HHI HDP 1500 Neo OPV (image : HHI)
MANILA – The Department of Budget and Management released the initial funding worth PHP3 billion for the Philippine Navy's (PN)'s acquisition of six offshore patrol vessels (OPVs).
The Special Allotment Release Order (SARO)-BMD-D-22-0004970, was released to the Department of the National Defense (DND) on Thursday, to "cover the funding requirement for the Offshore Patrol Vessel Acquisition of the Philippine Navy under the Revised Armed Forces of the Philippines Modernization Program."
Earlier, DND Secretary Delfin Lorenzana said South Korean shipbuilder, Hyundai Heavy Industries (HHI), was selected by the PN's technical working group (TWG) for its OPV project which consisted of six ships.
"At kamakailan lang napili nila (PN TWG) yung Hyundai ng (South) Korea. Sila rin gumawa ng ating dalawang frigate at gumagawa sila ng dalawang corvette. Ang nakita ng Navy na isang advantage dyan ay iisang system yung mga barko na yan, saka kung kailangan natin ng maintenance o whatever, madaling pumunta dito yung mga South Koreans (And recently, the [PN TWG] has selected Hyundai of [South] Korea. They are the ones who built our [Jose Rizal-class missile frigates], they are also the ones building our two [missile-armed corvettes]. The Navy sees that having [HHI] build all these ships is the similarities in their systems, and if we need to do maintenance or repairs, the South Koreans could easily come)," he said during an interview with government media.
Lorenzana hoped that the contract for the OPVs will be signed before President Rodrigo R. Duterte's term ends on June 30.
The DND earlier said it is now looking for new proponents for the PN's procurement of six OPVs due to pricing issues with Australian shipbuilder Austal.
"Pending our approval of the contract for the purchase, they (Austal) said the cost has increased -- materials, labor, and everything. They asked for additional payment. I think our budget is PHP30 billion, they want PHP12 billion more for the six OPVs or they said we can reduce the number from six to five," Lorenzana said.
He added that he can no longer ask the DBM for additional funding.
However, he also said reducing the number of OPVs to be acquired is not an option for the PN.
Lorenzana said shipbuilders from France, Sweden, South Korea, Japan, Turkey, and India have expressed interest in the PN's OPV project.
Initially, Austal was believed to be the frontrunner in the OPV project.
The OPV project is expected to replace the World War II surface assets decommissioned by the Navy.
(PNA)
Pertamax diamankan dari gank PEMBUAL sebelah
BalasHapusMuantab...Pinoy...đđ
BalasHapusGeng MALON makin dengki guys....wkwkwkwk
MALON mau samakan dengan PINOY..?
BalasHapusMemang budget pertahanan MALON sama PINOY itu sama..? Wkwkwkkwwkwk
Mantab.....sebelah semakin DENGKI guys.....
BalasHapusPHILIPPINE belli kapal dari INDO dan KORSEL....
Sebelah tuh hanya buat KAJIAN..KAJIAN dan MEMBUAL...wkwkwkwkw
Pinoy shoping lagi, tak seperti sebelah bina opv Damen dan LCS malah mangkrak terbengkelai wkwkwkwkwkwkwkwk
BalasHapusKembarnya lagi miskin tiada anggaran tapi sign kontrak FREMM.... WKWKKWKWKWKW
BalasHapusBIKIN MALU JE... WKWKKWKWKWKW
Yang lagi miskin itu always sign MOU,sign tunjuk minat last2 sunyi senyap tak dibeli cuma PRANK dan cuma SEWA je wkwkwk
HapusMalon sepi shopping termiskin sekawasan, sekarang sangat jauh dibawah Pinoy yg rajin shopping persiapan buat rebut Sabah.wk.wk.wk Mabuhay Pinoy.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusMalon Salah 1 anggota Persemakmuran yang masih jadi Jongos alias babu British tiada punya kepakaran bina alat militer dan miskin .. BUAT MALU Asean je .. wkwkkwđđ
HapusMalah kapal selam pun anggaran tiada... Tapi MEMBUAL macam ada wang... Wkwkkwkwkwkw
BalasHapusMacam malon beli korvet misil Korea dan SPH CAESAR tuh keh,dah sign MOU,sign tunjuk minat,dah test drive tapi anggaran tiada last2 sunyi senyap tak dibeli cuma PRANK je...Malon buat malu jet ngoahahaha
HapusKalau logik geng MALON kapal perang mesti pasti lama pembuatanya....
BalasHapusLah tau tau MANGKRAK 12 tahun.... wkwkkwkwkwkw
Sign kontrak tapi wang muka tak bayar... Itu belum boleh diklaim beli ya guys... Wkwkkwkwkwkw
BalasHapusJiahhhhhhh.... intinya adalah apa yang mau dibeli sudah sangat jelas dan sudah berproses... toh dibayar sekarang atau nanti, barangnya juga butuh proses produksi 2-5 tahun...
HapusSedang Malon yang masih tender, kaji... dikaji saja sampai berbulan2 berganti tahun dan tidak jelas siapa nak dipilih... last malah senyap
Geng MALON mulai KERASUKAN guys...
BalasHapusLihat PINOY shopping kapal canggih...
Lah MALON beli kapal CHINA kapal malah ketahuan OMPONG...wkwkwk
Sign kontrak sana sini... Ternyata tiada wang... Wkwkkwkwkwkw
BalasHapusSign kontrak versi PRANK... Wkwkkwkwkwkw
Menghibur diri ya Pork... padahal sendirinya dengki, karena Malon sepi dan sunyi... ada shopping pun recehan...
HapusJet Tempur Impian RI & Realitas Fiskal yang tidak Bersahabat
BalasHapusHal yang menarik dari DRPPLN, yakni tidak adanya kegiatan pengadaan pesawat tempur bagi TNI Angkatan Udara, walaupun aktivitas itu sebelumnya tercantum dalam DRPLN. Artinya, Kemhan tidak bisa mengeksekusi kontrak lanjutan akuisisi Rafale maupun kontrak baru pembelian F-15EX. Aktivitas pembelian kapal selam pun tidak tercantum dalam DRPPLN, begitu pula dengan kegiatan pengadaan fregat FREMM dari Italia. Padahal program akuisisi Rafale, F-15EX, kapal selam dan fregat FREMM merupakan program unggulan Kemhan.
Realitas fiskal saat ini menunjukkan kondisi yang tidak bersahabat dengan ambisi Kemhan untuk memodernisasi kekuatan udara dan laut secara signifikan. Akan tetapi realitas itu juga bukan suatu hal yang mengejutkan karena telah diprediksi sejak tahun lalu. Tanpa adanya suatu alokasi anggaran khusus untuk memenuhi kebutuhan belanja pertahanan, sulit bagi Kemhan untuk memodernisasi kekuatan pertahanan secara besar-besaran dalam waktu singkat untuk memenuhi target Minimum Essential Force 2010-2024. Kata kunci alokasi anggaran khusus adalah arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ada yang dengki guys wkwkwk...F-15 dibeli gunakan anggaran 2024 ,ada linknya,FREMM lg di nego wkwkwk
HapusSi gempur menangia meraung-raung kih...kih... đ¤Łđ¤Ł
BalasHapusWkwkwkkwkw.... Cuba di barter sama KERUPUK DAN BISKUT... guys...
BalasHapusPoork awak ni tiada uang dan kepakaran...merepek sahaja kerja awak ni
HapusGempork sedang menghibur diri, mumpung masih bisa reka2... kalau sudah jalan semua pingsan nanti dia... mana Malon lagi menguncup haibat...
HapusMANTAP..... Pinoy pilih kapal buatan INDONESIA...dan KORSEL guys..
BalasHapusJANGAN NANGIS ya geng MALON di BUCU KATIL ....wkwkwkwkwkkw
Ga usah menangis đ pur klo mang dasar miskin ya miskin ajalah kah.. kah.. đ¤Łđ¤Ł
BalasHapusShoping lah pur masak bangsa lain dah shoping macam" bangsa kau tidur je, kah.. kah... đ¤Łđ¤Ł
BalasHapusCem malonkan,nak beli ini nak beli last2 tiada Wang akhirnya ngeprank..buat malu jer ngoahahaha
BalasHapusMuantab..PINOY beli kapal KORSEL dan INDO dengan persenjataannya jauh di atas kapal boat ayam WUHAN yang KOPONGAN...wkwkwkwwkwkwkw
BalasHapusHEBAT guys....JANGAN DENGKI....wkwkkwkw
Baca guys.... HAHAHHAHAHAHAHAHAHHA
BalasHapusDuh, Pengadaan Jet Tempur Rafale Tidak Termasuk Dalam Green Book Bappenas
Meski belum ada konfirmasi resmi, ada kabar yang kurang menyenangkan terkait rencana pengadaan alutsista di Indonesia. Persisnya pengadaan jet tempur Dassault Rafale untuk TNI AU dan frigat FREMM (FrĂŠgate EuropĂŠenne Multi-Mission) Bargamini Class dari Fincantieri tidak termasuk ke dalam daftar prioritas alutsista di Green Book.
Mengutip sumber dari Janes.com (24/5/2022), disebutkan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Republik Indonesia telah ‘menghilangkan’ program pengadaan pertahanan utama dari daftar proyek prioritas yang disetujui untuk pendanaan asing pada tahun 2022.
Daftar ini biasanya disebut sebagai Green Book. Dan yang tidak termasuk dalam daftar adalah program untuk melengkapi TNI AU dengan pesawat tempur multirole Rafale dari Dassault Aviation, dan Angkatan Laut Indonesia dengan frigat berpeluru kendali FREMM dari Fincantieri. Kontrak untuk dua alutsista ini ditandatangani pada tahun 2021.
kata kunci : pendanaan asing
HapusAgak kurang cakep lekukannya, coba Pinoy beli kapalnya Damen, beh lekukannya seksi kali bos kayak Martadinata Class
BalasHapusKok malah ngusulin ngra lain..mending bli sm Indonesia khususnya pt dru lekukannya gak kalah seksi..buatan tempatan..
HapusOpv 90 PT dru juga sexy mas bro speknya juga diatas opv hhi hdp 1500 neo ini
HapusWoooiii guys bangsa sebelah tuh ada shoping tak kih.. kih.. đđ
BalasHapusmantap kapalnya..... geng MALON makin DENGKI sama PINOY... wkwkwkkwkwk
BalasHapusPur bangsa kau ada shoping tak, uhuk.. uhuk.. đ¤Łđ¤Ł
BalasHapusKontrak RAFALE belum aktif guys... Tiada wang bayar wang muka... Wkwkkwkwkwkw
BalasHapusJakarta, IDN Times - Juru bicara Menteri Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan usai meneken kontrak untuk membeli enam unit jet tempur Rafale, maka tahap selanjutnya tinggal menunggu pembayaran uang muka ke Prancis.
Pembayaran uang muka, kata Dahnil, bakal dilakukan oleh Kementerian Keuangan. Ia menyebut nilai kontrak untuk pembelian enam unit jet tempur Rafale mencapai US$1,1 miliar atau setara Rp15,7 triliun.
"Jadi, yang sudah kontrak itu ada 6 unit jet tempur Rafale. Untuk yang enam unit ini butuh diaktifkan kontraknya oleh Kementerian Keuangan. Jadi, bahasa sederhananya setelah kontrak harus dibayar DP (uang muka) nya," ujar Dahnil kepada media pada Sabtu, 12 Februari 2022.
Sementara, sisa 36 unit jet tempur lainnya belum dilakukan pemesanan dan tanda tangan kontrak. Dahnil memastikan proses pembeliannya dilakukan secara bertahap.
Pria yang sudah menjadi jubir Prabowo Subianto sejak di Partai Gerindra itu menyebut usai dilakukan pembayaran uang muka, proses produksi baru dilakukan. Ia menekankan pembelian alutsista tidak sama dengan membeli kendaraan ke dealer yang setelah terjadi transaksi, maka barangnya langsung dikirim ke rumah.
Woiii malon ada shoping tak kah... kah... đ¤Łđ¤Ł
BalasHapusGeng MALON semakin ANEH guys...
BalasHapusPINOY tuh ada anggaran tak perlu KAJI ...KAJI...langsung beli
Apalagi sombong mau buat Kapal langsung 6...
Yang sebelah sign kapal GOWIND sejak 2011 hingga kini 1 pun belum dibina.... Wkwkkwkwkwkw
Pur bangsa kau ada shoping tak đ¤Łđ¤Łđ¤Ł
BalasHapusGak ada wang dari lender, malon termiskin sekawasan.lol
HapusKasihaaaaan bangsa malon tak ada shoping kah.. kah... đ¤Łđ¤Ł
BalasHapusSign kontrak dari 2011 pun kapal tak satu pun jadi...wkwkwkwk
BalasHapusMalah buat MALU beli kapal OMPONG dari CHINA..wkwkwk
Jelas kuat MEMBUAL je...wkwkwkwk
Kasihan tiada wang guys...... HAHAHAHHAA
BalasHapusJadi, yang sudah kontrak itu ada 6 unit jet tempur Rafale. Untuk yang enam unit ini butuh diaktifkan kontraknya oleh Kementerian Keuangan. Jadi, bahasa sederhananya setelah kontrak harus dibayar DP (uang muka) nya," ujar Dahnil kepada media pada Sabtu, 12 Februari 2022.
Bayar wang muka saja TAK MAMPU... WKWKKWKWKWKW
BalasHapusMulai KEPANASAN guys...geng Malon yang satu ini..wkwkwk
BalasHapusLagi bahas kapal malah lari ke PESPUR....
jelas LEMAH...wkwkwkwk
Geng MALON makin KECEWA. setelah mereka di PRANK...
BalasHapusPINOY shoping kapal perang yang canggih... MANTAP
Sudah sign kontrak.... Lawaknya anggaran tiada.... Wkwkkwkwkwkw
BalasHapusBikin MALU...... Wkwkkwkwkwkw
LCS mangkrak nya akan diperpanjang 12 tahun lagi. Bikin ketar ketir kawasan.
BalasHapusTIADA ANGGARAN guys... Tapi lawaknya sign kontrak... Wkwkkwkwkwkw
BalasHapusMengutip sumber dari Janes.com (24/5/2022), disebutkan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Republik Indonesia telah ‘menghilangkan’ program pengadaan pertahanan utama dari daftar proyek prioritas yang disetujui untuk pendanaan asing pada tahun 2022.
Daftar ini biasanya disebut sebagai Green Book. Dan yang tidak termasuk dalam daftar adalah program untuk melengkapi TNI AU dengan pesawat tempur multirole Rafale dari Dassault Aviation, dan Angkatan Laut Indonesia dengan frigat berpeluru kendali FREMM dari Fincantieri. Kontrak untuk dua alutsista ini ditandatangani pada tahun 2021.
Komen q kok ilang, hadeeehh
BalasHapusGeng MALON Pengguna Kapal OMPONG dari CHINA guys.....
BalasHapusMEMBUAL akan melawan China lah tau taunya belli KAPAL CHINA...wkwkwkwk
Buat MALU je...wkwkwk
Malon makin ditinggalkan di kawasan dan Gak dianggap di FPDA.
BalasHapusBerita basi
BalasHapusFincantieri shipyard dah ke INDONESIA... Progam FREMM INDONESIA jalan terus
GEMPURWIRA 18 Juni 2022 07.53
BalasHapusKembarnya lagi miskin tiada anggaran tapi sign kontrak FREMM.... WKWKKWKWKWKW
BIKIN MALU JE... WKWKKWKWKWKW
________________________________
Kembarnya lagi miskin tiada anggaran tapi sok mahu beli LeMeS yg diperbesar.... WKWKKWKWKWKW
BIKIN MALU JE... WKWKKWKWKWKW
hayal terus jiran KL yg SEPI SHOPPING....
Hapustermenung
terisak
JOM FANASSSSsssss...haha!đĽđĽđĽ
mabuhay filipina
BalasHapusOPV baruw dari tim ELIT
JOM SHOPPING SOPING terusz tiada henti hore haha!đđđ
Eeeeiiitttt kemhan opa wowo uda konfirm SHOPPING SOPING pesanan 2022 hore haha!đđđ
BalasHapus7 cn-235 baruw + 2 cn-235 MPA
NC-212 utk 3 matra(laut, udara, darat)
10 N-219 10 bijik...hore haha!đđđ
https://www.youtube.com/watch?v=yEFxSG2l-dc
wuiiii jiran kesayangan yg tak shopping soping
JOM FANASSSSssssss......haha!đĽđĽđĽ
Om pal
HapusNC-212 yg untuk TNI-AU katanya pesan 6 unit... Betul tidak apa lebih dari 6
Semuanya buatan TEMPATAN hahahahahaha
HapusKL:KETINGGALAN LAGI... Jom fanas đĽđĽđĽđĽđĽ
kontrak berjalan nc-212 utk matra udara 9 unit, uda jalan...
Hapus3 bijik uda dikirim sedjak tahun laluw kan
https://www.indomiliter.com/di-hari-terakhir-2021-pt-di-kirim-unit-ketiga-nc-212i-rain-maker-untuk-skadron-udara-4-tni-au/
kita pesta terruuussszzzz...
JOM FANASSSSsssss...haha!đĽđĽđĽ
Lumayan tuh.
Hapusimajinasi saya :
2 unit CN235 MPA untuk Penerbal
2 unit CN235 transport untuk Penerbal
2 unit CN235 transport untuk Penerbad
3 unit CN235 untuk AU
6 unit NC212 untuk 3 matra masing2 2 unit
10 unit N219 untuk AU
Perkiraan biaya usd 380 - 400 juta.
nyooiihh om woof2...bukan mayan lagi, dapur fetedei dijamin ngebul utk 5 taon kedepan haha!đđđ
HapusIni lagi min sebelah biar semakin tambah di gin kah.. kah.. đ¤Łđ¤Ł
BalasHapushttps://militermeter.com/pt-pindad-dan-arquus-prancis-tekan-kerjasama-untuk-suplai-komponen-ranpur/
Angkat beritanya min, biar sebelah semakin kedinginan kih.. kih.. đđđ
BalasHapushttp://garudamiliter.blogspot.com/2022/06/pt-pindad-dan-nexter-akan-kerjasama.html?m=1
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuRR6SDzWsHa5WdcPDNO5AalORFwyp_NIWTScEz3sMc-kzhlq-DSOhZcrFrf9Dd9KCTWFiOXtDr1OuwYmhN7pgcOhGyWsLOROThqZrF_mcRjZFk2GQTzyREgXNm3Qpnda5rcLcDKYW3wgZIoe1AfTsz_oPeUiKn4A1-E-GlaKHYT6gOZMtTcDZTApg/s1280/288379533_4846286038813034_2789968926107036939_n.png
BalasHapus---------------
terbaruw 2022
sangat jelas 10 frigat siap2 produksi dari pt pal
eiitttt warganyet KL lirak lirik....
JOM FANASSSSssssss......pingsan haha!đĽđĽđĽ
Kemungkinan ini om pal semoga saja :
Hapus-10 FRIGATE
2 unit AH-140 CLASS
4 unit FREMM CLASS
4 unit MOGAMI CLASS
-3 UNIT KAPAL SELAM
•1 UNIT KSS1 CLASS (kemungkinan lanjutan CBG)
•2 UNIT SCORPENE AM-2000 CLASS
•AUTONOMUS SUBMARINE.
•120 KAPAL SERANG RINGAN.
makin fanas dong om pal đĽđĽđĽ
pasti fanasss warganyet...haha!đĽđĽđĽ
Hapuslg reply disini, dr radar, kapal dll...
https://defense-studies.blogspot.com/2022/06/holding-defend-id-ajukan-pmn-sebesar-rp.html?sc=1655521021239#c5692638591004897546
Data Teknis OPV - HDP-1500 NEO:
BalasHapusRange = 5.500 nm
Max. Speed = 21 knots
Endurance = (5.500nm : 21 knot) : 24 jam
= 10,9 hari
Endurance = (5.500 nm : 8 knot) : 24 jam
= 28,6 hari
Konklusi:
28,6 Hari Endurance dengan speed 8 knot
10,9 Hari Endurance dengan speed 21 knot
Malon ternyata paling miskin se ASEAN guys tiada mampu shoping shoping,bhanya mampu shoping versi ghoib , memalukan wkwkwk wkwkwk wkwkwk wkwkwk
BalasHapushttps://www.google.com/amp/s/m.bisnis.com/amp/read/20220616/19/1544647/update-perang-rusia-vs-ukraina-rusia-klaim-bunuh-280-tentara-ukraina
BalasHapusBisnis.com, JAKARTA -- Angkatan Bersenjata Federasi Rusia melanjutkan operasi militer khusus di Ukraina yang sudah berlangsung sejak Februari lalu.
HapusLaporan resmi Rusia menyebutkan bahwa serangan rudal presisi tinggi yang diluncurkan dari udara menghancurkan 2 pos komando, sebuah stasiun perang elektronik di daerah Pyatikhatki Kharkiv.
Serangan itu juga menghancurkan sebuah peluncur Tochka -U dan kendaraan tempur sistem roket peluncuran ganda Uragan di distrik Barvenkovo di wilayah wilayah Kharkiv.
Sementara itu, serangan pesawat tak berawak Rusia menghantam 57 area konsentrasi tenaga kerja dan peralatan militer Angkatan Bersenjata Ukraina per hari.
“Tiga titik kontrol dihancurkan, termasuk sistem rudal anti-pesawat Buk-M1 di wilayah Rechka di wilayah Sumy, serta satu titik untuk perbaikan dan pemulihan kendaraan lapis baja Angkatan Bersenjata Ukraina di wilayah Kharkiv,” kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov, Kamis (16/6/2022).
Pasukan Rusia juga berhasil membunuh 280 tentara Ukraina serta menghancurkan 2 depot amunisi di wilayah Razdolovka di Republik Rakyat Donetsk, 5 tank dan kendaraan tempur lapis baja, serta 6 artileri lapangan dan 11 kendaraan khusus milik Ukraina.
Adapun sistem pertahanan udara Rusia menembak jatuh pesawat S25 Angkatan Udara Ukraina di dekat Mazanovka, wilayah Kharkiv.
“Juga, tujuh kendaraan udara tak berawak Ukraina ditembak,” ujarnya.
Pada siang hari, lanjut Igor pasukan rudal dan artileri menghantam 195 area konsentrasi tenaga kerja dan peralatan militer, 34 pos komando dan 42 posisi tembak unit artileri dan mortir Angkatan Bersenjata Ukraina.
“Sebagai hasil dari serangan rudal dan artileri, lebih dari 200 nasionalis, stasiun peperangan elektronik, 3 depot amunisi, enam tank dan kendaraan tempur lapis baja lainnya, peluncur roket ganda Grad, 4 senjata artileri lapangan, 18 kendaraan khusus, dan 2 titik kontrol untuk kendaraan udara tak berawak di daerah pemukiman Zhovtneve dan Kulbakino di wilayah Nikolaev hancur.”
Secara total, sejak awal operasi militer khusus,
204 pesawat,
131 helikopter,
1.218 kendaraan udara tak berawak,
340 sistem rudal anti-pesawat,
3.569 tank dan kendaraan tempur lapis baja lainnya,
526 kendaraan tempur sistem roket peluncuran ganda,
1.968 lapangan senjata artileri dan mortir, dan juga
3.647 unit kendaraan militer khusus Ukraina hancur.
Bisnis.com, JAKARTA -- The Armed Forces of the Russian Federation continue special military operations in Ukraine which have been ongoing since last February.
HapusRussia's official report said that an air-launched high-precision missile strike destroyed 2 command posts, an electronic warfare station in Kharkiv's Pyatikhatki area.
The attack also destroyed a Tochka-U launcher and a Uragan dual-launch rocket system combat vehicle in the Barvenkovo district of the Kharkiv region.
Meanwhile, Russian drone strikes hit 57 concentration areas of manpower and military equipment of the Ukrainian Armed Forces per day.
"Three control points were destroyed, including the Buk-M1 anti-aircraft missile system in the Rechka region of the Sumy region, as well as one point for repair and restoration of armored vehicles of the Ukrainian Armed Forces in the Kharkiv region," said Russian Defense Ministry spokesman Igor Konashenkov, Thursday (16/6/2022).
Russian troops also managed to kill 280 Ukrainian soldiers and destroy 2 ammunition depots in the Razdolovka region of the Donetsk People's Republic, 5 tanks and armored fighting vehicles, as well as 6 field artillery pieces and 11 Ukrainian special vehicles.
Russian air defense systems shot down an S25 plane of the Ukrainian Air Force near Mazanovka, Kharkiv region.
"Also, seven Ukrainian unmanned aerial vehicles were shot down," he said.
During the day, continued Igor, missile and artillery forces hit 195 areas of concentration of military manpower and equipment, 34 command posts and 42 firing positions of artillery and mortar units of the Ukrainian Armed Forces.
“As a result of the missile and artillery strikes, more than 200 nationalists, electronic warfare stations, 3 ammunition depots, six tanks and other armored fighting vehicles, Grad multiple rocket launchers, 4 field artillery guns, 18 special vehicles and 2 control points for unmanned aerial vehicles in the residential areas of Zhovtneve and Kulbakino in the Nikolaev region were destroyed.”
In total, since the start of special military operations,
204 aircraft,
131 helicopters,
1,218 unmanned aerial vehicles, 340 anti-aircraft missile systems,
3,569 tanks and other armored fighting vehicles,
526 combat vehicles with multiple launch rocket systems,
1,968 artillery and field gun fields mortars, as well as
3,647 Ukrainian special military vehicles were destroyed.
Every day Ukraine is experiencing a growing loss of military equipment personnel.
Continue demilitarizing Ukraine save civilians
URAAA đˇđşđ˛đ¨đˇđşđ˛đ¨
https://youtu.be/s0kdfHdmZZo
BalasHapusPasukan Ukraina dirangkap tentara Rusia di Severodonetsk
Ukrainian troops concurrently with Russian troops in Severodonetsk
Continue the demilitarizing of Ukranine đˇđşđ˛đ¨
https://youtu.be/29Tu-zdCl9E
BalasHapusTank Ukraina baru keluar dari semak langsung hancur kena ATGM Rusia
The Ukrainian tank just came out of the bush and was crushed by the Russian ATGM
The objectives of Russia's special military operations in Ukraine have been achieved including:
Prevent Ukraine from joining NATO
Demilitarizing Ukraine so it doesn't harm Moscow anymore
Protecting the civilian population in Donbass from neo-Nazi Ukraine
God bless Russia đˇđşđŽđŠ
Pork mana Data SIPRI MALON, dr kemarin gw minta lo selalu elak topic Pork..masa dr 2006 - 2022 itu² aja..Konon Kerajaan Kaya, Grade A, berStandart Nato..sini gw gantiin yg di pertuan Agoong ato Hishamudin kl gk bs ngatur kerajaan wkwkwkkkkkkkđ¤Łđ¤Łđ¤Łđ¤Ł
BalasHapusthey need 6-8 frigates..6-12 subs..24 real fighter jets..and yet you dont hear "poor politicians"..something is wrong.
BalasHapusSALAM 10 frigat otewe
BalasHapusduuhh sebelah tuw ada yg
JOM FANASSSSsssss...haha!đĽđĽđĽ
Yoi om pal...
Hapus10 HEAVY FRIGATE.
2 SCORPENE AM-2000.
120 KAPAL SERANG CEPAT
AUTONOMOUS SUBMARINE.
LPD/SSV
Ini baru HORANG KAYA SHOPPING.. Bukan sewa
HapusTahniah malaysia...
BalasHapusCN 235 MSA pertama sudah sampai di kuching serawak
Terimakasih PTDI Bandung
Hati2 ya makenya....
HapusIngat !!....rawatlah hasil DERMA