31 Januari 2021
Melihat Spesifikasi Helikopter Super Puma NAS-332 C1+ dari PT DI untuk TNI AU
Latihan Perang Borneo 1/21 Pamer Kesiagaan Aset Armada Timur
30 Januari 2021
TNI AL Kembangkan Simulator CMS Diponegoro Class Secara Mandiri
30 Januari 2021
Pengenalan simulator CMS (photo : TNI AL)Dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan kemampuan tempur para prajuritnya, TNI Angkatan Laut dalam hal ini Dinas Materiel Senjata dan Elektronika Angkatan Laut (Dissenlekal) membuat suatu terobosan dalam penelitian dan pengembangan simulator Combat Management System (CMS) KRI Kelas Diponegoro secara mandiri.
Demo prototipe dari produk ini, Rabu (27/1) dipaparkan Tim Dissenlekal dibawah Pimpinan Kepala Dinas Materiel Senjata dan Elektronika Angkatan Laut (Kadissenlekal) Laksamana Pertama TNI Endarto Pantja I., S.T., M.T., dihadapan Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono, S.E., M.M., dan sejumlah pejabat utama Mabesal bertempat di Gedung Neptunus, Denma Mabesal, Cilangkap Jakarta Timur.
Kadissenlekal mengatakan bahwa Salah satu teknologi pengendalian senjata yang berkembang pesat saat ini adalah teknologi Combat Management System atau yang dikenal CMS. Teknologi CMS merupakan salah satu indikator kemampuan tempur kapal perang modern saat ini dengan mengintegrasikan antara sistem sensor dan senjata yang dikendalikan dalam suatu konsol yang dilengkapi dengan aplikasi manajemen pertempuran.
CMS Thales Tacticos fregat Sigma 105 TNI AL (photo : Thales)“Oleh karena itu, agar pengawak KRI aktif dan calon pengawak KRI dapat berlatih secara intensif guna mempertahankan dan meningkatkan kemampuan tempur maka perlu dilengkapi dengan peralatan simulator CMS”, ujarnya.
Menurut Kadissenlekal teknologi CMS yang digunakan TNI AL saat ini mengalami lompatan teknologi yang cukup pesat sejak datangnya KRI kelas Diponegoro. CMS Baseline 1 produksi perusahaan Thales Naval Nederland yang bernama Tacticos (Tactical Information and Command System) yang semula digunakan telah disempurnakan menjadi Tacticos Baseline 2 yang telah diterapkan di KRI Kelas R.E. Martadinata.
Kadissenlekal menyadari, prototipe simulator CMS yang dihasilkan Timnya masih belum sempurna dan perlu pengembangan lebih lanjut. Namun ucapan terimakasih disampaikan kepada Wakasal yang telah memberikannya tantangan selaku Pembina Perwira Korps Elektronika untuk membuat terobosan-terobosan baru sehingga kedepan Perwira-perwira muda TNI Angkatan Laut dapat terus berkarya dalam menyumbangkan tenaga dan pikirannya dalam memajukan TNI AL selaras dengan Program Prioritas Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono, S.E.,M.M., dalam membangun Sumber Daya Manusia TNI AL yang unggul.
(TNI AL)
Air Force Gets C-130H Aircraft from US
Pasukan Taifib Berlatih Serbuan Cepat dengan Rantis ATAV
Luerssen's Design of OPV Selected for New MCM & Hydrographic Vessels
29 Januari 2021
Skadron Udara 6 Mendapatkan Tambahan 1 Helikopter NAS-332 Baru
Thai Army Unveils Type 85 Vehicle after Upgrade
Pesawat N219 Versi Amfibi Bakal Dibuat Tahun 2021 Ini
TLDM Fokus Tingkat Kesiagaan Armada demi Kedaulatan Perairan Negara – Panglima Tentera Laut
28 Januari 2021
Prajurit Satuan Kapal Selam Koarmada II Latihan Deteksi Sonar
BTR-60PB and BRDM-2 Present in Hanoi, Protecting the Party Congress
Singapore Navy Inaugurates Maritime Security and Response Flotilla
Danpasmar 1 Ikuti Diskusi Teknis Modernisasi Tank PT-76
27 Januari 2021
Mengintip Performance Heli Serbu Ringan Produksi PT DI
BRP Antonio Luna (FF151) Final TIAC Updates
Elang Hitam Kombatan Ditargetkan Selesai Tahun Ini
27 Januari 2021
PUNA Elang Hitam (photo : Liputan 6)
PUNA MALE Elang Hitam Ditarget Masuk Level Kombatan Tahun Ini
Bisnis.com, JAKARTA - BPPT memastikan pengembangan Pesawat Udara Nir-Awak jenis Medium Altitude Long Endurance (PUNA MALE) Elang Hitam menjadi salah satu dari delapan fokus pengembangan Teknologi Bangun Indonesia Maju. Tahun ini, drone tersebut akan dikembangkan ke tingkat kombatan.
Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza mengatakan fokus bidang kelima instansinya dalam pengembangan Teknologi Bangun Indonesia Maju pada tahun ini adalah di bidang pertahanan dan keamanan.
"Bersama dengan Konsorsium PUNA MALE Elang Hitam, BPPT akan melanjutkan pengembangan ke tingkatan kombatan sesuai dengan arahan Presiden RI dalam menjaga teritori Indonesia di area perbatasan," ujarnya seperti dikutip dalam keterangan BPPT, Senin (25/1/2021).
BPPT pada tahun ini akan melaksanakan integrasi dan uji terbang Elang Hitam tipe 1, serta dilanjutkan dengan melaksanakan kegiatan desain, analisis, dan manufaktur wahana Elang Hitam tipe 2 dan 3.
Inisiasi pengembangan PUNA MALE telah dimulai oleh Balitbang Kemhan sejak 2015 dengan melibatkan TNI, Ditjen Pothan Kemhan, BPPT, ITB, dan PT Dirgantara Indonesia (Persero). Nantinya, pesawat ini akan dioperasikan oleh TNI AU.
PT Dirgantara Indonesia (PTDI) telah sukses memproduksi PUNA MALE yang mampu terbang terus menerus selama 24 jam. Pada tahun lalu, PTDI kembali memproduksi purwarupa dua PUNA MALE untuk tujuan uji terbang dan uji kekuatan struktur di BPPT.
Pada tahun ini pula, proses sertifikasi produk militer juga akan dimulai dan diharapkan pada akhir 2021 sudah mendapatkan sertifikat tipe dari Pusat Kelaikan Kementerian Pertahanan RI (IMAA).
Sementara itu, mengintegrasikan sistem senjata pada purwarupa PUNA MALE dilakukan mulai 2020 dan diproyeksikan mendapatkan sertifikasi tipe produk militer pada 2023.
Dengan kemandirian ini, PUNA MALE buatan Indonesia dapat mengisi kebutuhan squadron TNI AU untuk dapat mengawasi wilayah NKRI melalui wahana udara. Selain itu kegiatan dapat menumbuhkambangkan industri dalam negeri yang sesuai dengan mandat Undang-Undang No.16 tahun 2012 tentang Industri Pertahanan.
(Bisnis)