repayments that are being negotiated.
(Jane's)
duh ini brita prasaan uda yesterday bingits haha!😛😛😛
BalasHapuspastinya mereka adalah urus niaga anomali yang melibatkan dua pihak dan itulah sebabnya Indonesia mengalami kesulitan dalam mengejar Program ini. ,Indon harus berhati-hati dalam menangani rakyat Korea kerana negara ini sudah terbukti menjadi orang yang korup juga. ,Korea adalah orang yang sangat korup.
BalasHapusJane’s sekarang nih... :p
BalasHapusKfx korean selatan telalu banyak makan dana ia projek berani, sama dengan projek tank k2 korean terlalu banyak makan dana, kerana itu kami gak berani kerjasama dengan korean, ini perhatian saya
BalasHapusKalau beri pilihan projek kfx korean dan tfx Turki saya pilih turki kerana Pintar kawal dana beri kerana itu pakistan lebih berminat berkerjasama dengan projek tfx itu, turkis adalah rakan nato senang ia perolehi teknologi dibandingkan korean selatan sekejap dengan isreal apabila isreal gak bagi teknologi Kerana sekatan Amerika ia pergi sama amerika Apabila amerika gak bagi teknologi ia pergi sama itali untuk mendapatkan teknologi, rasuah sana sini perlukan untuk mendapatkan teknologi
Emang negara lu kerjasama pesawat terbang sama sapa ?? Tunjukin link
HapusRelax la bro. Yg hang dok panas ni kenape. Die cakap elok2 kot. Die bagi pandangan die je kot. Tokleh jentik skit dah sentap.
Hapusdia bagi pandangan yang ko nak memanas dah kenapa...???
Hapusmemang Malaysia ada buat pesawat kenapa tak boleh terima kenyataan....???
MD3-160 Aerotiga
HapusMD3-160 Aerotiga merupakan pesawat udara buatan Malaysia yang digunakan khusus bagi latihan penerbangan. Pesawat udara aerobatik sepenuhnya ini sebenarnya berasal daripada variasi Datwyler Ag MD3-160 yang direka oleh Max Datwyler dan telah dihasilkan oleh sebuah syarikat iaitu MDC Max Dätwyler AG sejak tahun 1960-an tetapi mula terbang pada tahun 1983. Pada tahun 1994, usaha niaga antara SME Aviation Sdn. Bhd. dengan MDC Max Dätwyler AG tercapai, seterusnya hak reka cipta dan pengeluarannya telah diserahkan sepenuhnya kepada SME Aviation Sdn. Bhd.
Penerbangan sulungnya berjaya dilakukan di Lapangan Terbang Sultan Abdul Aziz Shah, Subang pada tahun 1995.
https://ms.wikipedia.org/wiki/MD3-160_Aerotiga
Eagle Aircraft Eagle 150
HapusThe Eagle Aircraft 150B is an Australian designed two-seat single-engine composite material training, touring and sport aircraft. It utilizes a three lifting surface design consisting of a forward wing (foreplane), main wing (mainplane) and horizontal stabilizer (tailplane). The aircraft was designed and originally built by Eagle Aircraft Pty Ltd, but is now manufactured in Malaysia by Composites Technology Research Malaysia.
https://en.wikipedia.org/wiki/Eagle_Aircraft_Eagle_150
Eagle hanya dibuat satu...dari link diatas...berarti cuman prototype
HapusAerotiga dipakai indonesia dan malaysia...indonesia belipun karena tukeran dengan cn 235
HapusAerotiga dipakai indonesia dan malaysia...indonesia belipun karena tukeran dengan cn 235
HapusDi wiki sudah tidak dipakai lagi aerotiga...pesawat latih indonesia hanya menggunakan woongbee dan benchcraft
HapusYang kita bicarakan kfx dan ifx...bukan pesawat latih atau prototype
HapusBro gempur menjawab soalan anda dengan memberi fakta malaysia pernah mempunyai pengalaman memasang pesawat. Biarpun bukan from zero tapi at least dapat memasang pesawat latihan secara lesen.
HapusPasal kfx dan itx, pesawat masih dalam tahap pembangunan. Hopefully indonesia dapat merealisasi impian membina kfx dengan berjaya
Bung ruly biarkan mahat bicara,dia bermaksud baik. Dia mau mengingatkan kita
HapusUnknown...okelah udah dijawab linknya...ada lagi yang saya tanyakan sama gempur...dia bilang kami gak berani dengan korea...emang pernah ada pembicaraan kerjasama alutsista dengan korea...gak semua project alutsista indonesia korea gagal...kapal selam berjalan dengan baik...launching kapal selam ketiga bikinan pal tahun ini...kfx ifx juga tidak bisa dikatakan gagal...kita yang gagal bayar malah
HapusRuly@ biasalah bro mahat tuh dengki hati dan selalu cakap troll
HapusMat rempit kamu dah baca tank paling mahal dan keluarkan dana besar ialah tank k2 korean selatan Kalau saya bagi bahasa inggris kamu gak tahu.
HapusIni saya bagi Blog indonesia kamu baca betul ia
https://www.jejaktapak.com/2017/02/28/inilah-tank-termahal-di-dunia/..
Lebih baik kamu mat rempit jadi mat lampir ok
Mahathir# lawaknye ko nih,apa pula relation artikel tentang IFX dgn tank binaan korea,are u crazy Wkwkwk
HapusYang hebat itu China..
BalasHapusUangnya banyak, bisa membangun Pesawat Stealth sendiri dengan comot tekknologi sana sini... Justru Amerika yang sekarang rada ngeri2 sedap menghadapi teknologi China, kenapa ?
China memiliki pesawat siluman yang sudah ditest oleh mereka di radar2 yang mereka beli dan kembangkan dari sumber2 blok barat dan blok timur.
Bila China sudah mampu membuat pesawat stealth dan lolos atau minimal memiliki RCS terkecil dari radar2 standar Dunia, pastilah China juga akan membuat Radar anti stealth sendiri yang akan dikejar untuk minimal dapat mendeteksi Pesawat steatlh buatan chinanya sendiri.
Ini yang bikin ngeri. Bisa bikin pesawat stealth dan bikin radar anti steatlh karena sudah punya objek anti steatlh yang dijadikan targetnya.
Dan boleh dibeli.
HapusPaling ntar yg gak ngebolehin beli temannya yg mau mbeli, tapi mo beli barang punya temannya itu ga dibolehin juga.
Mbulet kan?
Hwakakakakak.. :D
hwakakakak..terus mau Di apakan itu teman sialan om ps?? harus dijewer telinganya sampe nangis?
HapusEnaknya ya dimanfaatin laah mas AP..
HapusDia sebenarnya butuh kita juga kok, cuman menang di lagak aja tuh... xixixixi
Kita yg harus pandai main 'jinak-jinak merpati' laah..
Kayak janda demenan ente lah mas, lagak galak padahal ngarepin..
Xixixixixi.. :p
Koyok Turki dan Qatar mau beli S400 dan Myanmar mau beli SU30, yang ngelarang malah negeri lain.. sambil ngancem2 dikit... hehehehehe...
HapusTurki bergainingnya kuat, investor penting proyek F-35, ngotot cari dewek algoritma agar S400 & F-35 gak saling locking.
HapusKalo itu solved, tambah tinggi tuh nilai tawar Turki.
Gile, level tinggi beud!
Hwihihi...
Kemenhan kurang fokus kalau punya project tahunan yang harus di anggarkan...sudah di tegur menkeu...ya patut dipertanyakan kinerja RR..sebaiknya di ganti dengan yg lebih baik.biar proses MEF II berjalan dengan semestinya dan project KFX/IFX berjalan..cozna sayang kalau project batal..kita sudah invest dana..Seandainya dari awal di batalin mungkin sudah bisa beli pesawat 1 skadron
BalasHapusBaca berita katanya DPR akan bersidang dan mendesak Jokowi untuk menaikkan anggaran pertahanan menjadi 1.5 % tahun ini dari angka 0.8 % tahun ini.
HapusYah mudah2an ajalah.. pan itung2 4 tahun kemaren jor jor an biayain Infrastruktur, tahun ke 5 ini kasih terobosan spektakuler kalo bisa ngerem infrastruktur genjot budget pertahanan.
Pertanyaannya ? Opo iso ya kira2 ? hehehehehehe.....
*ngarep budget pertahanan RI 5 % GDP wakakakakakaka
@ superstar setuju om cozna 5 thn menjabat mudah2 1 thn trkhir belanja alutsista nya juga harus jor2an..di panggil mgkn karena dulu pernah janjiin anggaran naik 1,5 %..Jangan kan 5% om 2,5% aja luar biasa..kaya amal sisihkan 2,5%
HapusNah itu mas @Tupez kita tunggu realisasi janji beliau... mosok paling kecil persentase nya dari negara2 Asean lainnya... Ayo pak pas nih tahun ke lima... kita dukung..!
Hapus:-)
Jadi kok 1.5%..tapi bukan untuk beli alutsista lho..tapi untuk 'bela negara'..wk,wk,wk..
HapusOra opo2 mas @antek judule bela negara seng penting kebeli Viper dan BlackHawk... 😅😅😅😅
HapusSatelit militer jg udh ga kedengeran lg nih kabarnya
BalasHapusPoor Indon !
BalasHapusCrooot crooot for you mak
HapusHahaha...crot crot
HapusUruslah dulu sparepart sukhoi tuh biar boleh terbang,jgn meracau sahaje kerja ko tuh
Hapuscancel aja dah canel. dikibulin korengan terus. mending uangnya buat riset sendiri
BalasHapusOrang dari sisi kita yang gagal memenuhi perjanjian karena budget pertahanan ga naik kok malah nyalahin Korea? Bukannya perbaikin masalah yang ada malah nyalahin negara lain. Logika koplak.
Hapus