31 Mei 2022
2 Turkish-made Attack Helicopters Now Mission Capable: PAF
Lanal Batuporon Bakal Dipindah ke Sumenep untuk Permudah Daya Jangkau KRI
Vietnamese Army Inspecting Scud Missile
Kamboja Menerima Pasokan MLRS dan SPH Baru dari China
30 Mei 2022
New Zealand will Support Ukraine with L119 105mm Howitzer
Pindad Enjiniring Indonesia Berkolaborasi Kembangkan Produk Senjata RCWS
PAF Ends 9-day Gunnery Competition
KRI Frans Kaisiepo-368 Koarmada II Laksanakan PassEx dengan HMS Tamar di Laut Jawa
29 Mei 2022
Yon Kapa 1 Laksanakan Harwat Ranpur BTR 4
Jelang LSD TW II Yon Kapa 1 MAR Laksanakan Harwat Ranpur
PAF Investigations Crash-Landing of its Hermes 900
29 Mei 2022
PAF Hermes 900 UAV (photo : PAF)
PAF probes crash-landing of Hermes 900 drone
MANILA – The Philippine Air Force (PAF) said it is now conducting investigations to determine the exact cause of the crash-landing of its Hermes 900 unmanned aerial vehicle (UAV) while about to land at the Lumbia Airport, Cagayan De Oro City Saturday.
PAF spokesperson Col. Maynard Mariano, in a statement forwarded to reporters Saturday night, said the UAV took off at around 9:30 a.m. to perform a functional check flight (FCF).
"Upon takeoff, the UAV proceeded to 5NM (five nautical miles) east of Lumbia and ascended to 10,000 ft. After finding the FCF procedure to be satisfactory, the pilots declared the termination of test and started to descend 5000 ft 1.5 miles east of Lumbia Airport," he added.
At around 11:46 a.m., communication with the UAV was cut.
"All emergency procedures were performed, and field service representatives were called for troubleshooting," Mariano said.
He added that the Hermes 900 UAV crash-landed in a vegetated area where it was last confirmed to have lost contact.
"No civilian casualties and damage of properties were reported. The Command will be conducting a thorough investigation to determine the cause of such incident," Mariano said.
Mariano said the UAV, which is the same size as a small trainer plane, is still recoverable.
“As of the moment, the recovery is ongoing. The aircraft suffered considerable damage but was recoverable," he added
The Hermes 900 is an Israeli medium-size, multi-payload, medium-altitude long-endurance UAV designed for tactical missions.
It is a successor to the Hermes 450 series of drones, one of the most widely used military drones in the world.
It has an endurance of over 30 hours and can fly at a maximum altitude of 30,000 feet with a primary mission of reconnaissance, surveillance, and communications relay.
In 2020, the PAF received three Hermes 900 and one Hermes 450 unmanned aerial systems as part of a contract worth approximately USD175 million.
(PNA)
Japan to Enable Fighter Jet and Missile Exports to 12 Nations
Austal Australia Delivers 15th Guardian Class Patrol Boat
28 Mei 2022
BRP Melchora Aquino, PCG's Newest Multi-role Vessel Leaves Japan for PH
Prajurit Tri Media Yontaifib 2, Laksanakan Latihan di Koarmada II Surabaya
Australia Requests Sale of 20 HIMARS
Spesifikasi Pindad Cobra, Si Panser Lapis Baja Hasil Kerjasama dengan Ceko
26 Mei 2022
Pindad Cobra (photo : Angkasa Review)KOMPAS.com - PT Pindad dan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) sepakat membuat pengadaan 22 kendaraan tempur (ranpur) senilai 80 juta dolar AS.
Untuk memproduksinya, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini menggandeng perusahaan Ceko, Excalibur Army Group dari CzechoSlovak Group.
Pindad Cobra, ranpur jenis panser ini sudah berdatangan sejak 4 Februari 2020.
Pindad Cobra diperuntukan bagi Batalyon Infantri Mekanis (Yonifmek), pasukan infanteri termekanisasi yang dibekali pengangkut personel lapis baja (APC) atau kendaraan tempur infanteri (IFV) sebagai kendaraan pengangkut personel tempur.
"Bicara soal spesifikasi, Panser Cobra ini memiliki beberapa spesifikasi yang mumpuni," demikian tulis pernyataan Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP), dikutip dari laman resminya, kkip.go.id.
Spesifikasi Panser Cobra
Panser Cobra memiliki kubah tempur tanpa awak U30 MK II buatan Elbit System.
Elbit System adalah perusahaan yang mengkhususkan diri dalam pembuatan kendaraan dan alat tempur asal Brasil.
Untuk persenjataannya, Panser Cobra dibekali dengan meriam kaliber 30 milimeter (mm) Bushmaster MK 44.
Meriam kaliber ini dibuat oleh Northrop Grumman, perusahaan asal AS yang memiliki beberapa divisi perusahaan, mulai dari penerbangan hingga penyediaan alat tempur.
Sementara itu, persenjataan sekunder pada Panser Cobra dibuat oleh Pindad, yakni senapan mesin sedang (SMS) 7,62 mm.
Panser 8x8 Cobra tampak belakang (photo : bmpd)Dimensi dan pelindung Panser Cobra
Varian senapan mesin sedang Pindad ini dioperasikan dengan mekanisme gas operated yang menghasilkan rate of fire 650-1.000 peluru per menit dan jarak efektif 1.000 meter.
Soal ukuran dimensinya, Panser Cobra memiliki panjang 7,5 meter, lebar 2,67 meter, dan tinggi 2,1 meter. Bobot tempurnya mencapai 17,6 ton, dan apabila ditambah add-on armor menjadi 22 ton.
Bicara soal kapasitas, Panser Cobra ini dapat diawaki tiga orang, yakni komandan, pengemudi, dan juru senjata.
Untuk kabin belakang dapat menampung hingga delapan pasukan bersenjata lengkap dengan muatan bawaan mencapai 8,5 ton.
Pada bagian luar Panser Cobra menggunakan add-on passive armour buatan Rafael, Israel. Lapisan ini mampu menahan laju munisi SMB kaliber 14,5 mm.
Panser Cobra mempunyai kemampuan amfibi (photo : Indomiliter)
Pertahanan dari ranjau darat
Kemudian, pada bagian bawah lambung Cobra dilapisi SSAB ARMOX 500 yang sanggup bertahan dari ranjau darat.
Pada bagian depan, Panser Cobra dilengkapi dengan perisai pemecah gelombang air atau ombak.
Dengan ditenagai mesin diesel Cummins EURO III berdaya 455 horsepower atau tenaga kuda, Panser Cobra dapat melaju di jalan datar keras dengan kecepatan mencapai 105 kilometer per jam dan kecepatan di air 10 kilometer per jam.
Pada bagian palka pengemudi juga telah dipasangi sistem penglihatan malam Combined Day/Night Day (CDND-1).
CDND-1 terdiri dari dua prisma yang dipotong dari kaca optik khusus untuk bidang pandang yang ekstra luas yang dilengkapi dengan filter anti-laser untuk panjang gelombang 800, 900, 1064, dan 1540 nm.
(Kompas)
27 Mei 2022
Australia’s First MC-55A Peregrine is Spotted
27 Mei 2022
The Australian MC-55A bears features of both the conformal AEW and SIGINT versions of the G550, as well as other unique modifications (photo : Aaron Perlupo)
The first known MC-55A for Australia has been seen flying in the US since March as part of a test programme.
The unique configuration of the Royal Australian Air Force’s (RAAF) MC-55A Peregrine airborne ISR and EW aircraft has been revealed by images posted on social media in recent weeks.
An MC-55A bearing the civil registration ‘N540GA’ has been observed conducting flights from Gulfstream’s facility in Savannah, Georgia, since March. This is believed to be the first of four aircraft for the RAAF, all of which had been ferried from Savannah to Greenville, Texas, several years ago for modification by prime contractor L3Harris.
(Shephard)
PT Pindad dan Dislitbangad Uji Inovasi Munisi Sniper Terbaru
26 Mei 2022
Produk munisi MU2-M A1 dan MU2-M A2 (all photos : Pindad)PT Pindad melaksanakan uji sertifikasi produk munisi MU2-M A1 & MU2-M A2 kaliber 7,62 x 51 mm 175 grains HPBT pada rabu, 25 Mei 2022 berlokasi di Lab Dislitbangad & Lapangan Tembak Pussenarmed Kodiklat TNI AD, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat. Kegiatan uji dilaksanakan dalam rangka pengujian dan sertifikasi produk munisi inovasi PT Pindad, MU2-M A1 & MU2 sesuai dengan tolok ukur SST (syarat-syarat tipe) yang telah ditentukan dan kedepannya dapat memenuhi kebutuhan munisi untuk seluruh jenis senjata sniper standar NATO kaliber 7,62 x 51 mm. Kegiatan uji sertifikasi produk dihadiri oleh Direktur Teknologi & Pengembangan PT Pindad Sigit P. Santosa, VP PM & K3LH Prima Kharisma, VP Inovasi Windhu Paramarta, Kadislitbangad Brigjen TNI Terry Tresna Purnama beserta jajaran.
Pelaksanaan uji Sertifikasi produk munisi MU2-M A1 & MU2-M A2 terbagi menjadi dua kegiatan utama, yaitu uji laboratorium dan uji lapang. Uji laboratorium merupakan pengujian spesifikasi dan data teknis produk munisi MU2-M A1 & MU2-M A2 sesuai dengan SST yang telah ditentukan. Kegiatan pengujian laboratorium meliputi uji berat dan dimensi, jenis penggalak dan kepekaan penggalak, jenis dan kelas isian dorong, kuat tarik anak peluru, keretakan / cacat selongsong, tanda-tanda munisi serta kemasan dan kantung munisi.
Uji lapang merupakan pengujian produk munisi MU2-M A1 & MU2-M A2 dengan cara ditembakkan menggunakan produk senjata penembak runduk Pindad SPR 3, berlokasi di lorong tembak Dislitbangad & lapangan tembak Pussenarmed Kodiklat TNI AD Batujajar. Kegiatan pengujian lapang meliputi uji kecepatan peluru, rentang kecepatan peluru, ketelitian tembak, tekanan gas rata-rata, daya tembus plat baja dan kelancaran kerja pada kondisi normal serta kondisi khusus (kedap air & ketahanan terhadap suhu rendah dan tinggi).
Untuk uji ketelitian tembak dengan penembakan berjarak 100m & 300m berlokasi di lorong tembak Laboratorium Dislitbangad. Sedangkan untuk penembakan berjarak 600m & 900m berlokasi di Lapangan Tembak Pussenarmed Kodiklatad Batujajar.
(Pindad)