05 Juli 2024

Terma Partners with United Defense Technology Offers to Upgrade Thai LPD and OPV

05 Juli 2024

Terma and UDT proposal to upgrade Chang LPD (photo: UDT)

In June 2024, Danish company Terma partnered with Thai company United Defense Technology to submit a proposal for a project to upgrade the capabilities of two HTMS Pattani-class offshore patrol vessels for a cost of 2,829,554,000 baht ($78,229,302) and a project to increase combat system capabilities for naval operations of large multipurpose landing craft HTMS Chang (3rd ship), floating dock landing craft, Type 071ET LPD (Landing Platform Dock), credit limit 920,000,000 baht ($25,330,406).

According to the announcement document of the Naval Equipment Acquisition Management Office (NAMO), Royal Thai Navy, which was published in May 2024, there were references to the median price sources from many companies from abroad, such as Leonardo-Italy, Thales-Netherlands, Navantia-Spain, Aselsan-Turkey, and many companies from Israel, etc.

The improvement of the Offshore Patrol Vessels HTMS Pattani and HTMS Narathiwat will include inspection, removal, design, improvement, installation, connection, and testing of the Combat Management System (CMS), Surveillance System, Electronic Warfare System (EWS), Fire Control System (FCS), Tactical Data Link and Engine Control System.

Terma and UDT proposal to upgrade HTMS Pattani and HTMS Narathiwat OPV (photo: UDT)

While the capability enhancement of the floating dock landing craft, HTMS Chang (3rd) will include the installation of Combat Management System (CMS), surveillance system, fire control system, weapon system and gyro system, which is understood to be similar to the system installed on the floating dock landing craft, HTMS Angthong (3rd) which is equipped with various Terma systems such as the Scanter 4100 C-Search surface-air surveillance radar and C-Flex combat management system. 

As for weapons, there is only information that it will be equipped with a 30mm machine gun, which is likely to be the same as HTMS Ang Thong, namely the MSI SEAHAWK DS machine gun from the United Kingdom, or another type of 30mm gun that uses the same 30x173mm bullet, while another main weapon is a 76mm naval gun that is likely to be the Leonardo 76/62 family of naval guns. Italy understands that it will have to wait for the next approval because the budget received in 2024 is very limited.

(AAG)

04 Juli 2024

Austal Mulai Mengerjakan Kapal Cape/Evolved Cape-class Australia ke-11 dan ke-12

04 Juli 2024

Kapal patroli kelas Evolved Cape yang kesembilan dan kesepuluh (atau kelas Cape/Evolved Cape ke-11 dan ke-12) yang dipesan untuk Angkatan Laut Australia, terlihat di sini sedang dibangun di Austal (photo: Janes)

Austal telah mulai membangun dua kapal patroli kelas Evolved Cape terakhir yang saat ini dipesan untuk Royal Australian Navy (RAN), perusahaan tersebut telah mengonfirmasinya dengan Janes selama kunjungan baru-baru ini ke galangan kapal.

Logam untuk kapal kelas Cape/Evolved Cape yang ke-11 dan belum diberi nama dari program tersebut dipotong pada bulan November 2023 di fasilitasnya di Henderson, Australia Barat, kata seorang perwakilan perusahaan kepada Janes.

Sementara itu, logam untuk kapal ke-12 dan terakhir dari program tersebut untuk saat ini, yang juga tidak disebutkan namanya, dipotong pada Mei 2024.

Australia pertama kali memberikan kontrak kepada Austal untuk enam kapal patroli kelas Evolved Cape pada Mei 2020. Program ini berupaya mengalihkan personel RAN ke kapal patroli lepas pantai (OPV) kelas Arafura.

Kapal-kapal ini merupakan tambahan dari dua kapal patroli kelas Cape yang dipindahkan dari Australian Border Force (ABF) ke RAN.

Selanjutnya, pemerintah Australia menandatangani kontrak untuk empat kapal kelas Evolved Cape lagi, dua di antaranya ditandatangani pada Maret 2022, sementara dua lainnya ditandatangani pada November 2023.

Kelas Evolved Cape memiliki panjang keseluruhan 58,1 m, lebar keseluruhan 10,6 m, dan berbobot sekitar 400 ton pada beban penuh.

Ditenagai oleh dua mesin diesel Caterpillar 3516C, kapal ini dapat mencapai kecepatan tertinggi 26 knot dan jangkauan standar sekitar 4.000 mil laut pada kecepatan 12 knot.

Kapal ini dapat menampung sekitar 32 personel awak kapal dan dapat menampung sekitar 24 tahanan di dalam fasilitas penahanan yang aman di bawah jembatannya.

PT DI Harap Kontrak Pembelian 24 Black Hawk Efektif Triwulan III 2024

04 Juli 2024

Sikorsky S-70M Black Hawk helicopter (photo: PZL Mielec)

Jakarta (ANTARA) - Perseroan Terbatas Dirgantara Indonesia (PT DI) berharap 24 helikopter Sikorsky S-70M Black Hawk yang rencananya dibeli oleh Pemerintah dari perusahaan asal Amerika Serikat Lockheed Martin dapat kontrak efektif pada Triwulan III 2024.

PT DI dan Lockheed Martin pada tanggal 23 Agustus 2023 telah meneken kesepakatan awal untuk kerja sama produksi dan pemeliharaan (MRO) jika rencana pembelian itu terwujud.

"Kami saat ini monitor untuk kontrak efektif karena ini menggunakan (skema) PLN (pinjaman luar negeri). Pada saat ini proses loan agreement di bawah kewenangannya Kementerian Keuangan, kami monitor terus sampai kontrak ini efektif," kata Gita menjawab pertanyaan wartawan saat jumpa pers bersama jajaran direksi Defend ID di Jakarta, Senin (1/7) malam.

"Harapan kami pada Triwulan III, kontrak itu mudah-mudahan bisa efektif, bisa selesai di Kementerian Keuangan," sambung dia.

Dalam kesepakatan yang telah diteken oleh Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Gita Amperiawan dan Vice President of Global Business Development Sikorsky Lockheed Martin Jeff White di Washington D.C., Amerika Serikat, pada tahun lalu itu Lockheed Martin berkomitmen memberikan izin kepada PT DI untuk merakit sistem utama, operasi (inspection, ground and production flight testing), modifikasi, dan system upgrade helikopter Sikorsky S-70M Black Hawk, kemudian memelihara dan merawat (MRO) helikopter tersebut di dalam negeri.

"Kami yakin kerja sama strategis antara PT DI dan Sikorsky ini akan menghasilkan nilai tambah yang diperoleh atas kemampuan PT DI dalam integrasi, kustomisasi, modifikasi dan peningkatan sistem untuk penyelesaian helikopter," kata Gita dalam siaran resmi PT DI selepas penandatanganan kerja sama dengan Lockheed Martin tahun lalu.

Ia melanjutkan kerja sama itu memungkinkan PT DI untuk melakukan MRO helikopter Sikorsky S-70M Black Hawk berikut sistem dan mesinnya.

"Dengan menjadi pemasok resmi Sikorsky, PT DI juga dapat mengembangkan bisnis aerostructure-nya," ucap Gita Amperiawan.

Sementara itu, Presiden Sikorsky Aircraft Paul Lemmo menyampaikan kerja sama itu menunjukkan komitmen dua pihak mendukung rencana pengadaan 24 unit helikopter S-70M Black Hawk dari Pemerintah Indonesia.

"Black Hawk dirancang dan dibangun dengan standar militer terberat, dan dapat dengan cepat dan andal mengirimkan personel dan pasokan ke populasi yang tersebar secara geografis di wilayah kepulauan besar seperti Indonesia," ujar Paul Lemmo sebagaimana dikutip dari siaran resmi yang sama.

Helikopter seri Sikorsky S-70M Black Hawk merupakan pesawat multifungsi yang mampu beroperasi dalam berbagai situasi, mulai dari untuk penerbangan malam sampai pada saat kondisi cuaca ekstrem. Helikopter itu dapat digunakan untuk mobilisasi pasukan, operasi SAR dan evakuasi medis, juga membantu operasi pemadaman api.

Helikopter itu mampu mengangkut beban hingga 4.695 kilogram dan terbang dengan kecepatan maksimal 268 kilometer per jam.

China Menawarkan Lagi Kapal Selam S26T Pesanan Thailand ke Indonesia

04 Juli 2024

Model kapal selam S-26T yang ditawarkan China ke Thailand (photo: SCMP)

Pejabat China State Shipbuilding Corporation (CSSC) berada di Jakarta untuk kembali menawarkan kapal selam diesel-listrik (SSK) S26T yang semula dipesan untuk Thailand, ke Indonesia.

Janes dapat mengonfirmasi bahwa para pejabat CSSC berada di kantor Kementerian Pertahanan (MoD) pada tanggal 28 Juni untuk melakukan presentasi mengenai S26T SSK dan bagaimana kapal tersebut dapat disesuaikan dengan kebutuhan TNI Angkatan Laut, meskipun kapal tersebut telah melalui proses pembuatan.

Pertemuan tersebut dihadiri secara fisik oleh para pejabat senior Kementerian Pertahanan RI, sedangkan perwakilan Komando Operasi Kapal Selam TNI Angkatan Laut dan Komando Kapal Selam Armada II bergabung melalui tautan video.

Selama presentasi, para pejabat CSSC meyakinkan Kementerian Pertahanan Indonesia bahwa tawaran kapal selam S26T untuk Indonesia tidak akan dihadapkan pada jenis pembatasan ekspor yang sama seperti yang dialami oleh penerima kapal tersebut, Royal Thai Navy (RTN).

YJ-18 (Ying Ji 18) rudal jelajah anti kapal dari kapal selam merupakan versi China dari rudal 3M-54 Klub/Kalibr (photo: GlobalSecurity)

Secara khusus, pejabat CSSC mengemukakan bahwa mereka akan dapat menggabungkan mesin dari vendor pilihan, termasuk MTU, ke dalam S26T SSK.

Dan sebagai upaya untuk mempermanis kesepakatan tersebut, tawaran CSSC untuk Indonesia mencakup paket modifikasi yang memungkinkan S26T SSK untuk mengerahkan dan meluncurkan rudal jelajah anti-kapal yang diluncurkan dari tabung torpedo YJ-18 buatan China.

Selain itu, S26T SSK sebagian besar akan mempertahankan fitur-fitur yang awalnya dipesan untuk RTN, termasuk sistem air independent propulsion (AIP).

Thailand menandatangani kontrak senilai THB13,5 miliar (USD366,5 juta) dengan China Shipbuilding & Offshore International Company (CSOC) untuk S26T SSK, yang pada dasarnya merupakan versi modifikasi dari kelas Yuan Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLAN), pada tahun 2017.

(Jane's)

03 Juli 2024

PT DI Incar Perluas Pasar Afrika untuk NC-212i dan CN-235

03 Juli 2024

Pesawat CN235-220 pesanan Nepalese Army (photo: Kompas)

Jakarta (ANTARA) - PT Dirgantara Indonesia (DI) menjajaki peluang untuk memperluas pasar di Afrika dan Amerika Latin untuk penjualan pesawat NC-212i dan CN-235.

Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Gita Amperiawan meyakini rencana itu dapat terwujud mengingat posisi PT DI yang saat ini menjadi sole manufacturer — produsen satu-satunya yang membuat pesawat NC-212i dan CN-235.

“Penetrasi market yang dituju sekarang oleh PT Dirgantara Indonesia, pertama adalah perluasan di pasar Afrika, kemudian kita juga sudah masuk Amerika Latin, karena sebetulnya sekarang PT DI itu merupakan sole manufacturer untuk pesawat NC-212i dan CN-235,” kata Direktur Utama PT DI pada jumpa pers bersama jajaran direksi Defend ID di Jakarta, Senin.

Dia mengatakan kans untuk memperluas pasar di Afrika dan memperkuat penetrasi pasar Amerika Latin terbuka lebar karena saat ini banyak negara di dua kawasan itu menggunakan pesawat berjenis NC-212 dan CN-235.

“Itu sebetulnya banyak market-nya ada di Amerika Latin, karena keadaannya (pesawat yang ada disana, red) sudah cukup tua, sehingga diperlukan berbagai macam kegiatan upgrade atau kita katakan service life extension program (SLEP),” kata Gita Amperiawan menjawab pertanyaan ANTARA.

Di luar itu, kata Amperiawan, PT Dirgantara Indonesia juga menjajaki pasar di Timur Tengah, kemudian mempertahankan pasar yang terbentuk di kawasan.

NC-212i pesanan Thailand (photo: PT DI)

PT Dirgantara Indonesia sejak 2014 menjadi satu-satunya produsen untuk pesawat NC-212i. PT DI pada 2023 juga kembali mengantongi kontrak pembelian enam unit NC-212i dari Angkatan Udara Filipina, kemudian menyelesaikan MRO (pemeliharaan dan perbaikan operasional) pesawat NC-212i untuk Filipina.

“PT DI juga diberi kesempatan memperpanjang BoA, basic of agreement untuk MRO sampai lima tahun yang akan datang. Jadi, yang tadinya tiga tahun, kami menandatangani untuk mendukung PT DI incar perluas pasar Afrika untuk NC-212i dan CN-235,” kata Gita Amperiawan.

NC-212i merupakan pesawat angkut ringan serbaguna itu tidak hanya dapat dimanfaatkan untuk latihan dan pengangkut pasukan, tetapi juga evakuasi medis udara, foto udara, modifikasi cuaca atau hujan buatan, dan pelatihan navigasi udara. Pesawat itu, yang merupakan pengembangan dari CASA 212-400 Aviocar, juga dilengkapi dengan ramp door untuk mempermudah loading/unloading muatan.

Pemerintah Indonesia juga merupakan salah satu pengguna NC-212i buatan PT DI. Dari sembilan unit yang dipesan, ada lima pesawat yang telah rampung dibuat dan saat ini telah memperkuat TNI Angkatan Udara, tepatnya Skadron Udara 4 Wing Udara 2 Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur.

Dari lima pesawat yang telah diterima TNI AU itu, pesawat ke-5 memiliki keistimewaan yaitu baling-baling baru berjumlah lima bilah menggantikan model lama empat bilah. Baling-baling baru tersebut buatan MT Propeller, Jerman, yaitu dari jenis MTV-27 yang telah disertifikasi Badan Keselamatan Penerbangan Eropa (EASA).

Untuk empat pesawat lainnya, PT DI menargetkan bakal rampung pada 2024 dan 2025.

KSAL Ungkap Rencana Tambah LPD dan LST Dalam Renstra 2025–2029

03 Juli 2024

LPD KRI Semarang 594 yang untuk sementara difungsikan sebagai Kapal Rumah sakit (photo: PAL)

KSAL ungkap rencana tambah LPD dan LST untuk perkuat Kolinlamil

Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali saat puncak peringatan HUT Ke-63 Kolinlamil di Jakarta, Selasa, mengungkap rencana menambah kapal-kapal angkut berjenis LPD dan LST untuk memperkuat armada Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil).

Laksamana Ali menyebut proyeksi penambahan armada Kolinlamil dengan kapal-kapal berjenis landing platform dock (LPD) dan landing ship tank (LST) itu pun masuk dalam Rencana Strategis TNI Angkatan Laut 2025–2029 dan Postur Pembangunan Kekuatan TNI AL 2025–2044.

“Nantinya, kami akan memperbanyak unsur-unsur LPD kemudian LST juga ada beberapa sebagian, yang nantinya untuk memperkuat Kolinlamil dan untuk mengangkut pasukan juga,” kata Laksamana Ali menjawab pertanyaan ANTARA saat jumpa pers selepas upacara peringatan HUT Ke-63 Kolinlamil di Markas Komando Kolinlamil, Jakarta, Selasa.

Ali melanjutkan tambahan kapal-kapal baru itu rencananya juga bakal dibuat oleh galangan-galangan kapal di dalam negeri, termasuk di galangan kapal PT PAL Indonesia, Surabaya, Jawa Timur.

LST KRI Teluk Calang 524 (photo: TNI AL)

“Untuk perencanaan jangka panjang dan jangka menengah, TNI Angkatan Laut menyiapkan pembangunan kekuatan khususnya kapal-kapal angkut. Dan, beberapa kapal angkut ini dibuat dalam negeri oleh PT PAL,” kata Ali.

Dalam acara yang sama, Laksamana Ali menekankan kembali pentingnya memperkuat Kolinlamil, karena fungsinya yang tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan militer, tetapi juga untuk membantu pembangunan nasional.

“Pembangunan-pembangunan yang dilaksanakan dari Sabang sampai Merauke banyak diangkut oleh kapal-kapal dari Kolinlamil. Kapal-kapal dari Kolinlamil selain mengangkut pasukan yang digeser ke beberapa tempat di Indonesia, juga mengangkut barang-barang logistik apabila diminta kementerian dan masyarakat,” kata KSAL.

Komando Lintas Laut Militer, yang semula bernama Djawatan Angkutan Laut Militer, terbentuk pada 1 Juli 1961 dan bermarkas di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Kolinlamil sebagai komando utama (kotama) TNI AL bertugas membina kemampuan sistem angkutan laut militer dan membina potensi angkutan laut nasional untuk kepentingan pertahanan negara.

Kolinlamil juga bertugas memindahkan/menggeser pasukan dan peralatan untuk kepentingan operasi, dan ikut memenuhi kebutuhan angkutan untuk kepentinhan pembangunan nasional. Tidak hanya itu, Kolinlamil juga bertugas merencanakan program-program pembinaan kekuatan unsur-unsurnya termasuk kapal-kapal perang dan sarana-prasarana pendukung.

See full article Antara

DTI Thailand Lakukan Pengujian Roket Mk66 Tipe Wrap-around Fin

03 Juli 2024

Pengujuian roket Mk66 type of wrap-around fin (photos: DTI Thailand)

Security Industry Standard Testing Center/Pusat Pengujian Standar Industri Keamanan Defense Technology Institute Thailand melakukan pengujian badan roket udara 2,75 inchi, Mk66 tipe ekor wrap-around (tipe ekor melingkar) untuk Departemen Persenjataan Angkatan Udara.


Dengan menguji badan roket udara 2,75 inchi Mk66 tipe ekor wrap-around, pengujian dilakukan dalam 2 topik sebagai berikut:
1. Pengujian getaran dari helikopter (Helicopter Vibration),
2. Uji getaran dari pesawat (Fixed Wing Vibration).


Pengujian dilakukan bersama Direktur Kelompok Kerja Sains dan Teknologi Departemen Biro Standar Militer untuk Inspeksi dan Pengujian Standar Peralatan Gabungan dan Departemen Persenjataan Angkatan Udara Turut serta mengamati pengujian ini.


Untuk itu pengujian ini guna memastikan kemampuan kerja badan roket udara 2,75 inch Mk66 ekor tipe wrap-around, agar siap dijadikan pertimbangan hasil pengujian untuk sertifikasi standar alutsista Kemhan.

Roket Mk66 Tipe Wrap-around Fin (photo: Wiki)

Pengujian dilakukan pada workshop penelitian dan pengembangan Defense Technology Institute Thailand, Provinsi Nakhon Sawan.

Kinerja Defend ID 2023: Kontrak Naik 29,7%, Pendapatan Naik 27,93% dan Laba Naik 56%

03 Juli 2024

Holding Defend ID (photo: Len)

Defend ID ungkap capaian positif kinerja pada 2023

Jakarta (ANTARA) - Holding BUMN bidang pertahanan Defense Industry Indonesia (Defend ID) mengungkap pencapaian positif kinerja lima entitas perusahaan pada 2023 yang tercermin dari pendapatan, laba bersih, pertumbuhan kontrak, arus kas, dan entitas perusahaan.

Direktur Utama Defend ID yang juga Direktur Utama PT Len Industri Bobby Rasyidin saat jumpa pers di Jakarta, Senin, menyatakan kinerja positif itu karena dukungan pemerintah, khususnya Kementerian Pertahanan yang mempercayakan banyak proyek pengadaan alutsista kepada Defend ID.

"Kinerja keuangan dari Defend ID melonjak cukup baik, cukup tajam pada 2023 ini dibuktikan dengan pertumbuhan kontrak mencapai 29,7 persen dibandingkan dengan audit tahun 2022," kata Bobby saat jumpa pers di Jakarta, Senin, menyampaikan hasil RUPS Laporan Keuangan Kinerja Tahun Anggaran 2023 Defend ID.

Defend ID menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Laporan Keuangan Kinerja Tahun Anggaran 2023 di Jakarta, Jumat (28/6) pekan lalu.

Bobby dalam jumpa pers yang sama melanjutkan pendapatan Defend ID juga naik 27,93 persen dibandingkan dengan angka pada 2022, kemudian laba bersih yang naik 56 persen dibandingkan dengan 2022, aset perusahaan naik 19 persen, dan dari entitas perusahaan naik sekitar 35 persen.

"Arus kas di kelima entitas ini semuanya positif. Ini menunjukkan kinerja yang sangat positif sekali, di mana tidak ada satu pun entitas dalam Defend ID ini yang punya kinerja keuangan atau operasi yang negatif. Jadi, semuanya positif," tutur Direktur Utama Defend ID.

Lima entitas yang disebut Bobby merujuk pada lima BUMN bidang pertahanan yang tergabung dalam Defend ID yaitu PT Len Industri sebagai holding (induk perusahaan), dan empat anak perusahaan yaitu PT PAL Indonesia, PT Dirgantara Indonesia, PT Pindad, dan PT Dahana.

Dalam paparannya saat jumpa pers, pertumbuhan pendapatan pada 2023 sebesar 27,93 persen atau senilai Rp25,22 triliun itu terdiri atas pertumbuhan pendapatan PT Pindad 32 persen, PT Len 24 persen, PT Dahana 16 persen, PT Dirgantara Indonesia (DI) 14 persen, dan PT PAL 14 persen.

Direktur Keuangan Defend ID Indarto Pamoengkas pada sesi jumpa pers yang sama menjelaskan ada beberapa perbaikan yang mendukung pencapaian kinerja positif itu.

"Perbaikan dari beberapa aspek baik dari sisi marketing, penetrasi bisnis, tata kelola manajemen proyek, kami lakukan secara berhati-hati sehingga kami dapat menyelesaikan proyek-proyek itu tepat waktu dalam waktu yang sudah disepakati, bahkan beberapa lebih cepat dengan biaya yang kami keluarkan lebih efisien," ujar Indarto.

Terkait itu, Bobby menyebut dukungan kuat dari pemerintah, khususnya Kementerian Pertahanan berkontribusi besar dalam capaian kerja positif Defend ID.

"Variabelnya Pak Prabowo (Menteri Pertahanan, red.). Itu saja, karena kami dikasih banyak kerjaan. Jadi begini, dibandingkan dengan periode sebelumnya selama 5 tahun dari 2014–2019 kami itu hanya punya 30 kontrak. Nilainya itu mungkin sekitar Rp20 triliun," kata Bobby.

Kemudian sejak 2019–2024, Defend ID saat ini mengantongi 160 lebih kontrak pengadaan alutsista. "Nilainya sudah lebih dari Rp190 triliun. Kuncinya di situ," imbuh dia.

02 Juli 2024

TNI AU Dapat Hibah Tempat Pemeliharaan Mesin Pesawat C-130 Hercules dari AS

02 Juli 2024

T56 engine shop di 910th Maintenance Squadron USAF (photo: Youngtown)

JAKARTA, KOMPAS.com - TNI Angkatan Udara mendapat hibah tempat pemeliharaan mesin pesawat C-130 Hercules, T56 engine shop, dari Pemerintah Amerika Serikat (AS). 

T56 engine merupakan yang digunakan pada pesawat C-130 Hercules milik TNI AU. 

Sementara, T56 engine shop tempat pemeliharaan dan perbaikan untuk T56 series. 

“T56 engine shop merupakan salah satu tempat pemeliharaan atau yang dikenal dengan bengkel pemeliharaan,” kata Kepala Sub Dinas Penerangan Umum (Kasubdis Penum) TNI AU Kolonel (Sus) Ahmad Nairiza melalui pesan tertulis, Senin (1/7/2024). 

Nairiza mengatakan, T56 engine shop nantinya ditempatkan di Satuan Pemeliharaan 31 Depo Pemeliharaan 30 di Malang, Jawa Timur. 

“Tempat pemeliharaan tersebut memiliki kemampuan melaksanakan perbaikan dan pemeliharaan engine T56 dari pemeliharaan ringan (repair) sampai dengan pemeliharaan berat yang dikenal dengan overhaul,” ujar Nairiza.

Adapun Wakil Komandan Pemeliharaan Material TNI AU (Koharmatau) Marsma I Made Hartawan telah memimpin rapat membahas teknis program hibah T56 engine shop di Markas Koharmatau, Bandung, pada Rabu (26/6/2024). 

Made Hartawan mengatakan, program hibah T-56 engine shop akan dilaksanakan oleh Depohar 30 di Sathar 31 yang menangani pemeliharaan mesin T-56 series pada pesawat C-130 Hercules milik TNI AU.

Embraer Ingin Menawarkan C-390 Sebagai Pengganti Boeing 757 New Zealand

02 Juli 2024

C-390 Angkatan Udara Portugal (photo: Embraer)

Embraer bermaksud untuk menjual pesawat angkut C-390 Millennium ke Royal New Zealand Air Force (RNZAF), tetapi untuk menggantikan pesawat yang tidak biasa, Boeing 757.

RNZAF telah mengoperasikan dua jet 757-200 sejak tahun 2003, yang digunakan untuk penerbangan VIP tetapi juga dapat dikonversi untuk membawa kargo.

Namun, pesawat tersebut telah beroperasi selama lebih dari tiga dekade dan mengalami masalah keandalan.

Bosco da Costa Jr, CEO Embraer Defense & Security, mengungkapkan kepada Australian Defense Magazine bahwa perusahaan sedang memantau situasi kedua pesawat tersebut untuk mengusulkan C-390 sebagai solusi.

Boeing 757-200 RNZAF (photo: Wiki)

Hipotesis ini mengejutkan karena Milenium tidak memiliki transportasi VIP di antara peran utamanya. Namun Bosco Jr menyatakan bahwa ada “kit VIP yang diberi palet” dan pesawat tersebut dapat melakukan semua misi yang dilakukan oleh 757.

Kapasitas muatan jet Brasil akan lebih besar karena C-390 dapat membawa hingga 26 ton sementara kapal barang 757 mampu menampung sekitar 22,5 ton muatan, menurut Angkatan Udara.

Boeing memiliki jangkauan yang cukup luas yaitu 3.900 mil laut, sedangkan C-390 mampu terbang 1.470 mil laut dengan muatan 23 ton.

RTAF Inspected the Final Reassembly Program of Beechcraft AT-6TH Wolverine at TAI

02 Juli 2024

Royal Thai Air Force (RTAF) inspected the Final Reassembly Program of Beechcraft AT-6TH Wolverine serial "41101" and "41102" light aircraft at Thai Aviation Industries (TAI) in Takhli District, Nakhon Sawan Province, on 19 June 2024. First of two AT-6TH Wolverine delivered to 411 Squadron, Wing 41 Chiang Mai RTAF base in June 2024 (photos: Royal Thai Air Force) 

Thai Aviation Industries Co., Ltd. (TAI) in Takhli District, Nakhon Sawan Province, near Wing 4 Takhli, Royal Thai Air Force, started the Final Reassembly Program of the AT-6TH Wolverine Attack and Training Aircraft in late May 2024.


The first two AT-6TH attack and training aircraft, numbered "41101" and "41102", which were shipped by ship for reassembly in Thailand at TAI's aircraft factory in Takhli, have flown from Wing 4, Takhli to Squadron 411, Wing 41, Chiang Mai, to enter service in June 2024.


The Royal Thai Air Force is in the process of receiving 8 AT-6TH attack and training aircraft with technology transfer to the Thai aviation industry, worth 4,314,039,980.80 baht ($143 million) on November 14, 2021. Squadron 411 will receive all 8 aircraft by 2024.

(AAG)

01 Juli 2024

Komandan Denhanud 471 Kopasgat Memimpin Langsung Uji Coba Kendaraan Baru Tipe P6 ATAV

01 Juli 2024

Kendaraan baru P6 ATAV yang dilengkapi peluncur rudal MANPADS (all photos: Kopasgat)

Jakarta -- Sebelum kendaraan baru tipe P6 ATAV digunakan oleh prajurit Denhanud 471 Kopasgat. Komandan Denhanud 471 Kopasgat Letkol Pas Gusti Bagus M.E.S. lakukan serangkaian pengecekan dan uji coba yang ketat untuk memastikan kendaraan tersebut siap operasional.


Langkah pertama adalah pemeriksaan fisik secara menyeluruh terhadap seluruh komponen kendaraan, termasuk mesin, sistem kelistrikan, dan perlengkapan keselamatan seperti rem, lampu, dan sabuk pengaman. Setiap bagian diperiksa dengan teliti untuk memastikan tidak ada kerusakan atau keausan yang dapat mengganggu performa kendaraan.


Selanjutnya, uji coba dinamis dilakukan untuk menguji kinerja kendaraan dalam kondisi nyata. Prajurit Denhanud 471 Kopasgat akan mengemudikan kendaraan ini dalam berbagai kondisi jalan dan medan untuk memastikan responsivitasnya, kestabilan saat berbelok atau berakselerasi, serta kelincahan di dalam area tertentu seperti area terbuka dan terjal. Hal ini bertujuan untuk memastikan kendaraan dapat beroperasi dengan optimal dalam lingkungan tugas yang beragam.


Sebelum kendaraan dikirimkan untuk operasional di lapangan, prajurit yang bertugas juga dilatih tentang operasi dasar dan pemeliharaan rutin kendaraan tersebut. Pelatihan ini mencakup penggunaan sistem kontrol, teknik pengemudian yang efisien, serta langkah-langkah perawatan sederhana yang dapat dilakukan oleh pengguna dalam kondisi lapangan. 


Dengan demikian, Denhanud 471 Kopasgat memastikan bahwa setiap kendaraan baru yang diadopsi tidak hanya siap digunakan, tetapi juga dioperasikan dengan aman dan efisien oleh personelnya.

Hanwha System akan Mengembangkan Radar AESA untuk UAV

01 Juli 2024

Gambar blok transmisi/penerimaan tipe BRICK (kiri) dan blok transmisi/penerimaan tipe TILE  (kanan) yang ditunjukkan Hanwha System di ADEX tahun lalu, yang merupakan komponen utama dari radar AESA (photo: Hanwha System)

Hanwha System akan mengembangkan radar activephase array (AESA) yang dioptimalkan untuk kendaraan udara tak berawak yang akan dioperasikan bersama dengan pesawat tempur Korea KF-21 pada akhir tahun 2026.

Hanwha System mengumumkan pada tanggal 11 bahwa mereka telah terpilih sebagai penawar pilihan untuk tugas "mengembangkan teknologi radar AESA untuk kendaraan udara tak berawak" yang diselenggarakan oleh National Defense Research Institute.

Radar AESA adalah radar canggih yang mampu menyerang secara simultan dengan mendeteksi dan melacak beberapa target di udara, darat, dan laut. Hanwha Systems menjadi satu-satunya perusahaan Korea yang berhasil mengembangkan radar AESA yang dipasang pada KF-21.

Hanwha System akan menerapkan "teknologi berpendingin udara" untuk mengembangkan radar AESA untuk kendaraan udara tak berawak, yang penting untuk ukuran kecil dan ringan. Pendinginan udara adalah metode mendinginkan radar hanya dengan udara, yang memiliki panas ekstrem. Berbeda dengan ASEA konvensional, peralatan pendingin tidak diperlukan sehingga memiliki keuntungan dalam mengurangi berat dan volume. Selain itu, Hanwha System bertujuan untuk mengurangi ukuran blok transmisi/penerimaan (TRB), yang merupakan komponen kunci antena yang memancarkan dan menerima sinyal radar, sebesar 50%.

Ketika pengembangan radar AESA untuk kendaraan udara tak berawak dengan bobot dan volume yang dikurangi selesai, radar tersebut akan dapat segera dipasang tidak hanya pada kendaraan udara tak berawak tetapi juga pada pesawat tempur ringan.

Park Hyuk, kepala divisi pengawasan dan pengintaian Sistem Hanwha, mengatakan, “Kami akan mengamankan jajaran radar AESA yang cocok untuk berbagai pesawat dan memperluas wilayah ekspor kami ke Eropa, Asia-Pasifik, Timur Tengah, dan Amerika Latin.”

(MBN)

Eksesais Malindo Jaya 27AB/24 Perkukuh Hubungan TLDM dan TNI AL

01 Juli 2024

Eksesais Malindo Jaya 27AB/24 TLDM-TNI AL (all photos: TLDM)

Sepanggar - Eksesais Bilateral Malaysia-Indonesia Siri 27AB/24 (MALINDO JAYA 27AB/24) di antara Tentera Laut Diraja Malaysia (TLDM) bersama Tentera Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI-AL) telah dilaksanakan mulai 23 hingga 29 Jun 2024 di Pangkalan TLDM Kota Kinabalu, Sabah dan sekitar perairan Laut China Selatan. 


Aset TLDM terlibat adalah KD SELANGOR, KD RENCONG dan pesawat Helikopter Operasi Maritim (HOM) manakala TNI-AL telah menghantar KRI FRANS KAISIEPO, KRI SAMPARI dan sebuah helikopter AS565 Panther bagi pelaksanaan latihan kebersamaan ini.


Sepanjang eksesais ini berlangsung, pelbagai siri latihan di pangkalan telah dilaksanakan diantaranya adalah Table Top Exercise dan Perbincangan Pegawai Operasi. Latihan di laut pula merangkumi pelbagai aspek peperangan konvensional dan juga keselamatan maritim.


Terdahulu, eksesais telah dirasmikan oleh Panglima Armada Timur, Yang Berbahagia Laksamana Madya Datuk Hj Muhammad Ruzelme bin Hj Ahmad Fahimy dan disaksikan oleh Kepala Staf Komando Armada II (KASKOARMADA II), Laksamana Pertama Isswarto TNI-AL pada 24 Jun 2024 manakala upacara penutup telah disempurnakan oleh Wakil Direktor Latihan pada 29 Jun 2024.


Selain daripada aktiviti-aktiviti eksesais, kedua-dua angkatan laut juga telah mengukuhkan ukhwah melalui aktiviti sukan dan sosial. Aktiviti sosial yang telah dilaksanakan adalah Majlis Makan Malam Rasmi MALINDO anjuran TLDM dan Majlis Resepsi anjuran TNI-AL.


Eksesais MALINDO JAYA 27AB/24 telah berjaya mengeratkan hubungan silaturahim serta meningkatkan kerjasama dan interoperabiliti TLDM dan TNI-AL. 


TLDM merakamkan jutaan terima kasih kepada pihak TNI-AL di atas kerjasama serta komitmen yang dipamerkan bagi menjayakan eksesais.