ADVENT Combat Management System (image : SavunmaSanayiST)
The ADVENT Combat Management System (SYS), developed with national resources, will be made available to the Indonesian Navy. For this purpose, the contract was signed during Indo Defense 2022.
Turkey's national war management system, ADVENT, sails to new horizons. According to the information obtained by SavunmaSanayiST.com; HAVELSAN signed a contract for the export of ADVENT SYS to the Indonesian Navy during the Indo Defense 2022 Fair.
The contract in question includes ADVENT integration to 3 KCR-60 Class Ships and 2 Offshore Patrol Vessels. In this direction; Within the scope of the contract signed by PT TESCO and the Indonesian Ministry of Defense, ADVENT will be integrated into 3 KCR-60 Class Ships.
Again, within the scope of the contract signed by DRU Shipyard and the Indonesian Ministry of Defense, ADVENT will be integrated into 2 Offshore Patrol Vessels.
ADVENT SYS
ADVENT (Network Supported Data Integrated) SYS; It is a new generation command and control system that responds to the needs of a force-oriented, network-supported operational approach instead of a single ship.
Fully integrated tactical data links (Link 11, Link 16 and Link 22, SIMPLE, JREAP and VMF) functions will be accessible via all operator consoles with ADVENT SYS. With its Decision Support systems, ADVENT SYS has an architecture that facilitates the user to make fast and accurate decisions, and aims at a flexible structure in the use of new weapons and sensors.
Bukan akan akan dan akan......
BalasHapus3 kcr yg dimaksud apakah kcr produksi pt tesco? Atau kcr produksi pt pal?
HapusBaru sign MOU aja udah koar koar...lah...
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusNak akan LMS 2 baru akan pun sudah koar koar, tak sadar proyek sakit cancer 6 kapal LCS masih jauh dari laut.
HapusKata malon baru kontrak sudah koar2..Apa nggak lebih songong Malaysia baru minat Mindef Malaysia sudah sembang dan hina jiran.. .wkwkwkwkwk...dungu dipelihara
HapusGa jelas dg pemikiran para punggawa kita yg menjadikan "rumahnya" sbg showroom alutsista dari negara asing.
BalasHapusWalopun akan dipasang pada kcr dan opv non PAL sekalipun....kan usernya tetap sama yaitu ALRI 🤔
Padahal Advent ini lisensian dari CMS buatan Thales....jadi apa spesialnya selain memperlebar keruwetan logistik
Sementara PAL mengoperasikan 2 CMS yg berbeda utk kcr-60....buatan. cina dan terma dr Denmark
Belum lagi CMS yg di 2 unit Fatahillah class juga pake CMS yg beda-beda
Gething aku.......😤😤😤
Kuwi arane pengamalan sila ke-5....keadilan sosial..
HapusAdil lan sosial ngge poro produsen...
😢
Kapal yang pakai CMS China sama Denmark mungkin bisa terganti ke CMS Thales kalau termasuk dalam project Mid Life Modernization di Indo Defence 2022. Tapi yang dimasukin program itu cuma 41 unit katanya.
HapusCMS yg bhineka kii yho mathuk marang falsafah bangsa tho massee...
HapusPemikiran para punggawa jan gur ngamalke P-4
😂😂😁😀😊
Naaah ini alasan yg cukup masuk akal mase @BP.....selamat anda berhak ngintip nonok 🧐 dari belakang 😵💫
Hapushttps://youtu.be/CF0Da0-qUz8
Lha trus ngapain di kcr 60 pake terma. ...toh Advent sudah ada produknya di milgem class @ mechanized
HapusSeragamin aja CMS nya, mau KCR nya dibuat di pak atau galangan lain
Mosok buat anak kok coba-coba.....njur mengko sek arep nggragati sopo 🤷🏻
Apa belum cukup aksi "coba-coba" CMS di Fatahillah class .....kemaruk sih para oknum ☝️
HapusMungkin CMS terma hasil coba-coba pak menhan sebelumnya. Mana cuma 2 unit lagi yang jadi wajar kalau harus diganti aja. Nah untuk penggantinya jelas Thales, ada possible mungkin biar lebih seragam sama Diponegoro, Martdinata, Bungtomo dll sesama user Exo. Nah untuk generasi baru PC-60, OPV-90 (mungkin juga AH140) bakal adopsi Advent soalnya mau pakai missile Turki.
HapusAlibi anda kurang Kuat om mechanize.....🤷🏻
HapusJustru csm terma punya rekan jejak yg lebih baik dibanding Advent
CMS terma jadi otak fregat Iver yg mengendalikan sistim AAW pada fregat tsb.
Dan CMS terma yg dibenamkan pada KCR-60 adlah versi lite nya
Aku sih ga antipati pada brand tertentu. ...tapi mulai sekarang mbok sederhanakankah sewaco itu biar ga bikin pusing dikemudian hari.
Biar kebijakan pejabat lama kalo bagus ya dilanjut saja
Padahal sistim CMS terma aja belum diserah terimakan ke user .....ini malah mau cari CMS yg lain lagi
HapusBener -bener ......🐒
Pengaruhnya Thales terlalu kuat,apalagi kalau kapalnya pakai Exocet, jadi wajar kalau upgradenya ke mereka. Nah untuk Advent mungkin juga coba-coba atau mungkin tidak. Kedepannya juga menentukan Advent sama Thales yang terpasang di next KCR dan PKR.
HapusKalo gitu mah ga harus pake beli dulu.....cukup tanya saja sama havelsan....ni CMS mu bisa ga menghandle rudal, kanon, radar ini itu
HapusTrus tanya balik ke produsen senjatanya....elu ngais ijin enggak kalo havelsan ngonek, senjata buatan lu ke CMS mereka
Nah itu, missile si OPV-90 sama PC-60 kan belum diketahui(harapannya sih NSM). Performanya CMS juga belum diketahui, mana user non-Turki aja baru pada mau beli. Kalaupun ada cacat pasti Turki bungkem. Jadi masuk akal kita testing dulu di kapal patroli, sebelum dipasang di kapal eskorta. Siapa tahu ya kan performanya bagus cuma di brosur doang.
HapusNek carane nggono Yo bubar negarane....
HapusKan bisa dilihat itu rekan jejaknya : CMS terma udah dipakai oleh berapa AL dan sistim apa saja yg bisa dihandle....sebaliknya begitu juga dg Advent
Dan Advent inikan pendatang baru dg user yg masih sangat terbatas
Oke saja mau pake lebih dari satu sistem CMS tapi dikelompokkan berdasar kompleksitas sistemnya....🤷🏻
HapusMisal untuk kapal Kombatan yg sistimnya kompleks (bisa menangani 4 tipe pertempuran: aaw, AShM, asw dan pernika), pake CMS Thales
Lantas utk sistim yg lebih sederhana spt KCR dan OPV pake CMS yg gak branded yg lebih terjangkau harganya....mau Pake terma, Advent atau buatan LEN ga masalah ...tapi seragam gitu lho
Kalau untuk CMS Frigate memang saat ini Thales masih kandidat kuat, type 31 UK juga mitranya kan Thales. Tapi yang lain itu belum jelas terutama batch yang bakal dibeli tahun-tahun berikutnya. Kalau memang CMS Thales kompatibel sama NSM, harusnya sih gak masalah pakai CMS Thales di KCR, PC atau OPV. Atau kalau CMs Mandala bisa,malahan lebih bagus.
HapusDI, PAL, Pindad sign semono okehe "kerjasama pengembangan", opo ra mumet.....?
BalasHapus😅😄
Penting teken sek mumpung mangsine isih mboblor 😎
HapusLink'e ngendi...kok mblobor tok
Hapus😅
Kae nduwur kae ☝️ opo....Ning Ra oleh disogok nganggo uthik 😤
HapusALHAMDULILLAH,,,PROGRESS NYA SELALU MENGGEMBIRAKAN RAKYAT YG MENDAMBAKAN TNI YANG KUAT DAN TANGGUH DI KAWASAN, 👍😎
BalasHapusYang CEPAT akan meninggalkan yang LAMBAT,,ITUU!
Nak akan LMS 2 baru akan pun sudah koar koar, tak sadar proyek sakit cancer 6 kapal LCS masih jauh dari laut je.
BalasHapusSEDANGKAN DI KERAJAAN DARUL BUAL:
BalasHapusMalaysia Military Power
August 3 ·
Dulu kita ada berapa banyak FAC-M.
Handalan class ada 4 buah. Dibina berdasarkan rekabentuk Spica-M dan mula masuk tauliah TLDM tahun 1979.
Perdana class ada 4 buah. Dibina berdasarkan rekabentuk La Combattante II dan mula masuk tauliah TLDM tahun 1972.
Kedua kelas kapal ni dulu setiap satu kapal boleh bawa 2 ke 4 butir peluru berpandu Exocet sekali jalan. 8 buah kapal kali 4 butir peluru berpandu dah berapa.
Tapi lama kelamaan, usia dan keusangan datang. Satu demi satu kapal lucutkan pelancar yang ada bila menjelang millenium baru.
Sepatutnya dalam tahun 2000 kapal2 NGPV yang ganti kapal2 FAC-M ni tapi projek NGPV yang asal rancang 27 kapal jadi 6 je. 6 tu pun sakit nak siapkan sebab ada org bawak lari duit. Tangguh lagi nak ganti, pakai dan kerah dulu sementara tunggu LCS dan kemudian LMS.
Tahun 2018 dah bunyi LCS ada masalah. 2020 pun dok atas batu lagi. Kerja tergendala.
Tahun 2018 LMS yang rancang 18 pun jadi 4 buah je.
Jadi kena kerah lagilah kapal tahun 1970 yang ada.
1972 dgn 1979 ko kiralah berapa tahun sekarang 2022 kapal masih ada lagi.
Sekarang dah takde dah FAC-M. Semua dah jadi FAC-G.
Tempat letak missile pun dah ganti dengan davit untuk turunkan bot. Exocet tu pun dah tamat riwayat.
Gambar tak tipu. Korang tengok sendiri. Ni dari gogol je ni. Tak rahsia pun.
Sekarang pikir, anak kapal Tentera Laut Diraja Malaysia bekerja dengan kapal yang lagi tua dari umur kebanyakan pegawai dan anggota TLDM yang ada sekarang. Kena redah laut, kena belayar jugak tengkujuh tak tengkujuh, kena keluar jugak hadap kapal asing yang jauh lagi besar, lagi canggih dari yang kita ada.
Lepas tu menteri sembang negara maritim bagai, jialat la lu ulang.
Negara maritim tapi ghetto navy.
Guane kan?
Sekain
MMP
PARAH...
Negara maritim tapi ghetto navy...
Negara maritim tapi ghetto navy...
Negara maritim tapi ghetto navy...
xixixixi....
Wakakakak...TLDM Ghetto Navy..😅🤣
BalasHapusBOLEH DONG , DENGAN ATMACA DIPASANG ? DI 3 KCRNYA SELAIN CMS.
BalasHapusSepertinya 2 unit kapal OPV 95m yg lagi di buat di pt.dru akan menggunakan CMS Tukiye dan juga ASM Atmaca-nya.....semoga.😊
HapusMin bahas ini dunkz
Hapushttps://www.airspace-review.com/2022/11/05/indonesia-jajaki-kerja-sama-produksi-jet-latih-tempur-yak-130-dengan-rusia/
Siapa tahu menarik
Min bahas ini dunkz
BalasHapushttps://www.airspace-review.com/2022/11/05/indonesia-jajaki-kerja-sama-produksi-jet-latih-tempur-yak-130-dengan-rusia/
Siapa tahu menarik
Naaah....oke juga tuuh 🙂
HapusMiiin.....supaya adil coba infokan juga SHOPING dari MALON walau itu RECEHAN.....karena ini khan ajang shoping Internasional, kelewatan aja negara yang SEMBANG termasuk negara kaya ngak shoping sama sekali selain ambil Brosur dan Foto gratisan di INDO DEFENCE 2022.....ini sudah hari terakhir lhoooo 🙂
BalasHapusDi INDO DEFENCE 2022 sudah tidak ada lagi PEMBUALAAAN yaaa.....terlihat dari shopingnya, negara mana yang BANYAK UANG ( NKRI ) dan KURANG MAMPU ( MALON ).....bukti ini tidak bisa Bohong 🙂
BalasHapusOh NUNGGAK BAYARAN atau NGUTANG beli aset pertahanan tu kalau geng INDON maksudnya kaya..? Wkwkwkkwwkwk
HapusBoeing is concern that Indonesia is unable to pay for the F-15EX
BalasHapusBloomberg reports that Boeing “is concerned about the ability of” Indonesia to finance the deal to buy F-15EX fighters.
An F-15EX Eagle II from the 85th Test and Evaluation Squadron, 53rd Wing, takes flight for the first time out of Eglin Air Force Base, Fla., April 26, 2021, prior to departure for Northern Edge 2021. The F-15EX brings next-generation combat technology to a highly successful fighter airframe that is capable of projecting power across multiple domains for the Joint Force. (U.S Air Force photo by 1st Lt Savanah Bray)
Earlier in February, the U.S. government cleared the sale of up to 36 F-15EX fighters to the South East Asia nation. The deal is worth $14 billion, figures given by the Defense Security Cooperation Agency show.
Indonesia’s Defense Minister Prabowo Subianto had also said late last month during a visit to the United States that the country wants to pay for the F-15EX deal in installments.
Bikin MALU Boeing saja risau sebelah tak mampu bayar F15... Wkwkkwkwkwkw
BalasHapusBaca guys..... Bila si miskin diragui kemampuan pembayarannya... Wkwkkwkwkwkw
BalasHapusBoeing is concerned about the ability of Southeast Asia’s biggest economy to finance the jets, with Indonesia insisting on paying in installments, said the people. The meetings ended without a conclusive outcome, meaning plans to sign the deal before the end of this year will likely be delayed, they said.
Geopolitically, the order is vital to US national interests in that it would reinforce one of its key partners in the region. The State Department approved the potential sale of the jets in February, with the aircraft valued at about $9.5 billion. There’s also approximately $4.4 billion in related equipment as part of the deal.
Akibat tiada wang... Sebelah minta pembYRan F15 bayar sikit sikit.... Wkwkkwkwkwkw...
BalasHapusBaca guys.... Wkwkkwkwkwkw
Late last month, Indonesia’s Defense Minister Prabowo Subianto said that negotiations with Boeing are ongoing. He also hinted at challenges around financing.
“We clearly asked that we must be able to buy in terms of paying in installments; we can’t do it all at once,” Prabowo said at a media briefing with local reporters at the time. “The government always prioritizes economic development and so on.”
Mantap 42 Rafale + 36 Eagle EX ..
BalasHapusLihat..si Malon langsung jadi KERAsukan
Wakakakkkakakakkkakaka
Leonardo tak ada statemen apapun soalan ATR yang DIPILIH malon..
BalasHapusTapi si Malon ini KLAIM sudah beli..
Wakakakakkkkak
TOLOL
Boeing's $14 billion Indonesia jet deal stalls over financing
BalasHapusBoeing Co.'s proposed sale of 36 new F-15 fighter jets and equipment to Indonesia has hit a snag over financing, according to people familiar with the matter.
Executives from the U.S. planemaker flew to Jakarta this week to discuss the transaction with Indonesian officials on the sidelines of an annual defense exhibition, the people said, asking not to be identified because the deliberations are confidential.
Boeing is concerned about the ability of Southeast Asia's biggest economy to finance the jets, with Indonesia insisting on paying in installments, said the people. The meetings ended without a conclusive outcome, meaning plans to sign the deal before the end of this year will likely be delayed, they said.
Konon beli ATR MPA yaah lon?
BalasHapusVersi BUBAR!
Wakakakakkkkak
Wkwkwkwkkw.... Jangan bimbang sebelah akan cuba NGUTANG lagi...
BalasHapusHUTANG... HUTANG... HUTANG... MEROKET... Wkwkkwkwkwkw
Kasihan si miskin mahu aset pertahanan mahal guys... Walaupun hakikatnya tiada wang... Wkwkkwkwkwkw
BalasHapusYa jelas mantap laah...EX.
BalasHapusBerbanding MALON shoping LCA masih mimpi.
Wakakakakakakkkka
Pecatan askar bersarong msh ga punya malu. Borkoar koar macam kentut
BalasHapusMalah 6 Rafale tu pun bukan dibayar habis ya.... Baru dibayar wang muka..
BalasHapus. Wang muka saja bingung mau dibayar pakai hutang. Wkwkkwkwkwkw
KAI tak ada statemen apapun soal LCA malon..
BalasHapusTapi si MALON ini KLAIM sudah pilih FA-50.
TOLOL
Wakakakakkk
Kesian si MISKIN.... Beli aset pertahanan sanggup NGUTANG... WKWKKWKWKWKW
BalasHapusAda yang koyak guys tak terima kenyataan indo shoping shopping , manakala Malon tetap miskiiiiin wkwkwk wkwkwkkwkwkwkwkwk
BalasHapusHebat 42 Rafale + 36 Eagle EX.
BalasHapusYaaa ampuuunnnn
Banggakan LCA?
Itu kan "Light" RINGAN
Wakakakkkakakk
Manakala negara Malon masih cari 2 lender wkwkwk wkwkwkkwkwk
BalasHapusMalah pihak Boeing tak fikir sebelah tu mampu bayar F15.. Wkwkkwkwkwkw
BalasHapusKasihan masa dihina sebegitu... Wkwkkwkwkwkw
Tolong jelaskan apa yang bisa dibanggakan dari kelas LCA.
BalasHapusWakakakakkkkakakk
Ternak CMS lagi, @KHOR'S Macan 🦁,kali ini dari Leonardo
BalasHapus@DefenArt
Membalas
@Kusuriuri17
Info dari both fincantieri sudah ada pertemuan, dengan seorang menteri dengan pihak fincantieri mengenai pembelian FREMM yakni 6 unit, 4 unit kabarnya sudah dianggarkan di tahun 2023
8.36 PM · 4 Nov 2022·Twitter for Android
Untuk 2023, TNI AL jadi prioritas, jadi mungkin kasel juga bakal dibeli.
HapusBausted dikasih Wang dari lender malahan buat bayar hutang wkwkwkwkwkwk wkwkwk
BalasHapusNah baca guys... Pihak Boeing sendiri kurang yakin dengan sebelah mampu bayar atau tidak.... Wkwkkwkwkwkw
BalasHapusBoeing's $14 billion Indonesia jet deal stalls over financing
Boeing Co.'s proposed sale of 36 new F-15 fighter jets and equipment to Indonesia has hit a snag over financing, according to people familiar with the matter.
Executives from the U.S. planemaker flew to Jakarta this week to discuss the transaction with Indonesian officials on the sidelines of an annual defense exhibition, the people said, asking not to be identified because the deliberations are confidential.
Boeing is concerned about the ability of Southeast Asia's biggest economy to finance the jets, with Indonesia insisting on paying in installments, said the people. The meetings ended without a conclusive outcome, meaning plans to sign the deal before the end of this year will likely be delayed, they said.
Ya jelas ketar-ketir..tetangganya beli EX, berbanding negerinya kelas LCA.
BalasHapuswakakakkkakakkkka
JIAHAHAHAHAHA 😁😁😄😄......Buzzer RUSLI mulai FANAAAS 🔥🔥🔥🔥☄☄☄☄menerima kenyataan MALON ngak SHOPING yaaa 🙂
BalasHapusPuuur apa yang di banggakan dari Malon yang miskiiin wkwkwkwkwkwk wkwkwk
BalasHapusEX vs LCA
BalasHapusBalistic Missile vs Mortar
Jauuuhhh woeeiiyyy...
Wakakakakakk
Manakala kerajaan Malon hanya mampu bina akan, akan, akan wkwkwkwkwkwk
BalasHapusBoeing prihatin dengan kemampuan ekonomi terbesar di Asia Tenggara untuk membiayai jet, dengan Indonesia bersikeras membayar dengan mencicil, kata orang-orang. Pertemuan berakhir tanpa hasil konklusif, yang berarti rencana untuk menandatangani kesepakatan sebelum akhir tahun ini kemungkinan akan tertunda, kata mereka.
BalasHapusRUSLIIII.....elo kalau KERASUKAAN dan FANAAAS 🔥🔥🔥🔥☄☄ngamuknya sama pemerintah MALON sendiri kenapa ngak Shoping.....mestinya RUSLI bayarin dulu untuk Shoping 🙂
BalasHapusKasihan si MISKIN dihina sama Boeing... Wkwkkwkwkwkw
BalasHapusJiahahaha.....BELANJA segitu banyak elo bilang Miskin.....ELO ORANG TOLOL....Dunia tertawaaa......HAHAHAHA 😆😆😂😂
HapusKalau dihina Boeing yaa gak dibeli kok malon yang repot sih....mana malon mau beli apa....???? Gak ada wang yaa ??? Atau gak dapat leander ?????
HapusTolong jelaskan, lebih LAMA mana berbanding DELAY kapal mangkrak si MALON.....
BalasHapusWakakakakaakakakakak
Beli NGUTANG lepas tu MEMBUAL konon kaya... Wkwkkwkwkwkw
BalasHapusBikin jiran GELAK pemikiran geng PEMBUAL... Wkwkkwkwkwkw
Boeing sendiri tak yakin guys sama negara miskin... Wkwkkwkwkwkw
BalasHapusAda berita Hizir tampalan si Malon sudah laku kee..?
BalasHapusWakakakkkakakaka
Kasihaaan
Tak laku sebijik pun..
Wakakkkak
Jiahahahaha 😁😁😄😄.....ada yang ngak bisa melihat kenyataan kalau bangsa yang dikatakan Miskin oleh RUSLI ternyata SHOPING BESAR BESARAN.....LIHAAAT....Ada MALON KERASUKAAAN 👿👿👿
BalasHapusAneeh si malon nii
BalasHapusIkut indef bawa 4x4 prototipe yang tak dibeli 1 pun oleh negerinya...
Wakakakakakakakaka
JIAHAHAHA.😁😁😄😄😂....Ngak bisa terima kenyataan....Jadi NGAMUUUK 🙂
BalasHapusWakaakakkakkakak
BalasHapusPulang balik bawa barang tak laku dijual yaah lon?
Konon hasil riset 4 tahun, tapi tak laku 1 pun..
Wakakakakakakaka
RUSLI.....Kenapa elo ngamuuk ????....kami ingin tau shoping MALON di INDEF 2022 aja elo NGAMUUUK 🙂
BalasHapusKebingungan lagi mau NGUTANG buat bayar wang muka... Wkwkkwkwkwkw
BalasHapusKok malah ngamuk lon
BalasHapusCoba yg mau ngemis hornet bekas kuwait tpi ditolak
Mahu LCA TUNGGU lender.
LCS mangkrak lgi tunggu hutang
Lon lon
Shopping guys
BalasHapusX macam sebelah , Bawa balik brosur je WKWKWK
RUSLIIII....kenapa elo NGAMUUK ???.....KEHILANGAN MUKA nih 🙂🙂😁
BalasHapusMalones shoping ghoib
BalasHapusATR72
Anka male
Tak ade muncul di ID22.
Brosur2 wkwkwk
Taming sari tepi sikit wkwk
BalasHapusPadahal Boeing bimbang sebelah tak mampu bayar wang muka....
BalasHapusBaru Wang muka ya guys bukan bayaran penuh lagi... Wkwkkwkwkwkw
Kumpulin brosur2
BalasHapusKertas2 A4 tumpuk di meja
Ghoib
Pengamat Singapore pon dipercaya WKWKWK
BalasHapusMaklum mantan Provinsi itu tuh perangai sama pon WKWKWK
HapusBukti sebelah memang tiada wang...
BalasHapusServis heli pun pakai HUTANG.... WKWKKWKWKWKW
Lok sebelah gak ada kontrak tuh di ID22
BalasHapusIndonesia yg borong.
Sampai rudal SRBM Khan pun diborong
Hizir tampak stiker x laku ke?
BalasHapusKasian dah sewa stand loh
Berbanding maloners
BalasHapusLCA
LCS
SPh
Senyap ghoib
Kasihan rakyat..... Pemerintahnya lebih tertarik sama HUTANG berbanding beri subsidi ke rakyatnya...
BalasHapusParah.....
Hizir tak laku..sepii wkwkkwwk
BalasHapusSebelah kaji
BalasHapusKaji lagi
Kaji lagi
Senyap
Ghoib
Tunjuk lon LCA udah kontrak di ID22
BalasHapusHahahahha
Tuh kapal LCS gak hutang lon
BalasHapusMunafik wkwkkwk
Yg ngemis2 hornet bekas ke US
BalasHapusDitolak
Wkwkwk
BLUPH!
BalasHapusbunyi mortar terbaru Malon.
Wakakakakkkakakkaka
Yg cuma bisa ngumlulin brosur, mau ngutang tp ga ada yg mau ngasih...Koyaaak... Koyaaak..
BalasHapusGue ingin tau hasilnya si MALON ikut di INDO DEFENCE 2022 itu apa yaaaa ?????.....Selain kumpulkan BROSUR dan FOTO GRATIS ?????......Apakah Shoping RECEHAN atau ngak SHOPING sama sekali nih yaaaaa ?????......gue tanya gitu MALON ngak usah NGAMUUK 🙂
BalasHapusGempurwaria hanya bisa ngeTroll yg itu² saja....koyak dan iri hati. INDO🇮🇩 shopping terus...Indonesia beli rudal balistik KHAN ,LRSAM, Rafale...askar malon beli Mortir, carlgustav dan bananboat...wkwkwkwkwk lawak
BalasHapusShopping senjata recehan.....maluuu...lemah...tldm Ghetto Navy😅🤣😅🤣
BalasHapusHahahahahaha janganlah iri hati gempurwira.....cobalah kau sebutkan malay sudah shopping apa saja di pameran alat perang terbesar se Asia Tenggara ni.....jangan banyak cakap dulu lah...macam emak2 tak dikasih wang belanje!!! Kasihan kali ni budak malay tak da berita gembira....paling sikit shopping pisang atau minyak dulu lah tak usah malu kalo negeri jiran Malay lagi miskin tak apa daripada banyak bual akan beli terus tapi tak da tanda tangan ceremony.....malu lah bangsa malay punya budak macam gempurwira ni apa kata dunia...negara pertama yg sewa heli perang di ASEAN ni! Malunya tu sekawasan......kalo tak mampu mintalah derma ke negara persekutuan kera jaan....miskin ya miskin je😂😂
BalasHapushari ini guwe kerjaannye ngumpulin brosur, tapi gak sebanyak KL haha!😂😂😂
BalasHapusFotoin SPG nya dong....
HapusJos..
BalasHapus