Loyal Wingman aircraft (all photos : Boeing Australia)
Australia — Boeing Australia powered up the commercial turbofan engine on the first Loyal Wingman aircraft in September, as part of ground testing and preparations for first flight.
This milestone comes on the heels of Boeing completing the first unmanned Loyal Wingman aircraft for the Royal Australian Air Force earlier this year, a major step forward for the unmanned vehicle serving as the foundation for the global Boeing Airpower Teaming System, an artificial intelligence-powered teaming aircraft developed for the global defense market.
“This engine run gets us closer toward flying the first aircraft later this year and was successful thanks to the collaboration and dedication of our team,” said Dr. Shane Arnott, program director of the Boeing Airpower Teaming System. “We’ve been able to select a very light, off-the-shelf jet engine for the unmanned system as a result of the advanced manufacturing technologies applied to the aircraft.”
About Wingman
A wingman (or wingmate) is a pilot who supports another in a potentially dangerous flying environment. Wingman was originally the plane flying beside and slightly behind the lead plane in an aircraft formation.
According to the U.S. Air Force,
The traditional military definition of a "Wingman" refers to the pattern in which fighter jets fly. There is always a lead aircraft and another which flies off the right wing of and behind the lead. This second pilot is called the "Wingman" because he or she primarily protects the lead by "watching his back."
The wingman's role is to support aerial combat by making a flight both safer and more capable: amplifying situational awareness, increasing firepower, and allowing more dynamic tactics.[citation needed]
The concept of a wingman is nearly as old as fighter aviation. On 9 August 1915, Oswald Boelcke was already acting in the role when he shot down a French airplane pursuing Max Immelmann.
Colonel Robert Smith provided an extensive description of the work and role of wingmen during the Korean War. Among a wingman's primary responsibilities are remaining close to the leader of the aerial formation and warning the leader of any immediate threats at the cost of losing mutual protection. Smith described the responsibilities as mutually exclusive: to never lose the leader requires that the wingman watch what is in front of him/her while warning the leader of threats requires focusing on the rear. In order to protect the leader, the wingman needs to react constantly according to his surroundings and movements. Smith described the difficulties of flying under conditions of poor visibility and the trying effects on human perception under such conditions, especially considering the danger of becoming separated from the formation leader. According to Smith, wingmen are expected to remain with the leader, even at the cost of scoring an easy kill. (Wikipedia)
Pertamax
BalasHapustau tidak....
Hapusfaktanya design Drone Loyal Wingman ini, diambil atau dicuri dari reka bentuk dari desain pesawat GREEN GOBLIN milik malon atau yang lebih terkenal dengan sebutan PTM-Gen6 MELON.
Tau banget bro ESSEN. Bego nya Malon kenapa ga di gugat ke pengadilan internasional masalah Hak Paten dan Hak Kekayaan Intelektual.
Hapusπππ€ͺπ€ͺ
malon memang bego !!!
Hapushahahahaha
π₯³π₯³π₯³π€ π€
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapuskomentar ini telah keluar dari lubang jubor sobek
HapusDiatasku dubur sobek
HapusYah, Sikandar muncul lagi. Pasti bentar lagi bacot nggak jelas nih. Pasti.πππ
HapusNgeri juga ni drone.. bikin pussing lawan π€―πΎπΎπ¦π¦
BalasHapusIni untuk persiapan gempuran Koalisi internasional
BalasHapusNgeri bgt om
BalasHapusMungkin di jam jam awal pasukan cina sudah sangat terdesak
BalasHapusyang jelas atuuh kalau mau cerita teh....
HapusDaripada bergaduh .. Ini ada berita baik untok anda semua ... tetapi sayang tawaran ii hanya berlaku untok USMC doang ....
BalasHapusMarinir Memanggil! USMC Akan Beri Bonus Pilot Senilai $210.000!
Korps Marinir Amerika Serikat akan memberikan bonus senilai $210.000 (Rp3,12 Miliar) bagi para pilot mereka yang bersedia memperpanjang masa baktinya sebagai pilot Marinir hingga 6 tahun masa layanan. Bonus sebagai pilot USMC ini tersedia untuk 7.506 pilot pesawat AV-8, 7.518 pilot untuk F-35, 7.523 pilot F/A-18, 7.532 pilot MV-22, 7.563 pilot UH-1, 7.565 pilot AH-1 dan 7.566 pilot CH-53. Program ini sendiri bertujuan untuk meningkatkan stabilitas inventaris populasi pilot di Korps Marinir Amerika Serikat, syarat untuk menjadi pilot USMC sendiri adalah setiap calon pilot harus sudah memiliki masa layanan di Korps Marinir selama 14 tahun.
Bonus dipecah menjadi tiga kategori yaitu satu kategori untuk pilot sayap tetap, satu untuk pilot fixed wing tilt-rotor dan untuk pilot helikopter tradisional. Seorang pilot F-35 jika memperpanjang masa bakti sekama 6 tahun akan mendapatkan bonus uang senilai $210.000, atau jika diperpanjang 4 tahun saja maka mendapatkan $100.000. Untuk pilot fixed wing tilt-rotor seperti MV-22 Osprey akan mendapatkan bonus $125.000 jika perpanjang 6 tahun atau bonus $80.000 untuk 4 tahun. Sedangkan pilot helikopter tradisional seperti UH-1 atau CH-53 dapat bonus $75.000 untuk perpanjangan 5 tahun atau $40.000 untuk 4 tahun tambahan.
Bonus didapatkan ini belum termasuk gaji dan tunjangan yang akan diterima sang pilot selama masa bakti mereka, bonus ini sendiri akan diberikan kepada pilot secara berkala.
https://www.marinecorpstimes.com/news/your-marine-corps/2020/09/10/calling-all-pilots-corps-to-give-up-to-210000-for-pilots-to-re-up/
Yuk Gabung Di :
(Discord) https://discord.gg/gRjHZyW
(Instagram) https://www.instagram.com/mightywarr/?hl=en
(Twitter) https://twitter.com/MightyWar3?s=09
saya akui, sekarang ini desain pesawat drone atau next generation fighter pada canggih2 dan modern.
BalasHapustapi saya akui juga begitu ada produk baru keluar yang sangat modern selalu ada antidote / penangkalnya.
padahal sudah banyak biaya yang dikeluarkan.
perang ala INDIA dan CHINA sajalah, ala primitif adu jotos, lembar batu dan saling cekik
hehehehehehe
Ngomong opo iki rajelasπ¬
Hapusminum obat ndar, biar pala loe gak peang !!!
HapusSikandar halu πππ
HapusTak nak komenlah,,,masih jauh kita punya macam ini, jom lanjut makan siang je lah
BalasHapusbuly malon masih bisa dilakukan sambil makan siang broo...
HapusHahahaha ... Loyal Wingman akan menjadi standard UAV yang dipakai oleh FPDA ke depannya .. Saat ini dimulai oleh Australia dan Singapore ..
BalasHapusTragik betol nasib MALE UAV Elang Hitam yang sedang dikembangkan oleh Indon ... tiba-tiba langsung menjadi uzur dan ketinggalan zaman ketika Loyal Wingman beroperasi ..
Salam Prihatin dari Shah Alam - Selangor
buat tehnologi drone MALE UAV elang hitam sudah kami kuasai,
HapusNEXT untuk menguasai tehnologi drone setara loyal wingman akan menjadi mudah untuk kami kembangkan sendiri.
SALAM PRIHATIN, bagi negara sok jaguh yang hanya buat satu butir peluru saja belum bisa
- salam prihatin dari Bandung Jawa Barat Indonesia
Nha kita cma ketawa emang malon punya drone sekelas elang hitam.....mau ngandelin nyamuk kau...kita cma ngelus dada aj
Hapussmentara nyamok UAV akan menjadi standart UAV tulang punggung malon..
Hapusdan FPDA hanya tertawa gelak gegulingan melihat malon yg mengadopsinya.. π€£π€£
Tak payah lah jatuhin drone nyamuk. Cukup di semprot pake baygon atau anti nyamuk bakar juga jatuh iu drone nyamuk..
Hapus��������������
Tak payah lah jatuhin drone nyamuk. Cukup di semprot pake baygon atau anti nyamuk bakar juga jatuh itu drone nyamuk..
Hapusπππ€£π€£π π
Kalau bacot karena negaranya bisa bikin sendiri mah salut, lah ini. Udah bacot, eh ternyata yang dibanggain negara lain. Beruk-beruk, kok ada orang otaknya kayak gini πππ
HapusBanggalah dgn produksi tempatan anda, itu dia punya nama ' HARGA DIRI ' yg buat negara lain kok anda yg bangga itupun blm tentu beli juga, kami patut bangga sdh bisa produksi, peluru, senjata, roket R122, medium tank, kapal selam
HapusSetau gue DRONE yg bentuk nya futuristik modern banget itu punya British, canggih banget
BalasHapusAncaman perang pasti ada, karena mencari sumber daya, krn negara besar yg rakyatnya banyak butuh makan, sdh mulai hadir pemandangan global, pencairan es kutub dan kekeringan yg panjang. Kita harus siap siap krn jadi incaran semua negara. Militer harus kuat dan mandiri
BalasHapusWaauu..kalau EH bentuknya agak ketinggalan sih..hmm kan masih prototipe nih..di bagusin lagi dong om omo pt.di...
BalasHapusBaru mulai jadi wajar sajalah
Dari pada tidak memulai progres sama sekali?macam malon?
Eh drone nyamok tu apa?ralat deh..malaysia punya
Hmm..kalau nanti drone Elang Hitam dicantelin senjata apa ya?ada saran?
BalasHapusPasangin perangkat JDAM
HapusRoket FFAR, Hellfire
Hapuspisang beracun, buat ngasih makan beruk beruk semenanjung malon yang lagi kelaparan
HapusTurki Kembangkan Amunisi Mini High Penetrate untuk Drone
HapusSeptember 15, 2020 Oleh Muhidin
Jakartagreater.com – Produsen senjata Aselsan dan Tulbitak (Dewan Turki untuk Riset dan Teknologi) mengembangkan jenis bom berpemandu ringan baru. Selama pengujian dengan menggunakan pesawat tempur F-16, amunisi berhasil mencapai target sejauh 65 km, dan menembus lempengan beton setebal 1 meter. Bom jenis baru ini nantinya akan digunakan sebagai persenjataan untuk drone serang dan akan tersedia dalam varian hulu ledak penetrasi dan high-explosive, lansir Defense24.
Menurut Ismail Demir, Pemimpin Industri Pertahanan (SSB), sebuah lembaga yang bertanggung jawab untuk mengembangkan jenis senjata baru – Tujuannya adalah untuk mengintegrasikan bom mini 145 kilogram di UAV, yang akan terdiri dari dua hulu ledak berbeda dengan efek penetrasi dan fragmentasi. – Saat ini, persenjataan tersebut diujicobakan pada pesawat F-16 yang membawa 4 bom pada tiang khusus. Total, jet tempur dapat membawa 8 bom baru.
dapat mencapai jangkauan hingga 100 km, menggunakan sistem panduan GPS / INS, menunjukkan amunisi ini dirancang untuk menghancurkan target statis. Bom yang diuji saat ini dilengkapi dengan hulu ledak penetrasi tertunda, yang mampu menembus setidaknya beton setebal 1 meter. Di masa mendatang, versi dengan hulu ledak berdaya ledak tinggi juga akan tersedia.
Dalam hal aerodinamis dan konstruksi, bom ringan buatan Turki yang baru tampaknya merupakan salinan dari StormBreaker GBU-53 / B buatan Amerika Serikat (sebelumnya SDB) yang beratnya kurang dari 100 kg. Bom buatan Aselsan lebih berat hingga 145 kg dan memiliki sayap yang dapat dilipat, sistem kontrol dengan empat sirip di bagian ekor dan hulu ledak seberat lebih dari 50 kg dengan tutup tembus pandang.
uji tembak itu dilakukan di laut. Proyektil dengan kemampuan seperti peledakan tertunda setelah menembus lapisan luar akan dapat menghancurkan tempat terlindung di dalam kapal, meskipun saat ini dengan sistem panduan yang ada belum memungkinkan untuk menghancurkan target yang bergerak. Sistem yang menggunakan panduan navigasi inersia dan GPS hanya cocok untuk mencapai target yang tidak bergerak.
Pesawat utama yang akan menggunakan jenis senjata baru ini adalah UAV tempur Turki, seperti Anka atau Akinci. Dengan senjata baru ini, drone akan dapat menghancurkan posisi benteng musuh, misalnya di perkotaan. Kemungkinan persenjataan ini dibuat berdasarkan pengalaman tempur penggunaan drone pada konflik di Suriah dan Libya. Karena desainnya yang kompak, mirip dengan bom StormBraker, ada kemungkinan senjata ini awalnya dirancang untuk jet siluman F-35 Turki.
Link :
https://jakartagreater.com/277479/turki-kembangkan-amunisi-mini-high-penetrate-untuk-drone/
@Pengamat abal-abal (A.E.W) yang pasti antara dari turkiye atau MBDA Martlet yag sudah teruji di Camcopter S-100
HapusNyamuk mana nyamuk???? Dah didamparat keh nyamuknya lon???? π€§π€πππ
BalasHapustak perlu la oerlikon skyshield ato pun NASAMS skalipun tuk menjatuhkan nyamok UAV..
Hapuscukup la rutin fogging wilayah tuk menjatuhkannnya.. ato rutin tuang obat ABATE tuk menghabisi jentik2 nya.. solusi cepat & murah meriah.. π€£π€£
Versi KL ada tuhh...
BalasHapusNamanya Loyal Plin-plan, katanya bikin Fregat 6 ekor, ternyata bikin monumen berhala di BNS.
ππππ
Cina tak dapat batalkan perang karena 2030 kehabisan stok sumber air mineral tawar bagi penduduk nya, juga populasinya yg sudah over, menyebabkan dia harus cari tanah tambahan baru
BalasHapusAir?
HapusLha tinggal purifikasi air laut jadi tawar kan selesai?
Mosok bikin CV/bomber/KS/UAV/Ucav, dll bisa..bikin mesin pengolah air ga bisa. π
Air kencing dibikin air murni siap minum aja mereka bisa kok...π
Wkwkwkwk alesan apalagi lho mental smua sma @om pedang setan
Hapus@Indonesia the Land of warrior diamah seribu alesan ada bung. Toh diakan mottonya "mencari alasan" πππ
HapusYang menarik perang seperti apa nanti yg terjadi dlm indo sendiri terkait proxy Cina vs pro indo nesia
BalasHapusLebay.
Hapusπ
Malang .......
HapusRu bayar utang WARTEG dulu ru, baru ngomongin perang
HapusMengejutkan, USAF Sebut Jet Tempur Generasi Keenam Mereka Sudah Terbang
BalasHapusKepala akuisisi Angkatan Udara Amerika secara mengejutkan bahwa pesawat demonstran untuk program Next Generation Air Dominance (NGAD) saat ini sudah ada, bahkan sudah diterbangkan. NGAD selama ini diyakini akan menjadi pesawat generasi keenam.
Pada Virtual 2020 Air, Space and Cyber Conference pada Selasa 14 September 2020, Asisten Sekretaris Angkatan Udara untuk Akuisisi, Teknologi dan Logistik Will Roper mengatakan program NGAD, yang bertujuan untuk mengirimkan jet tempur canggih baru setiap lima tahun, semakin maju dengan cepat dan belum pernah terlihat sebelumnya.
“NGAD saat ini sedang diuji, ditakut, diuji di dunia digital mengeksplorasi hal-hal yang membutuhkan waktu dan uang untuk menunggu hasil dunia fisik,” kata Roper, menurut Military.com. “NGAD telah berkembang sejauh ini sehingga demonstran penerbangan skala penuh telah terbang di dunia fisik.”
Dia kemudian mengonfirmasi ke Defense News: “Kami telah membangun dan menerbangkan demonstran penerbangan skala penuh di dunia nyata, dan kami memecahkan rekorkan dalam melakukannya. Kami siap untuk pergi dan membangun pesawat generasi berikutnya dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya. ”
Roper mengatakan program tersebut telah maju sangat cepat dibandingkan dengan program sebelumnya karena konsep rekayasa digital baru yang telah mempersingkat proses. Namun, dia menolak untuk memperluas keterengannya dengan mengatakan “kami tidak ingin musuh kami mengetahui metode apa itu.”
Pada bulan Juni 2020, Pentagon menyelesaikan rencana untuk program “Century Series.” yang akan memperkenalkan pesawat baru setiap lima tahun, yang masing-masing akan sesuai dengan “keluarga sistem” yang lebih besar.
Ide ini berasal dari sejumlah jet tempur yang diadopsi oleh Angkatan Udara pada 1950-an dan 1960-an yang dimulai dengan F-100 Super Sabre, yang disebut ” “Century Series.” Tidak ada yang pernah diangkat menjadi satu-satunya atau pesawat pencegat utama atau pesawat serang Angkatan Udara, tetapi masing-masing bekerja dengan beberapa pesawat lain dengan peran yang berbeda-beda di langit yang sama.
Masing-masing jet Seri Century memelopori satu atau dua teknologi baru, yang merupakan salah satu alasan mengapa mereka berkembang begitu cepat.
F-100 Super Sabre, misalnya, adalah pesawat tempur pertama Angkatan Udara yang mampu memecahkan penghalang suara dalam penerbangan datar dan hanya membutuhkan waktu 2,5 tahun untuk dikembangkan.
Sebagai perbandingan, demonstrator Lockheed Martin X-35 membutuhkan waktu tujuh tahun untuk melanjutkan dari ide menjadi pesawat terbang, termasuk banyak teknologi baru dan belum terbukti. Kemudian butuh lima tahun lagi untuk menjadi F-35A, kemudian 10 tahun lagi sebelum benar-benar memasuki layanan Angkatan Udara Amerika pada 2016.
HapusDi sisi lain, masing-masing jet Century Series juga memiliki kekurangan. F-100, misalnya, memiliki masalah besar untuk jatuh tepat sebelum mendarat karena desainer tidak memasukkan “pagar sayap” yang menstabilkan pada pesawat.
“Tidak semua pesawat Century berhasil,” kata Roper kepada Breaking Defense pada April 2019, “tapi sudah cukup.”
Hasil akhirnya adalah, pada akhir 1960-an, Angkatan Udara telah memperkuat teknologi baru pada tahun 1950-an dan dengan cepat memajukannya, sehingga memungkinkan untuk membuat pesawat yang kuat seperti F-15 Eagle dan F-16 Fighting Falcon, yang masih digunakan. digunakan hari ini.
Tidak jelas apakah demonstran yang disebutkan oleh Roper hanyalah pesawat konsep atau sebenarnya dimaksudkan untuk menjadi yang pertama dari jet Digital Century Series. War Zone mencatat prototipe tempur Amerika baru belum debut dalam 20 tahun, sejak Boeing X -32 dan Lockheed Martin X-35 terbang pada tahun 2000.
Link :
https://www.jejaktapak.com/2020/09/16/mengejutkan-usaf-sebut-jet-tempur-generasi-keenam-mereka-sudah-terbang/
Heboh, ahok cakap kementrian BUMN erick tohir diminta bubar saja, cuma jadi ajang bagi jabatan dan penuh titipan partai dan politik,, , kih kih indon lawak, sesama antek saling bocorkan
BalasHapusPrestasi jebak PSK, diem aja lo botak.....kagak bakal nyampe nalar lo
HapusDekade 2030-an bakal akeh rondo kempling anyaran......ayo kemhan wiwit saiki nyelengi sing akeh jantho mboyong Frigat De Zeven class opo F-124 πππ
BalasHapusPiye tho..
HapusYho pilih mbokong rondo kempling tho mas,...eeeeh mboyong.
Olaopo mboyong kapal.
πππππ
pilih FREMM ae kumendan, lumayan dua biji mau dipinjamkan ke yuk nani. keluaran baru lagi. Dah tikung ajalah πππ
HapusHrusnya kita bisa tiru China soal dhise line nenek moyang mereka ... Wilayah Majapahit dan Sriwijaya mencakup wilayah Asia tenggara termasuk malaysia berarti kita kalau mau bisa claim semenanjung Malaya adl wiayah Indonesia....
BalasHapus