06 Februari 2018
KFX fighter (photo : chosun)
UTC Aerospace Systems will provide several key components for the Korea Aerospace Industries KF-X advanced multirole fighter jet.
UTAS will provide the fighter’s environmental control system, which includes air conditioning, bleed air control, and cabin pressurisation and liquid cooling. It will also supply the KF-X with air turbine starters and flow control valves.
The company says that the environmental control system has been designed to incorporate the key components of the air conditioning and liquid cooling into a single pack.
Such an integrated design, UTAS explains, will help "reduce weight by eliminating the need for ducts and connectivity between distributed components" and saves space.
UTAS already provides the environmental control system, air turbine starter and airframe mounted accessory drive for KAI’s T-50 trainer, along with multiple systems for the TA-50 and FA-50 light attack variants.
KAI has said that it aims to manufacture more than 100 KF-X fighters for the Republic of Korea Air Force. Deliveries are expected to commence in the mid-2020s.
"Our state-of-the-art technology will help maximise the performance of this new aircraft, and we are positioned to offer additional system opportunities to further enhance its competitiveness. We look forward to supporting the KF-X programme in the years ahead,” says Tim White, president of UTAS' electric, environmental and engine systems division.
(FlightGlobal)
hahahaha
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusKasian malon ganti pesawat yang banyak keluar asap hitam nya aja ngga mampu.. Hahahahahahahahahahahahahahahahaha
HapusHahaha...Kedah class dan merajalela ompong tak de missile
Hapusartikel ini salah, sebaliknya, anda harus memasukkan Indonesia ketika program KF-X dilaporkan bukan hanya Korea saja. ,Ini adalah untuk meningkatkan maruah Indon sebagai pembuat pesawat utama Timur. ,Di samping itu, ia akan menjadikan Indonesia menjadi terkenal di seluruh dunia di Bumi yang mungkin Amerika Syarikat dan negara Eropah akan memperoleh Jets ini dibuat di Indonesia pada masa akan datang.
BalasHapusYang salah itu malon kenapa ngga bisa buat jet tempur.. lalu kenapa juga jet tempur enjin nya hilang dan pilot Sukhoi bisa eject di hanggar.. malon jelas salah!
HapusAmin
HapusDi aminkan aja apa kata budak malon,saya jg berdoa buat malon supaya beli dan beli weapon selalu,ada pun otak di kepala setiap orang malon tak de guna kerana tak pernah di guna kerana quality otak semua orang malon loadingnya lambat selalu
Dont barking bro, calm down. Let see in 2024, our MEF or ur 15to5... Our KFX/IFX or ur MRCA will be success. 😙😇
Hapushahahaha
HapusMalon bisa ganti pesawat usang mig 29 tak hahahahaha
HapusKeh keh keh keh.. . 😁
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusIni serius 2020 deliver ?
BalasHapusArtinya thn 2020 kita akan melihat KFX sudah mulai mengudara kah ?
ada mid nya, sabar om super pelan2 bacanye haha!pokonye kafx slesai, ifx jugeee haha!😎😎😎
Hapus@om palu
HapusPertanyaannya prototype pertama yg mana? Bukannya kita beda blok ya dengan korea. Kita yang masih pake cantelan kan?
Off topic..btw anyone noticed that the Malaysian AV8 Gempita with the Denel LCT-30 turret and with the Ingwe ATGM variant aren't equipped with any Commander 360 degrees Panoramic Optical Sight. Without it the Gempitas with the LCT-30 turrets will lose its hunter killing capability. Some in Malaysian Defence blog saying because lack of funds.
BalasHapusMenurut saya Gempita ini cukup bagus tapi mungkin agak sulit untuk dijual ke negara2 Asia dan Dunia.. kenapa ? Harganya lumayan tinggi, Sistem suspensi balon independen yang canggih tapi butuh maintenance yang tinggi dan ada plus minusnya pakai sistem seperti ini, plusnya posisi kendaraan bisa naik turun disegala posisi, lebih empuk biasanya, minusnya gak kuat lama bila dipakai menghajar tanggul2 dan kontur berat, paling sering jebol karet balonnya.
HapusYang terakhir harus diakui kiblat militer dunia itu biasanya kalau gak Amerika, Rusia atau Israel. Apa yang dibeli oleh mereka biasanya sudah melalui hasil test yg berat. AV8 dulunya gagal masuk di Amerika karena kalah dengan Piranha. Mungkin faktor ini yg menyebabkan AV8 jadi kurang menarik minat negara lain kecuali negara2 yang kaya semacam negara2 arab yg bisa beli.
Mengenai lack of funds... mungkin berbanding lurus dengan target penjualan yang belum ada.. sama dengan Indonesia juga mengalami yang namanya lack of funds.. makanya project IFX pun tersendat sendat.
Tapi kan kita negara Miskin bro kalau kata si anu... jadi wajarlah kalau tersendat..hehehehehe
Mau yg murah, pake bola suspensi citroen mas.
HapusCukup diisi minyak goreng, secara sawit melimpah tuh..:D
Xuixixixi..
Sori pak semua dah lengkapi pak
HapusLihat aje ini
http://www.malaysiandefence.com/gempita-on-the-roll/
Panoramic Optical Sight diletak dibawah gun LCT-30Mm itu Dua kembera panoramic optical sight Kiri Dan kana satu Atas Gun optical biasa
Kalau kamu bilang versi peninjau boleh naik Optic Pusing 360 degrees Panoramic Optical Sight itu belum siap lagi Tunggu dana akan datang kami buat av8x8 secara berperingkat.
AV8 belum penah masuk lawan tendar dengan Piranha ok jangan bikin cerita palsu ok
Yg penah masuk lawan tender ialah Terrex 8x8 singapore Di american,Pada ahkirnya Singapore terpaksa jual lesen pada thailand..
Buat masa sekarang kami tumpu kebuntuan tentera malaysia dulu semua dah siap baru diexport
Mahathir@ cakap banyak,malay jg beli lesen gempita dari FNSS Turkey
HapusNanti superstar hantar link gempita kalah tender lawan piranha di USA ko jgn bengap ya
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusDuh lupa mas... dulu sudah saya kasih link nya kayane gak dibaca...
HapusYang saya tahu dari bacaan disitu Amerika ngasih tender pengadaan amphibi assault.. ada 3 kontestan salah satunya Pars 8x8 (yg jadi cikal bakal Gempita), diakhir tender Amerika akhirnya menentukan Piranha yg terpilih karena dianggap paling sesuai dengan neednya USMC
Coba disearch mas... cukup banyak linknya... saya udah capek bolak balik ngasih link gak pernah dibaca babarblass :-)
Maha@ tentara malay ndak suka gempita...suka nya naik anoa hhaha
Hapus@Mahathir
HapusIt seem you don't know what a Commander 360 degrees Panoramic Sight is?
Here is a display of Denel LC-30 turret with a Commander Panoramic Sight "ON TOP" of the turret for the AV8 Gempita during DSA:
https://2.bp.blogspot.com/-JIuyhWtpGBk/WIwRrB9JEwI/AAAAAAAAw7Q/Q3_vg2ng-UIgpA_rbn2PJQRmpWOnANZ7QCLcB/s1600/Denel%2B%2BGI30.jpg
https://thaimilitaryandasianregion.files.wordpress.com/2015/11/dsa-2010-031.jpg?w=625&h=469
It can turn 360 degrees.
You don't see that on both the AV8 Gempita Denel LCT-30 & Ingwe turret from these pics:
http://defenceindustry.co.za/wp-content/uploads/2017/07/deftechlct30.jpg
http://www.malaysiandefence.com/wp-content/uploads/2016/12/IMG_3721.jpg?x80338
The pictures speaks for itself.
Keh keh keh keh... malon oh malon.. .
Hapusgue suka gaya lu loon...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusBtw the Indonesian Army new Pandur 8x8 with the ARES UT30MK2 turret is equipped with the Elop COAPS Commander Panoramic Sight.
HapusThe Elop COAPS can be seen on this Indonesian Army Pandur 8x8 IFV variant with the ARES UT30MK2 during TNI Anniversary:
https://i.imgur.com/9XRwHq4.jpg
Singapore Leopard 2SG Commander Panoramic Sights have been upgraded also with the Elop COAPS:
http://www.janes.com/article/71518/singapore-details-ongoing-upgrades-to-leopard-2sg-mbts
UTC Aerospace kan ada pabriknya di Bandung, di Malaysia juga ada tuh.. :)
BalasHapusthis is not really a full south korean jet. the engines might be sourced from the u.s.
BalasHapusYes.. some says this is collaboration product between US and South Korea thats why FA50 can easily put almost all American bomb variance below the wings such as Sidewinder, Maverick etc.
HapusSpeaking the engine.. you right..
its American built engine :
"The power-plant of the FA-50 aircraft integrates a General Electric F404-GE-102 turbofan engine developing 17,700lbf of thrust with afterburner. The engine’s performance is controlled by dual-channel Full Authority Digital Engine Control (FADEC) system"
I dont know is it the same engine like those F18 Hornet and F117 engine (wiki said that), but yes its from American basic engine not Korean.