Camcopter S-100, yang dioperasikan oleh Royal Australian Navy, terlihat di pameran Indo Pacific 2022 (photo : Jane's)
Angkatan Laut Australia (RAN) telah menguraikan rencana untuk mengoperasikan hingga 12 flight Camcopter S-100 di empat jenis kapal sebagai bagian dari program awal untuk melengkapi layanan dengan kemampuan kendaraan udara tak berawak (UAV) sayap putar yang lebih luas.
Berbicara kepada Janes di pameran Indo Pasifik 2022, perwakilan dari Skuadron 822X RAN menjelaskan bahwa sebuah flight terdiri dari satu hingga dua unit UAV S-100, serta peralatan pendukung dan kru yang terkait.
Flight akan dioperasikan di 12 kapal patroli lepas pantai (OPV) kelas Arafura, dua kapal serbu amfibi kelas Canberra, kapal pelatihan penerbangan MV Sycamore, dan delapan frigat kelas Anzac (Meko 200) dalam layanan.
S-100 akan dioperasikan dari semua kapal RAN yang memiliki dek penerbangan, kata perwakilan tersebut kepada Janes. Namun, saat ini tidak ada jadwal yang diproyeksikan kapan 12 flight akan dimasukkan ke dalam berbagai jenis kapal, meskipun uji coba S-100 telah dimulai pada salah satu fregat kelas Anzac, HMAS Ballarat, perwakilan tersebut menambahkan.
Pada awal Mei 2022, Departemen Pertahanan Australia (DoD) mengungkapkan bahwa mereka telah memilih Camcopter S-100 Schiebel untuk program Blok Satu dari SEA 129 Fase 5 untuk memperoleh sistem pesawat tak berawak maritim (MUAS) untuk RAN.
Layanan ini awalnya mengoperasikan tiga unit S-100 di bawah Proyek Kecil Angkatan Laut 1942, yang berusaha untuk mengilhami RAN dengan kemampuan awal yang terkait dengan operasi UAV sayap-rotor. Contoh-contoh ini dilengkapi dengan turret inframerah elektro-optik MX-10, sistem identifikasi otomatis, transceiver tri-band L3Harris Bandit, dan transponder Mode-S ADS-B.
(Jane's)
Muantab....
BalasHapusIni bukan UAV Nyamook si KL yaaah...
BalasHapusππ
Yang hanya mampu buat KONDOM untuk MAKSIAT tepi sedikit.....ilmunya gak guna...
BalasHapusContoh bapak ini....ilmunya lebih BERMANFAAT....ππππ²π¨π²π¨π²π¨
Aryanto Misel (67) berinovasi menciptakan alat pengonversi air (H2O) menjadi hidrogen (H2) yang bisa digunakan sebagai bahan bakar untuk kendaraan bermotor.
Warga Lemahabang Wetan, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon itu mengatakan jika alat buatannya yang diberi nama Nikuba telah dipasang di sebanyak 31 unit kendaraan motor dinas milik TNI.
Sebanyak 30 unit Nikuba dipasang di kendaraan motor dinas milik TNI dari Kodam III/Siliwangi, sementara 1 unit lagi dipasang di kendaraan motor dinas milik TNI dari Koramil Lemahabang.
Saat ini, Aryanto bahkan mengaku alat buatannya itu sedang dipesan oleh Kodam III /Siliwangi dalam jumlah yang cukup besar, yakni 10.000 unit.
"Kalau legalitasnya sudah keluar semua, ini sebenarnya pemesanannya sudah banyak. Dari Kodam III/Siliwangi kurang lebih 10.000 unit," kata Aryanto kepada detikjabar di Cirebon, Rabu (27/4/2022).
Adapun cara kerjanya, menurut Aryanto, Nikuba buatannya memiliki fungsi memisahkan antara hidrogen (H2) dan oksigen (O2) yang terkandung dalam air (H2O) melalui proses elektrolisis.
"Air yang dimasukkan ke dalam alat ini akan dielektrolisis. Air yang telah dimasukkan nantinya akan terpecah menjadi hidrogen (H2) dan oksigen (O2)," ujarnya.
Hidrogen yang telah dihasilkan melalui proses elektrolisis tersebut kemudian dialirkan ke ruang pembakaran mesin kendaraan bermotor sebagai bahan bakar. Sementara oksigennya akan kembali dielektrolisis menjadi Hidrogen dan dialirkan lagi ruang pembakaran mesin kendaraan.
Menurut Aryanto, untuk sekitar 1 Liter air yang sudah dikonversi menjadi hidrogen melalui alat Nikuba ini mampu membuat kendaraan bisa menempuh perjalanan dari Cirebon ke Semarang, pulang-pergi.
Hanya saja, kata dia, air yang bisa dikonversi menjadi hidrogen sebagai bahan bakar kendaraan bermotor, hanyalah air yang sudah tidak memiliki kandungan logam berat. (ors/bbn)
KOK ,BILANG² KONDOM TAHU TIDAK KONDOM TERBAIK & PRODUKSI TERBESAR DIDUNIA JIKA BELUM BERUBAH INDONESIA ,LHO !
HapusTAHUN BERAPA INI ,SUDAH LAMA HAL SEPERTI ITU SEJAK EARLY JIKA TIDAK SALSH 2008 LAH !
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapuseiittt s-100 camcopter...ahhh SULTAN mah uda punyak koleksi dron ginian hore haha!π€π€π€
BalasHapushttps://defence.pk/pdf/attachments/uav-camcopter-s-100-01-jpg.809683/
https://defence.pk/pdf/attachments/uav-camcopter-s-100-jpg.809685/
https://www.kemhan.go.id/puslaik/2021/06/23/penandatangan-penyerahanan-sertifikat-kelaikudaraan-militer-camcopter-s-100-unmanned-air-system-uas.html
jiran kesayangan yg cuman dpt hibah bekasan harap minggir haha!π€£π€£π€£
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapusdron camcopter gini mah, kite punyak banyak jenis uhuyyy...haha!πππ
BalasHapusyaa makloum TIM ELIT SHOPPING SOPING...
ada yg baruw...langsung bayariiinn...
Camcopter Schiebel S-100 UAV
Camcopter Skeldar V-200
Camcopter SDO 50V2 Dragon
https://www.airspace-review.com/2018/05/06/sdo-50v2-dragon-penyambung-mata-awak-sar/
apalagi dron camcopter mini ini...jiran mana mampu belinya...khusus SULTAN haha!π€π€π€
https://www.airspace-review.com/2018/03/07/tawon-hitam-pengintai-drone-mungil-incaran-gegana-brimob-polri/
Om PAL..... Drone macam ini ada juga yg buatan LOKAL kita
HapusTAWON HITAM.... Itu dah tugas di KOPASUS gw perna liat di FILM "Merah Putih Memanggil"
HapusSULTAN MAH BEBAS
nyyoooihh om acno...SULTAN mah BEBAS...
Hapusada jiran kesayangankuh ngakunya kaya..padahal hobi SEWA..bah sungguh TERLALUH haha!π€£π€£π€£
Dan sewanya itu om pal
HapusRHIB.
COLIBRI. and
AW-139 itupun jumlah ciput
Ish... Ish
Sebelah cuma ada drone Dji ompal ngoahahaha
HapusSatu flight isinya berapa UAV?
BalasHapusBerbicara kepada Janes di pameran Indo Pasifik 2022, perwakilan dari Skuadron 822X RAN menjelaskan bahwa sebuah flight terdiri dari satu hingga dua unit UAV S-100, serta peralatan pendukung dan kru yang terkait.
HapusTerima kasih. Berita seperti itu jarang jadi perhatian.
HapusMin,memang sebelah gk ada beritanya shopping tak ngoahahaha
BalasHapusDRONE DROOONE DROOOOOOOONE
BalasHapusROONE ROOONE.
GILA , NAIK PAMOR TEROES DRONE ,
SPYING , TARGETING & DESTROYING.
OK la tu Australia sign kontrak terus bayar wang muka... nah itu baru shoping....
BalasHapusbukan sign versi PRANK.... ketahuan wang muka tak dibayar...wkwkwkwk
Ok la tuh Australia Sodara Tiri FPDA yg kaya dibandingkan MALON si Raja sign versi MOU PRANK.. wkwkwkwkwkwkw
Hapuslepas tu cover malu.... geng PEMBUAL kata wartawan awam lebih dipercaya dari wakil kemhan sendiri....wkwkwkkwkw
BalasHapusgeng PEMBUAL makin aneh..... wkwkwkwkwk
Bukan Malondog yg bikin malu dan bahan lawak sekawasan.lol
HapusWakakakakakk..
BalasHapusReka cerita lagi.
Kasih bukti Australia sign kontrak terus bayar bisa?
LoL
Si KL satu ini Parah sakit hatinya...
Mesti dibayar wang muka tu..... Negara kaya...
BalasHapusBukan negara miskin yang ketahuan wang muka saja belum dibayar...
Malah bayaran sewa saja NUNGGAK BERBULAN BULAN... WKWKKWKWKWKW
Neg termiskin dikawasan sepi shopping dan alutsista mangkrak, cuma bisa sewa saja.KL ketinggalan lagi.
HapusTernyata ada geng KL Dengki sakit hati di DS..
BalasHapusCiri-cirinya : gemar reka cerita.
Wakakakakakakkkkk
Tak bisa kasih bukti..
BalasHapusMaklum, cerita reka-reka
Wakakakakakakkkkk
Bukti geng pembual adalah dari komen wartawan biasa.... Wkwkkwkwkwkw
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusMaklum laah...mereka percaya ke mat puteh..
BalasHapusAsal mat puteh, dianggap kaya.
Wakakakakakakakaka
Kasiaaan..
Apalagi yg diatas om @PS
HapusDIA LEBIH TAHU DARIPADA MENHAN NYA sendiri (MAT SABU)ππ
Sudah bukan MAT SABU menhannya tapi Hishammudin si Little Brother China.. π€£π€£π€£
HapusTante waria ngomel GK jelas ππ
BalasHapusOk la tuh Australia Sodara Tiri FPDA yg kaya dibandingkan MALON si Raja sign versi MOU PRANK.. wkwkwkwkwkwkw
BalasHapusMaklum pula percaya Mat Puteh, karena MAJIKAN mereka British..
BalasHapusWakakkkkkkkakakakak
Itupun BANGGA
LoL
Paling lawak diminta bukti kenyataan mentri pertahanan atau mentri kewangan yang sudah bayar wang muka.. GAGAL DIBERI guys...
BalasHapusSelain komen wartawan awam pertahanan di ulang ulang sebagai bukti... Wkwkkwkwkwkw
Bukti Geng Pembual Raja MOU di pameran DSA 2022.. wwkwkwkwk
BalasHapusNegara miskin je tak bayar wang muka ni... Wkwkkwkwkwkw
BalasHapusSoal bayar membayar harus tunjuk bukti kahππ
HapusApalagi sama orang gak guna TETANGGA SEBELAH
AYO TUNJUK BUKTI KALAU KAPAL MAHAROGOLELAH SUDAH DIBAYAR LUNAS π€£π€£
JAWABAN NYA
KRIK,KRIK,KRIK
Negara miskin belinya barang recehh π€£
Serba kecil
Yg termiskin di kawasan cuma bisa sewa
HapusYupp..
BalasHapusPercaya Mat Puteh karena MAJIKAN mereka British..
Wakakkkkkkkakakakak
Bangga jaga Buckingham...
BalasHapusWakakakakakakakak
Luar biasa.
LoL
Perancis tanya tu... Bila mau dibayar mukanya..? Wkwkwkkwwkwk
BalasHapusBakul Cermin11 Mei 2022 05.43
BalasHapusKL = KOSONG LAGI
tuchkan ketahuan BUAL project MCS 6 unit corvette yang dimenangkan DSME sejak 2016 tidak berwujud nyata.
Pedas sekali artikel yang ditulis di berita berikut:
https://www.globalsecurity.org/military/world/malaysia/kd-msc.htm
BUAL = HOAX >>>GAGAL TOTAL PROCUREMENT 6 UNIT MCS MADE IN KOREA (DSME) sejak 2016.
NETIZEN INDONESIA PUN TERTAWA LEPAS....
Perancis tanya tu... Bila mau dibayar mukanya dari tahun 2017..? Wkwkwkkwwkwk
BalasHapushttp://rafalemalaysia.com/
Soal bayar membayar harus tunjuk bukti kahππ
BalasHapusApalagi sama orang gak guna TETANGGA SEBELAH
AYO TUNJUK BUKTI KALAU KAPAL MAHAROGOLELAH SUDAH DIBAYAR LUNAS π€£π€£
JAWABAN NYA
KRIK,KRIK,KRIK
Negara miskin je tak bayar wang muka buat website dari tahun 2017.. Wkwkkwkwkwkwk
BalasHapushttp://rafalemalaysia.com/
Percaya mat Puteh..
BalasHapusIni bukti si KL bangga..
Wakakakakakkkak
PENGALAMAN ketika berkawal di Istana Buckingham sewaktu Tugasan Awam London pada 2008 memang sangat berharga dan tidak ternilai.
Bagi anggota dan pegawai Batalion Pertama Rejimen Askar Melayu Diraja (RAMD) yang pernah bertugas di sana, mereka begitu teruja untuk kembali ke tempat yang pernah menjadi saksi rakyat Malaysia bertugas mengawal istana berkenaan.
======
Jaga Majikan = pengalaman berharga guys...
Wakakakakk
paling LAWAK.... wkwkwkwkkw
BalasHapusPROGRAM KFX - NUNGGAK BAYARAN BERTAHUN TAHUN
SEWA SATELIT - NUNGGAK BAYARAN BERBULAN BULAN HINGGA DIDENDA
KONTRAK RAFALE - NUNGAK BAYAR WANG MUKA..
Reka2 cerita dgn hantar link zaman Jepun guna menghibur diri ngoahahaha
Hapusjenis NUNGGAK BAYARAN....wkwkwkwkwkkw
BalasHapusRudal NSM +MICA DAH DIBAYAR KAH SAMA MALONS
HapusYG BUAT KAPAL MAHAROGOLELAH π€£π€£
Hutang BNS ke vendor RM 1 Billion dah lunas keh ngoahahaha
HapusHUTANG VENDOR Belum dibayar.... baca guys... Wkwkkwkwkwkw
BalasHapusDEFENCE SECURITY ASIA) — Boustead Naval Shipyard Sdn Bhd (BNSSB) perlu menyegerakan pembayaran tunggakan kepada vendor sebelum meneruskan projek perolehan kapal Littoral Combat Ship (LCS), menurut Persatuan Strategik Maritim Malaysia (MASTRA).
Pengerusi Jawatankuasa Pertahanan dan Keselamatan MASTRA Datuk Wan Othman Wan Ab Rahman berkata tunggakan hutang BNSSB dianggar berjumlah RM1 bilion kepada vendor di bawah naungannya sejak tiga tahun lalu.
Tunggakan hutang itu telah menjejaskan kedudukan kewangan mereka manakala ramai pekerja terpaksa dibuang, menurut beliau sebagaimana dipetik oleh Berita Harian Online.
https://defencesecurityasia.com/boustead-bayaran-tunggakan-lcs/
paling LAWAK.... wkwkwkwkkw
BalasHapusPROGRAM LCS - NUNGGAK BAYARAN BERTAHUN TAHUN
PROGRAM LMS - NUNGGAK BAYARAN BERTAHUN TAHUN
PROGRAM MCS - NUNGGAK BAYARAN BERTAHUN TAHUN
MOU RAFALE DARI TAHUN 2017 - NUNGAK BAYAR WANG MUKA..
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusGEMPURWIRA 11 Mei 2022 10.26
BalasHapuslepas tu cover malu.... geng PEMBUAL kata wartawan awam lebih dipercaya dari wakil kemhan sendiri....wkwkwkkwkw
geng PEMBUAL makin aneh..... wkwkwkwkwk
OI MUKA PENIS BABI
bang DAHNIL itu bukan WAKIL MENTRI PERTAHANAN TOLOL....
WAKIL MENTRI namanya : MUHAMMAD HERINDRA
Kalau tak tau TUTUP MULUT jangan banyak CAKAP jual LAGAK..
TOLOL BODOH
Sokong keputusan kerajaan teruskan LCS, tapi hutang perlu diselesaikan
BalasHapusKUALA LUMPUR: Persatuan Strategik Maritim Malaysia (MASTRA) menuntut Boustead Naval Shipyard Sdn Bhd (BNSSB) menyegerakan pembayaran tunggakan kepada vendor sebelum meneruskan projek perolehan Kapal Tempur Pesisir Pantai (LCS).
Pengerusi Jawatankuasa Pertahanan dan Keselamatan MASTRA, Datuk Wan Othman Wan Ab Rahman, berkata tunggakan hutang BNSSB dianggar berjumlah RM1 bilion kepada vendor di bawah naungannya sejak tiga tahun lalu, menjejaskan kedudukan kewangan mereka manakala ramai pekerja terpaksa dibuang.
Katanya, pihaknya yang mewakili lebih 100 vendor itu turut memberi jaminan projek LCS yang tergendala sejak 2019 boleh diteruskan dan memberi komitmen menyiapkannya dengan segera menjelang 2025 atau lebih awal.
"Penyelesaian hutang tertunggak ini penting supaya pihak vendor dapat meneruskan kerja bagi menyiapkan enam kapal LCS. Kapal LCS pertama iaitu Maharaja Lela dijangka diserahkan kepada pihak Tentera Laut Diraja Malaysia (TLDM) pada 2025.
DISYORKAN UNTUK ANDA
SPRM tahan dua CEO kes Kapal Tempur Pesisir Pantai
BHIC komited siapkan LCS
Batal LCS jejaskan vendor tempatan
8 teras hala tuju MINDEF dimuktamadkan
"Projek LCS ini penting kepada pembangunan mampan industri pertahanan negara yang akan menyaksikan pembabitan kepakaran dan tenaga kerja anak tempatan dalam menyiapkan projek ini," katanya pada sidang media di sini, hari ini.
Katanya, MASTRA tidak pernah berdepan masalah kelewatan dari segi pembekalan keperluan bagi menyiapkan projek LCS, malah sebahagian besar vendor memiliki kepakaran untuk meneruskan projek sehingga siap.
Semalam, Menteri Kanan Pertahanan, Datuk Seri Hishammuddin Hussein mengumumkan Kabinet bersetuju untuk meneruskan projek perolehan LCS.
Berikutan itu, Kabinet akan menubuhkan sebuah jawatankuasa tadbir urus khas yang bakal dipengerusikan Ketua Setiausaha (KSU) Perbendaharaan Kementerian Kewangan serta KSU Kementerian Pertahanan.
Wan Othman mengesyorkan amalan tadbir urus kewangan diberi pertimbangan tertinggi oleh jawatankuasa yang akan ditubuhkan kelak bagi menjamin masalah bayaran kepada vendor tidak berulang, sekali gus menjejaskan pelaksanaan projek berkenaan.
"Perincian metodologi pelaksanaan projek hendaklah dijelaskan dalam masa terdekat bagi memastikan semua pihak terbabit terutama vendor tempatan dapat mempersiapkan dan dipantau dengan baik dalam meneruskan kembali projek ini.
"Kami percaya kerjasama semua pihak dalam menjayakan projek ini akan mengembalikan tahap industri pertahanan negara setanding negara serantau," katanya yang turut menghargai komitmen kerajaan mahu meneruskan projek ini.
Pada 3 Ogos 2020, Kementerian Pertahanan mengumumkan terpaksa menimbang untuk menamatkan kontrak syarikat kontraktor yang membekalkan enam aset Tentera Laut Diraja Malaysia (TLDM) jenis kapal LCS kerana mengalami kelewatan dalam pembinaannya.
Mengikut rancangan asal, kapal pertama LCS dikenali sebagai LCS1 yang direka cipta dan dibina sepenuhnya di negara ini sepatutnya siap pada 2018 untuk diserahkan kepada TLDM pada pertengahan 2019 manakala kapal terakhir diserahkan pada pertengahan 2023.
Sementara itu, Ahli Jawatankuasa Pertahanan dan Keselamatan MASTRA, Esham Salam, berkata penangguhan projek itu sebelum ini memberi implikasi besar terhadap ekosistem dan industri maritim itu sendiri, bukan hanya di Perak tapi seluruh negara.
Katanya, penangguhan itu memberi imej tidak baik terhadap Malaysia memandangkan ramai vendor terbabit dalam projek LCS ini adalah mereka dari luar negara.
Indonesia disebut menunggak USD420 juta untuk proyek jet tempur KFX/IFX
BalasHapusIndonesia dikabarkan menunggak pembayaran proyek kerja sama pembuatan pesawat tempur KFX/IFX dengan Pemerintah Korea Selatan sebesar USD420 juta atau sekitar Rp6 triliun.
Seperti dikutip pada laman Kantor Berita Yonhap 6 September 2020, dalam proyek kerja sama itu Indonesia akan menanggung 20 persen dari biaya pengembangan pesawat tempur generasi 4.5 senilai 1,7 triliun won atau Rp21 triliun.
Total proyek pengembangan pesawat itu sendiri senilai 8,8 triliun won atau USD7,3 miliar setara dengan Rp109 triliun.
Indonesia disebut gagal membayarkan 500 miliar won atau setara dengan Rp6 triliun yang seharusnya dibayarkan pada akhir Agustus lalu.
Hingga saat ini Indonesia baru membayar 227,2 miliar won atau sekitar Rp 2,8 triliun.
Yonhap juga mengabarkan bahwa dalam pertemuan antar menteri pertahanan kedua negara pada Desember tahun lalu, Menteri Pertahanan Korea Selatan Jeong Keyong-doo dan Prabowo Subianto sepakat untuk melanjutkan proyek kerja sama yang disebut sebagai simbol hubungan kepercayaan antar negara.
Belum ada konfirmasi dari pihak kementerian pertahanan Indonesia terkait hal ini.
Meski menghadapi permasalahan keuangan, Proyek KFX oleh pemerintah Korea Selatan tetap berjalan tanpa hambatan.
Pada awal pekan ini, Korea Selatan berhasil melakukan perakitan terakhir prototipe pesawat jet tersebut.
Diharapkan prototipe ini akan diluncurkan pada kuartal pertama tahun 2021 dan proyek tersebut ditargetkan rampung pada 2026.
https://www.aa.com.tr/id/nasional/indonesia-disebut-menunggak-usd420-juta-untuk-proyek-jet-tempur-kfx-ifx-/1965357
KUALA LUMPUR: Persatuan Strategik Maritim Malaysia (MASTRA) menuntut Boustead Naval Shipyard Sdn Bhd (BNSSB) menyegerakan pembayaran tunggakan kepada vendor sebelum meneruskan projek perolehan Kapal Tempur Pesisir Pantai (LCS).
HapusPengerusi Jawatankuasa Pertahanan dan Keselamatan MASTRA, Datuk Wan Othman Wan Ab Rahman, berkata tunggakan hutang BNSSB dianggar berjumlah RM1 bilion kepada vendor di bawah naungannya sejak tiga tahun lalu, menjejaskan kedudukan kewangan mereka manakala ramai pekerja terpaksa dibuang.
Katanya, pihaknya yang mewakili lebih 100 vendor itu turut memberi jaminan projek LCS yang tergendala sejak 2019
Oh ya ANJING
HapusItu berita yg kau tulis itu... AWAL TAHUN 2021...ini tahun berapa
BABI TOLOL
HapusBERITA basi tetap dibawa-bawa
Link basi di ulang2 guna sedapkan hati wkwkwk
HapusKUALA LUMPUR: Persatuan Strategik Maritim Malaysia (MASTRA) menuntut Boustead Naval Shipyard Sdn Bhd (BNSSB) menyegerakan pembayaran tunggakan kepada vendor sebelum meneruskan projek perolehan Kapal Tempur Pesisir Pantai (LCS).
BalasHapusPengerusi Jawatankuasa Pertahanan dan Keselamatan MASTRA, Datuk Wan Othman Wan Ab Rahman, berkata tunggakan hutang BNSSB dianggar berjumlah RM1 bilion kepada vendor di bawah naungannya sejak tiga tahun lalu, menjejaskan kedudukan kewangan mereka manakala ramai pekerja terpaksa dibuang.
Katanya, pihaknya yang mewakili lebih 100 vendor itu turut memberi jaminan projek LCS yang tergendala sejak 2019
LCS NUNGGAK BAYAR RM 100 BILION dah 4 tahun tak bayar-bayar....
BalasHapusSokong keputusan kerajaan teruskan LCS, tapi hutang perlu diselesaikan
KUALA LUMPUR: Persatuan Strategik Maritim Malaysia (MASTRA) menuntut Boustead Naval Shipyard Sdn Bhd (BNSSB) menyegerakan pembayaran tunggakan kepada vendor sebelum meneruskan projek perolehan Kapal Tempur Pesisir Pantai (LCS).
Pengerusi Jawatankuasa Pertahanan dan Keselamatan MASTRA, Datuk Wan Othman Wan Ab Rahman, berkata tunggakan hutang BNSSB dianggar berjumlah RM1 bilion kepada vendor di bawah naungannya sejak tiga tahun lalu, menjejaskan kedudukan kewangan mereka manakala ramai pekerja terpaksa dibuang.
Katanya, pihaknya yang mewakili lebih 100 vendor itu turut memberi jaminan projek LCS yang tergendala sejak 2019 boleh diteruskan dan memberi komitmen menyiapkannya dengan segera menjelang 2025 atau lebih awal.
"Penyelesaian hutang tertunggak ini penting supaya pihak vendor dapat meneruskan kerja bagi menyiapkan enam kapal LCS. Kapal LCS pertama iaitu Maharaja Lela dijangka diserahkan kepada pihak Tentera Laut Diraja Malaysia (TLDM) pada 2025.
DISYORKAN UNTUK ANDA
SPRM tahan dua CEO kes Kapal Tempur Pesisir Pantai
BHIC komited siapkan LCS
Batal LCS jejaskan vendor tempatan
8 teras hala tuju MINDEF dimuktamadkan
"Projek LCS ini penting kepada pembangunan mampan industri pertahanan negara yang akan menyaksikan pembabitan kepakaran dan tenaga kerja anak tempatan dalam menyiapkan projek ini," katanya pada sidang media di sini, hari ini.
Katanya, MASTRA tidak pernah berdepan masalah kelewatan dari segi pembekalan keperluan bagi menyiapkan projek LCS, malah sebahagian besar vendor memiliki kepakaran untuk meneruskan projek sehingga siap.
Semalam, Menteri Kanan Pertahanan, Datuk Seri Hishammuddin Hussein mengumumkan Kabinet bersetuju untuk meneruskan projek perolehan LCS.
Berikutan itu, Kabinet akan menubuhkan sebuah jawatankuasa tadbir urus khas yang bakal dipengerusikan Ketua Setiausaha (KSU) Perbendaharaan Kementerian Kewangan serta KSU Kementerian Pertahanan.
Wan Othman mengesyorkan amalan tadbir urus kewangan diberi pertimbangan tertinggi oleh jawatankuasa yang akan ditubuhkan kelak bagi menjamin masalah bayaran kepada vendor tidak berulang, sekali gus menjejaskan pelaksanaan projek berkenaan.
"Perincian metodologi pelaksanaan projek hendaklah dijelaskan dalam masa terdekat bagi memastikan semua pihak terbabit terutama vendor tempatan dapat mempersiapkan dan dipantau dengan baik dalam meneruskan kembali projek ini.
"Kami percaya kerjasama semua pihak dalam menjayakan projek ini akan mengembalikan tahap industri pertahanan negara setanding negara serantau," katanya yang turut menghargai komitmen kerajaan mahu meneruskan projek ini.
Pada 3 Ogos 2020, Kementerian Pertahanan mengumumkan terpaksa menimbang untuk menamatkan kontrak syarikat kontraktor yang membekalkan enam aset Tentera Laut Diraja Malaysia (TLDM) jenis kapal LCS kerana mengalami kelewatan dalam pembinaannya.
Mengikut rancangan asal, kapal pertama LCS dikenali sebagai LCS1 yang direka cipta dan dibina sepenuhnya di negara ini sepatutnya siap pada 2018 untuk diserahkan kepada TLDM pada pertengahan 2019 manakala kapal terakhir diserahkan pada pertengahan 2023.
Sementara itu, Ahli Jawatankuasa Pertahanan dan Keselamatan MASTRA, Esham Salam, berkata penangguhan projek itu sebelum ini memberi implikasi besar terhadap ekosistem dan industri maritim itu sendiri, bukan hanya di Perak tapi seluruh negara.
Katanya, penangguhan itu memberi imej tidak baik terhadap Malaysia memandangkan ramai vendor terbabit dalam projek LCS ini adalah mereka dari luar negara.
Indonesia Nunggak Bayar Cicilan Pesawat dan Kapal Selam Ke Korea Selatan
BalasHapusPemerintah Indonesia diberitakan oleh koreaherald.com (26/05/2020) menunggak pembayaran pesawat KFX/IFX dan cicilan kapal selam.
Proyek jet tempur Korea Selatan senilai 18 triliun won ($ 14 miliar) menghadapi penundaan pembayaran di tengah pandemi COVID-19, para pejabat pertahanan Korsel telah memastikan bahwa proyek tidak akan ditutup akan tetap dilanjutkan.
Korea Aerospace Industries (KaI) saat ini sedang mengembangkan pesawat tempur generasi berikutnya dengan Indonesia.
Proyek senjata terbesar dalam sejarah Korea itu membutuhkan 8 triliun untuk pengembangan dan 10 triliun untuk produksi massal. Indonesia sendiri bertanggung jawab atas 20 persen biaya pembangunan, atau 1,8 triliun won sebagai bentuk keikutsertaan dengan dicicil. Namun, pembayarannya akhir-akhir ini seret, saat ini ada total 500,2 miliar won jatuh tempo pada April belum dibayar Indonesia.
Link zaman Jepun ngoahahaha...gunakan logic pork kl blm dibayar tak mungkin 3 changbogo ada di Indonesia dan projek IFX on progress dan insinyur Indonesia datang lagi ke Korea ngoahahaha
HapusMALASiya NEGARA LAWAK terus BODOH di DUNIA.....
BalasHapus-LCS : NUNGGAK BAYARAN n SIKOK PUN TAK JADI, DAH LEBIH 10 TAHUN.
-OPV DAMEN : TAK JADI-JADI DAH LEBIH 4 TAHUN, SATU PUN TAK JADI.
-KEDAH CLASS : LEBIH 6 TAHUN tak de SENJATA.
-KORVET : SELURUH KAPAL missile dilepas SEKARANG JADI "GUN BOAT WW 2"
-SUBMARINE : TAK BOLEH SELAM. ... Harus DI PERBAIKI DULU BARU BOLEH SELAMAT. ...
-ENJIN JET F-5 : BISA DI CURI DARI HOME BASE....
-LMS : KAPAL TAK DE SANJATE tapi MEMPUNYAI HARGA KAPAL KORVET RINGAN.
-MD 530 : NUNGGU 6 TAHUN BARU TIBA... EH TAUNYA SYARIKAT MD BANGKRAPS.....
-MD 530 : BAWA 12.000 AMUNISION...
-155MM CAESAR : DARI TAHUN 1998an TAK BELI-BELI... ASIK UJI TEROS....
-155MM RHINO : 1990 UJI... TAUnye TAK JADI...
-MB 339CM : PENCEN DINI...
-4x4 APC : TAK LULUS "UN/PBB"
ETC... MASIH BANYAK LAGI
Negara prank dan halu
HapusAkibat NUNGGAK BAYARAN SEWA.....wkwkwkkw
BalasHapusKronologi Proyek Satelit Kemenhan yang Bikin Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah
Berdasarkan putusan Pengadilan Arbitrase Singapura pada 22 Mei 2021, Kemenhan diputus harus membayar USD 20.901.209 atau sekitar Rp 314 miliar kepada Navayo. Mahfud menyatakan, selain keharusan membayar kepada Navayo, Kemenhan juga berpotensi ditagih pembayaran oleh Airbus, Detente, Hogan Lovells dan Telesat yang sebelumnya telah menjalin kontrak dengan Kemenhan. "Sehingga negara bisa mengalami kerugian yang lebih besar lagi," kata Mahfud.
https://nasional.kompas.com/read/2022/01/14/11060631/kronologi-proyek-satelit-kemenhan-yang-bikin-negara-rugi-ratusan-miliar?page=all
Dah bayar woii, ayat zaman Jepunnya diulang2 guna sedapkan hati wkwkwk...ini bukti sudah bayar...www.sindonews.com/kasus satelit kemenhan,Mahfud MD pastikan Indonesia sudah bayar Rp 515 milyar ke Avanti/17-01-2022
BalasHapusSiap untuk nyerang indon
BalasHapuseiittt nyerang pale luh tung tung tuunggπ¨π¨π¨ haha!πππ
HapusWoii gempork hantar lagi reka2 cerita ko yg gunakan link zaman Jepun itu ngoahahaha
BalasHapusBuat gempork yg TAK PUNYA MALU..cakap dia dl yg sangat mendunia TELAH BERJAYA TERHUBUNG DENGAN KUWAIT...pura pura LUPA dan amnesia waria muka babi satu itu...apalagi sampe sekarang tak bisa tunjuk bukti yg kata si gempur waria banci kaleng kalo HELI KECIK BISA BAWA 12.000 peluru...mana puur...maanaaa..sebenarnya yg dibawa peluru atau penis babi...
BalasHapusUdahlah kita2 jg tau kau ngetroll cuma mau jelek2kan INDONESIA...apapun cakap kau nggak ngaruh..bukti nyata emang malon lg terpuruk saat ini...lbh rusak dari tetangga sekawasan yg dulu malon hinakan...
Ibarat anjing menggonggong...INDONESIA MAJU...
IRI dan DENGKI lah terus puur sampe abang jamil mampus...sampe gempur kena stroke karena tidak sanggup terima kenyataan...
loon...malooon...
π¦§π¦§π¦§πππππ²πΎππ²πΎππ²πΎππππ¦§π¦§π¦§