29 Agustus 2019
Pesawat N219 Nurtanio (photo : PTDI)
Bisnis.com, JAKARTA -- PT Dirgantara Indonesia bakal mulai memproduksi pesawat perintis N-219, yang dikembangkan bersama dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), pada tahun depan.
“Sekarang sedang tahap test-flight dan sertifikasi, targetnya akhir tahun ini mendapatkan Type Certificate untuk pesawat N 219, sehingga awal tahun depan bisa mulai produksi,” kata Direktur Produksi PT Dirgantara Indonesia (PTDI) M. Ridlo Akbar, seperti dilansir Tempo, Sabtu (24/8/2019).
Untuk tahap pertama, PTDI akan memproduksi empat unit pesawat. Adapun proses produksi disebut membutuhkan waktu setahun, sehingga penyerahan pesawat kepada pemesan baru dapat dilakukan pada 2021.
Menurut Ridlo, sudah ada 257 unit pesawat N-219 yang dipesan, baik dari dalam maupun luar negeri. Jumlah pemesanan dari luar negeri mencapai lebih dari 150 unit.
“Luar negeri itu ada dari China, Singapura, Uni Emirat Arab (UEA), dan Nigeria,” tuturnya.
Meski sudah ada pesanan dari luar negeri, tapi produksi awal akan ditujukan untuk pemesan dari dalam negeri.
Saat ini, PTDI sudah membangun dua unit purwarupa N-219. Pesawat pertama, berkode PD1, dicat dominan warna putih sedangkan pesawat kedua diberi kode PD2 dan dicat dominan hijau.
“Untuk uji kemampuan stall, uji manuver. Makanya, PD1 itu sudah kami bawa ke Nusawiru [bandara di Pangandaran]. Karena untuk uji terbang rendah, lebih aman di pinggir laut,” terang Ridlo.
Dia melanjutkan secara keseluruhan, kedua pesawat akan diuji terbang demi menggenapkan 200 jam terbang untuk bisa memperoleh sertifikasi.
Direktur Teknologi dan Pengembangan PTDI Gita Amperiawan mengungkapkan sertifikasi atas N-219 diharapkan sudah tuntas pada akhir 2019.
(Bisnis)
Kemampuan produksi brp lama pak? Kalo setahun cuma 4 ekor berarti klo 257 ekor bisa 60 tahun donk pak. Keburu lari tuh pembeli cari barang lain.
BalasHapusKlau 60 th teknologi nya bukan baling2 lgi tpi anti gravitasi🧐😜
Hapus