12 Mei 2021

KAEMS, Airbus Team up for CN-235, C-212 MRO Support

12 Mei 2021

CN-235 and C-212 aircraft in the 1988 advertisement (photo : aviationancestry)

KAI signs MOU for technology exchange with Airbus

Korea Aviation Engineering & Maintenance Service (KAEMS), a subsidiary of Korea Aerospace Industries, announced on the 11th that it has signed a business agreement with Airbus to cooperate with the maintenance of aircraft operating in the Korea Coast Guard and RoKAF.

KAEMS and Airbus signed a business agreement for technical support in the field of maintenance of C-212 and CN-235 on the previous day (May, 10th). With this agreement, KAEMS will be able to secure maintenance capabilities for both aircraft within the year.

KAEMS is expected to participate in the CN-235 performance improvement project through cooperation with Airbus, as well as to improve military power generation and synergies in the development of the domestic MRO industry.

KAEMS CEO Jo Yeon-gi emphasized, “By cooperation with ADS, we are able to provide the best maintenance technology and quality to customers. Based on KAMES' technology, we will maximize synergy in the MRO field.”

KAEMS added, "We plan to provide services and innovative MRO solutions to customers in Asia through Airbus global MRO network in the future."

43 komentar:

  1. Icik iwiiiiiir ......Indonesia dikadali dg impian muluk bikin pesawat tempur secara msndiri, sementara Sokor siap nikung bisnis MRO pesawat komuter dan malah akan memproduksi pesawat transport militer.

    Sementara kita masih dipusingkan mau diapain proyek IFX ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iki mung mbukak cabang BeRes mas'e...😌

      Hapus
    2. PT DI itu kekuatan SDM, Modal dan infrastrukturnya terbatas, maka ketika gabung ke proyek ambisius IFX fokusnya terpecah pecah, sampai utk ngerjain proyek N 219 pun harus utang ke LAPAN dan utk N245 dan R80 kita sdh ga punya modal utk pengembangannya.

      Dan disaat inilah, Sokor menusuk jantung pertahanan PT DI dg masuk ke bisnis MRO dan produksi pesawat transpor propeler

      Persis spt taktik penjajah : "PECAH BELAH (fokusnya) & JAJAHLAH ☝️"

      Hapus
    3. Sing "MUNG" iku mowo teges......"Rejekine PT DI neng Sokor, ngglimpang"

      Hapus
    4. SoKor kan ra salah mas'e..

      Arane bisnis yo ngono kuwi, iki seleksi alam biasa..

      Yen pengen survive yo kudu tegel..😌

      Hapus
    5. Pancen ora salah......awake dewe wae sing "gublug", gampang dibujuki

      Hapus
    6. Kon mlayu ngetan, melu ngetan, kon mlayu ngulon meli ngulon....ko nek bake suwung garek diduduki ☝️

      Hapus
    7. Bahasa sederhanane nggene lho mas:" Kanthi anane proyek IFX, PT DI malah ora kober nggopo-nggopo (gor iso nandangi proyek N219), sementara Sokor malah iso nandangi beberpa proyek sekaligus sing akhire melu ngemplang ing rancang bangun pesawat trabspor propeller .....sing nganti sakprene dadi kekuatane PT DI

      Hapus
    8. Iku tegese PT DI kudu tetep fokus ing khitohe ......bab rancang bangun pesawat komuter bermesin propeler, sing minongko kekuatane PT DI ☝️

      Hapus
    9. https://www.airspace-review.com/2021/04/05/tak-puas-hanya-membeli-korea-akan-membuat-pesawat-angkut-militer/

      Hapus
    10. Tapi kui mau pancen dudu salahe PT DI.....mergo PT DI gor sakdermo nompo penugasan seko resi Hambalang sing kondang kaloka due uakeh proyek mangkrak ☝️

      Hapus
    11. "..Pancen ora salah......awake dewe wae sing "gublug", gampang dibujuki.."

      ====
      Awake dewe?
      Aku ra melu melu mas, sing melu sopo?
      Takono Si kandar kae..😂😂😂😂

      "..hhhhh, wes tak ACC, saiki aku tak lengser, koe terusno mikir carane..ojo lali golekno duit ngge bayar.."

      😂😂😂😂😂😂

      Hapus
    12. Setuju, aku ijek sekolah. Ramelu PTDI 🙈

      Hapus
    13. Ni nak cerita kena tipu PDIP ke?

      Hapus
    14. Yup... Kami Malysia sebetolnya lebih prefer program naik pulih CN235 kami menjadi MPA dilakukan di Korea kerana quality dan kehandalan mereka jauh lebih baik dari PTDI...

      Keputusan memilih PTDI untok naik taraf CN235 kami betol-betol keputusan yang sangat berat diambil oleh TUDM .. tetapi jaminan dari PTDI baik naik taraf CN 235 nak dikerjakan oleh pihak vendor dari USA dan Canada (bukan oleh karyawan PTDI) cukup melegakan atas quality CN 235 MPA kami nanti.

      Sorry to say .. tetapi itulah faktanya

      Hapus
    15. Woow ... Ternyata PTDI hanya menyediakan tempat unok proses naik taraf CN235 TUDM ,, tetapi okelah .. yang penting PTDI masih lumayan dapat sewa tempatnya paling sedikit 6 bulan .. ditengah tidak adanya kontrak baru dari pemerintah ...

      Hapus
    16. saiki kapok rak kowe....

      Hapus
    17. Keknya sokor mau bales krn Kita batal join KFX ya....

      Hapus
    18. Woii malay....kalo PT DI tak lebih baik dr sokor mana mungkin amiriki kasih dana pinjaman ato hibah utk poor malon dalam upgrade sistem CN235 di indonesia!!! Sebenarnya Indonesiapun tak mau bantu upgrade pesawat malon tapi karna kasihan melihat malay yg miskin jd anggap saja kasih sedekah😁

      Hapus
  2. "Orang pada ga mau ngisi jabatan struktural kok dihukum jemur ala firaun 🤔"

    https://news.detik.com/berita/d-5567244/keanehan-di-balik-ratusan-anak-buah-anies-tak-mau-isi-jabatan

    BalasHapus
  3. Pasar akan menilai kualitas service KAI dan DI....kalau tidak ada improvement yowis, good bye

    BalasHapus
    Balasan
    1. Improvement baru bisa dimulai saat "beban berat" yg menggantung dilepaskan......tanpa itu jalannya akan terseok-seok 🤗

      Hapus
  4. Pak cik tak bise komenlah..tak bisa lebaran. Sebab kena kurung di rumah oleh kerajaan.....hikhikhikhik


    https://pekanbaru.tribunnews.com/2021/05/11/malaysia-kini-hampir-mirip-india-lonjakan-kasus-covid-19-tak-terbendung-terpaksa-lockdown

    BalasHapus
  5. Kasihan si pak cik, mau lebaran tp kena kurung dirumah. Kena azab akibat mentertawakan kasus corona Indonesia.....hikhikhik....petoootkkk


    https://pekanbaru.tribunnews.com/2021/05/11/malaysia-kini-hampir-mirip-india-lonjakan-kasus-covid-19-tak-terbendung-terpaksa-lockdown

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha,,betul bang lockdown sampai juni,,teruklah,,pedagang nasi lemak dan soto mie merugi😁

      Hapus
  6. ing kene ki yo lambat gawene, mbulet!!!
    angel tuture
    piye jan jaan.....

    BalasHapus
  7. Bagaimana mengoptimalkan kemampuan persenjataan anti serangan udara PKR.......🤔

    1. Jika VL MICA (NG) tidak menawarkan kemampuan silo Quadpack, maka beralih saja ke rudal ESSM blok 2 yg punya kemampuan Quadpack.....☝️

    2. Menambah jumlah CIWS (Millenium gun atau RAM) dan fire directornya diatas hangar helikopter....✌️

    3. Merubah peletakan 1 unit jammer, dari dudukannya diatas hanggar helikopter menjadi sepasang jammer ditiang utama seperti pada desain POLA Sigma 10514 👌

    BalasHapus
    Balasan
    1. Poin 3 ini sebagai konsekuensi dari bergeser kedepannya dudukan jammer yg lama karena akan ditempati oleh 1 unit CIWS tambahan 🤗

      Hapus
    2. ESSM lebih gede dari MICA. Bisa dilihat dari SIGMA 10514 Mexico yang hanya bisa bawa 8. Mk 56 isinya hanya satu ESSM. Yang bisa quad pack itu Mk. 41 dan Mk. 57.

      Kalau nambah range apa nggak lebih baik Aster saja?

      Hapus
    3. Aster itu cuma gagah buat parade mas IRS.....tapi saat perang beneran, senjata yg bisa distok dalam jumlah banyak lebih menentramkan hati 🤗

      Hapus
    4. Waduh alasannya. Berbalik arah nih?
      Bukannya dulu anti Mogami-class karena keharusan kapal tersebut menggunakan ESSM? Jadi bagus loh kalau lihat stock komponennya. Rudal banyak, amunisi banyak, suku cadang mesin banyak. :P

      Hapus
    5. Tentu saja saya ga bilang begitu....🤷

      Silahkan dibuka list "No go" nya mogami, diartikel sebelumnya 🤗

      Hapus
    6. Daftar No-Go nya bukan karena harus pake ESSM tapi karena CMS origin jepang sangat terbatas pilihan sensor dan senjata yg bisa diintegrasikan (default)......sementara kalo Tacticos, defaultnya jauh lebih banyak pilihan sensor dan senjata termasuk ESSM ini

      Hapus
  8. Zaman pencitraan, jadi semakin semrawut.

    BalasHapus
  9. North Indokesian claim they made aircraft!!! But we all know airbus provide them all the blueprints😁😁
    Same case with the submarines too. Claimed claimed claimed

    Propaganda

    BalasHapus
  10. Tenang Ladies, PT DI juga mau bikin pesawat hasil riset sendiri bekerjasama dgn bppt

    BalasHapus
    Balasan
    1. *Ralat kerjasama PT DI dengan LAPAN

      Selanjutnya yg digarap pasar lokal dulu, karena lokal perlu pesawat begituan yg bisa mendarat di semua medan pendek dan danau/sungai besar

      Hapus
  11. Indonesia itu sering jd rujukan,coba dl gak beli fa 50 pswat latih ringan buatan lokcheed martin dan sikor nimbrung..

    BalasHapus
  12. Utk pesawat ifx jgn pesimis dulu,pemerintah dan ahli Indonesia tau apa yg terbaik..liat aja 2 tau 3 lg lg omongan saya..

    BalasHapus