30 Juni 2024
Uji Verifikasi Pemeliharaan Ranpur Tank Amfibi Oleh Dislaikmatal
Kunjungan Kasau ke Baykar Technology: Eksplorasi Teknologi UAV dan Kecerdasan Buatan
Progres Review Meeting (PRM) Ke-4 Offset Pengadaan Pesawat Tempur Rafale di Perancis
Viettel Revealed V-EMP/S High-powered Electromagnetic Pulse Countermeasure System
29 Juni 2024
Delegasi TNI AU Pimpinan Kasau Kunjungi Safran Aircraft Engines
HENSOLDT Air Traffic Control Radar Achieves IOC for RAAF
Simulator Sukhoi di Lanud HND Telah Mendapatkan Sertifikasi Tahun 2022
Makassar -- Marsma TNI Mohammad Yani Rudiansyah, S.T., S.I.P. selaku Kapuslaik Kemhan mengikuti kegiatan sertifikasi kelaikan Simulator Sukhoi di Lanud Sultan Hasanuddin di Kota Makassar Sulawesi Selatan. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Kamis tanggal 10 November 2022 Pukul 09.00 WITA bertempat di Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin dan diterima oleh Danlanud Sultan Hasanuddin Marsma TNI David Yohan Tamboto, S.Sos.
Russia and Cambodia Signed the First Ever Military Agreement
28 Juni 2024
Austal Memulai Uji Coba Laut untuk Kapal Evolved Cape-class yang Kesembilan
Pindad-John Cockerill Defence (JCD) Bahas Kerja Sama Jangka Panjang
US Resmi Serahkan 3 Pesawat CN235-220M Program Maritime Surveillance Aircraft kepada TUDM
28 Juni 2024
Serah terima modifikasi pesawat MSA kepada TUDM (photos: TUDM, US Embassy)Majlis Penyerahan Pesawat CN235-220M Modification Completion MSA
SUBANG – Majlis Penyerahan Pesawat CN235-220M Modification Completion MSA daripada Kerajaan US yang diwakili oleh His Excellency Edgard D.Kagan, Ambassador of The United State To Malaysia kepada Kerajaan Malaysia yang diwakili oleh Panglima Tentera Udara, Jen Tan Sri Dato’ Sri Mohd Asghar Khan bin Goriman Khan TUDM telah dilaksanakan di Pangkalan Udara Subang.
Program naik taraf pesawat 'Maritime Surveillance Aircraft (MSA)' di bawah 'Maritime Security Initiative (MSI)' bagi pesawat CN235-220M milik Tentera Udara Diraja Malaysia (TUDM) telah bermula pada tahun 2018 hingga 2023. Tiga (3) buah pesawat CN235-220M dari No 1 Skn yang dinaik taraf menjadi MSA telah dihantar secara berperingkat ke PT Dirgantara Indonesia (PTDI) yang merupakan Original Equipment Manufacturer (OEM) bagi melaksanakan naik taraf pesawat tersebut.
Dengan pelaksanaan program naik taraf ini juga, pesawat CN235-220M yang dulu hanya digunakan sebagai pesawat pengangkut kini telah berupaya untuk melaksanakan tugasan Intelligence, Surveillance & Reconaissance (ISR) yang mampu memberi satu impak yang besar kepada TUDM dalam menjaga kedaulatan dan keselamatan ruang perairan negara.
Sebagai simbolik majlis penyerahan, His Excellency Edgard D.Kagan telah menyerahkan “Universal Hand Control Unit (UHCU) EO/IR MSA kepada Panglima Tentera Udara. Majlis ini turut disaksikan oleh Timbalan Ketua Setiausaha (TKSU) Dasar, YBrs En. Mohd Yani bin Daud; Timbalan Panglima Tentera Udara, Lt Jen Datuk Seri Hj Muhamad Norazlan bin Aris TUDM; Panglima Operasi Udara, Lt Jen Datuk Mohd Shahada bin Ismail TUDM; Panglima Bantuan Udara, Mej Jen Masro bin Kaliwon TUDM; Panglima Wilayah Udara 1, Mej Jen Dato’ Mahadzer bin Amin TUDM; Panglima Wilayah Udara 2, Mej Jen Dato’ Wan Amin Hafiz bin Wan Mahmud TUDM dan Pegawai-pegawai Kanan TUDM serta delegasi daripada US Embassy.
(TUDM)
27 Juni 2024
Dua Industri Pertahanan Indonesia Menandatangani Kerja Sama di Eurosatory 2024
Singapore Navy Leads Multinational Group Sail for RIMPAC 2024
Kasau Kunjungi Thales LAS Limours, Terima Paparan Mengenai Radar GCI
27 Juni 2024
Kunjungan Kasau ke fasilitas Thales LAS di Limours, Prancis (photos: TNI AU)
Dalam upaya memperkuat sistem pertahanan udara nasional, Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau), Marsekal TNI M. Tonny Harjono, S.E., M.M. melakukan kunjungan kerja ke fasilitas Thales LAS di Limours, Prancis, Selasa (25/6/2024). Kunjungan ini bertujuan meninjau secara langsung pabrikan, sekaligus mendalami teknologi radar Ground Control Intercept (GCI) yang di produksi Thales.
Kasau menerima presentasi dari pihak Thales mengenai kemampuan dan teknologi terbaru dalam sistem radar GCI. Presentasi memaparkan tentang keunggulan radar GCI dalam mendeteksi, melacak, dan mengintersepsi setiap ancaman udara dengan akurasi dan kecepatan tinggi. Teknologi radar GCI dari Thales dikenal memiliki kemampuan superior dalam mendukung operasi pertahanan udara modern yang terintegrasi dan efektif.
Dalam kesempatan tersebut, Kasau mengapresiasi inovasi dan teknologi canggih yang dikembangkan oleh Thales.
Kasau sangat terkesan dengan teknologi radar GCI Thales. Sistem ini memiliki potensi besar untuk meningkatkan kemampuan pertahanan udara kita secara signifikan, terutama dalam menghadapi berbagai ancaman modern.
Selain menerima paparan teknis, kunjungan ini juga memberikan kesempatan bagi Kasau dan delegasi TNI AU untuk berdialog dengan para ahli Thales. Dialog mencakup berbagai aspek operasional dan pemeliharaan radar GCI.
Kunjungan ke Thales LAS Limours ini merupakan bagian dari upaya TNI AU untuk memperkuat alutsista dan meningkatkan kesiapan operasional melalui adopsi teknologi mutakhir. Radar GCI yang dipresentasikan merupakan radar yang akan dioperasionalkan TNI AU, guna memperkuat sistem pertahanan udara nasional.
Kerjasama dengan Thales merupakan langkah strategis dalam modernisasi sistem pertahanan udara Indonesia. Kasau berharap dapat terus menjalin hubungan yang lebih baik dan saling menguntungkan dalam upaya memperkuat pertahanan udara nasional dalam menjaga kedaulatan negara.
(TNI AU)
26 Juni 2024
Kasau Kunjungi Pabrik Dassault Aviation di Prancis
KAI Mulai Produksi 20 Pesawat Tempur KF-21, Mesin Pesawat Dibuat oleh Hanwha Aerospace
KSAL Proyeksikan Tambahan Kapal Hidro-oseanografi atau Sensor
Kementerian Pertahanan Thailand Ajukan Anggaran 200 Miliar Baht untuk Tahun 2025
26 Juni 2024
Hasil kesepakatan dengan China, kapal selam Thailand akan berlanjut dengan menggunakan engine buatan China (photo: Sinodefence)
Kementerian Pertahanan menargetkan anggaran sebesar 200,92 miliar baht pada tahun fiskal 2025 dan akan mencari tambahan anggaran sebesar 4,89 miliar baht.
Tiga cabang militer juga mencari dana untuk “secret operations/operasi rahasia”, yaitu 290,05 juta baht untuk Royal Thai Army, 30 juta baht untuk Royal Thai Air Force, dan 62,6 juta baht untuk Royal Thai Navy.
Sementara itu, Sekretariat Tetap Angkatan Bersenjata dan Pertahanan Kerajaan Thailand masing-masing meminta dana sebesar 54 juta baht dan 32,3 juta baht untuk confidential operations/operasi rahasia.
Sementara itu, dari 200,92 miliar baht yang diminta, 96,60 miliar baht akan dialokasikan untuk Angkatan Darat. Alokasi ini akan mencakup 2,7 miliar baht untuk pengadaan senjata dan 2,9 miliar baht untuk perbaikan.
Angkatan Laut, sementara itu, akan menerima 41,59 miliar baht, yang akan mencakup 88 juta baht untuk tahap berikutnya dalam proyek pengadaan kapal selam. Angkatan Laut sedang mencari tambahan 98 juta baht untuk operasi angkatan lautnya dan 760 juta baht untuk membeli armada pesawat. Dibutuhkan juga 150 juta baht untuk sistem radar dan 600 juta baht untuk helikopter berukuran sedang sebagai pengangkut personel.
Angkatan Laut sedang mencari tambahan 69 juta baht untuk memasang sistem kontrol mekanis di kapal induk, HTMS Chakri Naruebet.
Angkatan Udara meminta dana sebesar 36,94 miliar baht, dimana 3,9 miliar baht akan digunakan untuk membeli armada jet tempur baru.
Mereka juga mencari dana sebesar 1,2 miliar baht untuk pembelian pesawat pelatihan pilot dan 846 juta baht untuk meningkatkan armada pesawat C-130H.
25 Juni 2024
Australian Government Orders an Additional Two Guardian-cass Patrol Boats for Pacific Maritime Security Program
25 Juni 2024
Two additional boats therefore are likely for Tuvalu and Kiribati which were damaged (photo: AHC-V)
Austal Limited (ASX:ASB) is pleased to announce that the Australian Government has ordered two additional Guardian-class Patrol Boats from Austal Australia, valued at approximately A$39 million.
The 39.5-metre, steel-hull patrol boats, to be constructed at Henderson in Western Australia and scheduled for delivery in 2026, are in addition to the 22 Guardian-class Patrol Boats previously ordered by the Australian Government under the Pacific Patrol Boat Replacement Project (SEA3036-1) since 2016.
Nineteen of the 22 vessels have been delivered to 12 Pacific Island nations under the Australian Government’s Pacific Maritime Security Program since 2018.
Austal Chief Executive Officer Paddy Gregg said the additional Guardian-class Patrol Boats will extend the production of the proven vessel platform, designed and constructed by Austal in Henderson and serviced by Austal in Cairns, Queensland.
“Of the 30 vessels Austal Australia has delivered since 2018, 19 have been Guardian-class Patrol Boats for the Australian Department of Defence. These vessels were designed and constructed by our team here in Western Australia, with the support of our highly capable supply chain partners,” Mr Gregg said.
“We also provide in-service support to the 12 Pacific Island nations operating the Guardians, through our growing service centre in Cairns, Queensland.
“We thank the Australian Government for their continued support and look forward to delivering these two additional Guardians to our Pacific Island neighbours over the coming years.”
Faster than the previous Pacific-class patrol boats, with improved seakeeping, better amenities, and an enhanced mission capability – including an integrated RHIB stern launch and recovery system – the Guardian-class Patrol Boat provide Pacific Island nations with an effective naval asset with the capability to carry out border patrols, regional policing, search and rescue, and many other operations domestically and internationally.
The Pacific Patrol Boat Replacement Project (SEA3036-1) was awarded to Austal Australia in May 2016, with additional contract options awarded in April 2018 and October 2022. With the addition of a further two vessels, the project now comprises 24 Guardian-class Patrol Boats and a total contract value of approximately A$400 million.
Austal Australia’s service centre in Cairns, which features a 1,200 tonne (80 metre LOA) slipway and a 1,120-tonne mobile boat hoist, continues to provide in-service support to the growing Guardian-class Patrol Boat fleet; with more than 100 people employed in a variety of engineering and sustainment roles in the Far North Queensland city.
The 39.5 metre Guardian-class steel monohull patrol boat is based on a proven design platform that has included the 38 metre Bay-class, 56 metre Armidale-class and 58 metre Evolved Capeclass patrol boats that are in service with the Australian Border Force and Royal Australian Navy.
(Austal)