10 April 2018
Thales Scorpion2 advanced radar Electronic Countermeasures (RECM)(photo : Thales)
The Indonesian Navy’s (Tentara Nasional Indonesia – Angkatan Laut, or TNI-AL’s) Martadinata-class frigates have been equipped with the Scorpion 2, and the Vigile 100 radar electronic countermeasure, and support systems from Thales as part of its electronic warfare suite.
The TNI-AL currently operates a fleet of two ships in the class, which has been built according to Damen Schelde’s SIGMA 10514 design. Lead ship KRI Raden Eddy Martadinata (331) was commissioned in April 2017 while its sister vessel, KRI I Gusti Ngurah Rai (332) was inducted in January 2018.
The Scorpion 2 has been designed to counter target acquisition radars and missiles with active radar homing guidance methods. The system employs a steerable dual-head transmitter unit, and operates in the 7.5 to 18 GHz frequency. According to a product literature from Thales, the system can handle up to two threats simultaneously.
Meanwhile the Vigile 100 employs between four and six direction-finding antennas around the platform’s mast to locate and identify potential hazards. The system operates in the 2–18 GHz range, and works in tandem with the Scorpion 2 system to provide the platform with area and self-defence capabilities against radar and electronic threats.
Besides the radar electronic warfare equipment, Jane’s has also received confirmation from an Indonesian industry source that the Martadanita frigates have been equipped with the CAPTAS-2/UMS 4229 variable depth sonar (VDS) from Thales. This is in addition to the Kingklip/UMS 4132 hull-mounted sonar from the same company.
(Jane's)
Siapa yg bilang ompong?
BalasHapusItu budak malaysia yang bilang bang! Mereka tak Reti buka SIPRI, tak percaya sama SIPRI, tapi SUPRI hapal luar dalam
Hapuskemarin sudah ke dokter gigi, pasang gigi emas, sekarang sudah ga ompong....
Hapusmereka yg hapal SUPRI luar dalem, kurang makan pisank kyknya om haha!πππ
Hapusmahluk yg gak bisa buka2 SIPRI bkn SUPRI, itu barang antique haha!π π π
SIPRI menipu ok Mana data anoa 6x6 dan rbs 70 ok yg itu ok Faktanya barat itu cuba bodohkan orang ok..
HapusSemua warga Indonesia bukan reti bac Bahasa sweden pun ok, kapal selam bettery ompong ok
Modiar kowe hahahaha... tuh mas @ Palu mana data Anoa 6x6 kok gak ada di SIPRI ? itu kan buatan prancis ? wakakakakaka... aya aya wae iki menungso...
HapusBtw, bro @Maha itu di link yg saya kasih kemarin selain pdf Bahasa Sweden disisi kanan ada pdf Bahasa British juga lho. Saya juga bacanya yg versi British karena gak bisa bahasa Sweden. Demikian pula Janes, Armyrecognition dll pasti yg dibaca pdf versi Britishnya.
baru bangun dia om super, ucek2 dolo matanya om mahat batuw semalem ngimpi indah yach bersama SIPRI bukan SUPRI haha!π€π€π€
Hapuslah uda guwe kasi inponya, itu rbs 70 dari pertama guwe kasi uda ada om mahat batuw, 150 bijik woyyy tung tung tunnggπ¨π¨π¨haha!π€π€π€
Transfers of major weapons: Deals with deliveries or orders made for 1950 to 2017
HapusNote: The ‘No. delivered’ and the ‘Year(s) of deliveries’ columns refer to all deliveries since the beginning of the contract. The ‘Comments’ column includes publicly reported information on the value of the deal. Information on the sources and methods used in the collection of the data, and explanations of the conventions, abbreviations and acronyms, can be found at URL .
Source: SIPRI Arms Transfers Database
Information generated: 10 April 2018
HapusYear(s)
Supplier/ No. Weapon Weapon Year of No.
recipient (R) ordered designation description of order delivery delivered Comments
Sweden
R: Indonesia 4 SAK-70 Mk-1 57mm Naval gun (1975) 1979-1980 4 For 4 PSSM-5 (Dagger or Mandau) FAC from South Korea
3 TAK-120 L/46 120mm Naval gun (1975) 1979-1980 3 For 3 Fatahillah Class frigates delivered from Netherlands
(5) Giraffe-40 Air search radar (1981) 1982 (5) For use with RBS-70 SAM systems
(150) RBS-70 Portable SAM (1981) 1982 (150)
4 SAK-70 Mk-2 57mm Naval gun (1982) 1988-1993 4 For 4 PB-57 (Singa) patrol craft from FRG
4 SAK-70 Mk-2 57mm Naval gun 1994 2000-2004 4 For 4 PB-57 (Todak) patrol craft from FRG
(4) SAK-70 Mk-2 57mm Naval gun (2011) 2015 (3) SAK-70 Mk-3 version; for 4 KCR-60 FAC produced in Indonesia
(1) Skeldar UAV 2016 2017 (1) Skeldar V-200 version
masa matanya om mahat batuw gak liat, ituw rbs dari tahun 1981-2, lengkap ama Giraffe-40 Air search radar haha!πππ
Hapussama disebelah situ kasi link perusahaan plasma laser abal2, main tempel stiker di produk orang lain, produk rrc ama amrik skaligus di stikerin haha!π€£π€£π€£
http://defense-studies.blogspot.com/2018/04/steel-cutting-for-2-frigates-starts.html
uda ngaku aja om mahat batuw takde kepakaran buka SIPRI bkn SUPRI, nanti kami ajarin sampe bisa, ada tapinya lho ?haha!πππ
anoa produk aseli kami, tak bakalan ada di SIPRI bkn SUPRI apalagi KMC komando haha!πππ
Hapusbule pasti marah kalo ada disaiinnya di jiplak bok, kan ada patennya.
tp lihatlah kenyataan om mahat batuw, coba tengok dirumah sendiri yg berlisensi ituw, pasti ada di SIPRI bkn SUPRI haha!πππ
Guys,om maha dan forumer2 malasnya tak percaya pada media cem SIPRI,CNN,Janes ect,mereka hanya percaya pada media propaganda UMNO yg suka mereka2 dan hoax yg hantar berita gempita n gowind buatan tempatan,jet PTM halimun generasi 6 akan di bina malasnya,polis malasnya berjaya tangkap kopaska Wkwkwk...jadi om maha baca di media propaganda UMNO bila anoa tuh buatan france dan boat kmc buatan sweden Wkwkwk
HapusWuakakkaa...yg sabar ya om palu...harap maklum,mungkin dia lelah,wahahaa
Hapusiya jadi gak tega mentunginnya om rian haha!πππ
Hapustp salut buat om pit, semangat tempur teyus haha!πππ
Beda kelas gan sam malon.
HapusModelnya sn d suapin...bru makan. Isi otak pun beda...sana isi taik macam maha...
G usah d ladenin brooo...cari aja yg rada pinteran macam gempur...nah enakan tu nyambung
ππππ
Mana ada data Bilang dibeli rbs 70 tahun 2016 tak adakan
HapusMana ada data anoa 6x6 Beli dari perancis tak ada kan
Jadi saya bertanya mana???
Warga indonesia gak berani bagi ling SIPRI ok
Yg ada bahasa sweden yg tak ada data pembelian senjata rbs 70 itu ok..
Mat lampir saya minta data kamu sendiri gak berani bagi ok..
Lupa pesan bang karno nampak hebat ketika perang gayang tapi bila berhadapan dengan komunis pki terus minta tolong sama amerika ix ix ix ix
Memang bodo gak si maha ne...ud dijelaskan klau anoa produksi pt pindad jdi tdk terdaftar d sipri,luar biaseeee bengaknye....qqiqiqiqiqiqi
HapusMahairi@ anoa gk adalah dalam SIPRI kerana anoa buatan indonesia Wkwkwk...ompal dah hantar berpuluh2 link tapi tetap aja ko pura2 bego kerana sangkin irinya Wkwkwk
HapusSejak kapan sukarno minta tolong pada AS Wkwkwk...yg habisin komunis tuh suharto pakcik Wkwkwk...kalo tak tahu apa2 jgn cakap hoax dan sembang pakcik,malu awak nanti dikatain asbun Wkwkwk
Sabar gengzzz mahatai itu terlalu pintar untuk bodoh dan terlalu bodoh untuk pintar d maklumi ijah..
Hapus
Hapuskata om mahat batuw:
1."Mana ada data Bilang dibeli rbs 70 tahun 2016 tak adakan"
2."Mana ada data anoa 6x6 Beli dari perancis tak ada kan"
yg pertama kujawab lagi nich yee, s
1.emang gak ada tong, sejak kapan kami beli rbs 70 tahun 2016.
itu manpads uda kuno, tuch di SIPRI bkn SUPRI diatas ada noh, taon 1981-2 punyak omm haha!πππ
2.lah anoa belinya di pindad bandung bkn di prancis=prapatan ciamis bok haha!π€£π€£π€£
kasian malaysie tak de wang...terus delusi cakap nak beli 1000 jet pejuang kat blog militery dorang kah kah
BalasHapusBagus persenjatai terus untuk menghadapi ancaman dari cina komunis di LCS. Tp juga rakyat NKRI harus waspada thd kaum Aseng yg ada di dalam negeri, lebih2 dgn adanya keputusan Jokowi yg mempermudah tenaga2 kerja asing/aseng utk bekerja di nkri maka tak diragukan lagi kehadiran tenaga kerja asing dan aseng akan semakin bejibun, sementara kaum pribumi hanya jadi penonton dan pengangguran. Yach...paling banter jadi Jongos!!
BalasHapusSebetulnya dilematis..
HapusKalau pengen pertumbuhan ekonomi naik seperti Philipina mau gak mau harus kompromi dengan tenaga kerja asing (TKA), ada beberapa partai politik yg membandingkan Indonesia dgn Philipina.. menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia harusnya mencontek Philipina yg bisa tertinggi di ASEAN.. tapi apakah mereka tahu betapa mudahnya investasi dan TKA masuk kesana tidak seperti Indonesia yg banyak mendapatkan issue2 seputar modal asing. Di Philipina sendiri sekarang banyak protes anti TKA (terutama China) karena sebelumnya negara ini "kebablasan" mempercepat pertumbuhan ekonominya. Sepertinya kondisi setahun dua tahun kedepan Philipina akan menurun pertumbuhan ekonominya karena ada resistensi persis spt Indonesia bbrp tahun kemarin.
Dilematis memang, Investor bawa uang identik dengan pertumbuhan ekonomi karena modal asing berniat membuka lapangan kerja baru tetapi salah satu syaratnya harus sebagian ditangani oleh tenaga kerja mereka sendiri. Dimana mana yg punya uang banyak pasti "memaksakan" kehendaknya.. negara2 yg gak punya uang spt Phil dan Indonesia tinggal memilih toh kalau gak mau masih banyak negara yg mau dimasukin investasi mereka. Take it or leave it. Take it dijamin pertumbuhan ekonomi melesat bagai Philipian, Leave it berarti harus siap2 penguatan ekonomi minimal tidak turun dari target dan berat mengejar pertumbuhan ekonomi negara lain.
BTW, in case TKA ini ada angka dan kesimpulan menarik dari Bank Dunia.. justru perbandingan TKA dan Tenaga Kerja Lokal Indonesia adalah yg paling sedikit jumlahnya kalau bicara data... tapi kalau sudah bicara motif ranah politis sy gak kompeten buat jawabnya.
- Indonesia 0,05 persen
- Thailand 3,01 persen
- Singapura 37,41 persen
dll
Lihat Singapura, negara termaju dan tercanggih di ASEAN secara militer, apa yg membuat militer mereka kuat ? silahkan bandingkan perbandingan TKA nya... ngeri yaa ? Heheehhe
Dan ini ada satu kalimat menarik dari World Bank juga :
"Berdasarkan simulasi Bank Dunia, pertumbuhan PDB di Malaysia dapat tumbuh 1,1 persen apabila jumlah TKA dengan keahlian rendah meningkat 10 persen. Sementara di Thailand, tanpa kehadiran TKA di sana bisa berpotensi mengoreksi PDB hingga 0,75 persen. Ini berkebalikan dengan anggapan bahwa keberadaan TKA di satu negara cenderung merugikan"
Itu aja sih bro.. jadi gak selamanya TKA merugikan bahkan bisa menguntungkan selama pemerintah bisa "mengatur"nya.. dan sudah pasti ada pro dan kontra.... itu sudah hukum alam... :-)
Salam
-Cuma orang netral gak suka politik
Ulasan yg bagus mas bro..
Hapusmas super.. memang sudah diprediksikan bank dunia kalau pertumbuhan ekonomi indonesia tahun ini masih dikisaran 5,3% dengan GDP $1,1 trilliun dollar.
HapusMenurut bank dunia sampai tahun 2022 pertumbuhan ekonomi Indonesia masih dikisaran 5,5% namun GDP setiap tahunnya naik. Tahun 2022 GDP Indonesia menembus angka $1,6 triliun dollar atau hampir setara GDP Korea selatan dan Australia.
https://knoema.com/nwnfkne/world-gdp-ranking-2017-gdp-by-country-data-and-charts
Dengan prediksi bank dunia seperti itu.. siap2 via vallen masuk kandang.. haha.. shoooopiing.. shoooopiing.. π π
HapusSepakat dengan om SUPER.
HapusDilematis... tapi mau tidak mau dan harus mau kita musti mengikuti kemauan yang punya modal. Mereka pasti bawa expert (walau gak semuanya expert, bahkan ada yang baru lulus kuliah pula). Intinya, kita sebagai kaum pekerja juga jangan tinggal diam. Ambil ilmu sebanyak2nya, How to nya itu yang harus dicuri.
Toh mereka khan tidak bakal lama. Kita juga yang bakal operasikan. Jangan terlalu negative thinking dulu. Tunjukkan saja kalau kita bisa / mampu menguasai segala bidang. Jangan sedikit2 ngeluarin isu miring. Cape deh...
Siap mas @Dhany mas @Bagaz,
HapusJaman sekarang yg sudah sangat dinamis iklimnya menuntut perubahan juga dari kita.
Sudah hukum alam, China semakin membesar bahkan menakutkan bagi US yg sampai minggu kemarin mengeluarkan "perang dagang" dgn China dgn menaikkan tarif import bbrp produk China yg angka pajaknya kalau gak salah $ 60 Milliar atau kalau dirupiahkan 810 Trilyun. Ini adalah efek "kekalahan" US dalam aktifitas dagangnya dengan China yang tahun kemarin defisit $ 375 Milliar !!!
Dari kondisi diatas kalimatnya bisa disederhanakan "China adalah salah satu penguasa ekonomi Dunia saat ini, pertumbuhan ekonomi suatu negara tidak bisa lepas dari investasi yang dimiliki China, naik dan turun ekonomi dunia dipengaruhi segala aktifitas ekonomi China"
Tinggal kita pilih, tertutup dan represif thd pengaruh China tapi akan bernasib spt negara Kuba atau Korut yg tertutup dan protektif atau mengikuti proses alami kebangkitan raksasa ekonomi ini dengan mempersiapkan diri antara menerima investasi (mau tidak mau) dan segera menyiapkan SDM lokal yang lebih baik lagi karena sebetulnya masih lebih banyak tenaga kerja Indonesia yg lebih mahir berbahasa Inggris ketimbang China tetapi urusan upah murah dan etos kerja maka China masih nilai lebih disini, ini yg harus diperbaiki dari sekarang.
Siap-siap aja mas schmidth...job kaum pekathik kuda bakalan kegusur sama TKA, hhh
HapusSdh" jgn bahas ekonomi LG. Kesian tuh tetangga msh puasa aj
HapusSeandainya investasi menggunakan pinjaman islamic development bank untuk mendirikan industri padat karya bisa ga ya ??
HapusKatakanlah pemerintah mendirikan industri elektronik baik utk rumah tangga, komponen otomotif dll..cz indonesia blm top 5 sebagai peminjam. Jadi investasi tnp harus dg mendatangkan TKA..
Intinya..pinjem utk investasi tnpa mendatangkan TKA (dr china) ..bisa kah ?
Btw..mantap paparannya mas Super
Kurang paham kalau Islamic Bank mas.
HapusTapi kalau gak salah negara2 Arab proyeksi 10 tahun kedepan akan menyalurkan sebagian dollar mereka untuk investasi infrastruktur mas... seperti membuat bandara, jalan raya, railway dan membangun hotel2 baru di negara lain. Memang sedikit terlambat bila dibandingkan gerakan China yg lebih dulu ekspansif... proyeksi negara2 Arab ini investasi di gas alam dan jenis high tech investment lebih menjanjikan kedepannya.
Mungkin Indonesia bisa mengambil dari paket tersebut. Setahu saya (mengaca kawan2 sy yg kerja di TimTeng), orang2 arab sana tidak banyak yg memiliki semangat kerja seperti orang2 negara Asia dan China (efek tiap bulan dapet subsidi hidup dari pemerintahnya) jadi ada kemungkinan kalaupun mereka invest tidak akan membawa tenaga kerja dari negaranya. Imho.
Makasih paparannya mas super..
HapusMudah2an 5 tahun kedepan tingkat pertumbuhan bisa 7%..syukur2 lebih. Bisa makin byk alutsista yg canggih jg baru
Ini bisa jadi cambuk buat kita, kita tingkatkan kualitas SDM kita, ikut program BLK bimbingan, lpk, kursus, yang mahasiswa belajar yang bener jangan bikin gaduh dll
BalasHapusAlon Alon Asal Kelakon alias Selow Selow Seng Penting Bikin WOW.
BalasHapusNamanya Kapal Perang dimana mana minimum dulu perlengkapannya yg penting sea trial berhasil (kurleb setahunan) setelahnya baru pesen isiannya.. itu pun baru datang setelah setahun atau dua tahun kemudian. Kalau baca 1st commisioning di April 2017 (after sea trial) artinya setahun kemudian baru lengkap isiannya.
Elektronik/software lengkapi dulu, habis itu pasang fentungannya, tinggal colok soketnya..clek..clek..clek.. nah, lengkap fentungnya trus siapa yg mau di fentungin niih..
HapusHwekekekekek... :D
Tukang pentungnya udah ada mas @PS
HapusItu yg suka nulis "Tung...Tung..Tung"
colek mas @Palu hahahahaha
Bukannya isiannya udah kebeli semua ?? Di sipri tuh ada...kirim 2017 pula
HapusEmang udah mas.. dateng di 2017 dan baru masuk tulisan janes di 2018
Hapuskapal LCS amrik dulu jg blom komplit2 amat wkt dikomisikan, seiring waktu baru dech isiannya dateng.
Hapusmalah kapal frigat negerinya om ben, lebih garang dibanding sodara2nya apalagi negeri pembuatnya kalah lengkap haha!πππ
Kalau menurut artikel ini, semua peralatan tersebut sudah terpasang. Janes melaporkan apa yang sudah terpasang, bukan apa yang akan dipasang.
HapusKalo dilihat dr foto2 PKR yg terakhir, masih polosan...belum kelihatan ada ecm dan esm-nya.
HapusBisa dilihat pd ujung sayap mastnya...disitu penempatan ESM, sedangkan ecm-nya mungkin dipasang diatas akses personel diatap hanggar heli.
Mungkin maksut janes...ecm dan esm ini sudah operasional di Sigma class (bisa dilihat foto-fotnya)
kalo mao liat isian FEKAER khusus thales bukan tales bogor ini nich haha!πππ
BalasHapushttp://www.thales7seas.com/html_2014/platform1880.html
yg menarik sebenernya ada satu lagi,
stealth radar scout mk. makin lama makin mirip DZP nich. DZP mini bok haha!πππ
selain stealth ini radar bisa buat UAV detection / guidance, kyknya pkr bakalan angkut uav nich, muat gak yach haha!πππ
pkr uda terinstal 4 radar permukaan donk yach, dari smart-s mk2, sting eo, surface scout, raytheon.
Hapusutk dibawah permukaan ada captas & kingklip.
wah warbyazahhh, maenan kesukaan om smili dibeliin jugak akhirnya haha!πππ
kalo uda gini, kapal pln turki masi diperlukan gak om haha!πππ
Oom pal,
HapusTergantung mo pake UAV apaan, kalo Heron ya ndak muat... (ups!) :D
Kalo DJI ya muat buanyak segbreng...
Hwakakakakak.. :D
Hmmm.. Wulung ajaajabisa bisa tuh di SDPN, apalagi di REM.. :)
#aja
Hapus#DPN
:)
Kl bisa radar AESA dapat di install pada PKR kita om
Hapusbisa kok, ntar heron dipakein Wipline, mendarat di laut haha!πππ
Hapustrus naekinnya pake kren rhib haha!π³π³π³
#heronwipline.com
om pit, ntar radar AESA mo dipasang duet ama tumpeng kesayangan om super haha!π€£π€£π€£
HapusEmmmmm....captas-2 ini kan bobotnya cukup berat dan pernah baca, ketika dioperasikan, syarat minimal kedalaman perairannya sekitar 40m...sementara kedalaman perairan disekitar selat malaka, perairan belitung sampai ke selat sunda berkisar 20-25 meteran.
BalasHapusArtinya disitu, captas-2 ini tidak bisa digelar...
Singapur cukup "JELI", tidak memilih captas-2 atau 4, tapi memilih vds merek lain (edo corp/ALOFTS) yg bobotnya lebih ringan, shg bisa digelar pd perairan sedalam 15 meter saja.
Soal perburuan kapal selam diperairan litoral/dangkal, agaknya kita kudu berguru sama "Spesialis Litoral" yaitu AL swedia yg karakter perairan litoralnya mirip dg negara kita, dg banyak kepulauan serta memiliki alur pelayaran yg dangkal dan sempit...walaupun kondisi temperature perairannya berbeda.
Swedia juga memilih menggunakan VDS yg ringan, buatan kongsberg (st-2400) shg bisa digelar pd perairan yg kedalamannya minimal.
hadeuu om smilikity baweel dech, dach dibliin maenan kesayangaannye kena protes, copot lagi negh haha!π€£π€£π€£
Hapusmakanya pas miting si om ngikut donk, jgn joget VV di warung sebelah haha!π€π€π€
perairan kita kan gak smuanya dangkal om smiliy, mungkin buat yg pendek2 pake kingklip. berhubung ini kafal berdines di korarmatim, cocok donk captas-2 untuk laut indonesia timur, yang dalem2. terutama yg perbatasan osi haha!πππ
OPERATIONAL BENEFITS captas-2
Detection range typical up to 60 km (1st oceanic convergence zone)
Functionality
active & passive surveillance +
analysis + audio + torpedo alert
Accuracy
<100 m ≤1°
Operational limits up to sea state 6
Operating depth up to 230 m depth
e.g. 160 m at 12 kts
ngemenk2 kok mereka gak nulis minimal kedalaman nyemplungin bandulannya, om dapat inpo dari mana gerangan?
Spesialis timur-selatan, duet ama kilo...
HapusHweihihi... :D
Mas smiling,
HapusVDS Sing pasangnya di 6 fregat itu kah?
:)
eemmm, om pedang haha!πππ
Hapusst2400 kurang dalem
kalo si edo, cakep jugak bisa:
High speed tow: 22 knots operational, 30 knots survivable
ama Active 360° search. kalo uda 360° kedalaman berapapun gak pengaruh yak, tinggal jarak deteksinya aja nich blom ketauan, manteb2 haha!πππ
ntar dech maenan harris ntuw pasang di destro ama swedia ntu pasang di KCR 60m ato calon korvet terbaru kita ajah, kalo ada tp haha!π π π
Ada lagi yg terbaru buatan kanada...bahkan bisa digelar diperairan sedalam hanya 10 meter (TRAPS)
Hapus@palugada
BalasHapusEmang gak ada dibrosur, karena aksesnya hanya utk kalangan terbatas....hhhh
@om PS
Hooh...dipasang difrigatnya itu
bagi donk aksesnye, ih felit, ntar tabagi poto Viva yg baru lho haha!πππ
HapusMilenium ciws segera datanglah biar PKRny semakin kapal Perang zaman Now..lagi dibungkus2 mw dikrim x ya ciwsnya..heeheee Ngopi sek ben ra edan...
BalasHapusmakin lengkap makin serem, kyknya bakalan duet ama VS buat masa lama. soalnya lagi genting masa mo pensiun, yg lebih tuwir aja masi banyak beredar haha!πππ
Hapus