Singapura Ingin Hapuskan Keempat Tanker Boeing Tuanya

20 Juli 2019

Pesawat tanker Angkatan Udara Singapura KC-135R lepas landas dari Darwin, Australia, pada tahun 2014 (photo : Mike Yeo)

MELBOURNE, Australia - Singapura sedang mencari cara untuk menghapuskan armada pesawat tanker Boeing KC-135R saat pengiriman tanker Airbus barunya berlanjut.

Menanggapi pertanyaan dari Defense News tentang apa yang akan dilakukan negara itu dengan empat pesawat Angkatan Udara Singapura (RSAF) KC-135R, Kementerian Pertahanan mengatakan bahwa “rencana penghapusan sedang dikerjakan dan persetujuan yang relevan akan dicari seperti yang dipersyaratkan."

Defense News memahami dari berbagai sumber setidaknya satu operator potensial telah menyatakan minatnya pada pesawat Singapura ini dan kelihatannya berpotensi membeli pesawat tersebut. Karena KC-135 dibuat di Amerika Serikat, maka metode penghapusan apa pun akan memerlukan persetujuan pemerintah AS sebelum dilanjutkan.

Kementerian menambahkan bahwa "KC-135R akan secara progresif dipensiunkan saat A330 MRTT  dioperasionalkan," meskipun beberapa sumber mengatakan kepada Defense News bahwa armada ini  telah berhenti terbang sejak akhir Juni dengan upacara pemensiunan untuk tipe ini telah dilakukan pada awal Juli.

RSAF memesan enam pesawat tanker serbaguna A330 MRTT (photo : David Chua)

Singapura mengakuisisi empat KC-135A bekas Angkatan Udara AS yang disimpan di boneyard pesawat di Arizona pada pertengahan 1990-an, lalu membawa mereka ke standar KC-135R dengan mesin yang lebih bertenaga bersama dengan avionics suite baru dan glass cockpit. Keempat pesawat itu, yang semula dibuat antara tahun 1959 dan 1963, mulai beroperasi di militer Singapura pada tahun 1999.

Perkembangan terjadi karena empat dari enam kapal tanker multi peran Airbus A330 yang dipesan Singapura pada tahun 2014 untuk menggantikan KC-135R telah tiba di negara ini setelah diserahkan ke RSAF dari pabriknya.

Selain Singapura, KC-135 masih dioperasikan oleh Angkatan Udara AS, Prancis, Turki dan Chili.

(DefenseNews)