Uji tembak Rudal Artileri Pertahanan Udara Starstreak (photos : Len)
Lumajang – Kementerian Pertahanan, Mabes TNI Angkatan Darat, PT Len Industri (Persero) didukung Thales baru saja melakukan uji tembak Rudal Artileri Pertahanan Udara Starstreak di Air Weapon Range (AWR) Pandanwangi Lumajang, Jawa Timur pada hari Kamis (24/03).
Kolonel Dedy Laksmono dalam keterangannya mengatakan, firing test pada hari ini dilakukan dengan menembakkan 4 misil dan target tembak bergerak berupa drone banshee. Hasil dari penembakan adalah 1 direct hit dan 2 di antaranya technical hit. Penembakan dilakukan dalam jarak 4 – 7 km dari titik tembak ke target bergeraknya di udara.
Dalam penyediaan Starstreak ini, Len melakukan joint production dan integrasi sistem yang dilakukan di Len Technopark, Subang. Hal ini dilakukan untuk memenuhi nilai Imbal Dagang, Kandungan Lokal, dan Offset (IDKLO) keterlibatan perusahaan lokal dalam setiap pengadaan alutsista dari vendor asing untuk membangun kemandirian teknologi di bidang pertahanan.
Direktur Strategi Bisnis & Portofolio Len, Linus Andor M. Sijabat menyebutkan mekanisme proyek Starstreak bisa menjadi role model pengadaan alutsista lainnya. Sebagai induk holding BUMN Industri Pertahanan Defend ID, Len berhasil memenuhi IDKLO dimana keterlibatan Len yang signifikan dalam proses produksi, integrasi, suplai komponen elektronik dan mekanik, pelatihan pemeliharaan, hingga mensuplai perangkat komunikasi radio buatan Len untuk beberapa kendaraan Starstreak.
Uji tembak ini dihadiri langsung oleh Danpussen Arhanud Mayjen TNI Karev Marpaung, Kapuspalad Mayjen TNI Eko Erwanto, Dirsen Pussenarhanud Brigjen TNI Dedi Solihin, Irpuspalad Brigjen TNI Yustinus Agus, serta pejabat lainnya dari Kementerian Pertahanan dan Mabes TNI AD.
Sejauh ini Len sudah mengintegrasikan 9 baterai Rudal Starstreak dari 10 baterai yang telah dipesan Kementerian Pertahanan untuk Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) TNI Angkatan Darat. Satu (1) baterai Rudal Starstreak terdiri dari 1 unit kendaraan commander, 1 kendaraan pengangkut misil, 1 unit kendaraan maintenance logistik, 1 unit radar Shikra CM 200, 4 kendaraan multi-mission system dan 8 unit Lightweight Multiple Launcher new generation.
Rudal Starstreak menjadi salah satu sistem senjata pertahanan udara canggih. Starstreak adalah misil kategori HVM (high velocity missile) dengan kecepatan lebih dari 3 mach, yang merupakan misil tercepat di kelasnya.
Alutsista tersebut dapat mempertahankan serangan dengan kemampuan tembak efektif sejauh 7 kilometer dan jangkauan radar mencapai 250 kilometer.
(Len)
Crooot
BalasHapusDicoba 4 rudal, yg kena 3. 1 lagi gagal atau gimana?111
BalasHapusKalau baca artikelnya 1 kena, 2 mungkin kena dan yg satu lagi kemungkinan meleset. Sebenarnya sudah lumayan bagus lawan target udara.
HapusStarstreak keunggulannya pada kecepatan hingga 4 mach... Dart atau anak panah 3 bijik harus wajib mengenai target itu kekurangannya.
HapusBerbeda dengan mistral rudal akan meledak mendekati sasaran tanpa harus wajib mengenai target karena dilengkapi proximity fuse.
Cuma kecepatannya hanya 2,6 mach.
Biasanya tingkat keberhasilan puru berpandu milik Indon hanya 25% saja...atau hanya 1 yang tepat sasaran dari 4 kali percubaan..
BalasHapusItu termasuk tinggi dan hebat jika dibandingkan dengan uji coba di negara lain..termasuk di USA...
Apalagi malaysia 5% aja gak nyampe udah gitu jarang lakukan uji maklum miskin utk beli amunisi mahal ...gak bisa bikin hanya suka hujah saja
Hapus
HapusTRIBUNBATAM.id - Untuk kualitas dan teknologi pertahanan, bisa dibilang Indonesia lebih unggul dari jirannya, Malaysia.
Walaupun Indonesia masih harus banyak belajar dalam industri pertahanan, namun setidaknya negeri ini mampu memproduksi alat utama sistem persenjataan (Alutsista) secara mandiri.
Untuk lini peroketan/rudal, tercatat Kementerian Pertahanan Indonesia sudah membeli Rudal Pertahanan (R-Han) 122 yang sebelumnya merupakan prototipe dari tipe RX 1210 yang pengerjaannya dimulai tahun 2003.
R-Han 122 sendiri sudah diproduksi masal pada 2017 lalu dan saat ini berstatus aktif sebagai sistem persenjataan artileri medan TNI AD.
R-han Indonesia saat di uji coba di Baturaja ()
Melihat Indonesia sedikit demi sedikit mulai berdikari dalam produksi alutsista dalam negeri, Malaysia tak mau tinggal diam.
Tahun 2008, Malaysia melalui Institut Penyelidikan Sains dan Teknologi Pertahanan atau STRIDE memamerkan hasil penelitian mereka saat pameran Defence Service Asia (DSA) 2008 yang saat itu dilaksanakan di Putra World Trade Centre.
Hasil penelitian STRIDE adalah sebuah misil pertahanan yang diberi nama Taming Sari 98.
Taming Sari 98 diklaim dapat menembak tank dari jarak sejauh tiga kilometer yang sasarannya bisa ditandai dengan Laser Target Designator (LTD).
Dalam pameran itu, terlihat Rudal Taming Sari berplatform sebuah mobil bak terbuka.
Rudal Taming Sari saat pameran DSA 2008 ()
Menurut informasi, rudal Taming Sari 98 yang dibawa saat pameran DSA 2008 tersebut ialah asli bukan mock up.
Bahkan para pakar peneliti rudal tersebut sudah berani sesumbar jika Taming Sari 98 sekelas dengan rudal Copperhead buatan Amerika Serikat.
Harapannya jika sudah jadi, Taming Sari akan digunakan oleh pasukan khusus Malaysia macam Unit GGK dan Paskau.
Namun bak angin topan berubah menjadi angin sepoi-sepoi.
Belum juga kelihatan tes pengujian bahkan produksi, Taming Sari sudah lenyap dimakan waktu.
10 Tahun sejak dipamerkan ke publik Malaysia, sampai tahun 2018 ini pun Taming Sari tidak jelas juntrungnya seperti nasib rifle VB Berapi.
TAMINGSARI setara buatan Amerika wkwkwkwkwkwkwkwkwk ngelawak je,,
100% nga perlu missile vs pejuang grounded, save money 🤣🤣🤣
HapusMalon hari gini masih pakai Jernas .. barang Lapok pula .. Lawak Malonsia-sia 👎🥱
HapusLagi haibat jernas malon ngoi
HapusMalon ngomong apa..
HapusTarget drone banshee siapa tuh yg sering hanyut di selat Malaka...
Karena gagal kena target... Wkwkkwkkk
Semoga bisa tambah lagi di ukraina terbukti shorad terbukti jadi momok yg menakutkan
BalasHapusSebenarnya shorad sudah terbukti sejak perang Afganistan-Uni Soviet. Yang jadi lumayan terbukti di Ukraina sekarang sebenarnya efektifitas countermeasure shorad.
HapusJadi memang benar, semoga tambah lagi. Dan enaknya Starstreak, setiap rudal yg ditembakan berisi tiga rudal.
Boleh tuh Shorad dan Merad dipadukan jdi bener2 Momok Menakutkan,
HapusMalingsial negara maling croot
BalasHapusRudal TAMINGSARI kah ini,,?
BalasHapusDenger kabarnya nih IBU KOTA NEGARA baru di Kalimantan akan dilindungi oleh SAMP/T MAMBA SAM dan ASTER 30 NG yaa 🙂
BalasHapusEntah bener apa kagak tapi gw lebih suka Samp/T
HapusSAMP/T untuk anti rudal balistik dan jelajah ya 🙂
HapusRudal balistik kemungkinan kecil kalo dintersep,tapi kalo jelajah mungkin bisa tinggal lihat dari kapabilitas rudal dan radarnya
HapusJangkauan radar 250 km ? Jarak efektif 7 km . Pasti nunggu pesawat masuk jarak tembak prajuritnya sport jantung 😀😀.
BalasHapusTetap bangga dgn TNI 🇮🇩🇮🇩
Terkesan memang radarnya berlebihan...
HapusTetapi kenapa radarnya deteksi nya jauh.. Karena konsep Batalyon arhanud sekarang terintegrasi antara baterai meriam dengan baterai rudal.
Jadi pergelaran baterai bisa leluasa tidak terbatas tempat karena di monitor radar yg jauh... Khususnya meriam si mbah S 60 rata2 sudah tidak di lengkapi radar.
Tidak menutup kemungkinan di masa mendatang akan ditambahkan MERAD yang harus terintegrasi dengan radar tsbt seperti aim-120c yang berbasis mobile seperti sherpa / komodo / setara.
HapusApakah kita sudah bisa buat rudal berjenis Manpads..?? kendala kita memang belum dapat ilmu penjejaknya (guide) dulu kerjasama dengan China untuk belajar ilmu guidenya sepertinya tidak berlanjut..untuk roket sepertinya bisa diambil dari basis roket RX..
BalasHapusAda rudal manpads anti udara Merapi msih dlm pengembangan,
HapusKlo untuk guide sih PTLEN bisa krn sbg penyedia instumen Elektronika
Kalau KUBANGAN LUMPUR di MALON dilindungi pakai apa ?....pakai TAMING SARI...WKWKWKWKWKWK 😁😁😄😄😆😆
BalasHapusKalau PUTRA JAYA paling dilindungi rudal RAPIER dan JERNAS LAPOOOK 😁😁🙂
BalasHapusKalo putra jaya malon tak de misil berpandu untuk pertahanan udaranya,buktinya pesawat perisik israil bisa terbang lama di atas udara putra jaya....lemah NGOAHAHAHA
BalasHapusIya andalan Malon hanya Rapier Jernas dan Startreak 🙂
HapusYa betul....MALON LEMAAAH...xixixixi 😁😁🤭🤭
HapusSENJATA BERPEMANDU JERNAS TELAH BERJAYA MEMBUAT SEMUA JIRAN DI RANTAU ASEAN INI KETAR KETIR, HAIBAT DAN MENGGERUNKAN GUYS
BalasHapusBUKAN MAIB SYABAS NYER
SENJATA BERPEMANDU JERNAS TELAH BERJAYA MEMBUAT SEMUA JIRAN DI RANTAU ASEAN INI KETAR KETIR, HAIBAT DAN MENGGERUNKAN GUYS
BalasHapusBUKAN MAIN SYABAS NYER
yg ketar ketir ya Airliners yg lalui wilayah malaysia. takut2 kena rudal tua nyasar
HapusHuahahaha,
BalasHapusBerjaye hingga bomber china rileks lewat teritory KL Malon...
BalasHapusWakakakakakkakakkk
Ini kabar baik bagi Indon...terhitung 1 April 2022..pengelolaan bandara Kalijati akan sepenuhnya dikelola oleh perusahaan asal malaysia ...
BalasHapusIni pasti sangat dinanti oleh Indon.. yakinlah Mada depan Lijati a ke an maju berkembang jika dikelola ditangan kami Malaysia....
MAMAK KAU YANG DIKELOLA
HapusMantap satirnya bro
HapusNo link = Hoax
HapusNgomong aja belepotan.. gmn orang mo percaya..
Mada depan Lijati a ke an.. basa nanaonan eta ? 🤣🤣
Malon reka2 cerita guna sedapkan hati ngoahahaha
HapusSaya tunggu di gerbang kalijati😃
HapusEntah ini orang mimpi apa. Lanud Suryadarma (nama bandara Kalijati/WIHK) itu punya TNI AU. Operasional pasti dari TNI AU.
HapusKalau cleaning service pake perusahaan Malaysia, agak kelewatan sih. Harusnya bisa pakai yg lokal.
1 april .... april mop kali xixixi
HapusIRS@ Biasalah malon cuma reka2 cerita tuh bro
Hapus
HapusMaksud si LONGOR itu Bandara Kertajati
Ada di berita hari ini..
Saking KEBELET ngetroll, ketik Kertajati KELIRU jadi Kalijati
Wakakakakakakakakkk
😂😂😂
Bandara di RI ada ratusan, yaah kasih dikit proyek buat MALON biar dia ada kerjaan.
HapusKalo kita udah kasih PROYEK kelola trus KERJANYA gak bener, langsung kita DEPAK aja...simpel tooh.
Ahahahahahahahahhaaa
Hahahaha....Orang TOLOL koment dan salah....itu bandara KERTAJATI di Majalengka,sahamnya ditawarkan ke MALON sekitar 11 persen dan 25 persen dikuasai ANGKASA PURA sebagai pengelola bandara, itu bukan Malon menguasai atau memiliki bandara, karena kami prihatin Malon miskin sehingga akan kami bagikan sedikit uang dan malon keluarkan modal sedikit ( kami tau kalian Misquueen ) 🙂
HapusWakakakakakakak..
HapusNiat ngetroll aja keliru, mo kerja bener & diakui..
Diakui siih...1cc-nya.
Wakakakakakkkkk
Kalijati itu HOME BASE air forces bukan SIPIL dongok..... Baca lagi yg bener tuh berita
Hapus😁😁😁😁😁
Sudah saatnya buat penambahan sistem hanud MERAD baik Nasams2 atau akuisisi jenis lain KM SAM Blok2,SAMP/T,Atau Hisar-U turki.
BalasHapusMembangun Sisten Hanud yg komplex dan tangguh Shorad,Merad,Lorad,PSU.
ICBM Taming Sari perlu dipertimbangkan NGOAHAHAHA
HapusICBM taming sari? Uwoo Atut
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusDi uji ya guys,,,,bukan di kaji,,,kaji,,kaji,,,kaji,,kaji,,
BalasHapusMEMBUAL geng MALON negara punya 5 university top kajian aja sampai bertahun-tahun wkwkwkwkwkwkwkwkw
Kesejahteraan prajurit TNI diantaranya adalah sering melakukan latihan latihan dan latihan agar terampil menguasai alutsista dan sitkon yang mengikutinya.
BalasHapusTentunya pada tiap latihan tersebut harus mampu memberikan feedback perbaikan daripada hasil lapangan dari paramater-parameter yang dipakai.
Pokoknya...BRAVO TNI-AD ....TOP !
Kandidat SAM Merad selanjutnya
BalasHapus1,Nasams2 add
2.Hisar-O
3.KM SAM Cheonggung Blok2
Ideal semuanya...
HapusGg
BalasHapus