CN-235 and C-212 aircraft in the 1988 advertisement (photo : aviationancestry)
KAI signs MOU for technology exchange with Airbus
Korea Aviation Engineering & Maintenance Service (KAEMS), a subsidiary of Korea Aerospace Industries, announced on the 11th that it has signed a business agreement with Airbus to cooperate with the maintenance of aircraft operating in the Korea Coast Guard and RoKAF.
KAEMS and Airbus signed a business agreement for technical support in the field of maintenance of C-212 and CN-235 on the previous day (May, 10th). With this agreement, KAEMS will be able to secure maintenance capabilities for both aircraft within the year.
KAEMS is expected to participate in the CN-235 performance improvement project through cooperation with Airbus, as well as to improve military power generation and synergies in the development of the domestic MRO industry.
KAEMS CEO Jo Yeon-gi emphasized, “By cooperation with ADS, we are able to provide the best maintenance technology and quality to customers. Based on KAMES' technology, we will maximize synergy in the MRO field.”
KAEMS added, "We plan to provide services and innovative MRO solutions to customers in Asia through Airbus global MRO network in the future."
(News1)
Icik iwiiiiiir ......Indonesia dikadali dg impian muluk bikin pesawat tempur secara msndiri, sementara Sokor siap nikung bisnis MRO pesawat komuter dan malah akan memproduksi pesawat transport militer.
BalasHapusSementara kita masih dipusingkan mau diapain proyek IFX ini
Iki mung mbukak cabang BeRes mas'e...๐
HapusPT DI itu kekuatan SDM, Modal dan infrastrukturnya terbatas, maka ketika gabung ke proyek ambisius IFX fokusnya terpecah pecah, sampai utk ngerjain proyek N 219 pun harus utang ke LAPAN dan utk N245 dan R80 kita sdh ga punya modal utk pengembangannya.
HapusDan disaat inilah, Sokor menusuk jantung pertahanan PT DI dg masuk ke bisnis MRO dan produksi pesawat transpor propeler
Persis spt taktik penjajah : "PECAH BELAH (fokusnya) & JAJAHLAH ☝️"
Sing "MUNG" iku mowo teges......"Rejekine PT DI neng Sokor, ngglimpang"
HapusSoKor kan ra salah mas'e..
HapusArane bisnis yo ngono kuwi, iki seleksi alam biasa..
Yen pengen survive yo kudu tegel..๐
Pancen ora salah......awake dewe wae sing "gublug", gampang dibujuki
HapusKon mlayu ngetan, melu ngetan, kon mlayu ngulon meli ngulon....ko nek bake suwung garek diduduki ☝️
HapusBahasa sederhanane nggene lho mas:" Kanthi anane proyek IFX, PT DI malah ora kober nggopo-nggopo (gor iso nandangi proyek N219), sementara Sokor malah iso nandangi beberpa proyek sekaligus sing akhire melu ngemplang ing rancang bangun pesawat trabspor propeller .....sing nganti sakprene dadi kekuatane PT DI
HapusIku tegese PT DI kudu tetep fokus ing khitohe ......bab rancang bangun pesawat komuter bermesin propeler, sing minongko kekuatane PT DI ☝️
Hapushttps://www.airspace-review.com/2021/04/05/tak-puas-hanya-membeli-korea-akan-membuat-pesawat-angkut-militer/
HapusTapi kui mau pancen dudu salahe PT DI.....mergo PT DI gor sakdermo nompo penugasan seko resi Hambalang sing kondang kaloka due uakeh proyek mangkrak ☝️
Hapus"..Pancen ora salah......awake dewe wae sing "gublug", gampang dibujuki.."
Hapus====
Awake dewe?
Aku ra melu melu mas, sing melu sopo?
Takono Si kandar kae..๐๐๐๐
"..hhhhh, wes tak ACC, saiki aku tak lengser, koe terusno mikir carane..ojo lali golekno duit ngge bayar.."
๐๐๐๐๐๐
Setuju, aku ijek sekolah. Ramelu PTDI ๐
HapusNi nak cerita kena tipu PDIP ke?
HapusKena tipu SBY ruw
HapusYup... Kami Malysia sebetolnya lebih prefer program naik pulih CN235 kami menjadi MPA dilakukan di Korea kerana quality dan kehandalan mereka jauh lebih baik dari PTDI...
HapusKeputusan memilih PTDI untok naik taraf CN235 kami betol-betol keputusan yang sangat berat diambil oleh TUDM .. tetapi jaminan dari PTDI baik naik taraf CN 235 nak dikerjakan oleh pihak vendor dari USA dan Canada (bukan oleh karyawan PTDI) cukup melegakan atas quality CN 235 MPA kami nanti.
Sorry to say .. tetapi itulah faktanya
Woow ... Ternyata PTDI hanya menyediakan tempat unok proses naik taraf CN235 TUDM ,, tetapi okelah .. yang penting PTDI masih lumayan dapat sewa tempatnya paling sedikit 6 bulan .. ditengah tidak adanya kontrak baru dari pemerintah ...
Hapussaiki kapok rak kowe....
HapusKeknya sokor mau bales krn Kita batal join KFX ya....
HapusWoii malay....kalo PT DI tak lebih baik dr sokor mana mungkin amiriki kasih dana pinjaman ato hibah utk poor malon dalam upgrade sistem CN235 di indonesia!!! Sebenarnya Indonesiapun tak mau bantu upgrade pesawat malon tapi karna kasihan melihat malay yg miskin jd anggap saja kasih sedekah๐
Hapus"Orang pada ga mau ngisi jabatan struktural kok dihukum jemur ala firaun ๐ค"
BalasHapushttps://news.detik.com/berita/d-5567244/keanehan-di-balik-ratusan-anak-buah-anies-tak-mau-isi-jabatan
Lama ga absen
BalasHapusPasar akan menilai kualitas service KAI dan DI....kalau tidak ada improvement yowis, good bye
BalasHapusImprovement baru bisa dimulai saat "beban berat" yg menggantung dilepaskan......tanpa itu jalannya akan terseok-seok ๐ค
HapusPak cik tak bise komenlah..tak bisa lebaran. Sebab kena kurung di rumah oleh kerajaan.....hikhikhikhik
BalasHapushttps://pekanbaru.tribunnews.com/2021/05/11/malaysia-kini-hampir-mirip-india-lonjakan-kasus-covid-19-tak-terbendung-terpaksa-lockdown
Kasihan si pak cik, mau lebaran tp kena kurung dirumah. Kena azab akibat mentertawakan kasus corona Indonesia.....hikhikhik....petoootkkk
BalasHapushttps://pekanbaru.tribunnews.com/2021/05/11/malaysia-kini-hampir-mirip-india-lonjakan-kasus-covid-19-tak-terbendung-terpaksa-lockdown
Hahaha,,betul bang lockdown sampai juni,,teruklah,,pedagang nasi lemak dan soto mie merugi๐
Hapusing kene ki yo lambat gawene, mbulet!!!
BalasHapusangel tuture
piye jan jaan.....
Bagaimana mengoptimalkan kemampuan persenjataan anti serangan udara PKR.......๐ค
BalasHapus1. Jika VL MICA (NG) tidak menawarkan kemampuan silo Quadpack, maka beralih saja ke rudal ESSM blok 2 yg punya kemampuan Quadpack.....☝️
2. Menambah jumlah CIWS (Millenium gun atau RAM) dan fire directornya diatas hangar helikopter....✌️
3. Merubah peletakan 1 unit jammer, dari dudukannya diatas hanggar helikopter menjadi sepasang jammer ditiang utama seperti pada desain POLA Sigma 10514 ๐
Poin 3 ini sebagai konsekuensi dari bergeser kedepannya dudukan jammer yg lama karena akan ditempati oleh 1 unit CIWS tambahan ๐ค
HapusESSM lebih gede dari MICA. Bisa dilihat dari SIGMA 10514 Mexico yang hanya bisa bawa 8. Mk 56 isinya hanya satu ESSM. Yang bisa quad pack itu Mk. 41 dan Mk. 57.
HapusKalau nambah range apa nggak lebih baik Aster saja?
Aster itu cuma gagah buat parade mas IRS.....tapi saat perang beneran, senjata yg bisa distok dalam jumlah banyak lebih menentramkan hati ๐ค
HapusWaduh alasannya. Berbalik arah nih?
HapusBukannya dulu anti Mogami-class karena keharusan kapal tersebut menggunakan ESSM? Jadi bagus loh kalau lihat stock komponennya. Rudal banyak, amunisi banyak, suku cadang mesin banyak. :P
Tentu saja saya ga bilang begitu....๐คท
HapusSilahkan dibuka list "No go" nya mogami, diartikel sebelumnya ๐ค
Daftar No-Go nya bukan karena harus pake ESSM tapi karena CMS origin jepang sangat terbatas pilihan sensor dan senjata yg bisa diintegrasikan (default)......sementara kalo Tacticos, defaultnya jauh lebih banyak pilihan sensor dan senjata termasuk ESSM ini
HapusZaman pencitraan, jadi semakin semrawut.
BalasHapusNorth Indokesian claim they made aircraft!!! But we all know airbus provide them all the blueprints๐๐
BalasHapusSame case with the submarines too. Claimed claimed claimed
Propaganda
Emangnya ada north Indonesia tolol
HapusGanti nickname lagi.wkwkwkwk
HapusTenang Ladies, PT DI juga mau bikin pesawat hasil riset sendiri bekerjasama dgn bppt
BalasHapus*Ralat kerjasama PT DI dengan LAPAN
HapusSelanjutnya yg digarap pasar lokal dulu, karena lokal perlu pesawat begituan yg bisa mendarat di semua medan pendek dan danau/sungai besar
Indonesia itu sering jd rujukan,coba dl gak beli fa 50 pswat latih ringan buatan lokcheed martin dan sikor nimbrung..
BalasHapusUtk pesawat ifx jgn pesimis dulu,pemerintah dan ahli Indonesia tau apa yg terbaik..liat aja 2 tau 3 lg lg omongan saya..
BalasHapus