Danpussenarmed Mayjen TNI Dr Totok Imam Santoso S.I.P., S.SOS., M.Tr(Han) beserta jajaran litbang Pussenarmed berkesempatan datangi workshop PT Nexin untuk melihat perkembangan Teknologi Drone beserta perangkat pendukung drone hasil kerja sama dengan Litbang Pussenarmed pada senin 11-07-2022 di Gedebage Bandung.
Sesampainya di workshop PT Nexin,Terlihat Danpussenarmed melihat dan mengecek dari dekat proses pengerjaan FAO kerjasama PT Nexin dengan Litbang Pussenarmed dengan cara bertanya langsung serta melihat secara detail progress pekerjaan tsb, hal ini dilakukan tentunya dengan tujuan untuk mengetahui sampai sejauh mana kualitas dan produk yang dihasilkan agar mendapatkan hasil yang maksimal dan memenuhi sasaran yg diinginkan serta tidak terjadi penyimpangan.
Kegiatan Litbang PTTA ini nantinya untuk memenuhi kesisteman Armed yang digunakan untuk Tim/Regu observer. PTTA yang dibuat memiliki kemampuan jarak telemetry 40 km, endurance s.d. 100 km , ketinggian maksimal 3 km,dimana pembeda antara PTTA satuan Armed dg type PTTA lain yaitu kemampuan memberikan koreksi penembakan Armed, melaporkan kondisi depan sasaran serta daya kehancuran di sasaran, yang nantinya sistem Peninjauan Berbasis PTTA ini menjadi pelengkap kesisteman Alutsista Armed dengan sebutan FIELD ARTILLERY OBSERVER (FAO).
Totok berharap kedepan agar pengerjaannya bisa diselesaikan tepat waktu dan beberapa koreksi serta tambahan dalam pengadaan alat tersebut untuk segera ditindaklanjuti dan dikerjakan dengan memaksimal.
Disisi lain juga teknologi yg dikerjakan harus berkualitas, mudah dipelajari dan merupakan hasil kerja bersama antara Pussenarmed dan PT Nexin, Pungkasnya.
Salam diBUBARKAN dan salam tanam SAYUR
BalasHapusKonsorsium male dibubarkan
BalasHapusKontolmu seperti wanita bubar
HapusYaah memang sih...
BalasHapusKalau dikita masih harus mikir buat tekhnologi sendiri buat drone jarak jauh untuk mantau atau mengoreksi hasil penembakan artileri.
Beda dengan sebelah yang cukup menggunakan jasa TOK BOMOH alias dukun yang sudah bisa melihat planet namex dari semenanjung
Tetangga kismin perlu pasokan bipang gratis sebab kerajaan dah bangkrut tak mampu beli bahan pangan. Indonesia siap pasok bipang dan Jingpang ke tetangga miskin ya guys....wkkkkkkk
BalasHapusWaah pasti senang banget dikasih bibang sebelah yang miskin itu, apalagi daging bangke ASUNDARU
HapusMantap Indonesia shopping lg,kl sebelah sepi shopping guys wkwkwk
BalasHapusBagus,sekalian buat yg jangkauan nya 200km lah,untuk mandu ITBM nanti.
BalasHapusHeheh
Semoga bukan hanya memantau spot jatuhan artileri. Apakah di PTTA sudah tersemat aplikasi koreksi kordinat supaya presisi seandainya proyektil meleset dari sasaran?
BalasHapusItu sebenarnya dibutuhkan sama peralatan artilerinya. Integrasi sistem sangat penting buat akurasi penembakan artileri.
HapusSelain itu, istilah yang anda maksud harusnya akurasi bukan presisi. Presisi tinggi, akurasi rendah pasti meleset. Presisi rendah, akurasi rendah mungikin meleset (kalau hoki kena). Presisi rendah, akurasi tinggi mungkin kena.
Mistral untuk AD, Startreak untuk AU, untuk marinir (AL) apa ya?
BalasHapusmanpad strela donk mantap haha!π¦Ύπ¦Ύπ¦Ύ
Hapushttps://1.bp.blogspot.com/-jHG8z4QonWM/X1Q6ur18o_I/AAAAAAABPAU/vno90NCP-W83kItEAKWTmHsisrrYWbA6wCLcBGAsYHQ/s1280/WhatsApp-Image-2020-09-04-at-16.10.46.jpeg
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapusom pal ini daftarnya... HANUD TNI
HapusTNI-AD
-IGLA...
-MISTRAL...
-STARSTREEK...
-GROM...
-RBS70...
-MARTLET...
-QW3...
TNI-AL
-STRELA 2....
-STRELA 3...
-MISTRAL...
-MICA VL...
TNI-AU
-CHIRON...
-NASAMS 2...
KL = Kalah Lagi
Untuk marinir yaitu S350 Vityaz,
HapusKarena marinir pengguna setia produk rusia
tni al pake igla
Hapustni au pake qw-3 jgk om acno,
s350 ini guwe takjub, keknya gak lama lg om esen haha!πππ
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus