Sistem rudal jarak jauh GM403 (photo : Military Africa)
Kontrak tersebut akan “berjalan dari 2023 hingga 2028”, kata juru bicara PT Len kepada Janes pada 31 Mei.
Berdasarkan perjanjian tersebut, Thales akan fokus pada pembangunan radar dan C2 sementara PT Len akan membangun stasiun radar, menyediakan instalasi dan integrasi sistem dan mengelola pekerjaan sipil untuk program tersebut dengan dukungan dari Thales, kata rilis media.
Thales akan bermitra dengan perusahaan elektronik BUMN PT Len Industri yang berbasis di Bandung untuk memasok radar pengawasan udara Ground Master 403 (GM403) dan sistem Command-and-Control (C2) SkyView ke Indonesia.
Baik PT Len maupun Thales mengkonfirmasi kepada Janes bahwa 13 unit GM403 akan diproduksi untuk memenuhi kebutuhan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Sistem komando dan kontrol Thales C2 SkyView (image : Thales)
Dalam rilis media bersama pada 31 Mei, Thales dan PT Len mengatakan sistem radar baru akan dipasang di seluruh kepulauan Indonesia yang memungkinkan TNI “untuk mendeteksi semua jenis ancaman, dari jet dan rudal hingga helikopter melayang dan UAV [kendaraan udara tak berawak]” .
Sistem monitor Thales C2 SkyView (image : Thales)
“Komponen tertentu pada radar akan diproduksi secara lokal oleh PT Len, dan proyek tersebut akan melibatkan transfer teknologi radar” serta penguatan kemampuan industri pertahanan lokal, kata rilis tersebut.
Seorang juru bicara PT Len mengatakan kepada Janes bahwa perusahaan akan memproduksi secara lokal octopack dari modul transmit/receive (T/R) GM403 sebagai bagian dari perjanjian offset.
Olivier Rabourdin, direktur negara Thales di Indonesia, mengatakan kepada Janes.
(Jane's)
Bagus, gandeng negara barat utk modernisasi Alutsista TNI singkirkan alutsista buatan timur ( Rusia,china dll )
BalasHapusBahaya
BalasHapusRaihmu koyo opo sih
HapusSementara radar sebelah hanya berupa radar Dome kubah mesjid ngoahahaha
BalasHapusTajuk soalan radar gempork PEMBUAL nanti elak ke pasal OPM,hutang,satelit dan bakamla ngoahahaha
BalasHapusDengar boleh... Percaya jangan.... Bukti...
BalasHapusSign kontrak tapi wang tiada.... Selain MEMBUAL konon sudah beli.... Wkwkkwkwkwkw
RAFALE
F15
FREMM
KAPAL SELAM
Su35
OSPREY
EC725
Pandur 8x8
Rafale dah sign 6 ada linknya
HapusPanglima TNI dedahkan F-15 masuk anggaran 2024 ada linknya
FREMM lg nego ada linknya
Kapal selam lg nego ada linknya
Osprey hanya reka2 cerita gempork
Su-35 kena CAATSA ada linknya
EC-725 lg dibina ada linknya
Pandur dah datang 22 since 2020 ada linknya
BINGUNG KAN DIRIMU ?
HapusTau kenapa ?
INDONESIA ITU MERDEKA DAN BERDAULAT .....
tentu sangat beda jauh dengan:
kerajaan melayu seberang selat yang semakin terpuruk , right ?
SALAM SEWA.....DARI SABAH
Hapus====== Bayarlah sewanya Lon..... apa perlu dibawaiin Debt Collector ?
Gak usah hiraukan gempork yg penting barang datang gak senyap dan cancel kayak Malondog raja prank
HapusLagi pun ketahuan tiada budget untuk radar... Wkwkkwkwkwkw
BalasHapusSign kontrak NGEPRANK... WKWKKWKWKWKW
Cem korvet misil Korea,Kedah Class 27 biji last2 6 biji, Caesar tuh keh ngoahahaha
Hapusalangkah bagusnya lagi Jika Indonesia membentuk garda Nasional( pasukan cadangan/milisi nasional ) yg terdiri dari 4 Matra : udara,laut,darat dan marinir dan memiliki alutsista masing2 ( yaitu alutsista lungsuran yg TDK digunakan TNI lagi spt vab,AMX-13, Scorpion,Van spejk class,SA 330 puma,M48 76 mm,BTR 50,PT 76M dll ) Indonesian national guard yg dimasa damai ditugaskan utk menanggulangi bencana alam dan masa perang dilibatkan dalam pertempuran dgn bekerjasama dgn kesatuan TNI kebijakan yg sama digunakan oleh rusia,Iran dan Amerika serikat,dan nasional guard ini mengambil rekrutan dari komcad sedangkan wamil mengambil rekrutan dari wajib militer
BalasHapusDan tugas garda Nasional ini terdiri dari 3 bidang yg bisa dipilih yaitu yg diklasifikasikan menjadi tiga bagian - tempur, dukungan tempur dan dukungan memerangi layanan. Combat lebih lanjut dapat diklasifikasikan ke dalam infanteri, kendaraan lapis baja, artileri, penerbangan dan pertahanan udara, sedangkan dukungan tempur dapat dibagi lagi menjadi engineering, kimia, militer kepolisian, sinyal, intelijen militer dan urusan sipil, dukungan tempur layanan dapat dikelompokkan ke dalam sub-keuangan, personil, urusan publik, penyediaan perawatan dan transportasi dan alutsista yg bisa digunakan oleh national guard adalah alutsista yg TDK lagi digunakan TNI tp masih layak digunakan dan pasukan national guard ini adalah tentara separuh waktu yg sebagian hidupnya bekerja dalam karier sipil dan separuhnya lagi dalam karier militer dan dipanggil negara dalam kondisi darurat militer atau sedang berperang dgn negara lain
Lah itu komcad.
HapusKontrak jangka panjang utk thales-len selama 6 tahun dari kemhan
BalasHapusBaik PT Len maupun Thales mengkonfirmasi kepada Janes bahwa 13 unit GM403 akan diproduksi untuk memenuhi kebutuhan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Kontrak tersebut akan “berjalan dari 2023 hingga 2028”, kata juru bicara PT Len kepada Janes pada 31 Mei.
Ada kalah debat elak ke topik lain wkwkwk
BalasHapusGEMPURWIRA5 Juni 2022 15.40
BalasHapusLagi pun ketahuan tiada budget untuk radar... Wkwkkwkwkwkw
Sign kontrak NGEPRANK... WKWKKWKWKWKW
----------------------------------
Iya bener banget kamu ....itu LCS gowind class 3.100 ton MANGKRAK 11 tahun di daratan.....kemudian OPV damen juga alami MANGKRAK do daratan.....kemudian Mig-29 juga MANGKRAK......waduuuhhh masih banyak lainnya.....
Semua terjadi karena TIDAK PUNYA UANG , right ?
Dokumentasi howitzer kaliber 155mm M109A3GN kiriman dari π³π΄, yang dilaporkan mulai dioperasikan militer πΊπ¦ dan sudah sampai garis depan.
BalasHapusCommander-in-Chief militer πΊπ¦, Valerii Zaluzhnyi, mengatakan bahwa pengoperasian howitzer ini dapat dikuasai pasukannya hanya dalam waktu seminggu. Satuan artileri πΊπ¦ dikatakan lebih menyenangi howitzer ini ketimbang howitzer model Soviet karena lebih mempertimbangkan kebutuhan pengguna dan fitur yang lebih maju. Misalnya pemakaian stir dan bukan lever untuk pengemudi, transmisi otomatis, rubber coating untuk mencegah personnel terpeleset jika hull membeku di musim dingin, hingga rak untuk menaruh barang.
Patut dicatat, satuan artileri πΊπ¦ juga menyenangi charge untuk meriam howitzer ini, yang sudah dikemas dalam M232A1 Modular Artillery Charge System buatan πΊπΈ. Dengan begini, personnel tidak perlu memakai charge kemasan model bag yang perlu dipotong-potong dan diikat. Modular Artillery Charge yang tertutup dan memiliki ukuran konsisten, menawarkan akurasi yang terjamin.
Howitzer kaliber 155mm ini memiliki jarak tembak hingga 22km, yang dikatakan lebih jauh dari howitzer model Soviet yang dioperasikan πΊπ¦. Namun tidak menutup kemungkinan penggunaan munisi RAP untuk memperpanjang jarak tembak tersebut.
-Hex
https://www.facebook.com/GeneralStaff.ua/posts/pfbid0cn4PH1GVxhiAjatzcXYDswjTx9mDeTRLp8vxnAMUaRPh9PBqKa2QFfsMxnF32ut4l
Kehancuran BRIGADE ARTILERI KE 406..
Hapus12 M777 gosong
Gudang amunisi dll
90 tentara mati, 51 terluka
https://l.facebook.com/l.php?u=https%3A%2F%2Fmilitarycognizance.com%2F2022%2F06%2F02%2Fthe-us-intends-to-sell-ukraine-strategic-uavs-armed-with-hellfire-missiles%2F&h=AT0s80mssD-JBmwH58NG6ILA3Qa-82qfCj1hW999hmVu3qad3hygxmVxs5TuM3W5kCm9iiPxZMScGnLzF8epT5uPamvnxbMeY0kmJ4BixOrJlugkIssw9FYwQQHydco1YfJy&s=1
Brigade Artileri ke-45 πΊπ¦ menyerang fasilitas penyimpanan amunisi, bahan bakar, serta pool kendaraan militer π·πΊ di Polohy, wilayah Zaporizhia, menggunakan sebuah drone untuk mengarahkan tembakan.
BalasHapusDrone πΊπ¦ tersebut kemudian mendapat serangan elektronik sebelum ditembak jatuh pertahanan udara π·πΊ, namun sudah menjalankan tugasnya.
-Hex
twitter(.)com/RALee85/status/1533199480534745090
Kehancuran BRIGADE ARTILERI KE 406..
Hapus12 M777 gosong
Gudang amunisi dll
90 tentara mati, 51 terluka
https://l.facebook.com/l.php?u=https%3A%2F%2Fmilitarycognizance.com%2F2022%2F06%2F02%2Fthe-us-intends-to-sell-ukraine-strategic-uavs-armed-with-hellfire-missiles%2F&h=AT0s80mssD-JBmwH58NG6ILA3Qa-82qfCj1hW999hmVu3qad3hygxmVxs5TuM3W5kCm9iiPxZMScGnLzF8epT5uPamvnxbMeY0kmJ4BixOrJlugkIssw9FYwQQHydco1YfJy&s=1
Hancur... Mintak hutang lagi ya CELENGKY
lon ini aset mahal mm Malon tak sanggup bei , Malon tunggu hibah radar dari US tiba dulu wkwkwkwkwkwkwkwkwkwkwk
BalasHapusMalon hanya haibat sign kontrak MOU tipu tipu , kajian kajian terus dan akan akan akan ,tak ada reality shoping shoping wkwkwk wkwkwk wkwkwk wkwkwk wkwkwk
BalasHapus31 Radar GCI...
BalasHapusPasti sebelah itu makin dengkiπ
Berdasarkan perjanjian tersebut, Thales akan fokus pada pembangunan radar dan C2 sementara PT Len akan membangun stasiun radar, menyediakan instalasi dan integrasi sistem dan mengelola pekerjaan sipil untuk program tersebut dengan dukungan dari Thales, kata rilis media.
BalasHapusBukan bual lon
Tinggal pengadaan tukang gebuk aja yg hrus di percepat tambahan Hanud SAM Merad atau Lorad.
BalasHapusPerbanyak artileri anti udara terbaru.
Tak de wang
HapusRene tak sangoni
HapusPiro jalukmu leee
Muantab.....semakin maju guys,,,INDO dalam membuat alutsista...
BalasHapusManakala geng MALON yang membual 5 university top,,membuat kapal je sign 2011 sampai sekarang tak nampak-nampak GHOIB...wkwkwkwkwkwk
Mantap... Projek pembuatan radar Thales dan PT LEN bermitra bersama....
BalasHapusPaling kesian sebelah.... Sign kontrak kapal dari 2011 anggaran tak ada harus JUAL PULAU... Wkwkkwkwkwkw
Jelas guys.... INDO sudah mampu membuat alutsista sendiri....
BalasHapus1 pesat terbang
2 kapal perang
3 senjata serbu
4 senjata sniper
5 roket rhan
Dan masih banyak ya guys...
beda sama MALON Selama ni geng PEMBUAL hanya MEMBUAL dan NGEPRANK ..... Wkwkkwkwkwkw
1. Senjata Vita berapi GAGAL
2. Taminh sari hanya MEMBUAL
3 sudah terhubung KUWAIT PRANK
Wkwkwkwkwkwk...sedih
GEMPURWIRA5 Juni 2022 15.40
BalasHapusLagi pun ketahuan tiada budget untuk radar... Wkwkkwkwkwkw
Sign kontrak NGEPRANK... WKWKKWKWKWKW
Anda berbicara tentang malasiah kan, ? Negara kaum PEMBUAL dan PRANK !
L A W A K π π π π€£ π€£ π€£
Sebelah tu kalau MEMBUAL kita Dengar boleh... Percaya jangan.... Wkwkkwkwkwkw
BalasHapusBuktinya ...
Sign kontrak tapi wang tiada.... Selain MEMBUAL konon sudah beli.... Anggaran tiada guys.....Wkwkkwkwkwkw
RAFALE
F15
FREMM
KAPAL SELAM
Su35
OSPREY
EC725
Pandur 8x8
Ini BUKTInya guys..... Kontrak Rafale belum Aktif...Baca guys.....HAHAHAHAHAHHA
BalasHapusJakarta, IDN Times - Juru bicara Menteri Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan usai meneken kontrak untuk membeli enam unit jet tempur Rafale, maka tahap selanjutnya tinggal menunggu pembayaran uang muka ke Prancis.
Pembayaran uang muka, kata Dahnil, bakal dilakukan oleh Kementerian Keuangan. Ia menyebut nilai kontrak untuk pembelian enam unit jet tempur Rafale mencapai US$1,1 miliar atau setara Rp15,7 triliun.
"Jadi, yang sudah kontrak itu ada 6 unit jet tempur Rafale. Untuk yang enam unit ini butuh diaktifkan kontraknya oleh Kementerian Keuangan. Jadi, bahasa sederhananya setelah kontrak harus dibayar DP (uang muka) nya," ujar Dahnil kepada media pada Sabtu, 12 Februari 2022.
Sementara, sisa 36 unit jet tempur lainnya belum dilakukan pemesanan dan tanda tangan kontrak. Dahnil memastikan proses pembeliannya dilakukan secara bertahap.
Pria yang sudah menjadi jubir Prabowo Subianto sejak di Partai Gerindra itu menyebut usai dilakukan pembayaran uang muka, proses produksi baru dilakukan. Ia menekankan pembelian alutsista tidak sama dengan membeli kendaraan ke dealer yang setelah terjadi transaksi, maka barangnya langsung dikirim ke rumah.
Juru bicara Menteri Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan usai meneken kontrak untuk membeli enam unit jet tempur Rafale, maka tahap selanjutnya tinggal menunggu pembayaran uang muka ke Prancis.
HapusLulusan top 5 tak bisa bacaπ€£π€£
Geng INDON memang tak pandai membawa ke..? Wkwkwkkwwkwk
Hapus"Jadi, yang sudah kontrak itu ada 6 unit jet tempur Rafale. Untuk yang enam unit ini butuh diaktifkan kontraknya oleh Kementerian Keuangan. Jadi, bahasa sederhananya setelah kontrak harus dibayar DP (uang muka) nya," ujar Dahnil kepada media pada Sabtu, 12 Februari 2022.
Malah ketahuan..... TIADA ANGGARAN.... WKWKKWKWKWKW
BalasHapusJet Tempur Impian RI & Realitas Fiskal yang tidak Bersahabat
Hal yang menarik dari DRPPLN, yakni tidak adanya kegiatan pengadaan pesawat tempur bagi TNI Angkatan Udara, walaupun aktivitas itu sebelumnya tercantum dalam DRPLN. Artinya, Kemhan tidak bisa mengeksekusi kontrak lanjutan akuisisi Rafale maupun kontrak baru pembelian F-15EX. Aktivitas pembelian kapal selam pun tidak tercantum dalam DRPPLN, begitu pula dengan kegiatan pengadaan fregat FREMM dari Italia. Padahal program akuisisi Rafale, F-15EX, kapal selam dan fregat FREMM merupakan program unggulan Kemhan.
Realitas fiskal saat ini menunjukkan kondisi yang tidak bersahabat dengan ambisi Kemhan untuk memodernisasi kekuatan udara dan laut secara signifikan. Akan tetapi realitas itu juga bukan suatu hal yang mengejutkan karena telah diprediksi sejak tahun lalu. Tanpa adanya suatu alokasi anggaran khusus untuk memenuhi kebutuhan belanja pertahanan, sulit bagi Kemhan untuk memodernisasi kekuatan pertahanan secara besar-besaran dalam waktu singkat untuk memenuhi target Minimum Essential Force 2010-2024. Kata kunci alokasi anggaran khusus adalah arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Kok kau sibok purrr...
HapusIndonesia telah pesan 6 unit RAFALE untuk 1st BATCH.... 36 unit menyusul...
Baik kau pikirkan 6 biji LCS...
Tertunggak 5 tahun tak bayar-bayar... Terus harga memBENGKAK... 10 billion... Seharga destroyer
Wahahahhahahaah
Bualan MALASiya
BalasHapus-mahu RAFALE
-mahu CAESAR SPH
-mahu M109
-mahu G6 RHINO
-mahu ROIVALK.
Yang paling HEBAT TOLOL "MD-530 GROUNDED"
semuanya TIPU-TIPU
WAHAAHHAHAHAHAAH
31 Radar GCI..banyak mana guys sama 2 unit
BalasHapusSebelah ketinggalan
MANAKALA KAUM PEMBUAL TELAH MENGKLAIM πππ©
BalasHapusGEMPURWIRA22 Mei 2022 11.04
Sepertinya FA-50 BLOCK 20 peluang Makin cerah menang tender
Sudah terhubung Korea konon
L A W A K π π π€£ π€£ π€£
MD 530 niatnya mau dipakai buat bikin ketar ketir kawasan... Di prank malingsial sampai pabriknya bangkrap dan tutup.lol
BalasHapusPesan 6 Rafale...? Setahu saya itu hanya sign kontrak ya..... Selagi belum bayar wang muka kontrak tidak aktif dan pesawat tidak akan dibina ya.... Wkwkkwkwkwkw
BalasHapus6 unit lcs tu sign kontrak tak cecah air, wang dah pon lenyap
HapusArtinya kamu gak perlu tau lebih kan, right?......kamu kan orang malonsewa apa URUSANnya ?
HapusWkwkwkwkwk......gitu aja koq kamu gak ngerti.....hahahahaha
Yang penting dah sign kontrak efektif pembelian,gitu aja kok repot ngoahahaha
HapusBabi bisa kepo juga ya
HapusGeng INDON memang tak pandai membaca ke....? Wkwkwkkwwkwk
BalasHapus"Jadi, yang sudah kontrak itu ada 6 unit jet tempur Rafale. Untuk yang enam unit ini butuh diaktifkan kontraknya oleh Kementerian Keuangan. Jadi, bahasa sederhananya setelah kontrak harus dibayar DP (uang muka) nya," ujar Dahnil kepada media pada Sabtu, 12 Februari 2022.
Terus harus lapor kamu kalo udah bayar gitu?
HapusKamu goblok koq dipelihara sich ?
Hahahaha....
Terus kl bayar mesti lapor sama ko pork
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusAnak babi atau babi putera ternyata sudah bisa baca.....
HapusBayar wang muka dulu.... baru pesawatnya dibina ya... Wkwkkwkwkwkw
BalasHapusPria yang sudah menjadi jubir Prabowo Subianto sejak di Partai Gerindra itu menyebut usai dilakukan pembayaran uang muka, proses produksi baru dilakukan. Ia menekankan pembelian alutsista tidak sama dengan membeli kendaraan ke dealer yang setelah terjadi transaksi, maka barangnya langsung dikirim ke rumah.
Terus kenapa emang? Gue harus bilang Wowwwww gitu ?
HapusMemang dah di bayar,ada linknya wkwkwk
HapusBabi ternyata bisa baca tulis ya...
HapusTajuk radar elak topik gaezzπ€£π€£π€£π€£
BalasHapusMD530G milik kerajaan melayu seberang selat pun kandas untuk terbang....
BalasHapusInisial huruf G = GROUNDED
kenapa? Pabriknya BANGKRUT...terikat LENDER .....HAHAHAHA
Kerena banyak hutang, partai indon naikkan tiket borobudur menjadi 750.000 rupiah, super duper mahal demi bayar hutang gaes
BalasHapusLalu hubungannya tiket candi borobudur dengan malon apa?
HapusBisa jawab gak ?
Naik MD530 G ke puncak borobudur bisa gratis kok.
HapusHubungan mya apa candi,partai sma radar
HapusAre stupidy π
Ini malon KW aka kadrun wkwkwk
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusOPM Kirim Surat ke Perdana Menteri Australia
BalasHapusTEMPO.CO, Jakarta - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB -OPM) mengirimkan surat ke Perdana Menteri Australia Anthony Albanese. Surat yang dikirim 4 Juni 2022 itu berkaitan dengan rencana kunjungan Perdana Menteri yang baru dilantik itu ke Indonesia.
“Sebelum kunjungan ke Indonesia, diplomat TPNPB-OPM sudah kirim surat ke PM,” kata juru bicara TPNPB OPM Sebby Sambom lewat pesan teks, Sabtu, 4 Juni 2022.
Surat dalam bahasa Inggris itu dikirim atas nama Akouboo Amatus Douw, yang ditulis sebagai Chairman of Diplomatic Council Free Papua Movement. Douw mengatakan bahwa banyak rakyat Papua Barat yang dilukai dan dibunuh saat memprotes rencana pemekaran Papua dan otonomi khusus.
Selanjutnya dia juga mengatakan bahwa konflik antara pemerintah Indonesia dan OPM merupakan konflik memperjuangkan kemerdekaan, sehingga harus tunduk pada hukum HAM internasional. Douw menuturkan telah banyak laporan dari PBB mengenai pelanggaran HAM dan pembunuhan yang terjadi di Papua.
Dia mendorong agar PM Australia, Menteri Luar Negeri Australia dan delegasi pemerintah Australia yang akan berkunjung ke Indonesia untuk membahas masalah Papua saat bertemu Presiden Joko Widodo. “OPM meminta Perdana Menteri Australia, Menteri Luar Negeri dan delegasi pemerintah Australia untuk membahas konflik bersenjata, kemanusiaan dan HAM dengan Presiden Indonesia Joko Widodo,” seperti dikutip di surat itu.
Anthony Albanese akan berkunjung ke Indonesia pada 5-7 Juni 2022. Ini merupakan kunjungan bilateral pertamanya setelah ia dilantik jadi kepala pemerintahan Australia. Pada kunjungannya, Albanese bakal bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam acara Annual Leaders Meeting.
Australi tak bakal bantu OPM
HapusItu mah biasa,Sultan Sulu pun pernah kirim surat sama mommy Eli ngoahahaha.. tak de yg istimewa dgn itu ngoahahaha
HapusMantap pejuang OPM meluas kan pengaruh nya.... Malah kirim surat ke Pemimpin Australia
BalasHapusGo head...its mean OPM lemah wkkw.
HapusTerus aq cakap WOWW gitu wkwkwk
HapusMantap para pejuang Sulu belasah Tentera ATM lemah dan Pondan se Asean Pork ..
HapusMantap Malon tak de Wang beli aset , option sewa guys wkwkwk wkwkwk wkwkwk wkwkwk wkwkwk
BalasHapusMD 530 tak jadi diserahkan ATM guys, malah syarikat pembuatnya bangkrap seperti malon
BalasHapus31 radar yaa..bukan cuma dpt hibah dri US kyk sebelah tuh..
BalasHapusWkwkkwkq
Shopping lagi guyss..radar byk 31
BalasHapusThales n PT LEN
Kesian radar malon usang semua,radar terbaharu pun hasil hibah dari US ngoahahaha
BalasHapuspertanyaannya...ntar ongkirnya KL mampu bayar gak om pit haha!π€π€π€
HapusNAMPAKNYA SUDAH TERHUBUNG DENGAN KUWAIT, SEMOGA BERJAYA, WKWKWKWK...
BalasHapusDefence Security Asia
Apa Sudah Jadi Dengan Cadangan Pembelian Pesawat Hornet Kuwait?
(DEFENCE SECURITY ASIA) – Nampaknya cadangan perolehan pesawat F/A-18C/D Hornet milik Tentera Udara Kuwait yang bakal ditamatkan perkhidmatannya oleh negara Arab itu masih belum memperolehi sebarang kata putus daripada Kementerian Pertahanan.
Itulah yang dapat disimpulkan daripada temuramah Panglima Tentera Udara Diraja Malaysia (TUDM) Jeneral Datuk Seri Mohd Asghar Khan Goriman Khan dengan majalah pertahanan berbahasa Melayu, Perajurit baru-baru ini.
“TUDM telah memajukan perancangan ini ke peringkat Kementerian Pertahanan dan menunggu keputusan.”
“Pada masa ini, TUDM terus mengoperasikan pesawat FA-18D yang sedia ada sehingga 2035.Penggantian pesawat MRCA hanya akan diimplementasikan pada RMKe-14 bagi penggantian pesawat FA-18D.”
“Penggantian pesawat SU-30MKM hanya akan diimplementasikan pada RMKe-15,” kata beliau di dalam temuramah itu.
Sememangnya isu pembelian pesawat terpakai F/A-18C/D Hornet milik Tentera Udara Kuwait itu agak kompleks kerana walaupun ia dimiliki oleh negara Timur Tengah itu tetapi keputusan akhir sama ada penjualan itu dapat direalisasikan atau tidak sebenarnya bergantung kepada negara pembuat pesawat pejuang itu iaitu Amerika Syarikat.
Walaupun Kuwait bersetuju terhadap penjualan itu, tetapi jika Amerika Syarikat tidak memberikan lampu hijau maka penjualan itu tidak akan dapat dilakukan.
Dan pada bulan Januari yang lalu, portal pertahanan Amerika Syarikat “Breaking Defense”, mendakwa kerajaan Kuwait sedang berunding dengan Pemerintahan Pasukan Marin Amerika Syarikat (United States Marines Command) mengenai pesawat-pesawat Hornet Tentera Udara Kuwait itu.
“Terdapat laporan mengatakan bahawa Pemerintahan Pasukan Marin Amerika Syarikat berminat untuk memperolehi pesawat-pesawat Hornet Tentera Udara Kuwait dan rundingan sedang berjalan pada ketika ini,” kata penganalisis pertahanan berpengkalan di Kuwait, Ali Al-Hashim.
Menurutnya lagi, Kuwait tidak boleh menjual pesawat-pesawat Hornet miliknya kepada negara lain tanpa mendapat persetujuan terlebih dahulu daripada Tentera Laut Amerika Syarikat.
ada ketika ini, Tentera Udara Kuwait memiliki 27 pesawat F/A-18C Hornet dan enam F/A-18D.
Tahun lepas ketika di Dewan Rakyat, Timbalan Menteri Pertahanan Datuk Seri Ikmal Hisham Abdul Aziz berkata Kementerian Pertahanan merancang mengadakan rundingan dengan Kuwait untuk memperolehi 33 buah pesawat pejuang Hornet milik negara Timur Tengah secara “lock, stock and barrel.”
“Perolehan yang dirancang adalah berbentuk Lock, Stock and Barrel (lengkap) sebanyak 33 buah Pesawat F/A-18 C/D Tentera Udara Kuwait,
“Kerajaan Kuwait dijangka akan melucut tauliahkan pesawat F/A-18C/D setelah menerima dan mengoperasikan pesawat terbaharu F/A-18E/F (Super Hornet) dari Amerika Syarikat,” kata Ikmal.
Menuurut beliau, pesawat pejuang F/A-18C/D yang dioperasikan oleh Tentera Udara Kuwait itu masih dalam keadaan baik dan mempunyai waktu jam operasi yang rendah berbanding F/A-18D yang dioperasikan oleh TUDM.
TUDM merancang untuk membeli pesawat-pesawat F/A-18 C/D Hornet Tentera Udara Kuwait sebagai satu “stop-gap measures” (langkah sementara) sebelum ia membeli pesawat Multi-Role Combat Aircraft (MRCA) yang baru.
Untuk menggantikan pesawat F/A-18C/D dan F/A-18D atau dipanggil “legasi Hornet”, Kuwait telah membeli sebanyak 28 buah pesawat Super Hornet yang terdiri daripada 22 buah pesawat satu tempat duduk F/A-18E dan enam buah pesawat F/A-18F Super Hornet yang beroperasi daripada Pangkalan Udara Ahmed al-Jaber.
Selain pesawat-pesawat pejuang Super Hornet, Kuwait turut membeli 28 buah pesawat Eurofighter Typhoon yang dibangunkan oleh BAE Systems yang dianggarkan bernilai US$8.7 bilion. — DSA
kesian jiran om jewawut, masa cuman py 8 bijik...
Hapusini kolektor f/a 18 TERDIKIT DIDuNiYAh haha!π€£π€£π€£
Al maqlum, kerajaan misqueen ompal, xixixi.....
HapusHazreeq Zyad
HapusOrang Malaysia kekal berharap, padahal bayar interest 1MDB je dah boleh keluar 1 skuadron baru. Ini yang dikatakan “menang sorak kampung tergadai”.
Hazreeq Zyad
Hemoby Sen financing in 2014 pun dah boleh keluar 1 skuadron baru SU-30. Tak faham mcm mn masih ada org yang menumpahkan taat setia pada penyamun.
Hemoby Sen
Hazreeq Zyad najib mana pedulik pasal defense … last2 beli “boat ikan” dari china
Muhammad Luqmanul Hakim
Doh kalau pyh sgt nak dpt F-18C/D belilah 8 buah F/A-18 Super Hornet Block 3. Apa kebodo xdpt beli secondhand Kuwait terus senyap x beli terus. Bajet USD2 billion.. beli la ompong dlu tanpa missile dah bom.beli 12 buah dlu yg kosong , cukup ada sparepart je dlu xde missile pon xpe. Jgn bt susah gak, cermin diri seluk poket , kalau miskin beli sikit jgn x beli langsung. Ini tidak, "x mahu beli brg US yg baru, katanya mahal"- pdhl sbb undang2 US ko x boleh dpt komisen lebih 3% . "Beli brg US Kene beli full package kalau x susah nak beli sikit2 nnt lambat Kene tunggu approval yg baru dr kongres"- dah tu beli jela Rafale/Typhoon.. brg Eropah.. Perangai nak beli 18 , kalau x cukup 18 x beli. Akhir sampai ke sudah x beli.
Tuan Amirull Mukminin
Muhammad Luqmanul Hakim sbb dh diberi tau tujuan beli ex Kuwait utk stop gap saja. Dan TUDM pun cuba cari peluang je
Amirul Faizal
Muhammad Luqmanul Hakim super hornet dan hornet adalah pesawat yg berbeza. Nama dengan bentuk pesawat je lebih kurang sama.
Body parts apa semua lain. Xboleh nak swap2 canibalized parts melainkan boleh guna missile yg sama.
Kalau tidak xkan la RAAF hibah spare parts hornet legacy depa kat kita.
Kalau beli baru takat 8 biji baik xyah π.
TUDM pun dah mention pembelian exKuwait tu untuk stopgap sahaja.
Muhammad Luqmanul Hakim
Amirul Faizal ini x pyh itu x pyh last sekali habuk pon xde π«
Amirul Faizal
Muhammad Luqmanul Hakim haa itu yg sebenarnya.. ada pesawat asing masuk kita santaukan aje pilotnya.
Muhammad Luqmanul Hakim
Amirul Faizal beli dlu 8 buah super hornet bt gabung F-18D sedia ada milik TUDM. Stop gap apa nya kalau yg "stop gap" pon tanggung beli...Stop Gap ni asbab tangguh beli yg sepatut pakai bkn stop gap dah kalau tangguh beli yg sepatutnya jd "stop gap" π€£
Sani Ahmad
Muhammad Luqmanul Hakim Panglima sendiri xmahu new MRCA, mmg nak Gen 5. Rasanya dah byk mentioned dkt page2 pertahanan. Tu TUDM lebih berminat 2nd hand utk stop gap, lebih murah dan Hornet Kuwait Masih lagi dlm keadaan yg elok berbanding dri pengguna lain
HapusMuhammad Luqmanul Hakim
Sani Ahmad salah satu calon MRCA adalah Gen 5 yakni F-35 & Su-57.
Sani Ahmad
Muhammad Luqmanul Hakim Sbb Tu TUDM nak dlm 2030-2035 sbb Calon lagi banyak, mcm TAI TFX, KF-21 Block II/III, HAL AMCA, Sukhoi Su-75, MiG-41. Dan Gen 5 skrg pun otw nak matang.
Muhammad Luqmanul Hakim
Sani Ahmad 2030-2035 tu tarikh akhir penggunaan su-30 MKM, TUDM bharap dpt MRCA lebih awal dari itu. Walaupon F-35 salah satu calon, tp TUDM ada sebut bminat pd model pswt lain bkn Gen 5 semata2. Masih ada kelemahan pd Gen 5 dimata TUDM.
Sani Ahmad
Muhammad Luqmanul Hakim Itulah sbb TUDM nak MRCA 2030-2035, sbb diorng dah lihat kemampuan Gen 5 skrg Masih ada kekurangan. Benda ni dah dinyatakan lama oleh Panglima sendiri. Dlu mmg byk tawaran MRCA tpi dlm plan CAP 55 hnya ex-kuwait hornet je utk stop gap
Abe Jal
Rasanya sing dah cucuk us utk blok jualan.
Ibrahim Yaacob
Pembuat
Abe Jal
Antara sebab Kuwait ordered Euro fighter Typhoon
Pelobi Israel protest ke Barrack Obama administration Masa tu..sbb top brass Kuwait AF suka Super hornet...
Jadi bila US delay lama Sgt banyak hanky panky..Kuwait dah ordered Euro fighter Typhoon Baru Obama n Trump admistration Terus Lulu's Super hornet...
Mcm case Qatar AF Masa Donald trump's dah setuju nak jual F35 tapi joe Biden bagi banyak syarat x bleh baik dgn China
Terus Qatar ordered 80 buah Rafale ..
Untuk Ex Kuwaiti legacy hornet ini Singapore x protest. x lobby but if Malaysia ordered F 15 EX terbaharu atau F 35 mmg Singapore guna peloby ... Singapore banyak ikut doctrine Israel tamak ...pre emptive strike ..US siapa pun Jadi president dari democrats or republican sure sokong Israel bagi the latest weaponary.. awal2 dah jual F35 edir ke Israel ..
Malaysia cuma nak beli 2nd hand FA 18 CD aje .
Sbb ex Kuwaiti legacy hornet ini Masih lama jam pernerbangannya .
Dan boleh upgrade..to setaraf Super hornet block 1..malah jika cukup budget bleh pasang AESA radar..
Mcm US buat ke legasi hornet mereka..
Bincang kedai kopi, pfpfpfpfpffffp.....
pertinyiinnyiii...KL ada π°π°π° tak? ...
Hapuslahh status uda bayar utang pake utang kok haha!π€π€π€
betewe, p8 osi kena flare di lcs oleh pespur ELDER BRADER,
BalasHapuslah..kok bisa laut ZEE KL yg patroli osi?
uda gt disikat ELDER BRADER malah..sungguh dilema buat KL?
mao nolong yg mana coba haha!πππ
https://www.9news.com.au/national/chinese-fighter-jet-intercepts-australian-surveillance-aircraft-south-china-sea/e99a9d3e-8453-4f1d-ae01-130e6681d8f8
warganyet jiran KL langsung ketar ketir gaesz
BalasHapus13-GCI dan C2SkyView buat TNI-AU
tak hanya rekor kawasan, ini rekor DUNIYAH haha!πππ
yaa maklum, anggota TIM ELIT SHOPPING SOPING 3 MATRA se-ASEAN
SULTAN hobinya borong, bukan cem sebelah tuw...
radar doank MSA=Mengharap Sedekah Amrik haha!πππ
Full dapat dari shodaqoh dari USA termasuk
HapusScanEagle UAS Squadron. Free itu indah je..
apalagi free ongkir...begh dobel bonus om jewawut haha!π€£π€£π€£
HapusMERIAM TARIK LEMBU DAN DOMBA LAYAK MASUK MUSEUM
BalasHapusDefence Security Asia
On Jun 5, 2022
Meriam Mod 56 105mm “Pack Howitzer” Terus Jadi Tulang Belakang Tentera Darat
(DEFENCE SECURITY ASIA) – Walaupun 18 buah meriam 105mm LG1 MKIII telah mula digunakan oleh Rejimen Pertama Artileri Diraja Para (1 RAD Para) tetapi tulang belakang kepada unit-unit artilleri tentera darat negara tetap meriam Oto Melara Model 56 (Mod 56) 105mm.
Dibangunkan oleh syarikat Oto Melara daripada Itali, meriam itu yang juga dikenali dengan panggilan “Pack Howitzer” mula memasuki produksi pada 1957 dan sehingga lebih 30 buah negara terus menggunakan meriam itu.
Meriam Pack Howitzer ini telah terlibat dengan pelbagai peperangan dan konflik daripada Perang Falklands, Perang Vietnam, Konfrontasi Malaysia-Indonesia sehinggalah kepada usaha memerangi pengganas Komunis oleh Angkatan Tentera Malaysia (ATM).
Walaupun usianya kini mencapai 65 tahun, ia tetap menjadi “tulang belakang” kepada unit-unit artilleri Tentera Darat Malaysia, dengan lebih daripada 100 unit meriam Pack Howitzer Mod 56 ini masih digunakan oleh anggota tentera kita.
Admin pasti anggota tentera kita adalah amat, amat mahir dalam mengendalikan Pack Howitzer ini kerana kemungkinan besar adalah– ia adalah sistem meriam 105mm yang mereka kendalikan sejak “mula bertugas sehinggalah ke hari pencen mereka.”
Pengetahuan mereka tentang selok-belok pengendalian meriam Pack Howitzer itu bolehlah diibaratkan seperti simpulan bahasa Inggeris iaitu“Know Like The Back Of Your Hand.”
Direka oleh seorang pegawai kanan tentera Itali, Jeneral Salvatore Fuscaldi pada tahun 1956, meriam Pack Howitzer dibangunkan untuk memenuhi keperluan briged tentera negara itu yang dikenali dengan nama “Alpini.”
Sepertimana namanya, briged ini beroperasi di kawasan bergunung-ganang di kawasan pergunungan Alpines.
Mereka mahukan sistem artilleri yang ringan, fleksibel, kompak yang boleh digunakan dengan mudah di kawasan pergunungan dan bukit-bukau yang sukar.
Meriam Pack Howitzer Mod. 56 yang hanya seberat kira-kira 1,200kg boleh ditanggalkan kepada 12 bahagian dan diangkut oleh haiwan seperti keldai, kuda atau unta dan ciri-ciri ini yang membuatkan meriam ini sangat ideal untuk digunakan di kawasan-kawasan yang tidak memiliki jalanraya.
Krew meriam ini boleh menanggalkan komponen-komponennya dan memasangnya semula di dalam tempoh masa 3-4 minit sahaja.
Jarak maksima bedilan meriam Pack Howitzer sebagaimana yang digunakan oleh Tentera Darat Malaysia ini adalah kira-kira 10.5km dan ia juga boleh digunakan sebagai senjata anti-kereta kebal dan umpama sistem mortar.
Disebabkan populariti meriam Pack Howitzer sehinggakan ia digunakan oleh negara-negara NATO dan angkatan tentera seluruh dunia, syarikat pertahanan China iaitu NORINCO turut menciplaknya dan membangunkan sistem meriam yang sama.– DSA
Meriam SPH pon tak punye je, kesian, artillerinya lemaaah, xixixi...
ThalesRaytheonSystems has delivered a second air defense radar station to Indonesia. It was commissioned in the presence of Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI-AU) officials at an inauguration ceremony on Nov. 15. The first radar station was successfully commissioned by TNI-AU in March 2011.
BalasHapusLocated in the Eastern part of Indonesia, the new radars will feed air surveillance data to TNI-AU’s command and control center in Jakarta. The C2 center, developed by ThalesRaytheonSystems, is responsible for airspace surveillance, interceptor tasking and control, and providing air space protection over the 17,000 islands and across 33 provinces.
https://www.defencetalk.com/second-air-defense-radar-system-delivered-to-indonesia-38723/
TRS Delivers Final Indonesian Air Defense Radar
http://www.defense-aerospace.com/cgi-bin/client/modele.pl?shop=dae&modele=release&prod=133766&cat=3
----------------
kite uda punyak 3 C-2 buatan Thales-Raytheon,
skrg nambah lagi C-2 yg terbaruw SkyView uhuuy SULTAN shopping soping haha!π€π€π€
warganyet satuw tuw makin KEFANASAAANN haha!π₯π₯π₯
cuman py 1..artinya
KL makin KTINGGALAAAANNNN LAAAGGGiiiiiii...jaaauuuuhhhhh
JOMMM FANAASSSS haha!π₯π₯π₯
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusGEMPURWIRA5 Juni 2022 21.58
BalasHapusMantap pejuang OPM meluas kan pengaruh nya.... Malah kirim surat ke Pemimpin Australia
---------------------------------
Itu sich KUNO masih suka kirim pakai surat.....HAHAHAHA...
Kalo INDONESIA dengen e-mail dan WA dunk....lebih MODERN dan SANGAT CEPAT ....itu namanya TOP BINGITS !
Sekali kirim bisa bikin NEGATIVE BALANCE TRADE AUSTRALIA.....
Wkwkwkwk.....Hahahahaha....
eeeeit.....13 unit radar kerjasama PT LEN dengan THALES ini untuk KOHANUDNAS tipe GM403 berjangkauan 470 km, beda lho dengan radar GCI buatan PT LEN kerjasama dengan THALES berjangkauan 450 km.....MAANTAAAP π
BalasHapusAKU KIRA UNTUK PEMBANGUNAN & PRODUKSI RADAR GCI BUATAN INDONESIA YANG BARU SELESAI ITU ,BUAT JOINT PRODUKSI DENGAN THALES TAPI INI RADAR 403 MIRIP YANG MALAY PUNYA CUMA BEDA CODE 003.
BalasHapusUNTUK PRODUK GCI BUATAN BANGSA INDONESIA BAGAI MANA LEN ?,SUDAH JADI & LOLOS UJI .