17 Agustus 2018
UAV Anka - Turki (photo : Lukasz Stawiarz)
ANGKASAREVIEW.COM – Tinggal menghitung hari, pelelangan tender proyek pesawat terbang tanpa awak/PTTA (unmanned aerial vehicle/UAV) MALE (medium-altitude long-endurance) dijadwalkan akan segera dibuka. Tercatat ada empat negara yang mapan dalam bidang teknologi kedirgantaraan siap berebut hati Indonesia.
Kepala Marketing dan Komunikasi Turkish Aerospace Industries (TAI/TUSAΕ) Tamer Ozmen mengatakan, kedatangannya ke Indonesia secara khusus memang untuk berpartisipasi dalam lelang tender proyek tersebut, di samping menggelar acara ‘Hari kerja sama Industri TAI-Indonesia’ di Jakarta.
Kepada Kantor Berita Turki, Anadolu Agency ia menyebutkan, Turki merupakan satu dari empat negara yang terlibat dalam lelang yang akan digelar pada 24 Agustus mendatang. Tiga negara lainnya yang akan memeriahkan lelang tersebut yakni Tiongkok, Perancis dan Israel.
UAV Wing Loong - China (photo : Sinodefence)
Sebelum menginjakkan kaki ke Indonesia, Ozmen mengaku ia terlebih dahulu telah mempelajari secara mendalam mengenai industri pertahanan Indonesia.
Inti kedatangannya adalah untuk membahas cara membangun kerja sama dengan Indonesia dalam mengelola industri pertahanan dengan berbagai keahlian dan pengalaman TAI. Berbekal produk seperti UAV Anka, helikopter serang ringan Atak, pesawat jet Hurkus hingga sistem satelit ruang angkasa, TAI akan menggenjot peluang kerja samanya dengan Indonesia.
“Kami memperkenalkan program Anka untuk memberikan ide terkait kerja sama apa yang bisa dilakukan dalam program ini. Indonesia menginginkan sistem permanen di udara dengan ketinggian menengah, dan pesawat kami memberikan jawaban langsung kebutuhan yang dimaksud,” jabar Ozmen, Rabu (15/8/2018).
UAV Heron - Israel (photo : Defense Update)
Kami, lanjutnya, memiliki platform nyata untuk memenuhi kebutuhan yang sebenarnya diinginkan dalam tender tersebut. “Meski saingan terbesar dari negara-negara di kawasan ini adalah China, tapi kami merasa bahwa mereka (Indonesia) tidak terlalu tertarik dengan sistem milik China,” jelasnya.
Baru-baru ini beredar kabar bahwa Kemhan RI mengakuisisi empat UCAV (unmanned combat aerial vehicle) Wing Loong II besutan Chengdu Aircraft Industry Group (CAIG), China.
Memang di sisi lain hubungan Turki-Indonesia terlihat semakin meningkat, yang diperkuat dengan kerja sama di bidang industri pertahanan akhir-akhir ini.
TAI dan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) misalnya, meraka telah menandatangani perjanjian pada tahun 2017 untuk mengembangkan kerja sama dan melakukan proyek bidang penerbangan bersama.
UAV Patroller - Prancis (photo : Aerobuzz)
“Kami berharap saat tender nanti dapat menarik partisipasi perusahaan lokal pada tingkat memuaskan sehingga kami dapat dapat memenangkan pelelangan ini,” ungkapnya.
Begitu juga dengan PT Pindad dengan perusahaan alutsista Turki, FNSS Savunma Sistemleri yang baru-baru ini meluncurkan prototipe terbaru medium tank hasil kolaborasi kedua pihak yang sedang menjalani uji ledak dan mintas medan.
Mungkin dari keempat negara yang akan bersaing memenangkan proyek PTTA MALE tersebut, kontestan yang perlu bekerja keras adalah Perancis. Negara ini memang telah memiliki produk serupa yang cukup dijagokan, UAV MALE Patroller buatan Safran Electronics & Defense and Stemme. Namun Perancis telah kalah langkah dengan tiga negara lainnya.
(Angkasa Review)
Pasang tarohan dah....π
BalasHapus...UAV Israel, di BLACK LIST ajach
Hapus...Xixixixixixi :D
barang harom...
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusBarang harom itu enak lho kata mas smili
Hapusπ kaabuuuuur
yang label halal tak ada boss..
Hapusyang gak ada tulisan harom pun jeroannya uler sawah babi hutan daging kelabang. samar samar menang kemasannya saja plastik minimarket
Ngeri banget sih Om @Situa
HapusHehehehe πππ
Lebih menarik punya Turkey Dan China sih
BalasHapus*pendapat masyarakat awam
Emmm, gimana ya...π€
HapusBener yg dibilang mas antek barat kemarin ttg alutsista buatan turki yg komponen intinya masih diimpor dr negara2 yg lebih maju teknologinya.
Sementara dlm kompetisi ini turki akan berhadapan dg negara2 produsen teknologi intinya....utk uav, patron tekniloginya turki ya israel ituπ
ANKA itu dibuat dari proyek bersama Turki dan Israel di dekade pertama abad ini..ketika Israel dan Turki masih mesra..
HapusKalo dikonotasikan dg kondisi kita..mirip dg LPD PAL yg didapat dari Korea.
Industri militer Turki ngk bisa dipungkirin maju pesat dua dekade ini..tapi dasarnya masih gunakan design dasar dan tehnologi utama dari supplier luar.
Kalau kita kerjasama ANKA, kita cuma bisa kerjasama design, tapi isi jeroan masih harus datangin dari supplier lsin. Mirip dg program Pindad medium tank..kita cuma kerjasama design dg FNSS..tapi jeroan harus datang dari supplier luar.
Harus diakuin kalo mau kerjasama tehnis yg lebih mendasar harus dg Israel, krn RnD Industri Militernya sudah kelas dunia. Untuk UAV selain Murika, hanya Israel yg plg maju dan matang untuk UAV.
Tapi yah itu..jgn harap mereka mau kasih tehnologi kunci.
Tapi yg mikir China dan Rusia mau kasih tehnologi kunci..lah juga mimpi lah tauw..mana ada produsen kelas dunia mau kasih tehnologi kunci..krn mereka keluar dana gede untuk RnD'nya..
Makanya mungkin Turki bisa yg menang..krn Turki sama Kita masih sama2 belajar..dan mau ngembangin bersama.
Miriplah dg KFX/IFX..KAI dan DI madih sama2 belajar..tapi kerjasama dg yg masih sama2 belajar ini justru lebih memungkin kan dapat tehnologi dasar..krn RnD'nya masih sama2 dilakukan..
Tapi yah itu..jgn harap dapat kunci tehnologi dari produsen yg sdh matang..krn yg sudah matang.ana mau share lah..he,he..
Kali ini gue setuju dengan Bung @Antek Barat.
HapusDi balik sebuah uav, biasanya tersemat sistim penjejak elektro optik/flir....beberapa nama yg beken dikalangan dunia drone krn sosoknya yg ringkas dan beresolusi tinggi adalah merek2 : Elop, Control atau merek OEM nya.
HapusTermasuk sistim eots buatan yunani, dan bahkan turkipun berasal dari sumber yg sama.
Jadi kalo bicara komponen inti pd sebuah drone militer, nggak akan jauh larinya dari nama yg itu-itu juga.
Btw, radar SAR rancangan prof josaphat adalah salah satu komponen inti buatan putra bangsa yg bisa disematkan pd drone nasional
Mending Turki menurut saya, contoh kerjasama yang sudah riil tank medium lancar, jangan china contoh kerjasama rudal c 705, bagaimana kelanjutan nya belum tahu.
BalasHapusSetuju.
HapusBTW... bung @dharma kemana saja?
Baru nongol lagi
aku jauh lebih tertarik dengan buatan china, kalau emang china benar2 mau transfer teknologinya ya gk usah mikir lama2 lg langsung comot tu barang karena aku yakin kwalitasnya jauh diatas pesaingnya.
BalasHapusYa ngk lah..kalau Israel ikut tender..tehnologi UAV itu jawaranya masih Amrik dan Israel..
Hapuskalau di bohongin sama china gimana? rudal c705 aja nggak mau tot. mending turki sudah jelas mau tot dan lebih bersahabat soal kerjasama
HapusBukankah kita ada TOT rudal C705 ya mas ? Saya pernah baca kayaknya sebagian rudal sudah dibuat di sini
HapusCmiiw
Justru saya ragu dengan china.
HapusProyek rudal C705 saja gak jelas sampai dengan hari ini.
PHP doang
Berita 2012... kelanjutannya gak tahu juga sih..π
Hapushttp://m.forum.detik.com/indonesia-membangun-pabrik-untuk-c-705-based-on-rx-402-t411584.html
Apakah tender ini berbeda lg dgn pengadaan UCAV CH4 Rainbow yg dulu sempat dinyatakan oleh Panglima TNI udah dipesan ?
BalasHapusBeda.
HapusAkan ada total 2 skuadron (24 unit) pesawat tanpa awak.
4 dari israel via filipin (sudah ada di supadio), 4 dari china (wing loong rainbow), beberapa lokal (mungkin 4) dan ada tambahan lagi yaitu tender ini.
Ooooooo...ngunu
HapusOoooooo...ngunu
HapusKesian jiran tak seekor negarapun ngajak bina UAV MALE
BalasHapusKerna rakyat malassia pemalas dan bodoh
Hapusnitip link drone anka ya bro rempit
Hapushttps://m.youtube.com/watch?v=m0mYW2lD10M
Essen@ pribumi malon sangat pemalas bro,mau makan enak tp tak mau bekerja
HapusSitua@ wow,Anka memang menggerunkan
Vote buatan China lah...
BalasHapusBuatan Turki ngelihat potensi embargo bbrp parts dari YUES rasanya untuk di masa depan agak2 mengkhawatirkan.
Jujur sih buatan Israel yg paling bagus (kalau gak salah kita punya 4 buah), tapi kalau gak salah misi Indonesia adalah TOT dan rasanya agak sulit kalau dapat TOT dari Israel yg secara psikologis adalah "musuh" negara mayoritas muslim seperti Indonesia kecuali bila niatnya membeli putus tanpa TOT.
Dari realitas diatas gak tahu kenapa saya feeling China lah kandidat paling "memungkinkan" untuk saat ini. Ditopang reverse engineering yg terbukti hampir bisa buat apa saja plus devisa yg super huge dan nilai tawar ekonomi yang jauh lebih besar daripada Turki dan sangat baik untuk kelanjutan kerjasama jangka panjang (diatas 5 thn kedepan).
Any Thoughts ?
China keuntungannya berani jual banyak sekaligus harga ekonomis ,tapi gak untungnyapelit ToT dan maintenance,kita beli C 705 banyak aja gak pernah ada indikasi ToT apalagi ini Drone serang. Masalah Israel, sebenernya Indonesia hanya berakting di dunia diplomatis dan hanya di kulitnya saja kalo Indonesia anti Israel, sebenernya Indonesia sering kerjasama dengan Israel contohnya kerjasama Intelijen, pembelian pesawat Skyhawk, senjata Galil, jadi kerjasama militer tidak ada masalah ,kalo ToT kita bisa nekan,toh masa Israel bakal nyianyiain kesempatan berdamai dengan "negara muslim" besar seperti Indonesia, dan kalo bisa sekalian tandem kerjasama sama Turki buat UAV ini, jadinya dasar teknologi UAV dari Israel,sedangkan model UAV dan ToT buat pembangunan Drone dari Turki
HapusChina keuntungannya berani jual banyak sekaligus harga ekonomis ,tapi gak untungnyapelit ToT dan maintenance,kita beli C 705 banyak aja gak pernah ada indikasi ToT apalagi ini Drone serang. Masalah Israel, sebenernya Indonesia hanya berakting di dunia diplomatis dan hanya di kulitnya saja kalo Indonesia anti Israel, sebenernya Indonesia sering kerjasama dengan Israel contohnya kerjasama Intelijen, pembelian pesawat Skyhawk, senjata Galil, jadi kerjasama militer tidak ada masalah ,kalo ToT kita bisa nekan,toh masa Israel bakal nyianyiain kesempatan berdamai dengan "negara muslim" besar seperti Indonesia, dan kalo bisa sekalian tandem kerjasama sama Turki buat UAV ini, jadinya dasar teknologi UAV dari Israel,sedangkan model UAV dan ToT buat pembangunan Drone dari Turki
HapusIsrael NO ... Go To Hell
BalasHapusChina NO ... Buang saja ke laut
Perancis harus disikapi (No Action Talk Only)
Turky YES .... (karena sudah terbukti dengan kerjasama Harimau Hitam)
Gue lebih milih MQ25 bikinan Boeing
Hapusπ kabuuuuuuurr
Sayangnya boeing gak ikutan ngasih proposal lelang om @Mr.TN.
Hapusπ
Mungkin maksudnya bung TN itu: bo'ing....yg nambal ban diprapatan sukmajaya, depokπ€
HapusMasih musim judi om?
BalasHapusSampai di iklankan begitu.
Kasihan banget sih loe, ngasih makan anak bini dari duit gitu.
Pilih dua²nya China dan Turki.
BalasHapusChina : UCAV (unmanned combat aerial vehicle) Wing Loong II besutan Chengdu Aircraft Industry Group (CAIG), China
Bisa dan boleh dibeli negara asing, bisa bawa rudal (bisa untuk patroli dan bertempur. Tak dapat TOT bukan masalah besar.
Turki : UAV ANKA, bisa dibeli + dapat TOT.
beli punya Perancis dan Israel cuma bisa untuk patroli saja tak bisa bawa rudal, tak bisa untuk bertempur, tak akan dapat TOT, mesti ijin dulu sama AS.
Drone predator AS, drone tercanggih bisa untuk patroli dan bertempur, sampai ngemis² nangis darah,99999% ga bakalan dijual ke Indonesia.
Mungkin nyariin makan buat anak bini orang om....sampe dibela2in jd bandar judi gituπ€
BalasHapusAnak bini yang malang...π’
BalasHapusCup, cup, cup....mbok rasah melo ngono kui, sing malang ki sing ra melu nggawe ning melu repote momong anake uwongπ€§
BalasHapusTapi kan, uenaaaaaaaaaaaaaaaaaaaak...mas'e π
BalasHapusSebanding tak iyeee....ππππ
πππππ
Penak ki yen anake manut-manut, ora mbelingan...yen wis dikon bobo yo ndhang mapan turu, ora pijer2 nglilir njaluk dikancani pipisπ’
BalasHapus....gelak esuk, ngerti ora koe leπ€
setelah aku pikir2 sepertinya UAV turki jg dech yg harus dipilih, punya china emang yg paling bagus tp turki jauh lebih bisa dipercaya soal transfer teknologi
BalasHapussiapa bilang punya china dibawah israel???? kelebihan china adalah mereka sekarang bukan hanya mampu mencuri dan menjiplak teknologi tp jg mereka mampu mengembangkannya jauh lebih baik dr versi aslinya, kalau waktu dahulu aku akui produk china tidak memperhitungkan kwalitas tp sekarang mereka sudah lebih maju selengkah yaitu mencuri teknologi dan mengembangkan kemampuannya untuk bisa lebih dr versi aslinya.
BalasHapusSerba bingung, klu pilih china ntar da yg triak"..
BalasHapusG pilih china jg triak"
Pro china lah, pro aseng la.
Hayo bentr lg pasti nongol
Hwakakakakak..
BalasHapusIsuk'e ngopi akeh...mripat tetep sepet..πππ
Klo pemerintah ma Mabes biasanya beli variasi bung...., itu strategi dari pengalaman masalalu... Dadine di mix ngono... Mending sebagian (8-12 raibowne chino)yang udah ready stock, krn urgen nggo patroli, sebagian (8-12 anka ne turkey sekaligus tot..., sisane drone tempatan...dalam konsorsium nas. (DI, Lapan, BPIS) setuju ora?
BalasHapusya kesimpulannya adalah UAV TURKI yg harus dipilih karena dr 4 negara ini yg bener2 bisa dipercaya dalam hal transfer teknologi ya turki, kalau yg lainnya pasti ada aja teknologi yg dirahasiakan.
BalasHapusEfphhh...iku ming critane uwong lho masπ€
BalasHapusdengan israel...jangan deh...itu aerostar aja system kendali masih gak mau dilepas....buatan cina quality material dan electronik rendah....turky dan prancis bagus
BalasHapusduet maut Rainbow + Wingloong: dobel Ucav.
BalasHapusmana lagi yg brani nawarin spek sperti ini haha!π€π€π€
E curhat dia
BalasHapusE curhat dia
BalasHapusikutan ahh,,,
BalasHapusstiap drone ada data transit,, jd apapun kgiatan yg di lakukan itu harus melalui proses transit alias berbagi informasi pergerakan drone,,
beli UAV israel hrs ijin penggunaan data ke israel,,
belike china tar di bajak+semua kgiatan akan di intai oleh cina ingat kasus LCS smpai skrg blm selesai,,
beli ke perancis ga bisa apa2 dan ga dapat apa2 ..
beli ke turkey dpt chassingan sdgkan dlman nya hrs izin dan bayar ++ ke israel
Kerjasama teknologi dan perebutan pasar oleh Cina itu hal yg berbeda mas.
BalasHapusKalo posisi tawar Kita dng cina bagus, kerjasama teknologi juga bagus.
Lagian kerjasama madaniyah itu mudah. Nggak ada hubungannya dng anti aseng. Jangan coba2 mendiskreditkan kaum muslimin.
*mubah
BalasHapusYg penting melompat dg TOT nya, skrng kualitas agak kurang dikit2 gak apa.
HapusKedepan bs dikembangkan sendiri.
Mikirnya jangka panjang, belajar dr prinsip2 si Eyang HBB.
Belajar dari ke China / Israel jg bagus & halal :)
Rasul aja suruh org Islam belajar sampai China & salah satu istrinya org Yahudi nenek moyang Israel.
Maju terus, INDONESIA! :)
kesian om tentera delay alias unknown gak punya UCAV, salam CAPCUS55 yukk haha!π€£π€£π€£
BalasHapusKita udah lama tahu yang indon itu kuda israel..indon brengsek..salam 2-1 supporter k-pop..xixixxixixi
BalasHapusIntelijen malon bekerjasama dgn Mossad israel bekerjasama membunuh scientist palestina di malon wkwkwk
HapusAYOK GABUNG DAN SERU SERUAN DENGAN AGEN KAMI YANG SIAP MELAYANI ANDA SENANTIASA SELAMA NYA ~
BalasHapusminimal depositnya hanya 50 ribu loh & kita juga mempunyai game poker dengan minimal deposit 10 ribu saja ayo buruan
Kalian juga bisa melakukan deposit menggunakan Ovo
silakan masuk langsung ke website kami dan baca syarat ketentuan bonusnya
untuk informasi lebih lanjut silakan hubungi CS kami di sini :
Contact Kami :
BBM : D8B84EE1 / AGENS128
Line id : agens1288
WhatsApp : 085222555128
UAV ANKA produsen turki sudah membuktikan kapabilitasnya melawan tentara syrian arab army (SAA). Bak bermain game di warnet semua perangkat militer SAA yang terdeteksi habis dilumat seketika.
BalasHapus