24 April 2021
Adour MK-871 mesin pesawat tempur Hawk 109/209 (photo : HAL)Direktur Utama PT. Infoglobal Teknologi Semesta, Adi Sasongko dan Direktur Utama PT. Nusantara Turbin dan Propulsi (NTP), Tarmizi Kemal Fasya Lubis menandatangani perjanjian kerjasama Reverse Engineering Engine Adour MK-871, Hawk 109/209 pada Selasa, 20 April 2021 di Studio Bela Negara, Kementerian Pertahanan.
Penandatanganan kerjasama ini dilaksanakan pada ajang Ngopi Daring Bela Negara Bersama Industri Pertahanan dan disaksikan langsung oleh Dirtekindhan Ditjen Pothan Kemhan, Laksma TNI Sri Yanto bersama jajaran serta disiarkan langsung melalui aplikasi Zoom.
Patroli udara Hawk 209 (photo : TNI AU)Infoglobal dan NTP akan bekerjasama melaksanakan reverse engineering engine pesawat Hawk 109/209, Adour MK871. Adi Sasongko mengatakan bahwa pekerjaan ini bermula dari tantangan untuk menghidupkan pesawat Hawk, di mana dalam hal ini tidak hanya berbicara tentang mesin saja tetapi juga avionik, pekerjaan yang menjadi satu kesatuan.
Kerjasama yang dilatarbelakangi oleh cita-cita kemandirian bangsa di bidang teknologi pertahanan ini disambut baik oleh Dirtekindhan Ditjen Pothan Kemhan, karena sejalan dengan program Kementerian Pertahanan, yaitu pembinaan Industri Pertahanan. Salah satu poin dari program pembinaan tersebut adalah melalui kerjasama agar ekosistem industri pertahanan di Indonesia dapat berkolaborasi memproduksi peralatan pertahanan yang dibutuhkan.
Dengan kerjasama ini diharapkan pesawat Hawk 109/209 milik TNI AU dapat diperpanjang umurnya.
1
BalasHapusWow 😛...
BalasHapusBisa jadi mesin male dimasa depan nih 😅
BalasHapusSeperti mau ngikutin Vietnam dengan menjadikan Mig21 Fishbed nya menjadi Drone Jet
HapusMungkin Hawk Mk53, Hawk 109, Hawk 209 yg sudah di museumkan bisa dibangkitkan lagi atau yg ada sekarang sebelum masuk museum dijadikan Drone Jet
drone dengan mesin jet.
HapusSetelah di reverse enginering ya boleh lah desain training jet atau LCA sendiri
BalasHapusNah setuju.bung
HapusPTDI hrsnya sudah mampu bngun peswat sekelas training jet/LCA..
Seharusnya sekelas tugino sama wong bee juga udah bisa desain sendiri, nggak perlu lisensi
HapusJelas tetap terpakai di era siluman, butuh, calon konsumen luar juga luas. Setuju 😁
HapusMasalahnya bukan bisa bikin, tetapi bisa balik modal nggak?
Hapusyah...bagus deh...berarti ada kegiatan dan proyek baru...asal jangan kayak program rudnas(rudal nasional)...dari bayi sampe ubanan nunggu belum kelar kelar...😅
BalasHapusEmangnya harus kasih laporan ame ente??? Itu pengembangan rudal bukan pengembangan kacang goreng,,,pengembangan rudal pesrtama loh, dan misinya bukan sekedar resevengenering tp jg meningkatkan kemampuan rudalnya, butuh waktu dan butuh teknologi tambahan yg harus dikejar dr mitra negara lain' emang minta transfer teknologi seenak udel ente ngebacot???? Belajar sabar tong.
Hapuswalah kamu masih ada toh kir...kirain dah lari keluar negri dicari sama pak polis..😅
Hapusjadi menurut mu itu hal biasa dan tak mengapa gitu yah....dan kalou perlu biarkan saja sampai kapan juga...😅
Hapusorang lain dah gelar dagangan rudal kita masih kecepuk di pengembangan roket antar provinsi...😅
ini kayak gini mentalitas yang payah maju...semua engak mengapa asal saya enak kenyang dan kebagian wang tip...🤣
Hapusmasabodo dengan yang lainya...😏
Otakmu yg hoby pelihara longor yg hoby ngomong besar tp tulalit, ane tanya ame ente emang seenak jidad ente yg modal ngebacot untuk dapat teknologi tambahan yg diincar agar bisa meningkatkan kemampuan rudal???? Yg di resevengenering itu rudal c705 versi eksport yg jarak efektifnya 70 km, pembelian rudal neptun itu ada tujuannya untuk mengincar teknologi yg bisa meningkatkan kemampuan jarak efektif untuk prodak program rudal nasional, ente bacot aje yg over dosis tp isi otak sampah melulu.
HapusBgus ni hawk 109 bisa terbang lama lagi.
BalasHapusTeruskan lah.
https://www.instagram.com/p/COB5dxEgC-P/?igshid=sjs01nrjsunu
Ditemukan kapal selam terapung tanpa pergerakan dan pengawalan
Itu 405 bukan 402
HapusBerati bukan yaaa..sudsh berharap 402
HapusProyek yang gak ada guna dan nilai tambahnya bagi negara karena mesin ini bukanlah mesn dengan teknologi terbaru yang sudah gak dipakai atau laku lagi dipasaran ..
BalasHapusMbok ya jika mau reverse engineering .. bikin J/V dengan produsen mesin pesawat terbang kayak GE, Rolls Royce ataupun lainnya ...mulai dari MRO dst.. memang perlu cost yang besar .. tetapi mau gak mau harus diperhatikan karena bukan saja pesawat terbang .. kedepan akan makin banyak kapal perang yang sudah harus menggunakan turbin sebagai penggeraknya .. terutama untuk kelas frigate ke atas..
yang gini aja belum bisa kebuat...dan entah bisa jadi apa engak...kok ngomongin yang lainya...😏
Hapusroket yang sederhana aja ngembangin nya belasan tahun...apa lagi ini engine lebih komplek tau...dek...😏
HapusHater always be hater
HapusMulai dari yg sederhana dulu walo dikata kuno.. siapa tau bisa jadi batu loncatan kedepannya..
HapusReverse engineering mesin ga gampang loh.. mumpung ad kesempatan..
klo mo minta JV dengan GE, Pratt & Whitney, Rolls Royce apa mreka mau gitu aja.. mungkin cost bukan satu2nya masalah.. tapi siapa tau ad faktor geopolitik yg ikut main..
Itulah sebab nya mengapa Turki gagal JV mesin EJ200 dengan Rolls Royce tuk proyek T-FX nya.. selain masalah hak intelektual, ad kemungkinan faktor geopolitik yg ikut maen.. terutama masalah di Suriah..
Belajar itu dr yg gini aja dulu dah syukur ada yg mau kasih ilmu teknologinya, ini mesin bisa untuk kemandirian untuk bina jet training, gk semudah ngebacot merayu negara lain mau mentransfer ilmu teknologi yg mereka miliki.
HapusPesimis gue🤭
BalasHapusBanyak kan bacot
Hasil nol
🤦🤦🤦🤦
Haduh kapan mau maju,kalo ada program nggak pernah di dukung
HapusTim penghujat muncul, tobat dal
HapusPenghujat dari seblah sudah reda, dari negri sendiri korban pilpres menjamur. Babi memang..
HapusSaya pun pesimis dgn rudal wungmos.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusOrang indoeniat tengelam....
BalasHapusMaju beli
Rafale
Typhoon
Su35
F15
F35
Kfc
Osprey
Sub Brazil
Sub German
Sub Turkish
Tapi Ngak ada Wang
Cakap Negara hebat... bisa bikin submarine (help from S.Korea)
Bisa bikin aircraft (help from European airbus).
But need singapore help to look for their submarine!!!
Hahaha
Hahaha🤣😊😂🤣😊😵😂😂
Bacot doang nih pisang 🍌🍌🍌🍌
HapusDah2 la tu hanat, sekarang geng Malaysia dah declare ceasefire sebab Krisis Nanggala. Nak troll Tu nanti2 la kalau tak sabar sangat. Haish
HapusKesian,ade otak tapi takde akal
Xaxaxaxaxaxaxaxa yg kejar target dapat nasi bungkus berulah xaxaxaxaxaxaxaxa kasihan.... xaxaxaxaxaxaxaxa ada masa dimana orang lain akan tertawa di atas penderitaanmu xaxaxaxaxaxaxaxa karma???? Yg pasti apa yg kamu tanam itulah yg akan kamu tuai xaxaxaxaxaxaxaxa 😂😂🤣🤣😛😛😛😛
HapusWkwkwk tolol
HapusBerarti F35 itu bagi semua negara yang join tenggelam yah gk bsa apa"
Pesawat gripen yang dibangun oleh swedia.
komponennya di pasok dri berbagai negara itu berarti tenggelam ? Dan gk bsa apa"
Memang pola pikir dngan troll tolol kyk gni patut di bantah
Wah gajadi pensiun dong hawk series, ntar jatuh lagi repot 😬
BalasHapusOrang indoeniat tengelam....
BalasHapusMaju beli
Rafale
Typhoon
Su35
F15
F35
Kfc
Osprey
Sub Brazil
Sub German
Sub Turkish
Tapi Ngak ada Wang
Cakap Negara hebat... bisa bikin submarine (help from S.Korea)
Bisa bikin aircraft (help from European airbus).
But need singapore help to look for their submarine!!!
Hahaha
Hahaha🤣😊😂🤣😊😵😂😂
Xaxaxaxaxaxaxaxa yg kejar target dapat nasi bungkus berulah xaxaxaxaxaxaxaxa kasihan.... xaxaxaxaxaxaxaxa ada masa dimana orang lain akan tertawa di atas penderitaanmu xaxaxaxaxaxaxaxa karma???? Yg pasti apa yg kamu tanam itulah yg akan kamu tuai xaxaxaxaxaxaxaxa 😂😂🤣🤣😛😛😛😛
HapusSingapura negara yg kau puja-puja pon belum bisa buat sendiri dan harus di Supervisi Israel untuk buat Rudal anti Kapal, Artileri, senjata kecil... 😂😂😂🤣🤣🤣🤣🤣
BalasHapusSingapura gandeng Israel menjual rudal anti-kapal generasi baru
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Perusahaan asal Singapura, ST Engineering, resmi bekerja sama dengan Israel Aerospace Industries (IAI) untuk melancarkan bisnis penjualan misil angkatan laut yang canggih.
Melansir Defense News, kerja sama joint venture antara kedua belah pihak ini sudah resmi ditandatangani pertengahan Juli ini. Dalam kerja sama bertajuk Proteus Advanced Systems ini, masing-masing pihak akan memegang 50% saham.
Ke depannya, program Proteus Advanced Systems akan fokus untuk memasarkan dan menjual sistem rudal angkatan laut canggih, termasuk sistem rudal anti-kapal generasi terbaru.
Kepada Defense News, ST Engineering mengonfirmasi bahwa sistem rudal anti-kapal generasi baru tersebut akan diberi nama Blue Spear. Dalam pernyataannya, ST Engineering mengaku sudah mempersiapkan Blue Spear selama bertahun-tahun dengan bantuan IAI.
Blue Spear, atau dikenal juga sebagai 5G SSM, adalah sebuah sistem rudal anti-kapal yang sudah menggunakan sederet komponen canggih demi bisa menjawab tantangan yang ada di laut saat ini dan masa mendatang.
Dalam proses pengadaan Blue Spear, ST Engineering berperan dalam merancang desain, pengembangan teknologi, dan produksi subsistem utama seperti motor penguat dan hulu ledak.
Juru bicara ST Engineering menambahkan bahwa pihaknya sengaja dipilih untuk berpartisipasi dalam pengembangan rudal karena telah berkecimpung dalam bisnis amunisi konvensional selama bertahun-tahun.
Perusahaan ini telah memproduksi amunisi dengan standar NATO untuk senjata kecil dan sistem artileri. Selain itu ST Engineering juga telah terlibat dalam produksi senjata anti-tank Rafael Spike dan rudal Igla 9K38 milik Rusia yang sekarang juga digunakan oleh militer Singapura
Untuk saat ini baik ST Engineering maupun IAI masih belum membocorkan detail lengkap dari Blue Spear. IAI yang juga sudah berpengalaman dalam produksi rudal modern juga yakin bahwa kerja sama ini akan membawa babak baru dalam industri militer.
Kedua perusahaan meyakinkan bahwa kerja sama ini murni merupakan usaha komersial tanpa ada dorongan dari pihak atau pelanggan tertentu.
Singapura dan Israel telah menjalankan hubungan pertahanan dan keamanan yang sangat baik dalam beberapa dekade. Israel juga memainkan peran penting dalam membentuk militer Singapura sejak merdeka tahun 1965 silam.
Hubungan tersebut terus meluas sampai ke sektor industri pertahanan. Bahkan saat ini Singapura sudah menjadi pelanggan utama peralatan pertahanan buatan Israel.
Link :
https://amp.kontan.co.id/news/singapura-gandeng-israel-menjual-rudal-anti-kapal-generasi-baru
Pt di bukan tak mampu bkn pespur termasuk lca/latih ringan,karna thn 60 an aja indonesia sdh meluncurkan pesawat latih ringan,tp dlm kepemimpinan bj habibie pt di lbih di arahkan utk membuat pesawat sipil..
BalasHapusSingapur meluncurkan rudal bersama israel ostralili meluncurkan rudal dgn bosnya usa,itu mereka lakukan demi melihat perkembangan industri militer ri yg sangat signifikan termasuk buat kapal selam,pespur suatu alutssta yg baru sdkt ngra laen bs lakukan,singapura yg merasa sbg titik merah harus melakukan itu sbg deteren kalau mereka akan hilang atau tak di anggap di muka bumi ini sbg ngra kecil..
BalasHapusReverse enginering akan menghasilkan mesin serupa di awal project, kemudian akan dikembangkan lagi mesin jet hasil rekayasa sendiri yang disempurnakan
BalasHapusSetuju, belajar dari awal dan kembangin jadi yang lebih.
BalasHapusalon alon asal kelakon ...
BalasHapusChangbogo jilid 2 diteruskan saja... catatan keselamatannya bagus tuh cangbogo
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMesin ini cocok nih dipasang di pesawat CN 235 NG
BalasHapus