02 Juli 2024

TNI AU Dapat Hibah Tempat Pemeliharaan Mesin Pesawat C-130 Hercules dari AS

02 Juli 2024

T56 engine shop di 910th Maintenance Squadron USAF (photo: Youngtown)

JAKARTA, KOMPAS.com - TNI Angkatan Udara mendapat hibah tempat pemeliharaan mesin pesawat C-130 Hercules, T56 engine shop, dari Pemerintah Amerika Serikat (AS). 

T56 engine merupakan yang digunakan pada pesawat C-130 Hercules milik TNI AU. 

Sementara, T56 engine shop tempat pemeliharaan dan perbaikan untuk T56 series. 

“T56 engine shop merupakan salah satu tempat pemeliharaan atau yang dikenal dengan bengkel pemeliharaan,” kata Kepala Sub Dinas Penerangan Umum (Kasubdis Penum) TNI AU Kolonel (Sus) Ahmad Nairiza melalui pesan tertulis, Senin (1/7/2024). 

Nairiza mengatakan, T56 engine shop nantinya ditempatkan di Satuan Pemeliharaan 31 Depo Pemeliharaan 30 di Malang, Jawa Timur. 

“Tempat pemeliharaan tersebut memiliki kemampuan melaksanakan perbaikan dan pemeliharaan engine T56 dari pemeliharaan ringan (repair) sampai dengan pemeliharaan berat yang dikenal dengan overhaul,” ujar Nairiza.

Adapun Wakil Komandan Pemeliharaan Material TNI AU (Koharmatau) Marsma I Made Hartawan telah memimpin rapat membahas teknis program hibah T56 engine shop di Markas Koharmatau, Bandung, pada Rabu (26/6/2024). 

Made Hartawan mengatakan, program hibah T-56 engine shop akan dilaksanakan oleh Depohar 30 di Sathar 31 yang menangani pemeliharaan mesin T-56 series pada pesawat C-130 Hercules milik TNI AU.

Embraer Ingin Menawarkan C-390 Sebagai Pengganti Boeing 757 New Zealand

02 Juli 2024

C-390 Angkatan Udara Portugal (photo: Embraer)

Embraer bermaksud untuk menjual pesawat angkut C-390 Millennium ke Royal New Zealand Air Force (RNZAF), tetapi untuk menggantikan pesawat yang tidak biasa, Boeing 757.

RNZAF telah mengoperasikan dua jet 757-200 sejak tahun 2003, yang digunakan untuk penerbangan VIP tetapi juga dapat dikonversi untuk membawa kargo.

Namun, pesawat tersebut telah beroperasi selama lebih dari tiga dekade dan mengalami masalah keandalan.

Bosco da Costa Jr, CEO Embraer Defense & Security, mengungkapkan kepada Australian Defense Magazine bahwa perusahaan sedang memantau situasi kedua pesawat tersebut untuk mengusulkan C-390 sebagai solusi.

Boeing 757-200 RNZAF (photo: Wiki)

Hipotesis ini mengejutkan karena Milenium tidak memiliki transportasi VIP di antara peran utamanya. Namun Bosco Jr menyatakan bahwa ada “kit VIP yang diberi palet” dan pesawat tersebut dapat melakukan semua misi yang dilakukan oleh 757.

Kapasitas muatan jet Brasil akan lebih besar karena C-390 dapat membawa hingga 26 ton sementara kapal barang 757 mampu menampung sekitar 22,5 ton muatan, menurut Angkatan Udara.

Boeing memiliki jangkauan yang cukup luas yaitu 3.900 mil laut, sedangkan C-390 mampu terbang 1.470 mil laut dengan muatan 23 ton.

RTAF Inspected the Final Reassembly Program of Beechcraft AT-6TH Wolverine at TAI

02 Juli 2024

Royal Thai Air Force (RTAF) inspected the Final Reassembly Program of Beechcraft AT-6TH Wolverine serial "41101" and "41102" light aircraft at Thai Aviation Industries (TAI) in Takhli District, Nakhon Sawan Province, on 19 June 2024. First of two AT-6TH Wolverine delivered to 411 Squadron, Wing 41 Chiang Mai RTAF base in June 2024 (photos: Royal Thai Air Force) 

Thai Aviation Industries Co., Ltd. (TAI) in Takhli District, Nakhon Sawan Province, near Wing 4 Takhli, Royal Thai Air Force, started the Final Reassembly Program of the AT-6TH Wolverine Attack and Training Aircraft in late May 2024.


The first two AT-6TH attack and training aircraft, numbered "41101" and "41102", which were shipped by ship for reassembly in Thailand at TAI's aircraft factory in Takhli, have flown from Wing 4, Takhli to Squadron 411, Wing 41, Chiang Mai, to enter service in June 2024.


The Royal Thai Air Force is in the process of receiving 8 AT-6TH attack and training aircraft with technology transfer to the Thai aviation industry, worth 4,314,039,980.80 baht ($143 million) on November 14, 2021. Squadron 411 will receive all 8 aircraft by 2024.

(AAG)

01 Juli 2024

Komandan Denhanud 471 Kopasgat Memimpin Langsung Uji Coba Kendaraan Baru Tipe P6 ATAV

01 Juli 2024

Kendaraan baru P6 ATAV yang dilengkapi peluncur rudal MANPADS (all photos: Kopasgat)

Jakarta -- Sebelum kendaraan baru tipe P6 ATAV digunakan oleh prajurit Denhanud 471 Kopasgat. Komandan Denhanud 471 Kopasgat Letkol Pas Gusti Bagus M.E.S. lakukan serangkaian pengecekan dan uji coba yang ketat untuk memastikan kendaraan tersebut siap operasional.


Langkah pertama adalah pemeriksaan fisik secara menyeluruh terhadap seluruh komponen kendaraan, termasuk mesin, sistem kelistrikan, dan perlengkapan keselamatan seperti rem, lampu, dan sabuk pengaman. Setiap bagian diperiksa dengan teliti untuk memastikan tidak ada kerusakan atau keausan yang dapat mengganggu performa kendaraan.


Selanjutnya, uji coba dinamis dilakukan untuk menguji kinerja kendaraan dalam kondisi nyata. Prajurit Denhanud 471 Kopasgat akan mengemudikan kendaraan ini dalam berbagai kondisi jalan dan medan untuk memastikan responsivitasnya, kestabilan saat berbelok atau berakselerasi, serta kelincahan di dalam area tertentu seperti area terbuka dan terjal. Hal ini bertujuan untuk memastikan kendaraan dapat beroperasi dengan optimal dalam lingkungan tugas yang beragam.


Sebelum kendaraan dikirimkan untuk operasional di lapangan, prajurit yang bertugas juga dilatih tentang operasi dasar dan pemeliharaan rutin kendaraan tersebut. Pelatihan ini mencakup penggunaan sistem kontrol, teknik pengemudian yang efisien, serta langkah-langkah perawatan sederhana yang dapat dilakukan oleh pengguna dalam kondisi lapangan. 


Dengan demikian, Denhanud 471 Kopasgat memastikan bahwa setiap kendaraan baru yang diadopsi tidak hanya siap digunakan, tetapi juga dioperasikan dengan aman dan efisien oleh personelnya.

Hanwha System akan Mengembangkan Radar AESA untuk UAV

01 Juli 2024

Gambar blok transmisi/penerimaan tipe BRICK (kiri) dan blok transmisi/penerimaan tipe TILE  (kanan) yang ditunjukkan Hanwha System di ADEX tahun lalu, yang merupakan komponen utama dari radar AESA (photo: Hanwha System)

Hanwha System akan mengembangkan radar activephase array (AESA) yang dioptimalkan untuk kendaraan udara tak berawak yang akan dioperasikan bersama dengan pesawat tempur Korea KF-21 pada akhir tahun 2026.

Hanwha System mengumumkan pada tanggal 11 bahwa mereka telah terpilih sebagai penawar pilihan untuk tugas "mengembangkan teknologi radar AESA untuk kendaraan udara tak berawak" yang diselenggarakan oleh National Defense Research Institute.

Radar AESA adalah radar canggih yang mampu menyerang secara simultan dengan mendeteksi dan melacak beberapa target di udara, darat, dan laut. Hanwha Systems menjadi satu-satunya perusahaan Korea yang berhasil mengembangkan radar AESA yang dipasang pada KF-21.

Hanwha System akan menerapkan "teknologi berpendingin udara" untuk mengembangkan radar AESA untuk kendaraan udara tak berawak, yang penting untuk ukuran kecil dan ringan. Pendinginan udara adalah metode mendinginkan radar hanya dengan udara, yang memiliki panas ekstrem. Berbeda dengan ASEA konvensional, peralatan pendingin tidak diperlukan sehingga memiliki keuntungan dalam mengurangi berat dan volume. Selain itu, Hanwha System bertujuan untuk mengurangi ukuran blok transmisi/penerimaan (TRB), yang merupakan komponen kunci antena yang memancarkan dan menerima sinyal radar, sebesar 50%.

Ketika pengembangan radar AESA untuk kendaraan udara tak berawak dengan bobot dan volume yang dikurangi selesai, radar tersebut akan dapat segera dipasang tidak hanya pada kendaraan udara tak berawak tetapi juga pada pesawat tempur ringan.

Park Hyuk, kepala divisi pengawasan dan pengintaian Sistem Hanwha, mengatakan, “Kami akan mengamankan jajaran radar AESA yang cocok untuk berbagai pesawat dan memperluas wilayah ekspor kami ke Eropa, Asia-Pasifik, Timur Tengah, dan Amerika Latin.”

(MBN)

Eksesais Malindo Jaya 27AB/24 Perkukuh Hubungan TLDM dan TNI AL

01 Juli 2024

Eksesais Malindo Jaya 27AB/24 TLDM-TNI AL (all photos: TLDM)

Sepanggar - Eksesais Bilateral Malaysia-Indonesia Siri 27AB/24 (MALINDO JAYA 27AB/24) di antara Tentera Laut Diraja Malaysia (TLDM) bersama Tentera Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI-AL) telah dilaksanakan mulai 23 hingga 29 Jun 2024 di Pangkalan TLDM Kota Kinabalu, Sabah dan sekitar perairan Laut China Selatan. 


Aset TLDM terlibat adalah KD SELANGOR, KD RENCONG dan pesawat Helikopter Operasi Maritim (HOM) manakala TNI-AL telah menghantar KRI FRANS KAISIEPO, KRI SAMPARI dan sebuah helikopter AS565 Panther bagi pelaksanaan latihan kebersamaan ini.


Sepanjang eksesais ini berlangsung, pelbagai siri latihan di pangkalan telah dilaksanakan diantaranya adalah Table Top Exercise dan Perbincangan Pegawai Operasi. Latihan di laut pula merangkumi pelbagai aspek peperangan konvensional dan juga keselamatan maritim.


Terdahulu, eksesais telah dirasmikan oleh Panglima Armada Timur, Yang Berbahagia Laksamana Madya Datuk Hj Muhammad Ruzelme bin Hj Ahmad Fahimy dan disaksikan oleh Kepala Staf Komando Armada II (KASKOARMADA II), Laksamana Pertama Isswarto TNI-AL pada 24 Jun 2024 manakala upacara penutup telah disempurnakan oleh Wakil Direktor Latihan pada 29 Jun 2024.


Selain daripada aktiviti-aktiviti eksesais, kedua-dua angkatan laut juga telah mengukuhkan ukhwah melalui aktiviti sukan dan sosial. Aktiviti sosial yang telah dilaksanakan adalah Majlis Makan Malam Rasmi MALINDO anjuran TLDM dan Majlis Resepsi anjuran TNI-AL.


Eksesais MALINDO JAYA 27AB/24 telah berjaya mengeratkan hubungan silaturahim serta meningkatkan kerjasama dan interoperabiliti TLDM dan TNI-AL. 


TLDM merakamkan jutaan terima kasih kepada pihak TNI-AL di atas kerjasama serta komitmen yang dipamerkan bagi menjayakan eksesais.